Anda di halaman 1dari 29

Jenjang Karir

Dokter Pendidik Klinis


pada Program Pendidikan Dokter &
Dokter Spesialis

Arianti Anaya, drg., MKM


Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan
Yogyakarta, 2 Agustus 2022
 Kebutuhan Dokter & Dokter Spesialis serta
Pemenuhannya melalui skema AHS

 Dokter Pendidik Klinis dan Jenjang Karirnya


Tenaga kesehatan yang cukup dan merata merupakan
enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara
merata tanpa tersedianya tenaga kesehatan

5%
0,42
Puskesmas belum
memiliki dokter1

50%
Puskesmas belum
Dokter* per lengkap memiliki 9 jenis
tenaga kesehatan dasar1
1,000 populasi

42%
RSUD kab/kota belum
terpenuhi dengan 7 jenis
1 1,2
Rata-rata
Standar WHO dokter spesialis2
Asia 20

3,2
Rata-rata
OECD
* Dokter Umum 1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Sumber: Ahli Lab, dan Gizi
Kemenkes, 2022 2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO
3
3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
AHS sebagai bagian upaya pemenuhan dan
FK
pemerataan tenaga kesehatan

Puskesmas tanpa dokter dan Semua Puskesmas memiliki


belum memiliki 9 Jenis Nakes dokter
RS yang belum memiliki 7 jenis Semua Puskesmas memiliki
AHS 9 Jenis Nakes sesuai standar
spesialis
Puskesmas dengan dokter
Puskesmas dengan dokter
RSP sesuai standar
PEMDA sesuai standar minimal RS dengan dokter spesialis
RS dengan dokter spesialis sesuai standar
sesuai standar
Ratio dokter 1:1000
Ratio dokter 0,42 / 1000 penduduk dan Ratio dokter
penduduk dan Dokter spesialis spesialis 0,28:1000 penduduk
0,15/1000 penduduk

Pendekatan AHS berbasis kewilayahan


Kerangka Kerja Academic Health System
Sinergi kerja penerapan Academic Health System pada 3 Kementerian, dan stakeholder lainnya

Meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat :


Outcome 1. Penurunan angka kesakitan dan kematian
2. Efisiensi biaya pelayanan kesehatan

Output Peningkatan Produktivitas Pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan


Fakultas Kedokteran, Rumah Sakit Pendidikan, dan Pemerintah Daerah

KEMENKES KEMENDIKBUDRISTEK KEMENDAGRI


(Bersama IDI, ARSPI, BPJS) (Bersama KKI, MKKI, LAM-PTKes) (Bersama Bappeda, BKD/BKPSDM, Dinkes, RSUD)

1. Perencanaan Kebutuhan , desain program 1. Penetapan regulasi penyelenggaraan 1. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan
dan fasilitasi Penyediaan Dokter & Spesialis pendidikan (kuota mahasiswa, nisbah dosen : 2. Percepatan pendayagunaan dan distribusi
mahasiswa, izin prodi dll) tenaga kesehatan melalui pengangkatan
2. Pemberian beasiswa (afirmasi/
akademik/fellowship) 2. Penetapan standar nasional Pendidikan ASN Daerah.

3. Percepatan pengusulan dosen dari RSP 3. Penjaminan mutu Pendidikan 3. Pemenuhan sarana & prasarana, serta alat
kesehatan di Puskesmas dan RS Pendidikan
4. Pengelolaaj jabfung Dokdiknis (Yankes) 4. Pengelolaan dosen (NIDN, NIDK dan NUP)
milik daerah
dan tenaga kependidikan
5. berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah 4. Pemberian insentif daerah dan fasilitas
untuk mempercepat pendayagunaan dan 5. Pemberian izin pembukaan prodi / FK
distribusi lulusan 5. Dukungan pelaksanaan internship dokter,
6. pemberian penugasan dan bimbingan teknis
dan pendayagunaan nakes lainnya
6. Penugasan dan pengelolaan RS Pendidikan kepada perguruan tinggi
6. Peningkatan kompetensi dan jenjang karier
7. Pemberian Insentif 7. pemberian beasiswa LPDP
7. Bimtek
8. Rekomendasi Pembukaan Prodi / FK baru

5
Desain program AHS terbagi dalam 4 levers:
mahasiswa, dosen, wahana/ RS Pendidikan, dan
pengampuan prodi/ FK
Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang
FK dalam Pilot
Fakultas
Mahasiswa Dosen RS Pendidikan Kedokteran Program

1 UI
Target Peningkatan kuota Peningkatan jumlah Peningkatan jumlah Peningkatan
mahasiswa dokter dosen RS Pendidikan jumlah prodi/ FK
dan dokter spesialis baru 2 UGM

3 Unair
Inisiatif Dokter umum: Penambahan dosen Penambahan RS Penambahan FK
Peningkatan kuota 1.5x lipat utk dokter Pendidikan melalui baru untuk dokter
minimal 20% untuk umum & 2x lipat utk skema umum 4 Unpad
FK Akred A dan 10% spesialis pengampuan
untuk Akred B
5 Unhas
Dokter spesialis: Peningkatan Penambahan Pembukaan prodi
Peningkatan rasio kapabilitas dosen, penetapan ~260 RS spesialis baru: di
dosen:mahasiswa e.g., sub-spesialis Pendidikan oleh FK baru/ FK yang
menjadi 1:5 Ditjen Yankes telah memiliki
prodi spesialis

6
Simulasi Perhitungan Penambahan Dosen dan Wahana Perprovinsi
Menggunakan data Mahasiswa Baru S1 FK 2020
Jumlah Mahasiswa Baru 2020
No Provinsi Prodi FK Berdasarkan Akreditasi Prodi
Wahana Dosen Existing Penambahan Tahun 2020, terdapat
Praktek
1 Aceh 3
A
189
B
163
C Total
352 8
S1
165
Profesi
104
Kuota
406
Dosen
22
Wahana
3
12.693 mahasiswa baru
2 Sumatera Utara 5 574 272 846 15 456 129 988 57 8 S1 FK
3 Sumatera Barat 2 240 150 390 9 192 62 453 25 4
4 Riau 2 133 72 205 10 98 109 239 14 2
5 Jambi 1 153 153 3 44 7 168 6 1
6
7
Sumatera Selatan
Bengkulu
2
1
245 120
108
365
108
9
1
96
24
45
13
426
119
24
4
3
1 Menindaklanjuti SKB
8 Lampung 2 153 125 278 6 186 57 321 17 2 (penambahan kuota
9 Kep Bangka Belitung - - -
10 Kepulauan Riau 1 98 98 2 27 19 108 4 1 Akreditasi A 20%,
11 DKI Jakarta 11 1.391 329 1.720 43 658 337 2.031 124 18 Akreditasi B 10%), maka
12 Jawa Barat 8 717 390 126 1.233 23 420 348 1.415 73 10
13 Jawa Tengah 9 716 503 95 1.314 42 374 178 1.508 77 11 akan terjadi
14 DI Yogyakarta 5 653 148 801 38 302 66 946 58 8 penambahan 1.921
15 Jawa Timur 13 708 952 51 1.711 60 586 361 1.948 95 14
16 Banten 3 114 135 51 300 12 102 82 336 15 2 menjadi 14.614
17 Bali 3 278 57 335 14 103 143 396 25 4
18 Nusa Tenggara Barat 2 121 89 210 9 111 101 243 13 2 mahasiswa
19 Nusa Tenggara Timur 1 80 80 3 40 1 88 3 0
20 Kalimantan Barat 1 99 99 5 23 9 109 4 1
21 Kalimantan Selatan 1 163 163 6 48 37 179 7 1
22
23
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
1
1 107
143 143
107
1
5
71
37
46
107
157
128
6
9
1
1
Untuk mencapai jumlah
24 Kalimantan Utara - tersebut diperlukan
25
26
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
1
2
168
208
168
208
2
7
83
70
44
25
202
229
13
8
2
1
penambahan:
27 Sulawesi Selatan 5 530 197 50 777 19 257 203 903 50 7 - 768 Dosen
28
29
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
1
1
134
50
134
50
6
1
36
8
5
3
147
50
5
-
1
-
- 110 RSP
30 Sulawesi Barat - - - -
31 Maluku 1 188 188 4 33 2 207 8 1
32 Maluku Utara 1 51 51 6 18 - 51 - -
33 Papua Barat 1 49 49 3 9 - 49 - -
34 Papua 1 57 57 1 62 5 63 2 0 7
Total 92 7.037 5.133 523 12.693 373 4.739 2.648 14.614 768 110
Kebutuhan Nasional: Peningkatan rasio D:M 1:5 dan penambahan dosen
2x lipat mempercepat pemenuhan dokter spesialis hingga 3-4x lipat
Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan nasional
xx Top 3 kekurangan spesialis

Kekurangan Kuota di FK Jangka pemenuhan, tahun


Takeaways
SDM untuk
Program spesialis Baru (1:5,
kebutuhan Baru (1:5, dosen Gap tertinggi:
nasional 2022 Saat ini Saat ini dosen 2x
2x lipat) • Obstetri Ginekologi
lipat)
Ilmu Penyakit Jantung • Ilmu Kesehatan Anak
1.282 180 601 11 5 • Anastesi dan Terapi Intensif
dan Pembuluh Darah
• Ilmu Penyakit Dalam
Saraf/ Neurologi 617 149 498 7 4
Pemenuhan kekurangan
Obstetri Ginekologi 3.210 234 782 36 8
ketiga spesialis dengan gap
Ilmu Kesehatan Anak 3.662 259 865 26 8 tertinggi dapat dipercepat
hingga ~4 kali lipat.
Ilmu Penyakit Dalam 2.581 280 935 23 6

Ilmu Bedah 2.378 245 818 17 6 Catatan:


Anestesi dan Terapi Intensif 2.476 199 665 24 7 Jangka pemenuhan target
spesialis memperhitungkan:
Radiologi 838 117 391 13 5 • Laju pertumbuhan penduduk
• Atrisi (pensiun atau
Patologi Klinik 977 109 364 18 6 meninggal)
• Durasi pendidikan

8
 Kebutuhan Dokter - Dokter Spesialis dan
Pemenuhannya melalui skema AHS

 Dokter Pendidik Klinis dan Jenjang karirnya


Kebutuhan dosen harus dipenuhi
1. Peningkatan Kuota Mahasiswa
2. Pembukaan program studi baru

Kekurangan dosen/
Rasio dosen tidak tercukupi

1. Pengajaran tidak efektfi


2. Pembimbingan skripsi/thesis/disertasi tidak optimal

Strategi Pemenuhan Dosen:


1. Rekrutmen dosen PNS → NIDN
2. Rekrutmen dosen PPPK → NIDN
3. Rekrutmen dosen paruh/penuh waktu dari praktisi (Pendidikan minimal S2) → NIDK Dokdiknis
4. Rekrutmen dosen tidak tetap dari praktisi (Pendidikan tidak harus S2) → NUP
5. Perpindahan PNS Non-Dosen menjadi Dosen (Permenristekdikti No. 91/2017) → NIDN
6. Perpindahan Dosen ke Dosen dari K/L lain (Permenristekdikti No. 91/2017) → NIDN
7. Perpindahan dosen WNI dari PT LN ke PT DN (Permenristekdikti No. 7/2019) → NIDN
10
Instansi Pengguna/Rumah Jabatan: Rumah Sakit

DOKTER PENDIDIK KLINIS Pendidikan atau memiliki rumah sakit yang


bekerja sama dengan Rumah Sakit Pendidikan
dan Wahana Pendidikan Kedokteran
atau Dokdiknis  RS Utama
(PermenPAN Per/17/M.PAN/9/2008)  RS Afiliasi
 RS Satelit
Jabatan yang mempunyai ruang lingkup, (PP 93/2015 ttg RS Pendidikan)

tugas, tanggung jawab dan wewenang


untuk melakukan kegiatan pelayanan Instansi Pembina: Kementerian Kesehatan
kesehatan/medik, pengabdian (unit pembina Dirjen Yankes Rujukan)
masyarakat, pendidikan dokter dan dokter
Jabatan Pangkat
spesialis di rumah sakit pendidikan serta
melakukan penelitian guna Dokter Pendidik Klinis Pertama Penata Muda Tk I/ III.b
pengembangan ilmu kedokteran yang Penata / III.c
Dokter Pendidik Klinis Muda
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan Penata Muda Tk I/ III.d
hak dan kewajiban yang diberikan secara Pembina / IV.a
Dokter Pendidik Klinis Madya Pembina Tk I / IV.b
penuh oleh pejabat yang berwenang Pembina Utama Muda / IV.c

Pembina Utama Madya / IV.d


Dokter Pendidik Klinis Utama
Pembina Utama / IV.e

11
Peta Sebaran JF Dokdiknis
RS Umum Pusat Jumlah Pejabat Fungsional
H. Adam Malik
Medan Dokdiknis
Total: 1.939 Sumber: Data BKN Juni 2021
RS Umum
Pusat dr. M.
Djamil Padang
RS Umum Pusat Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado

RS Umum Pusat
Dr. Mohamad
Hoesin
Palembang

RS Anak dan Bunda Harapan


RS Umum Pusat Dr.
Kita
Kariadi Semarang
RS Jantung dan Pembuluh RS Umum Pusat Sanglah
Darah Harapan Kita Denpasar RS Umum Pusat Dr. Wahidin
RS Kanker Dharmais Sudirohusodo Makassar

RS Penyakit Infeksi Prof. Dr.


Sulianti Saroso
RS Pusat Otak Nasional
Prof. Dr. dr. Mahar
RS Ortopedi Prof. Dr. R.
Mardjono
RS Mata Cicendo Soeharso Surakarta
RS Pusat Otak Nasional Prof. Bandung
Dr. dr. Mahar Mardjono
RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo
Umum Pusat Dr. Hasan Magelang
RS Umum Pusat Fatmawati
Sadikin Bandung
Jakarta
RS Umum Pusat dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten
RSCM
RS Umum Pusat Dr. Sardjito
RS Umum Pusat Persahabatan
Yogyakarta
Jakarta
Kegiatan Dokdiknis yang menjadi penilaian angka kredit
PENDIDIKAN PELAYANAN PENDIDIKAN PENELITIAN
1. Sekolah (mendapat 1. Pelaksanaan perkuliahan/tutorial 1. Menghasilkan karya ilmiah di bidang
ijazah/gelar); dan pembimbingan; pelayanan dan/atau pendidikan
2. Diklat fungsional kedokteran 2. Pembimbingan dan penilaian kedokteran/kesehatan;
(memperoleh Surat Tanda Tamat seminar/diskusi kasus tanpa 2. Penerjemahan/penyaduran buku ilmiah;
Pendidikan dan Pelatihan pasien; 3. Pengeditan karya ilmiah;
(STTPP)/sertifikat; 3. Pembimbingan dan penilaian 4. Membuat rancangan dan karya teknologi
3. Diklat prajabatan (memperoleh seminar/diskusi kasus dengan kedokteran/ pendidikan kedokteran;
STTPP/sertifikat). pasien; 5. Menghasilkan rancangan dan karya
4. Pembimbingan dan ikut serta monumental
dalam pembimbingan serta 6. Penyajian pengembangan hasil
menguji dalam menghasilkan pendidikan dan penelitian.
PELAYANAN SPESIALISTIK disertasi / tesis / skripsi;
1. Pelayanan medik spesialistik; 5. Pengujian pada ujian akhir; PENUNJANG TUGAS
2. Tindakan medik spesialistik; 6. Pembinaan kegiatan 1. Peran serta dalam seminar/lokakarya di
3. Memberikan konsultasi spesialistik; mahasiswa; bidang pelayanan kesehatan dan
7. Pengembangan program kuliah pendidikan;
4. Pelayanan kedokteran forensik;
dan penyusunan bahan 2. Pengajar/Pelatih di bidang pelayanan
5. Pelayanan kesehatan lainnya. pengajaran; kesehatan lainnya;
8. Keikutsertaan dalam Panitia 3. Keanggotaan dalam organisasi profesi
Penilai (Asesor) bahan Dokter Pendidik Klinis;
PENGABDIAN MASYARAKAT ajar/kurikulum; 4. Keanggotaan dalam Tim Penilai jabatan
Bantuan/partisipasi kesehatan 9. Penyampaian orasi ilmiah; fungsional Dokter Pendidik Klinis;
10. Pembimbingan staf muda. 5. Perolehan penghargaan/tanda jasa;
6. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya. 13
Jabfung Dosen dan Dokdiknis
PermenPANRB No.17 /2013 jo KepmenPAN No.
PermenPANRB No.46/2013 PER/17/M.PAN/9/2008

Jabatan fungsional dosen yang Jabatan fungsional dokter pendidik


selanjutnya disebut sebagai jabatan klinis adalah
akademik dosen jabatan tingkat ahli

Jenjang : Jenjang :
Asisten Ahli, Dokdiknis Pertama,
Lektor, Dokdiknis Muda,
Lektor Kepala Dokdiknis Madya,
Profesor Dokdiknis Utama
Dokdiknis dan Dosen di RSP/Wahana Pendidikan Kedokteran
Dokdiknis Dosen di RSP/Wahana Pendidikan
(PermenPAN Per/17/M.PAN/9/2008) (Dosen Klinis)
(PP 52/2017)
Instansi Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi
Pengguna

Instansi Kementerian Kesehatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan


Pembina (Ditjen Pelayanan Kesehatan) Teknologi

Tugas 1. Pendidikan(/pelatihan diri) 1. Melakukan pendidikan


2. Penelitian 2. Melakukan penelitian
3. Pengabdian masyarakat 3. Melakukan pengabdian kepada masy
4. Pelayanan spesialistik 4. Melakukan pelayanan kesehatan
5. Pelayanan Pendidikan
6. Penunjang tugas
Pengangkatan 1. PNS 1. Memenuhi syarat dosen sesuai standar nasional
2. Minimal berijazah dokter spesialis pendidikan kedokteran
3. Rekomendasi Dir. RSP dan dekan FK 2. Usia maksimal 55 tahun
4. Pangkat terendah Penata Muda Tk. I/III.b 3. Mendapat rekomendasi direktur RS dan dekan
FK
Jenjang 1. Dokter Pendidik Klinis Pertama 1. Asisten ahli
2. Dokter Pendidik Klinis Muda 2. Lektor
3. Dokter Pendidik Klinis Madya 3. Lektor Kepala
4. Dokter Pendidik Klinis Utama 4. Profesor
15
Permenristekdikti NOMOR 51 TAHUN 2017
(SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN)
Pasal 2
(1) Setiap Dosen harus mengikuti Sertifikasi Dosen.
(2) Sertifikasi Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh
Dosen yang:
a. memiliki kualifikasi akademik paling rendah Magister atau setara;
b. memiliki jabatan akademik paling rendah Asisten Ahli; dan
c. berstatus sebagai: 1. Dosen tetap pada Perguruan Tinggi paling sedikit
2 (dua) tahun berturut-turut dan memiliki NIDN; 2. dokter pendidik klinis
penuh waktu yang memiliki NIDK; atau 3. Dosen paruh waktu yang
memiliki NIDK
BAB IVA
HAK DOSEN YANG MEMILIKI NIDN, NIDK, DAN NUP
Pasal 12 A

1) Hak Dosen yang memiliki NIDN, 2) Hak Dosen yang memiliki 3) Hak Dosen yang
yaitu: NIDK, yaitu: memiliki NUP,
a. memperoleh gaji dan tunjangan; a. memperoleh honor yaitu:
b. mengusulkan jabatan akademik; dan/atau tunjangan sesuai
Perjanjian Kerja; a. memperoleh honor
c. mengusulkan atau diusulkan dan/atau tunjangan;
untuk menempati jabatan b. mengusulkan jabatan
akademik; dan
struktural/ tugas tambahan;
d. mengajukan beasiswa; c. mengusulkan atau b. mengikuti
diusulkan untuk menempati pembinaan/
e. mengajukan sertifikasi dosen; jabatan struktural/tugas peningkatan
f. mengikuti tambahan; kompetensi
pembinaan/peningkatan d. mengikuti
kompetensi; pembinaan/peningkatan
g. dihitung sebagai rasio dosen kompetensi; dan
terhadap mahasiswa; dan e. dihitung sebagai rasio
h. dihitung dalam pembukaan dan dosen terhadap
pelaksanaan program studi. mahasiswa.
1. Scan E-KTP/Surat keterangan domisili;
2. Soft Copy foto 4x6 berwarna dan menggunakan pakaian resmi;
3. Scan SK dosen tetap (SK CPNS&PNS) bagi pegawai negeri
4. Scan Ijazah setiap jenjang pendidikan dan SK Penyetaraan Ijasah bagi
lulusan Luar Negeri jika ijazah LN;
5. Scan surat Keterangan Sehat Rohani (berlaku 1 tahun, min RS tipe C);
6. Scan surat Keterangan Sehat Jasmani (berlaku 1 tahun, min RS tipe C);
NIDK 7. Scan surat keterangan Bebas Narkoba (berlaku 1 tahun, min RS tipe C);
8. Scan surat Pernyataan dari Pimpinan Perguruan Tinggi (bermaterai)
tentang keabsahan dokumen yang diusulkan;
9. Scan surat Perjanjian Kerja (minimal 2 tahun);
Kualifikasi Pendidikan 10. Surat ijin dari pimpinan instansi induknya (Menteri, Kepala Lembaga,
Minimal S2 Kepala Staf TNI, Kepala Polri, Kepala Daerah, Direktur Utama) atau yang
diberikan kewenangan oleh pimpinan tersebut, jika yang bersangkutan
masih sebagai pegawai atau karyawan aktif;
11. Surat keterangan mengajar dan jadwal mengajar minimum dalam 1
(satu) semester (4 (empat) SKS;
12. Untuk usulan Dosen dari Luar Negeri (Asing) :
a. Izin kerja di Indonesia
b. Minimal berpendidikan S2
2
HARAPAN UNTUK DOKTER PENDIDIK KLINIS

1. Memenuhi kriteria sebagai NIDK- menjadi denominator nisbah dosen mahasiswa


2. Aktif melaksanakan peran fungsinya pendidik, peneliti, pengabdi masyarakat – memperkuat
kualitas perguruan tinggi
3. Dihargai dalam pelayanan dan Pendidikan
4. Bagian dari solusi gap pelayanan dan kebutuhan dokter dan dokter speialis.

ACADEMIC HEALTH SYSTEM

FAKULTAS KEDOKTERAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN KOLEGIUM, ORGANISASI


UTAMA DAN JEJARINGNYA PROFESI, ASOSIASI INSTITUSI

19
Perubahan Dokdiknis menjadi Dosen Kedokteran
Perubahan Dokdiknis menjadi Dosen Kedokteran
Alih Jabatan JF Dokdiknis Ke Jabatan Dosen
PermenPAN No. 17/2013 jo 46/2013 tentang JF Dosen PermenPAN No. 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan,
Penetapan, dan Pembinaan JF PNS
Syarat Pengangkatan Menjadi Profesor

PermenPAN 46/2013 tentang perubahan atas PermenPAN 17/2013 PP 52/2017 tentang Peraturan Pelaksana UU 20/2013
tentang JF Dosen dan Angka Kreditnya tentang Pendidikan Kedokteran

Syarat jabatan akademik profesor:


a. Pengalaman kerja 10 (sepuluh) tahun sebagai Dosen
1) Ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat
2) Paling singkat 3 (tiga) tahun setelah b. Berpendidikan doktor atau dokter spesialis-
memperoleh ijazah Doktor subspesialis yang setara dengan jenjang tertinggi
3) Karya Ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal
dalam KKNI
Internasional bereputasi
4) Memiliki pengalaman kerja sebagai dosen c. Memiliki publikasi ilmiah inovatif yang diterbitkan
paling singkat 10 (sepuluh) tahun dalam peer reviewed journal
d. Mendapat pengakuan dari kelompok ahli sebidang
(peer group experts)
Usulan Regulasi Jf Dokter Pendidik Klinis

Revisi UU No. 29 Tahun 2004 tentang


JF DOKDIKNIS Praktik Kedokteran
Revisi PermenPAN-RB 17/2008
PermenPANRB 17/2008

Usulan Bab Pemenuhan Kebutuhan Substansi usulan revisi:


Dokter/Produksi Dokter dengan • Unsur dan Butir Kegiatan
tetap
beberapa bagian salah satunya • Jenjang dan Gelar Profesor Klinis
Dokter Pendidik Klinis dengan usulan:
substansi yang diatur: a. Assistant Clinical untuk Dokdiknis Ahli
JF DOKDIKNIS - Fungsi, Tugas, dan Wewenang Pertama
- Instansi/Rumah Jabatan b. Junior Clinical untuk Dokdiknis Ahli Muda
- Batas Usia Pensiun c. Senior Clinical untuk Dokdiknis Ahli Madya
d. Clinical Professor untuk Dokdiknis Ahli Utama
Usulan BUP • Ketentuan Lain-Lain tentang gelar Profesor Klinis
a. Dokdiknis Pertama (BUP 58 tahun) diatur lebih lanjut dalam Permenkes gelar
b. Dokdiknis Muda (BUP 58 tahun) profesor klinis
c. Dokdiknis Madya (BUP 65 tahun)
d. Dokdiknis Utama (BUP 70 tahun)

Hal yang diatur:


• Persyaratan
• Ketentuan naskah orasi atau yang
menjadi syarat dapat diberikan Permenkes tentang Gelar
gelar Profesor Klinis
• Penilai Gelar Profesor Riset
• Sidang Penetapan
• Pengukuhan Profesor Klinis
• Ketentuan Peralihan
Kementerian Kesehatan (Dit. Yankes Rujukan)
merupakan instansi pembina jabfung Dokdiknis
1. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional Dokdiknis
2. Menyusun pedoman formasi jabatan
3. Menetapkan standard kompetensi
4. Mengusulkan tunjangan jabatan
5. Sosialisasi jabatan serta petunjuk pelaksanaannya
6. Penyusunan kurikulum pendidkkan dan pelatihan fungsional
7. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan fungsional/ teknis fungsional
8. Pengembangan system informasi jabatan
9. Fasilitasi pelaksanaan jabatan
10. Fasilitasi pembentukan organisasi profesi
11. Fasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode etik
12. Melakukan monitoring dan evaluasi jabatan

26
Mengapa tidak cukup Dokdiknis saja ?

Mengapa NIDK penting bagi Dokdiknis?


UNIVERSITAS GADJAH
MADA

• NIDN → nomor induk yg diterbitkan Kementerian utk dosen lulusan S2/S3


yang berstatus dosen tetap, yaitu bekerja penuh waktu (12 sks per semester,
40 jam per minggu) dan tidak sedang menjadi pegawai tetap di instansi lain.
• NIDK → nomor induk yg diterbitkan Kementerian utk dosen/instruktur yang
bekerja penuh atau paruh waktu (minimal 4 sks per semester, minimal 1
semester per tahun) berdasarkan perjanjian kerja. Yang masuk kelompok ini
adalah ex dosen yang sudah pensiun, polisi/tentara/peneliti/guru/praktisi/
pegawai instansi lain yang diijinkan atau ditugaskan jadi dosen.
• NUP → nomor urut yg diterbitkan Kementerian utk Dosen, Instruktur, dan
Tutor yang tidak memenuhi syarat NIDN dan NIDK, misalnya pengajar
lulusan S1 atau Dosen Tidak Tetap atau Dosen honorer yang kerja paruh
waktu, atau Dosen Kontrak yang hanya di bawah 2 tahun.

UGM.AC.ID LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED

Anda mungkin juga menyukai