TENTANG
Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Surat Keputusan Ketua Senat Akademik tentang Kode Etik bagi Pengurus
Senat Akademik dari Akademik Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,bila dikemudian hari
terdapat kesalahan dan atau kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal :10 Nopember 2013
NBM. 1156989
Tembusan Kepada :
1. Ketua BPH AKKES Muhammadiyah Makassar
di Tempat
2. Para Anggota Senat Akademik di Tempat
3. Arsip
PENDAHULUAN
Bahwa daya saing bangsa, sistem otonomi, dan desentralisasi, serta kesehatan organisasi
merupakan tiga pilar strategi utama pengembangan suatu lembaga sebagaimana disebutkan
dalam Higher EducationLong Term Strategy (HELTS)2003-2010. Strategi pengembangan
lembaga Pendidikan Tinggi harus dipandang sebagai komitmen Perguruan Tinggi dan bagian
yang tidak terpisahkan dari proses transformasi Indonesia menuju era Indonesia Baru yang
lebih baik. Demikian juga, Visi “Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar harus
benar-benar dipahami oleh seluruh sivitas akademika sehingga dapat menjadi acuan bagi
pengembangan ahli madya dalam mewujudkan komitmen perguruan tinggi tersebut.
Sebagai satu organ Ahli Madya Analis Kesehatan, Senat Akademik (SA) merupakan badan
normatif tertinggi dalam bidang akademik. Sebagai organ Institusi yang strategis dalam
pengembangan akademik, untuk mewujudkan SA yang produktif dan berwibawa, SA
dituntut untuk menyelenggarakan fungsinya dengan berlandaskan komitmen visioner,
kualitas, moralitas, dan profesionalitas.
Dengan sepenuhnya menyadari bahwa kedudukan SA yang fungsional dan signifikan dalam
proses penyelenggaraan Ahli madya tersebut, Anggota SA dituntut untuk berani
mempertanggung jawabkan segala tugas yang diembannya.
Untuk itu, Anggota SA bersepakat menyusun Kode Etik yang bersifat mengikat serta wajib
dipatuhi oleh setiap Anggota SA demi terjaganya martabat dan kredibilitas SA.
Kode Etik ini merupakan kesatuan landasan etik dengan peraturan perilaku maupun
ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut dilakukan oleh Anggota
SA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pengertian
Pasal 1
Tujuan
Pasal 2
Kode Etik SA brtujuan menjaga martabat dan kredibilitas SA, serta membantu Anggota
dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajibannya.
BAB II
KEPRIBADIAN DAN TANGGUNG JAWAB
Kepribadian
Pasal 3
Anggota wajib bertaqawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat kepada peraturan perundang-
undangan, berintegritas yang tinggi, dengan senantiasa menegakkan kebenaran,
mengemban amanat, mematuhi Peraturan Tata Tertib SA, dan selalu berupaya
meningkatkan kualitas dan kinerjanya.
Tanggung Jawab
Pasal 4
(1) Anggota bertanggung jawab melaksanakan tugasnya demi kepentingan Ahli Madya
analis Kesehatan, mematuhi hukum, menghormati keberadaan SA, dan
mempertahankan keutuhan kampus.
(2) Anggota bertanggung jawab menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi
kepentingan yang diwakilinya kepada SA.
BAB III
PENYAMPAIAN PERTANYAAN
Pasal 5
(1) Pernyataan yang disampaikan dalam rapat dan penyampaian hasil rapat adalah
pernyataan dalam kapasitas sebagai Anggota atau Pimpinan SA.
(2) Di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pernyataan tersebut
dianggap sebagai pernyataan pribadi.
(3) Anggota yang tidak menghadiri suatu rapat seyogianya tidak menyampaikan hasil
rapat tersebut kepada publik.
BAB IV
KETENTUAN DALAM RAPAT
Pasal 6
(1) Anggota harus mengutamakan tugasnya dengan cara menghadiri secara fisik setiap
rapat yang menjadi kewajibannya.
(2) Ketidak hadiran Anggota secara fisik sebanyak 3(tiga) kali berturut-turut dalam
rapatsejenis, tanpa ijin dari Pimpinan rapat, merupakan suatu pelanggaran kode etik.
Pasal 7
BAB V
PERJALANAN DINAS
Pasal 8
(1) Anggota dapat melakukan perjalanan dinas di dalam atau ke luar negeri dengan
biaya Ahli madya analis kesehatan sebagaimana diatur dalam peraturan yang
berlaku.
(2) Anggota tidak diperkenankan menggunakan fasilitas perjalanan dinas untuk
kepentingan di luar tugas SA.
(3) Perjalanan dinas dilakukan menggunakan anggaran yang tersedia.
(4) Anggota tidak dapat membawa keluarga dalam suatu perjalanan dinas, kecuali
dimungkinkan oleh peraturan yang berlaku atau atas biaya sendiri.
(5) Dalam hal perjalanan dinas atas biaya pengundang, baik dari dalam maupun luar
negeri, harus dengan sepengetahuan Pimpinan SA.
BAB VI
KONFLIK KEPENTINGAN
Konflik Kepentingan
Pasal 9
BAB VII
RAHASIA
Pasal 11
Anggota wajib menjaga rahasia yang dipercayakan kepadanya, termasuk hasil rapat yang
dinyatakan sebagai rahasia sampai batas waktu yang telah ditentukan atau sampai masalah
tersebut sudah dinyatakan terbuka dan/atau berlaku untuk umum.
BAB VIII
SANKSI DAN REHABILITAS
Pasal 13
Mengenai sanksi dan rehabilitasi berlaku ketentuan dalam Peraturan Tata Tertib SA.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
(1) Sekurang-kurangnya 80% Anggota dapat mengajukan usul perubahan Kode Etik SA.
(2) Usul perubahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan penjelasannya,
disampaikan secara tertulis kepada Pemimpin SA, dengan disertai daftar nama, dan
tanda tangan pengusul serta nama Fakultas atau unit yang diwakilinya.
(3) Usul perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Pimpinan SA
kepada Rapat Pleno untuk dibahas dan diambil keputusan.
Ditetapkan di Makassar
NBM. 1156989
Tembusan Kepada
1.Ketua BPH AKKES Muhammadiyah Di Tempat
2. Para Anggota Senat Akademik di Tempat
3. Arsip