Anda di halaman 1dari 9

TEORI AKUNTANSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu : Bingky Aresia Landarica, SE., M.Ak.

Oleh:

Sinfia Anggi

194020089

18 AKB

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2022
1. Jawaban Soal No. 1
Definisi Kontrak Konstruksi :
Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara
khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang
berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal
rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan atau penggunaan pokok.

Pendapatan Kontrak:
Pendapatan kontrak terdiri dari:
a. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan
b. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim dan pembayaran insentif:
i. Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan;
dan
ii. Dapat diukur secara andal.

Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang


diterima atau yang akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak
dipengaruhi oleh bermacam-macam ketidakpastian yang tergantung pada
hasil dari peristiwa di masa yang akan datang. Estimasinya seringkali harus
direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Oleh karena
itu, jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari suatu
periode ke periode berikutnya. Contohnya:
a. Suatu kontraktor dan suatu pemberi kerja mungkin menyetujui
penyimpangan atau klaim yang meningkatkan atau menurunkan
pendapatan kontrak pada periode setelah periode di mana kontrak
pertama kali disetujui;
b. Nilai pendapatan yang disetujui dalam kontrak dengan nilai tetap dapat
meningkat karena ketentuan-ketentuan kenaikan biaya;
c. Nilai pendapatan kontrak dapat menurun karena denda yang timbul
akibat keterlambatan kontraktor dalam penyelesaian kontrak tersebut;
atau PSAK No. 34 Akuntansi Kontrak Konstruksi
d. Bila dalam kontrak harga tetap terdapat harga tetap per unit output,
pendapatan kontrak meningkat bila jumlah unit meningkat.
Pengakuan Pendapatan dan Biaya Kontrak
Bila hasil (outcome) kontrak konstruksi dapat diestimasi secara
andal, pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan
kontrak konstruksi harus diakui masing-masing sebagai pendapatan dan
beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada
tanggal neraca (percentage of completion).
Dalam hal kontrak harga tetap, hasil kontrak konstruksi dapat
diestimasi secara andal bila semua hal-hal berikut ini dapat terpenuhi:
a. Total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal;
b. Besar kemungkinan manfaat keekonomian yang berhubungan dengan
kontrak tersebut akan tertagih dan mengalir ke perusahaan;
c. Baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap
penyelesaian kontrak pada tanggal neraca dapat diukur secara andal; dan
d. Biaya kontrak yang dapat diatribusi ke kontrak dapat diidentifikasi
dengan jelas sehingga biaya kontrak aktual dapat dibandingkan dengan
estimasi sebelumnya.

Dalam hal kontrak biaya-plus, hasil kontrak konstruksi dapat


diestimasi secara andal bila semua kondisi berikut ini terpenuhi:
a. Besar kemungkinan manfaat keekonomian yang berhubungan dengan
kontrak tersebut akan tertagih dan mengalir ke perusahaan; dan
b. Biaya kontrak yang dapat diatribusi ke kontrak, apakah dapat ditagih
atau tidak ke pemberi kerja, dapat di identifikasi dengan jelas dan diukur
secara andal.

Pengakuan pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap


penyelesaian suatu kontrak sering disebut sebagai metode persentase
penyelesaian (percentage of completion). Menurut metode ini, pendapatan
kontrak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai
tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban dan laba yang
dilaporkan dapat diatribusikan menurut PSAK No. 34 Akuntansi Kontrak
Konstruksi penyelesaian pekerjaan secara proporsional. Metode ini
memberikan informasi yang berguna mengenai luas aktivitas kontrak dan
kinerja selama suatu periode.
Menurut metode persentase penyelesaian (percentage of
completion), pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laporan
laba rugi dalam periode akuntansi di mana pekerjaan dilakukan. Biaya
kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dalam
periode akuntansi di mana pekerjaan yang berhubungan dilakukan. Namun,
setiap ekspektasi selisih lebih total biaya kontrak terhadap total pendapatan
kontrak segera diakui sebagai beban.
Suatu kontraktor mungkin mempunyai biaya kontrak yang
berhubungan dengan aktivitas masa depan pada kontrak tersebut. Biaya
kontrak tersebut diakui sebagai aset asalkan besar kemungkinan biaya-biaya
tersebut akan dipulihkan. Biaya tersebut mewakili jumlah tertentu dari
pemberi kerja dan sering digolongkan sebagai pekerjaan dalam proses.
Hasil kontrak konstruksi hanya dapat diestimasi secara andal bila
besar kemungkinan manfaat keekonomian yang berhubungan dengan
kontrak tersebut akan tertagih dan mengalir ke perusahaan. Namun, bila
ketidakpastian timbul mengenai kolektibilitas jumlah piutang yang telah
diakui sebagai pendapatan kontrak, maka jumlah yang tidak tertagih diakui
sebagai beban dan bukan sebagai penyesuaian pendapatan kontrak.

2. Jawaban Soal No. 2


PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” Pelanggan
(customer): ‘Pihak yang berkontrak dengan entitas untuk memperoleh
barang atau jasa yang merupakan output dari aktivitas normal entitas dalam
pertukaran dengan imbalan.’

Pengakuan Pendapatan
Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas memenuhi
kewajiban pelaksanaan dengan mengalihkan barang atau jasa yang
dijanjikan (aset) kepada pelanggan. Aset dialihkan ketika (atau selama)
pelanggan memperoleh pengendalian atas aset tersebut (paragraph 31).
3. Jawaban Soal No. 3
Pasal 13, Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi
berikut dipenuhi:
a. Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang
secara signifikan kepada pembeli;
b. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual;
c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
d. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi
tersebut akan mengalir kepada entitas tersebut; dan
e. Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan
tersebut dapat diukur dengan andal.
Penentuan kapan entitas telah memindahkan risiko dan manfaat
kepemilikan secarasignifikan kepada pembeli memerlukan pengujian atas
keadaan transaksi tersebut. Padaumumnya, pemindahan risiko dan manfaat
kepemilikan terjadi pada saat yang bersamaan dengan pemindahan hak
milik atau penguasaan atas barang tersebut kepada pembeli. Hal ini terjadi
padakebanyakan penjualan eceran. Dalam hal lain, pemindahan risiko dan
manfaat kepemilikan terjadi pada saat yang berbeda dengan pemindahan
hak milik atau penguasaan atas barang tersebut.
Jika entitas hanya menahan risiko tidak signifikan atas kepemilikan,
transaksi tersebutadalah penjualan dan pendapatan yang diakui. Misalnya,
penjual mungkin menahan hak milikatas barang semata-mata untuk
melindungi kolektibilitas jumlah yang jatuh tempo. Dalam halseperti itu,
jika entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan secara
signifikan,transaksi tersebut adalah penjualan dan pendapatan harus diakui.
Contoh lain entitas yang hanyamenahan risiko yang tidak signifikan dari
kepemilikan adalah dalam penjualan eceran dengansyarat dapat
dikembalikan jika pelanggan tidak puas. Pendapatan dalam hal ini diakui
padawaktu penjualan dilakukan jika penjual dapat mengestimasi secara
andal retur yang akan terjadidan mengakui liabilitas untuk retur berdasarkan
pengalaman sebelumnya dan faktor-faktor lainyang relevan.
Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat ekonomi
sehubungan dengantransaksi tersebut akan mengalir kepada entitas.
Terkadang kemungkinan besar tersebut barutercapai pada saat imbalan
diterima atau ketidakpastian dihilangkan. Misalnya, belum adakepastian
bahwa pemerintahan asing akan memberi ijin pengiriman imbalan atas
penjualan dinegara asing. Jika ijin diberikan, ketidakpastian tersebut hilang
dan pendapatan diakui. Namun, jika ketidakpastian timbul dari kolektibilitas
jumlah tertentu yang telah termasuk dalam pendapatan, jumlah yang tidak
tertagih atau jumlah yang kemungkinan pemulihannya tidak besar lagi,
diakui sebagai beban bukan sebagai penyesuaian terhadap jumlah
pendapatan yangdiakui semula.Pendapatan dan beban sehubungan dengan
transaksi yang sama atau peristiwa lain diakuisecara bersamaan, proses ini
biasanya mengacu pada pengaitan pendapatan dengan beban.Beban,
termasuk jaminan dan biaya lain yang terjadi setelah pengiriman barang,
biasanya dapatdiukur dengan andal jika kondisi lain untuk pengakuan
pendapatan yang berkaitan telahdipenuhi. Tetapi, pendapatan tidak diakui
jika beban yang berkaitan tidak dapat diukur denganandal. Dalam keadaan
demikian, setiap imbalan yang diterima untuk penjualan barang
tersebutdiakui sebagai liabilitas.

Pasal 19, bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa
dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi
tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi
pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila
seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
a) Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
b) Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi
tersebut akan diperoleh perusahaan;
c) Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat
diukur dengan andal; dan
d) Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk
menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

Pengakuan pendapatan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian


dari suatu transaksisering disebut sebagai metode persentase penyelesaian.
Dengan metode ini, pendapatan diakuidalam periode akuntansi pada saat
jasa ditunaikan. Pengakuan pendapatan atas dasar inimemberikan informasi
yang berguna mengenai tingkat kegiatan jasa dan kinerja entitas dalamsuatu
periode.
Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat ekonomi
sehubungan dengantransaksi tersebut akan diperoleh entitas. Namun, jika
ketidakpastian timbul dari kolektibilitas jumlah yang telah masuk dalam
pendapatan, jumlah yang tidak tertagih, atau jumlah yangkemungkinan
pemulihannya tidak lagi besar, diakui sebagai beban bukan sebagai
penyesuaian terhadap jumlah pendapatan yang diakui semula.
Entitas pada umumnya dapat membuat estimasi yang andal setelah
entitas mencapai persetujuan mengenai hal-hal berikut dengan pihak lain
dalam transaksi:
a. Hak yang dapat dipaksakan dari masing-masing pihak terkait
dengan jasa yang disediakan danditerima para pihak.
b. Imbalan yang dipertukarkan.
c. Cara dan persyaratan penyelesaian.
Biasanya, entitas juga perlu mempunyai sistem anggaran dan
pelaporan keuangan internal yang efektif. Entitas tersebut menelaah dan jika
perlu merevisi estimasi pendapatansewaktu jasa diberikan. Kebutuhan atas
revisi tersebut tidak berarti mengindikasikan bahwa hasildari transaksi
tersebut tidak dapat diestimasi dengan andal.
Entitas menggunakan metode yang dapat mengukur dengan andal
jasa yang diberikan. Bergantung pada sifat transaksi, metode tersebut dapat
meliputi:
a. Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan.
b. Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persentase
dari total jasa yang harusdilakukan.
c. Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi
estimasi total biaya transaksitersebut. Hanya biaya yang
mencerminkan jasa yang dilaksanakan hingga tanggal tertentu
dimasukkan dalam biaya yang terjadi hingga tanggal tersebut.
Hanya biaya yang mencerminkan jasa yang dilakukan atau yang
harus dilakukan, dimasukkan kedalam estimasi total biaya
transaksi tersebut.
Pembayaran berkala dan uang muka yang diterima dari pelanggan
sering kali tidak mencerminkan jasa yang dilakukan. Jika jasa dilaksanakan
melalui sejumlah kegiatan yang tidakdapat ditentukan selama suatu periode,
pendapatan diakui atas dasar garis lurus selama periodetertentu, kecuali jika
ada bukti bahwa terdapat metode lain yang lebih baik dapat
mencerminkantingkat penyelesaian. Jika kegiatan tertentu jauh lebih
signifikan daripada kegiatan yang lain, pengakuan pendapatan ditunda
sampai kegiatan yang signifikan tersebut dilakukan. Jika hasiltransaksi
terkait dengan penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, maka
pendapatandiakui hanya yang berkaitan dengan beban terakui yang dapat
terpulihkan.
Selama tahap awal transaksi, sering kali terjadi bahwa hasil suatu
transaksi tidak dapat diestimasi dengan andal. Namun demikian, besar
kemungkinan terjadi bahwa entitas tersebutakan memperoleh kembali biaya
transaksi yang timbul. Oleh karena itu, pendapatan diakui hanya yang
berkaitan dengan biaya yang telah terjadi yang diharapkan dapat
terpulihkan. Karena hasil transaksi tersebut tidak dapat diestimasi dengan
andal, tidak ada laba yang diakui.

4. Jawaban Soal No. 4


Dalam PSAK 23, definisi pendapatan mensyaratkan entitas untuk
mengukurnya berdasarkan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau akan
diterima dengan memperhitungkan potongan dagang dan rabat volume yang
diperkenankan entitas. Sementara itu, penyajian Laporan Keuangan dalam
PSAK 72 mensyaratkan entitas untuk mengukur pendapatan dari kontrak
dengan pelanggan berdasarkan jumlah imbalan yang diperkirakan menjadi
hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang
dijanjikan. Sebagai contoh, jumlah pendapatan yang diakui mencerminkan
setiap potongan dagang dan rabat volume yang diperkenankan entitas.

Anda mungkin juga menyukai