Anda di halaman 1dari 11

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. adalah perusahaan jamu tradisional dan
farmasi dengan menggunakan mesin-mesin mutakhir. Berawal pada tahun 1940 di Yogyakarta, dan
dikelola oleh Ny. Rahkmat Sulistio, Sido Muncul yang semula berupa industri rumahan ini secara
perlahan berkembang menjadi perusahaan besar dan terkenal seperti sekarang ini. Pada tahun 1951,
Sido Muncul mulai berdiri. Pada tahun 1970 dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV
Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul dan kemudian pada tahun 1975 diubah menjadi perseroan
terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul hingga saat ini

Visi: Menjadi perusahaan farmasi, obat tradisional, makanan minuman kesehatan, kosmetik dan
pengolahan bahan herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Misi:

1. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal dalam bentuk sediaan farmasi, obat
tradisional, makanan minuman kesehatan, dan kosmetik berdasarkan penelitian yang rasional,
aman, dan jujur.
2. Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
3. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih
berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentangpentingnya membina kesehatan melalui pola
hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.
5. Melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang intensif.
6. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
7. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.

Kantor pusat: Gedung Hotel Tentrem, Jl. Gajahmada No.


123, Pekunden, Semarang Tengah, 50134, Semarang, Jawa
Tengah, Indonesia
Produk: Jamu, Minuman Kesehatan, Suplemen, Permen

ANALISIS JENIS STRATEGI OPERASI

Jenis strategi operasi yang dilakukan oleh perusahaan Sido Muncul untuk memuaskan konsumennya
adalah Quality atau Kualitas yaitu mengutamakan kualitas produknya benar-benar memiliki kualitas
yang bagus. Dalam buku Jacobs dan Chase menyebutkan bahwa kualitas produk atau layananan
terdiri dari dua karakteristik yaitu kualitas desain dan kualitas proses. Dalam case perusahaan Sido
Muncul, jenis strategi yang dipakai adalah kualitas proses. Hal tersebut bisa dilihat dari Visi dan
Misi perusahaan yaitu “Menjadi perusahaan farmasi, obat tradisional, makanan minuman kesehatan,
kosmetik dan pengolahan bahan herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan
lingkungan”. Produk yang memberikan manfaat adalah produk yang memiliki kualitas yang bagus,
karena jika produk tersebut kualitasnya tidak bagus maka tidak akan bisa memberikan manfaat bagi
konsumennya, atau dengan kata lain memberikan kerugian bagi konsumen. Kemudian hal tersebut
didukung oleh misi nomer 1 yaitu “Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal dalam
bentuk sediaan farmasi, obat tradisional, makanan minuman kesehatan, dan kosmetik berdasarkan
penelitian yang rasional, aman, dan jujur”. Perusahaan Sido Muncul menyertakan kata “penelitian
yang rasional, aman dan jujur” mengartikan bahwa produk yang dibuat merupakan hasil penelitian,
jika sebuah produk merupakan hasil penelitian maka tidak diragukan lagi bahwa produk tersebut
berkualitas.

Beriku rantai pasok perusahaan Sido Muncul:

Sido Muncul menerapkan manajemen rantai pasok untuk memastikan bahwa barang dan jasa yang
berasal dari pemasok telah memenuhi standar spesifikasi dan kualitas yang dipersyaratkan
sehingga dapat menghasilkan produk terbaik untuk pelanggan secara konsisten. Pengelolaan rantai
pasok yang baik berkontribusi terhadap efisiensi biaya.

Gambar 1. Rantai Pasok


Sido Muncul
Jenis Material Utama

Material utama yang digunakan untuk menghasilkan produk Perseroan adalah:

1. Bahan baku simplisia (kunyit, adas, cengkeh, dan lainlain)


2. Bahan baku non-simplisia (susu, gula, vitamin, dan lain-lain
3. Kemasan (plastik, dus, alumunium foil, dan lain-lain)
4. Barang umum (alat tulis, alat laboratorium, kursi, meja, dan lain-lain)
5. Suku cadang mesin dan mesin.

Bahan Baku 100% dari Pemasok Lokal

Industri jamu dan obat herbal merupakan salah satu dari sedikit industri yang menggunakan bahan
baku asli Indonesia. Berbagai jenis tanaman obat tersedia berlimpah di bumi Indonesia. Terdapat
sekitar 30 ribu jenis tanaman rempah di mana 350 jenis di antaranya telah sejak lama dikenal dan
dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan jamu dan obat herbal. Saat ini baru sekitar 500 bahan
obat herbal yang telah mendapat izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Penggunaan bahan baku dari pemasok lokal memberikan banyak keuntungan seperti waktu
pengiriman dan kemudahan dalam memantau kualitas bahan baku sejak dari lokasi pemasok. Di sisi
lain, kegiatan usaha Sido Muncul telah memberikan dampak ekonomi bagi kelompok masyarakat,
termasuk usaha kecil dan menengah, kaum perempuan dan kelompok marjinal sebagai bagian dari
pemasok bahan baku bagi Perseroan.

Untuk menjamin kontinuitas volume dan kualitas bahan baku (simplisia) yang berasal dari produk
pertanian, Sido Muncul menjalin hubungan kemitraan dengan para petani rempah yang menjadi
bagian dari rantai pasok Perseroan. Sido Muncul membina dan mendampingi para petani rempah
untuk memitigasi risiko volatilitas pada rantai pasokan bahan baku demi kesinambungan usaha
jangka panjang.

Bahan baku simplisia seperti kunyit, temulawak, jahe dan lain-lain diperoleh dari Jawa, Sumatera,
Kalimantan, dan Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Sedangkan bahan baku non-simplisia selain
diperoleh melalui impor juga berasal dari pemasok lokal di daerah Jawa dan Lampung.

Untuk bahan baku simplisia dan non-simplisia tertentu yang tidak tersedia di Indonesia seperti
ginseng merah, vitamin, krimer, taurin, citrid acid, sodium bikarbonat dan lain-lain diimpor melalui
perusahaan trading sedangkan untuk flavor sudah tersedia dari hasil produksi dalam negeri meskipun
bahan baku flavor yang digunakan sebagian masih merupakan material impor seperti Chocolate
Swiss, Luxarom dan lain lain.

Penilaian Pemasok

Untuk menjamin konsistensi kualitas barang dan jasa yang dipasok, Sido Muncul memiliki prosedur
standar penilaian, audit dan pembinaan pemasok. Pembinaan pemasok terutama dilakukan terhadap
pemasok simplisia dengan melakukan kunjungan rutin ke lapangan. Perseroan melakukan audit
secara sampling atas pemasok bahan baku simplisia, non-simplisia dan material kemasan. Hasil audit
diinformasikan kepada pemasok untuk ditindaklanjuti. Evaluasi dilakukan setiap tahun terhadap
seluruh pemasok. Hasil evaluasi disampaikan kepada pemasok dan menjadi dasar untuk menentukan
kelanjutan hubungan kerja sama.

Perhatian Utama dan Harapan Terkait Pemasok:

1. Proses pengadaan yang adil dan transparan


2. Seleksi dan evaluasi secara obyektif dalam pemilihan pemasok
3. Prosedur administrasi pengadaan yang akurat dan sederhana
4. Penyelesaian pembayaran produk dan jasa yang tepat waktu
5. Hubungan yang bertumbuh dan saling menguntungkan
Gambar 2. Diagram Alir Prosedur Seleksi Evaluasi dan Audit Pemasok
ANALISIS PENYESUAIAN KAPASITAS

Penyesuaian kapasitas produksi Tolak Angin sudah pernah dilakukan oleh PT. Sidomuncul untuk
mengantisipasi lonjakan penjualan tahun tersebut dan di masa mendatang (tahun 2013 meningkat
32%) dengan menambah pabrik tolak angin di Ungaran, Semarang Jawa Tengah pada pertengahan
Maret 2014 dengan total dana Rp 240 miliar.

Perluasan/pertambahan pabrik ini juga dibarengi strategi penyesuaian permintaan pasar dengan poin-
pon dijelaskan sebagai berikut:

1) Saat permintaan pasar sedang tinggi, kapasitas produksi dapat full dari 70 juta per bulan
menjadi 100 juta per bulan.
2) Perluasan pabrik ini juga untuk memperpendek rantai distribusi
3) Diharapkan dengan memendeknya rantai distribusi, dapat meningkatkan kualitas tolak angin
karena lebih efisien
4) Saat permintaan pasar tidak tinggi, pabrik ini tetap memiliki nilai tambah karena dapat
menampung hasil panen petani apalagi sampai membantu saat harga panen turun.

Penambahan pabrik Tolak Angin dilakukan oleh PT. Sido Muncul dengan memperhatikan data di
bawah ini:

1) Tolak Angin masih menopang 50% penjualan produk PT. Sidomuncul


2) Penjualan Tolak Angin 90% di tanah air dan 10% di luar negeri.
3) Pada tahun 2013 target pembukuan pendapatan Rp 2.3 triliun dan dapat tercapai Rp 2.7-2.8
triliun.
4) Penambahan pabrik dilakukan untuk meningkatkan presentasi penjualan dari luar negeri
5) Penambahan pabrik ini juga upaya PT. Sido Muncul dalam pengoptimalan ketersediaan
bahan baku obat herbal yang melimpah di dalam negeri
6) Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 nanti yang mengharuskan obat herbal
bersaing dengan produk impor

Pada faktor eksternal, perluasan/penambahan parik Tolak Angin ini diharapkan memberikan
kontribusi terhadap perkembangan industry obat tradisional khususnya bahan baku obat tradisional
dalam negeri yang belum optimal dalam pemanfaatan potensinya serta dapat menciptakan lapangan
pekerjaan baru.
ANALISIS JENIS PROSES PRODUKSI

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk memiliki banyak sekali varian produk yang
mencapai lebih dari 300 jenis produk. Hal ini menunjukkan bahwa PT Sido Muncul menerapkan
strategi Process Focus. Strategi Process Focus dapat diartikan sebagai pengaturan fasilitas
operasional perusahaan untuk proses produksi yang menghasilkan volume produksi rendah namun
memiliki variasi produk yang tinggi. Strategi ini bersifat fleksibel dan menguntungkan bagi
perusahaan yang menyasar target konsumen dengan kebutuhan dan keinginan beragam dan mampu
memenuhi perubahan seiring dengan berkembangnya kebutuhan.

Bahan baku yang digunakan berupa daun atau rimpang. Untuk mendapatkan bahan baku tersebut PT
Sido Muncul menjalin hubungan kemitraan dengan para petani rempah yang menjadi bagian dari
rantai pasok dengan membina dan mendampingi para petani rempah untuk memitigasi risiko
volatilitas pada rantai pasokan bahan baku demi kesinambungan usaha jangka Panjang. Sehingga
bahan baku ini diperoleh dari pemasok internal (Sendiri) yang dimiliki oleh PT Sido Muncul yang
berasal dari Wonogiri, Purwokerto, Ambarawa dan Jawa Timur. Proses pembelian dilakukan setiap
panen raya. Oleh karena itu kekuatan daya tawar menawar dari pemasok tidak begitu tinggi,
sehingga hal ini menguntungkan perusahaan. Para pemasok bahan baku Sido Muncul berasal dari
para petani yang ada diseluruh nusantara dengan standar kualitas yang baik.

Produk:

1. Jamu tradisional : Jamu batuk, jamu bersalin, jamu encok, dll


2. Makanan/minuman: Susu jahe, kopi jahe, kunyit asem, ESTEEMJE, dll
3. Obat herbal: Tolak angin cair, esemag, sido muncul tolak linu, dll
4. Suplemen dan vitamin : Kukubima ener-G, Sidomuncul C-1000, Fatraper, dll
5. Ibu, bayi dan anak : Tolak angin anak, vitamin anak sehat rasa anggur, suprasi, dll

PROSES PRODUKSI

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk merupakan perusahaan jamu tradisional dan farmasi
dengan menggunakan mesin-mesin mutakhir yang menghasilkan berbagai jenis produk jamu yang
dikemas dengan modern. Perusahaan ini memiliki lebih dari 300 macam produk yang terbagi
menjadi beberapa jenis seperti herbalmedicine, energy drink, supplement, healthy drinks and
beverage dan confectionery. Perusahaan ini memiliki pabrik produksi yang dibangun pada tahun
2016 dengan nama Pabrik Tolak Angin 2 di atas lahan seluas 17.000 m2 dengan luas bangunan seluas
28.000 m2. Bangunan ini terdiri atas 6 lantai yaitu Lantai 1 untuk Gudang bahan baku, bahan jadi,
dan pra proses. Lantai 2 untuk proses pengemasan primer sampai dengan tersier, Gudang bahan, dan
kantor. Lantai 3 untuk proses pembuatan cairan obat dalam. Lantai 4 untuk proses persiapan bahan
baku. Basement 1 untuk penunjang produksi. Basement 2 untuk semua alat-alat utility

Gambar 3. Pabrik Tolak Angin 2 Tahap 1

Gudang bahan baku pada lantai 1 menyimpan dua macam bahan baku yaitu bahan baku simplisia
dan bahan baku non simplisia. Simplisia adalah tanaman obat yang sudah dikeringkan namun belum
mengalami proses maupun pengolahan apapun. Terdapat lebih dari 250 jenis tanaman yang
dimanfaatkan untuk bahan baku yang diambil dari bagian akar, daun, ranting, bunga, dan buah.
Tanaman dengan tingkat penggunaan tertinggi adalah adas luar, pala panjang, dan kayu ulet. Selain
tanaman, Sido Muncul juga menggunakan bahan baku non simplisia atau bukan tanaman yang
berasal dari pemasok diantaranya susu, gula, madu, krimmer, dan flavor.

Setiap bahan baku yang berasal dari petani mitra dan pemasok akan melalui tahap pemeriksaan oleh
tim Quality Control (QC). Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku yang
diterima telah sesuai dengan standar, seperti bahan baku yang diterima dalam keadaan bersih, tidak
ada cemaran bahaya, dan memiliki tingkat kadar air yang sesuai. Bahan baku yang telah sesuai
standar dan dinyatakan lolos oleh tim QC akan disimpan dalam Gudang dengan system FIFO (First
In First Out). Proses penyimpanan mengacu pada standar CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional
yang Baik) dan menerapkan tata laksana Gudang serta pemantauan berkala sehingga bahan tetap
baik selama masa simpan. Sistem dan proses penyimpanan ini juga diterapkan pada Gudang produk
jadi (tempat penyimpanan produk sebelum didistribusikan).

Gambar 4. Gudang
Penyimpanan Bahan Baku
Perusahaan Sido Muncul memiliki beberapa konsep dalam melaksanakan proses produksi, yaitu:

1. Proses otomatis, dimana segala sesuatunya sudah diprogram oleh sistem komputer sehingga


akan menghilangkan faktor human error dan hanya membutuhkan sedikit saja sumber daya
manusia.
2. Proses produksi sistem tertutup, dimana semua proses input dan output serta proses lainnya
dilakukan secara tertutup.
3. Untuk menunjang proses otomatis dan tertutup ini setiap alat-alat produksi dilengkapi dengan
alat-alat ukur yang modern dan memiliki ketelitian yang dapat dihandalkan.
4. Produksi bertingkat, dimana aliran proses berurutan dari atas ke bawah dengan gravitasi
sehingga proses menjadi efisien.
5. Ramah lingkungan dengan sistem pembersihan Clean In Place (CIP) dan Sterilization In Place
(SIP).

Produksi ini berkapasitas 200 juta sachet per bulan dengan instalasi tahap 1 untuk 100 juta sachet per
bulan. Trial pertama dilakukan pada tanggal 23 April 2018 dan telah beroperasi secara penuh sejak
akhir tahun 2018. Berikut merupakan diagram alir proses produksi yang diterapkan oleh PT Sido
Muncul
Gambar 5. Proses Produksi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Proses Ekstraski dilakukan di PT Semarang Herbal Indoplant (SHI) yang merupakan anak
perusahaan Sdo Muncul. Saat ini kapasitas SHI bisa mencapai 12.500 kg/hari dan siap memasok
bahan ekstrak untuk kebutuhan pasar domestic dan internasional.SHI juga telah memiliki fasilitas
laboratorium untuk engujian dan riset pengembangan produk.

ANALISIS KECACATAN PRODUK DAN PENYELESAINNYA

Kontrol kualitas adalah salah satu aspek yang membangun image suatu perusahaan.Karena
ekspektasi konsumen terhadap suatu produk muncul dari sebuah standar yang ditetapkan. Dalam
industri pangan, standar kualitas tentu sudah ditetapkan dan hasil produksi diharapkan sesuai dengan
standar kualitas tersebut. Akan tetapi dalam rantai produksi, akan selalu ada faktor yang tidak kita
ketahui dan tidak dapat dikontrol. Faktor tersebut dapat membuat perubahan mutu produk yang
dihasilkan, sehingga kita tidak dapat hanya melakukan uji kualitas sekali saja di awal munculnya
produk tersebut. Tetapi, kontrol terhadap kualitas harus dilakukan secara berkala terhadap seluruh
aspek yang berkaitan dengan produk tersebut.

Bahan baku yang diinginkan oleh PT. Sido Muncul adalah madu berkualitas dari Pulau Sumbawa.
Akan tetapi, madu merupakan salah satu produk alami yang mudah mengalami perubahan kualitas
mutu setelah pemanenan, produksi, penyimpanan, dan juga transportasi. Selain itu, faktor seperti
kadar air dan masa panen juga merupakan variabel yang tidak dapat dikontrol secara langsung oleh
PT. Sido Muncul karena merupakan bahan baku yang disupply oleh supplier. Walaupun begitu, PT.
Sido Muncul tetap bisa mengontrol kualitas dari segala bahan bakunya melalui standar yang telah
ditetapkan perusahaan.Apabila suatu bahan baku tidak memenuhi standar, maka komoditas tersebut
jelas tidak dapat masuk ke dalam lini produksi dan terpaksa direject kembali ke supplier.
Selama tahapan produksi dilakukan 2 macam QC, yaitu QC sensori produk dan QC kemasan primer.
Pada QC sensori produk, tim QC lapangan akan mengambil sampel untuk melakukan uji
organoleptis yang meliputi rasa, warna, bau, dan juga penampakan. Sampel diambil dari tong yang
berbeda untuk mewakili hasil mixing mulai dari awal pencampuran, pertengahan, hingga akhir.
Apabila kualitas dari produk telah memenuhi standar, maka proses produksi dapat dilanjutkan.
Sedangkan untuk QC kemasan, tim QC lapangan melakukan kontrol kemasan primer melalui 3
aspek:

 Pertama, dilihat visual sachetnya apakah terjadi printing yang tidak sesuai (blur, membayang,
dll.), seal yang melenceng, renceng yang kurang, dan sebagainya.
 Kedua, diamati apakah kode produksi dan expired date-nya sudah tercetak dengan jelas dan
benar.
 Ketiga, kemasan diuji kebocoran dengan metode vakum atau vacuum test. Metode ini
dilakukan dengan melakukan sampling 3 buah kemasan renceng (isi 10) setiap 15 menit
sekali, kemudian kemasan diuji vakum. Uji vakum dilakukan dengan alat yang telah diisi
dengan air sebelumnya, dimana air ini akan berfungsi sebagai indikator terjadinya kebocoran
atau tidak. Apabila saat kondisi sudah vakum air menjadi keruh, berarti ada cairan yang
keluar dari kemasan dan tandanya terdapat kebocoran pada kemasan. Kemudian, tim QC
akan melihat kemasan manakah yang bocor. Apabila sudah teridentifikasi kode dan jam
produksinya, maka produk yang terlibat akan dikarantina sementara. Kemungkinan besar,
batch yang terlibat akan dikemas ulang.

Anda mungkin juga menyukai