Anda di halaman 1dari 7

AKADEMI ANALIS KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK


NOMOR :

TENTANG

KODE ETIK SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK AKADEMI ANALIS KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR,

Menimbang :

a. bahwa Anggota Senat Akademik sebagai wakil masyarakat Akademi mempunyai


kedudukan yang mulia dan terhormat sehingga dalam melaksanakan tugasnya harus
bertanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan kepentingan yang
diwakilinya;
b. bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada huruf a di
atas, Senat Akademik perlu memiliki landasan etika yang mengatur sikap, perilaku,
dan ucapan mengenai hahl-hal yang diwajibkan, dilarang, atau yang patut dan tidak
patut dilakukan;
c. bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, Senat
Akademik perlu memiliki landasan etika yang disebut Kode Etik Senat Akademik yang
bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh setiap Anggota Senat Akademik dalam
menjalankan tugasnya demi terjaganya martabat dan kredibilitas Senat Akademik;

Mengingat :

1. Qaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah tahun 2006

2. Pedoman PP Muhammadiyah No.02/PED/I.0/B/2012 Tentang Perguruan Tinggi


Muhammadiyah

3. Ketentuan Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah tentangPenjabaran


Pedoman Pimpinan Muhammadiyah Pusat Tentang Perguruan Tinggi
No.02/PED/I.0/2012

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERTAMA : Surat Keputusan Ketua Senat Akademik tentang Kode Etik bagi Pengurus
Senat Akademik dari Akademik Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,bila dikemudian hari
terdapat kesalahan dan atau kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal :10 Nopember 2013

Ketua Senat Akademik

dr.Hj.Darmawaty Rauf.Sp.PK (K)

NBM. 1156989

Tembusan Kepada :
1. Ketua BPH AKKES Muhammadiyah Makassar
di Tempat
2. Para Anggota Senat Akademik di Tempat
3. Arsip
PENDAHULUAN

Bahwa daya saing bangsa, sistem otonomi, dan desentralisasi, serta kesehatan organisasi
merupakan tiga pilar strategi utama pengembangan suatu lembaga sebagaimana disebutkan
dalam Higher EducationLong Term Strategy (HELTS)2003-2010. Strategi pengembangan
lembaga Pendidikan Tinggi harus dipandang sebagai komitmen Perguruan Tinggi dan bagian
yang tidak terpisahkan dari proses transformasi Indonesia menuju era Indonesia Baru yang
lebih baik. Demikian juga, Visi “Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar harus
benar-benar dipahami oleh seluruh sivitas akademika sehingga dapat menjadi acuan bagi
pengembangan ahli madya dalam mewujudkan komitmen perguruan tinggi tersebut.

Sebagai satu organ Ahli Madya Analis Kesehatan, Senat Akademik (SA) merupakan badan
normatif tertinggi dalam bidang akademik. Sebagai organ Institusi yang strategis dalam
pengembangan akademik, untuk mewujudkan SA yang produktif dan berwibawa, SA
dituntut untuk menyelenggarakan fungsinya dengan berlandaskan komitmen visioner,
kualitas, moralitas, dan profesionalitas.

Dengan sepenuhnya menyadari bahwa kedudukan SA yang fungsional dan signifikan dalam
proses penyelenggaraan Ahli madya tersebut, Anggota SA dituntut untuk berani
mempertanggung jawabkan segala tugas yang diembannya.

Untuk itu, Anggota SA bersepakat menyusun Kode Etik yang bersifat mengikat serta wajib
dipatuhi oleh setiap Anggota SA demi terjaganya martabat dan kredibilitas SA.

Kode Etik ini merupakan kesatuan landasan etik dengan peraturan perilaku maupun
ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut dilakukan oleh Anggota
SA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pengertian

Pasal 1

Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan :


1. Kode Etik SA ialah norma-norma atau aturan-aturan yang merupakan kesatuan
landasan etik atau filosofis dengan peraturan perilaku maupun ucapan mengenai
hal-hal yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut dilakukan oleh Anggota SA.
2. Anggota SA, yang selanjutnya disebut Anggota, adalah wakil masyarakat ahlimadya
Analis Kesehatan yang karena jabatannya atau dipilih sesuai dengan ketentuan yang
berlaku untuk melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh memperhatikan
kepentingan Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar.
3. Dewan Etika ialah alat kelengkapan SA yang bersifat sementara sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Tata Tertib SA.
4. Rapat ialah semua jenis rapat, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Tata Tertib
SA.
5. Rahasia adalah rencana, kegiatan, atau tindakan yang telah, sedang, atau akan
dilakukan, yang dapat mengakibatkan kerugian besar dan bahaya apabila
diberitahukan kepada atau diketahui oleh orang yang tidak berhak.

Tujuan

Pasal 2

Kode Etik SA brtujuan menjaga martabat dan kredibilitas SA, serta membantu Anggota
dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajibannya.

BAB II
KEPRIBADIAN DAN TANGGUNG JAWAB

Kepribadian

Pasal 3

Anggota wajib bertaqawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat kepada peraturan perundang-
undangan, berintegritas yang tinggi, dengan senantiasa menegakkan kebenaran,
mengemban amanat, mematuhi Peraturan Tata Tertib SA, dan selalu berupaya
meningkatkan kualitas dan kinerjanya.

Tanggung Jawab

Pasal 4

(1) Anggota bertanggung jawab melaksanakan tugasnya demi kepentingan Ahli Madya
analis Kesehatan, mematuhi hukum, menghormati keberadaan SA, dan
mempertahankan keutuhan kampus.
(2) Anggota bertanggung jawab menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi
kepentingan yang diwakilinya kepada SA.

BAB III
PENYAMPAIAN PERTANYAAN

Pasal 5

(1) Pernyataan yang disampaikan dalam rapat dan penyampaian hasil rapat adalah
pernyataan dalam kapasitas sebagai Anggota atau Pimpinan SA.
(2) Di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pernyataan tersebut
dianggap sebagai pernyataan pribadi.
(3) Anggota yang tidak menghadiri suatu rapat seyogianya tidak menyampaikan hasil
rapat tersebut kepada publik.
BAB IV
KETENTUAN DALAM RAPAT

Pasal 6

(1) Anggota harus mengutamakan tugasnya dengan cara menghadiri secara fisik setiap
rapat yang menjadi kewajibannya.
(2) Ketidak hadiran Anggota secara fisik sebanyak 3(tiga) kali berturut-turut dalam
rapatsejenis, tanpa ijin dari Pimpinan rapat, merupakan suatu pelanggaran kode etik.

Pasal 7

Selama rapat berlangsung setiap anggota bersikap sopan santun, bersungguh-sungguh


menjaga ketertiban, dan mematuhi segala tata cara rapat sebagaimana diatur dalam
Peraturan Tata Tertib SA.

BAB V
PERJALANAN DINAS

Pasal 8

(1) Anggota dapat melakukan perjalanan dinas di dalam atau ke luar negeri dengan
biaya Ahli madya analis kesehatan sebagaimana diatur dalam peraturan yang
berlaku.
(2) Anggota tidak diperkenankan menggunakan fasilitas perjalanan dinas untuk
kepentingan di luar tugas SA.
(3) Perjalanan dinas dilakukan menggunakan anggaran yang tersedia.
(4) Anggota tidak dapat membawa keluarga dalam suatu perjalanan dinas, kecuali
dimungkinkan oleh peraturan yang berlaku atau atas biaya sendiri.
(5) Dalam hal perjalanan dinas atas biaya pengundang, baik dari dalam maupun luar
negeri, harus dengan sepengetahuan Pimpinan SA.

BAB VI
KONFLIK KEPENTINGAN
Konflik Kepentingan
Pasal 9

(1) Sebelum mengemukakan pendapatnya dalam pembahasan suatu permasalahan


tertentu, Anggota harus menyatakan di hadapan seluruh peserta rapat apabila ada
suatu kepentingan antara permasalahan yang sedang dibahas dengan kepentingan
pribadinya di luar kedudukannya sebagai Anggota.
(2) Anggota mempunyai hak suara pada setiap pengambilan keputusan, kecuali apabila
rapat memutuskan lain karena yang bersangkutan mempunyai konflik kepentingan
dalam permasalahan yang sedang dibahas.
Pasal 10

Anggota dilarang menggunakan jabatannya untuk mempengaruhi proses pengambilan


keputusan di lingkungan Akademi analis Kesehatan Muhammadiyah makassar untuk
kepentingan diri pribadi dan/atau pihak lain.

BAB VII
RAHASIA
Pasal 11

Anggota wajib menjaga rahasia yang dipercayakan kepadanya, termasuk hasil rapat yang
dinyatakan sebagai rahasia sampai batas waktu yang telah ditentukan atau sampai masalah
tersebut sudah dinyatakan terbuka dan/atau berlaku untuk umum.

BAB VIII
SANKSI DAN REHABILITAS
Pasal 13

Mengenai sanksi dan rehabilitasi berlaku ketentuan dalam Peraturan Tata Tertib SA.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14

(1) Sekurang-kurangnya 80% Anggota dapat mengajukan usul perubahan Kode Etik SA.
(2) Usul perubahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan penjelasannya,
disampaikan secara tertulis kepada Pemimpin SA, dengan disertai daftar nama, dan
tanda tangan pengusul serta nama Fakultas atau unit yang diwakilinya.
(3) Usul perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Pimpinan SA
kepada Rapat Pleno untuk dibahas dan diambil keputusan.

Ditetapkan di Makassar

Pada tanggal.10 Nopember 2013

Ketua Senat Akademik

dr.Hj.Darmawaty Rauf.Sp.PK (K)

NBM. 1156989
Tembusan Kepada
1.Ketua BPH AKKES Muhammadiyah Di Tempat
2. Para Anggota Senat Akademik di Tempat
3. Arsip

Anda mungkin juga menyukai