Anda di halaman 1dari 37

PRESENTASI KASUS

APPENDISITIS AKUT

Disusun oleh: Kurniati Hatmi

Pembimbing: dr. Tutik Mahanani UCD, MMRS


Pendahuluan
 Kasus ini merupakan kasus asli yang didapatkan saat stase UGD
pada hari Senin, tanggal 5 Desember 2016
 Kasus ini diajukan untuk menambah pengetahuan tentang
tahapan tahapan pemeriksaan agar dapat menegakkan diagnosis
secara benar sehingga dapat dilakukan tindakan medis secara
tepat
Data Administrasi Pasien
I. IDENTITAS
 Nama : An. R
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Umur : 12 tahun
 Alamat : Mojoroto, Kediri
 No. Registrasi : 3598xx
Data Klinis Pasien
ANAMNESA (tanggal 5 Desember 2016 pukul 21.00)
Keluhan Utama :
Nyeri perut
 
Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri perut bagian kanan bawah sejak ±4 hari. Nyeri dirasakan
terus menerus. Nyeri bertambah berat saat beraktivitas dan
berkurang saat berbaring. Awalnya nyeri dirasakan di bagian ulu
hati namun kemudian berpindah dan menetap di bagian kanan
bawah. Selain itu, pasien juga mengeluh demam, mual, BAB (-) 3
hari, dan BAK terasa panas. Air kemih berwarna bening, anyang-
anyangan (+), aliran BAK terputus (-), flatus (+) normal, dan muntah
(-).
Data Klinis Pasien
ANAMNESA (tanggal 5 Desember 2016 pukul 21.00)
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak terdapat riwayat penyakit kejang demam, asma, trauma,
alergi, maupun riwayat rawat inap sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan serupa

 
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran Umum : Compos Mentis
Vital Sign :
 TD : 110 / 70

 S : 38,2°C

 N : 104 x/menit

 RR : 20 x/menit

Berat badan : 45 kg
PEMERIKSAAN FISIK
Normochepali, a/i/c/d -/-/-/-, mukosa bibir
Kepala basah.

Leher Limfonodi tak teraba

Inspeksi : Simetris, retraksi (-)


Palpasi : Ketinggalan gerak (-)
Perkusi : Sonor (+/+)
Thorak Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki
(-/-),Wheezing (-/-), S1/S2 reguler, murmur (-),
gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi : Datar, jejas (-)
Auskultasi: Peristaltik (+) normal
Perkusi : Timpani
Abdomen Palpasi : Supel, nyeri tekan mc.burney (+),
rebound phenomenon (+), Psoas sign (-),
obturator sign (+), Blumberg sign (-), rovsing sign
(+). Nyeri ketok cva +/-. Hepar & lien tak teraba

Ekstremitas Akral hangat, Edema (-)

Kulit Turgor kulit baik


Diagnosis
Diagnosis :
Suspek Appendisitis Akut

Diagnosis banding :
Infeksi Saluran Kemih
Batu ureter
Konstipasi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab:
Komponen Hasil Nilai Normal
Hb 13,7 13.0-18.0
Leukosit 15,31 4.00-11.0
Jumlah Sel Darah
Eritrosit 5,01 4.5-6.50
Hematokrit 37,5 41,3-52,1
Angka Trombosit 292 150-450
Diff.Count Persentase
Netrofil 71,8 40-75
Limfosit 14,7 20-45
Monosit 12,4 2-10
Eosinofil 1,0 0-7
Basofil 0,1 0-1
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Urin:
Komponen Hasil
Leukosit -
Keton -
Nitrat -
Bilirubin -
Protein -
Glukosa -
Blood -
pH 6,0
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan BOF:
 Preperitoneal fat line tampak tegas
 Tak tampak distensi usus halus, pembesaran hepar/lien/ren/massa abdomen
 Faecal material (+) di dalam sistema colon; distensi ringan colon transversum
 Air fluid level (-), tak tampak udara bebas intra abdominal
 Tak tampak batu opaque
 Sistema tulang tampak intact
Kesan :
 Meteorismus, tak tampak tanda-tanda ileus/perforasi
 Suspek obstipasi
Planning
 Infus RL 15 tpm
 Infus metronidazole 3x500 mg
 Injeksi ceftriaxone 2x1 gram
 Injeksi santagesik 3x1 ampul
 Injeksi ranitidin 2x1 ampul
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
06/12/2016 Nyeri perut - KS: CM Apendisitis -Inf. Futrolit
(10.00) kanan - TD: 100/70 Akut 1000cc/24jam
bawah(+), - t: 36,5ᵒC -Inf. metronidazole
mual (+), - N: 84x/mnt 3x500 mg
- Nyeri mc.burney -Inj. pelastin 2x1 gr
muntah(-), -Inj. santagesik 3x1
(+), rebound
BAB (-), BAK phenomenon (+), ampul
(+) Psoas sign (-), -Inj. ranitidin 2x1
obturator sign (+), ampul
rovsing sign (+), -Pro laparotomi cito
defans muscular
(+)
06/12/2016 Nyeri perut - KU: Lemah Post -Inf. Futrolit
(16.00) kanan bawah - KS: CM Laparotomi ec 1000cc/24jam
↓, nyeri - TD: 110/70 Appendisitis -Inf. metronidazole
ditempat - t: 36,5ᵒC Akut 3x500 mg
operasi (+), - N: 82x/mnt -Inj. pelastin 2x1 gr
flatus (+), -Inj. santagesik 3x1
BAB (-), BAK ampul
(+), mual (-), -Inj. ranitidin 2x1
muntah (-) ampul
Tanggal S O A P
07/12/2016 Nyeri - KU: Lemah Post - Rawat luka
ditempat - KS: CM Laparotomi operasi
operasi (+), - TD: 110/60 H+1 ec - Terapi lanjut
flatus (+), - t: 36,8ᵒC Appendisitis
BAB (-), BAK - N: 92x/mnt Akut
(+), mual (-), - Abdomen distended
muntah (-) (-), BU (+) minimal

08/12/2016 Nyeri - KU: Lemah Post - Rawat luka


ditempat - KS: CM Laparotomi operasi
operasi (+), - TD: 110/70 H+2 ec - Terapi lanjut
flatus (+), - t: 37ᵒC Appendisitis
BAB (-), BAK - N: 88x/mnt Akut
(+), mual (-), - Abdomen distended
muntah (-) (-), BU (+) minimal,
luka baik
Tanggal S O A P
09/12/2016 Nyeri - KU: Lemah Post - Terapi lanjut
ditempat - KS: CM Laparotomi - Rawat luka
operasi (+), - TD: 100/70 H+3 ec operasi
flatus (+), - t: 37 ᵒC Appendisitis
BAB (-), BAK - N: 90x/mnt Akut
(+), mual (+), - Abdomen distended
muntah (-) (-), BU (+) minimal,
luka baik

10/12/2016 Nyeri - KU: Lemah Post - Terapi lanjut


ditempat - KS: CM Laparotomi - Rawat luka
operasi (+), - TD: 110/70 H+4 ec operasi
flatus (+), - t: 36,8ᵒC Appendisitis
BAB (-), BAK - N: 88x/mnt Akut
(+), mual (-), - Abdomen distended
muntah (-) (-), BU (+) normal,
luka baik
Tanggal S O A P
11/12/2016 Nyeri - KU: Cukup Post Laparotomi - Boleh pulang
ditempat - KS: CM H+5 ec - Cefixime
operasi ↓, - TD: 100/70 Appendisitis 2x100mg
flatus (+), - t: 36,5ᵒC Akut - Asam
BAB (+), BAK - N: 82x/mnt mefenamat 3x1
(+), mual (-), - Abdomen - Ranitidin 2x1
muntah (-) distended (-), BU
(+) normal, luka
baik
PEMBAHASAN
DEFINISI
 Peradangan pada apendiks vermiformis
 Apendisitis akut adalah penyebab paling umum
untuk bedah abdomen darurat
Klasifikasi

Klasifikasi
Apendisitis

Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis


Akut Infiltrat Perforasi Abses Kronik

Apendisitis
Apendisitis Apendisitis
Akut
Akut Akut
Gangrenos
Sederhana Purulenta
a
Klasifikasi Apendisitis Akut
Appendicitis Akut Sederhana (Cataral
Appendicitis)
 Proses peradangan baru terjadi di mukosa dan

sub mukosa disebabkan obstruksi. Sekresi


mukosa menumpuk dalam lumen appendiks dan
terjadi peningkatan tekanan dalam lumen yang
mengganggu aliran limfe, mukosa appendiks jadi
menebal, edema, dan kemerahan.
Tekanan
Bendungan
Obstruksi intraluminal
mukus
meningkat

Apendisitis
akut lokal  Aliran limfe
nyeri terhambat
epigastrium
Appendicitis Supuratif Akut
 Ditandai dengan rangsangan peritoneum lokal

seperti nyeri tekan, nyeri lepas di titik Mc


Burney, defans muskuler, dan nyeri pada gerak
aktif dan pasif.
Obstruksi vena,
Ekresi mukus Tekanan terus edema bertambah,
berlanjut meningkat dan bakteri akan
menembus dinding

Peradangan
mengenai
Apendisitis
peritoneum
purulenta setempat  nyeri
kanan bawah
Appendicitis Akut Gangrenosa
 Bila tekanan dalam lumen terus bertambah,

aliran darah arteri mulai terganggu sehingga


terjadi infrak dan ganggren.
Infark dinding
Aliran arteri Apendisitis
apendiks +
terganggu gangrenosa
gangren

Apendisitis Dinding
perforasi pecah
Usaha pertahanan Agregasi
Proses berjalan omentum dan
tubuh membatasi
lambat usus yang
peradangan
berdekatan

Apendisitis Terbentuk massa


infiltrat periapendikuler
Pemeriksaan Fisik
 Palpasi Mc Burney
sign :
 Nyeri tekan
 Nyeri lepas
 Defans muskular
lokal, defans
muscular
menunjukkan adanya
rangsangan
peritoneum parietal
 Rovsing sign :
perut kiri bawah
ditekan , akan
terasa nyeri pd
perut kanan
bawah
 Obturator sign:
fleksi dan endorotasi
sendi panggul
 Psoas sign:
Rangsangan
m.psoas penderita
dlm keadaan
terlentang ,
tungkai kanan
ditahan pemeriksa
pasien diminta
hiperekstensi atau
fleksi aktif
Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium
 Leukositosis
 Penunjang lain:
 Appendicogram(foto barium usus buntu)
 USG
 CT scan
Alvarado score
INTERPRETASI
 Skor 1-4: tidak dipertimbangkan mengalami
apendisitis akut
 Skor 5-6: dipertimbangkan kemungkinan dx
apendisitis akut tetapi tidak membutuhkan
operasi segera atau dinilai ulang
 Skor 7-8: dipertimbangkan dx apendisitis akut
 Skor 9-10: hampir definitif mengalami dx
apendisitis akut dan dibutukan tindakan bedah
PENATALAKSANAAN
 Open appendectomy
 Antibiotik

 Preoperatif, antibiotik broad spectrum intravena

diindikasikan untuk mengurangi infeksi pasca


bedah
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai