Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BIOLOGI

JENIS INTERAKSI DALAM EKOSISTEM

KELOMPOK 5 (X.9):
1. Fauzia Gempivulkani Dobas
2. Maisa Fatiha
3. Nurul Faizah Marris
4. Suci Rahmaini
5. Tsabitah Annisa Khairin

SMAN 1 PADANG PANJANG


2023
A. INTERAKSI ANTARINDIVIDU

Individu merupakan tingkat ekologi paling rendah, yaitu satu jenis


organisme. Contohnya: seekor kupu-kupu, seekor sapi, seekor ikan, seekor paus,
seekor harimau, dan sebatang pohon kelapa.

B.

INTERAKSI ANTARPOPULASI

Populasi adalah sekelompok organisme dari spesies yang sama yang


hidup di suatu daerah tertentu dalam waktu yang sama pula. Contohnya: populasi
unta di gurun, populasi pohon jati di kebun jati, populasi domba di peternakan,
populasi jerapah, populasi burung, dan populasi buaya.

1. Kompetisi
Kompetisi adalah suatu interaksi antara dua atau lebih spesies yang

satu sama lainnya saling menghalangi. Kompetisi tersebut dapat terjadi


disebabkan karena pada tiap spesies mempunyai kebutuhan yang sama
yang pada tiap spesiesnya itu bersaing didalam memperebutkan sesuatu
yang diperlukan didalam hidupnya, seperti ruang (tempat), makanan,
sinar matahari, udara, air, serta jugapasangan kawin. Persaingan itu
berdampak pada spesies yang kalah dan akan mati, tersingkir atau juga
yang akan berpindah ke tempat lain. Kompetisi (persaingan) tersebut
dibedakan menjadi dua macam, antara lain sebagai berikut:
a) Kompetisi intraspesifik
Kompetisi intraspesifik adalah suatu persaingan yang terjadi
diantara organisme atau juga individu yang mempunyai spesies
yang sama. Contoh dari kompetisi intraspesifik ialah dua ekor
singa saling memperebutkan wilayah.

b) Kompetisi interspesifik
Kompetisi interspesifik adalah suatu persaingan yang terjadi
diantara organisme atau juga individu yang berbeda spesies.
Contoh dari kompetisi interspesifik adalah tanaman jagung serta
rumput yang sama tumbuh di ladang.

2. Alelopati
Bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans)
jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat
yang bersifat toksik. Contohnya pohon pinus yang mengeluarkan
senyawa yang mangakibatkan terhambatnya tumbuhan lain untuk hidup
dan tumbuh.

C. INTERAKSI ANTARKOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK


1. Komponen Biotik merupakan komponen lingkungan hidup dari sekumpulan
makhluk hidup atau organisme yang ada dilingkungan sekitar. Komponen
biotik terdiri atas:
a) Produsen (Autotrof)
Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat membuat
makanannya sendiri sehingga disebut sebagai autotrof. Contoh
produsen adalah ganggang, bakteri, dan tumbuhan hijau yang
memanfaatkan sinar matahari atau energi kimia untuk membuat
makanan.

b) Konsumen (Heterotrof)
Konsumen adalah makhluk hidup yang memanfaatkan bahan
organik dari produsen untuk menjamin kelangsungan hidupnya karena
tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut juga heterotrof.
Contoh konsumen adalah manusia dan hewan.
Dalam rantai makanan, konsumen yang mendapat makanan
langsung dari produsen disebut konsumen I. Konsumen dibedakan
menjadi konsumen tingkat I (konsumen primer), konsumen tingkat II
(konsumen sekunder), konsumen tingkat III (konsumen tersier), dan
seterusnya.
Konsumen primer adalah organisme pemakan produsen atau
disebut juga herbivora. Contoh konsumen primer adalah serangga,
siput, burung pemakan biji dan buah-buahan, serta berbagai jenis
mamalia.
Konsumen sekunder adalah makhluk hidup yang memakan
konsumen primer. Makhluk hidup yang berperan sebagai konsumen
sekunder adalah hewan karnivora dan omnivora. Contoh konsumen
sekunder yaitu ular, tikus, dan musang.
Konsumen tersier adalah konsumen puncak. Konsumen tersier
ini tidak dapat lagi dimangsa hewan lain lagi. Konsumen tersier
adalah hewan karnivora. Contoh konsumen tersier adalah harimau,
elang, hiu, dan singa.

c) Pengurai atau Dekomposer


Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-
zat yang semula terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah
mati. Dari proses penguraian akan dihasilkan zat-zat hara yang
dimanfaatkan kembali oleh produsen.
Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai
yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa
bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.
Menurut buku Pengelolaan Lingkungan Hidup, berdasarkan
kebutuhan oksigen, bakteri pengurai dibedakan menjadi bakteri
aerobik, anaerobik, dan fakultatif.
Bakteri aerobik adalah bakteri yang memerlukan oksigen dalam
proses penguraian.
Bakteri anaerobik adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen
dalam proses dekomposisi.

Bakteri fakultatif adalah bakteri yang menggunakan oksigen jika


tersedia atau menggunakan senyawa lain (ion nitrat dan/atau ion
sulfat) jika oksigen tidak tersedia.
d) Detritovor
Detrivor hidup dengan cara memakan serpihan tumbuhan atau
hewan yang sudah mati.contohnya rayap ,cacing tanah dan hewan
kaki seribu (keluwing).

2. Komponen Abiotik adalah komponen fisik dan kimiawi yang terdapat pada
suatu ekosistem sebagai medium atau substrat untuk berlangsungnya suatu
kehidupan. Komponen abiotik meliputi udara, air, tanah, garam mineral,
sinar matahari, suhu, kelembapan dan derajat keasaman (pH), serta
topografi.
a) Udara
Udara merupakan sekumpulan gas pembentuk lapisan atmosfer yang
menyelimuti bumi.Contohnya gas Oksigen (O2) untuk respirasi makhluk
hidup, Karbon dioksida (CO2) untuk proses fotosintesis
tumbuhan,Nitrogen (Ne)memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis
klorofil, protein, dan asam amino,Neon (Ne)biasanya digunakan untuk
mengisi lampu neon,indikator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal
petir, dan mengisi tabung televisi, Helium (He) sebagai bahan utama
untuk mengisi balon hias hingga balon udara,Hidrogen (H2) bisa
digunakan sebagai sumber energi, penyimpanan energi, pembawa energi,
hingga digunakan untuk keperluan infrastruktur.
b) Air
Air mengandung berbagai unsur atau senyawa kimia dalam jumlah
yang bervariasi, contohnya natrium, kalsium, amonium, nitrit, nitrat,
dan fosfat. Air berguna untuk memasak dan minum, untuk memenuhi
berbagai kebutuhan manusia seperti mandi dan mencuci, untuk
mengairi sawah atau kegiatan pertanian dan perkebunan, serta untuk
kegiatan transportasi, seperti kapal dan perahu.

c) Tanah
Tanah terbentuk karena proses destruktif (pelapukan batuan dan
pembusukan senyawa organik) dan sintesis (pembentukan mineral).
Komponen tanah yang utama, yaitu bahan mineral,bahan organik,air ,dan
udara. Bagi tumbuhan tanah sebagai zat hara. sementara manusia
menggunakan tanah untuk keperluan lahan permukiman, pertanian, pe-
ternakan, perkantoran, perindustrian, pertambangan, dan kegiatan
transportasi.

d) Garam mineral
Tumbuhan menyerap garam mineral dari dalam tanah untuk
pertumbuhan. Hewan dan manusia memerlukan garam mineral untuk
menjaga keseimbangan asam dan basa, mengatur kerja alat-alat tubuh,
dan untuk proses metabolisme.
e) Suhu
Suhu adalah derajat panas yang berasal dari radiasi sinar terutama
yang bersumber dari matahari. Suhu sangat berguna bagi manusia,
misalnya untuk menjemur pakaian.
f) Kelembapan
Kelembapan di suatu ekosistem dipengaruhi oleh intensitas sinar
matahari, angin dan curah hujan. Kelembapan akan mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan.
g) Derajat keasaman (pH)

Keadaan pH tanah berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan.


Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada pH optimum,yaitu berkisar
5,8-7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan pupuk,
aktivitas akar tanaman, dan penguraian mineral tanah.

h) Sinar matahari

Sinar matahari merupakan sumber energi bagi seluruh kehidupan


manusia.tumbuhan memanfaatkan matahari untuk proses fotosintesis
dan diubah menjadi energi potensial yang dihasilkan oleh tumbuhan
akan diubah menjadi energi kinetik oleh hewan dan manusia.

i) Topografi

Topografi adalah keadaan naik turun atau tinggi rendahnya


permukaan bumi. Topografi memengaruhi keadaan iklim yang
menyangkut suhu dan kelembapan.topografi menentukan
keanekaragaman hayati dan penyebaran suatu organisme.
D. JENIS INTERAKSI
1. Simbiosis
Hubungan antarmakhluk hidup yang khas disebut simbiosis. Di alam
dikenal tiga macam kehidupan simbiosis yaitu simbiosis mutualisme,
simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
a) Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk
hidup yang saling menguntungkan. Contoh: Hubungan serangga dan
tumbuhan berbunga. Serangga seperti kupu-kupu, lebah, dan
kumbang mengambil nektar dari bunga untuk makanannya, serangga
membantu proses penyerbukan pada bunga.
b) Simbiosis Parasitisme
Parasitisme adalah suatu interaksi atau juga hubungan diantara
organisme yang berbeda spesies yang hanya menguntungkan disalah
satu pihak sedangkan pihak yang lain akan dirugikan. Parasit tersebut
memperoleh makanan dari inangnya, apabila inang mati, maka
parasit tersebut akan mati atau akan mencari inang baru.
Berdasarkan letaknya, parasit tersebut dibedakan menjadi dua
macam. antara lain sebagai berikut:
 Parasit Internal (Endoparasit,), sebagai contoh
Trichomonas vaginalis yang hidupnya disaluran kelamin
wanita.
 Parasit Ekternal (Ektoparasit), sebagai contohnya
tumbuhan tali putri (Custuta sp) yang hidupnya itu
menumpang pada tanaman.

c) Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisma adalah hubungan ketergantungan antara
makhluk hidup, di mana satu pihak diuntungkan namun pihak yang
lain tidak dirugikan. Contohnya ikan remora dengan ikan hiu.
Ikan-ikan kecil yang disebut remora, menempel pada tubuh ikan
hiu. Remora mendapatkan sisa-sisa makanan dari ikan hiu. Selain itu,
remora dapat bepergian ke manapun tanpa takut dimangsa oleh ikan-
ikan besar lain. Hiu tidak diuntungkan maupun dirugikan.

2. Amensalisme
Amensalisme adalah suatu interaksi antara 2(dua) spesies atau juga
lebih yang berakibat salah satu pihak akan dirugikan sedangkan pihak
yang lain tidak akan terpengaruh oleh terdapatnya asosiasi atau juga tidak
berakibat apa-apa (tidak rugi serta juga tidak untung).
Pada banyak kasus, interaksi tersebut dikarenakan oleh adanya fenomena
alelopati. Alelopati adalah suatu fenomena pada saat suatu organisme yang
menghasilkan suatu zat kimia dengan memengaruhi kelangsungan hidupnya
pertumbuhan, serta juga reproduksi organisme lain yang berada disekitarnya.
Zat kimia yang dihasilkan itu disebut alelokimia. Alelokimia adalah
berupa suatu metabolit sekunder yang tidak diperlukan didalam proses
metabolisme organisme alelopati. Contoh dari Amensalisme adalah Nerium
oleander yang menghasilkan suatu racun oleandrin yang mematikan manusia.
Interaksi alelokemis, yaitu penghambatan satu organisme oleh organisme lain
melalui pelepasan produk metabolit ke lingkungan. Bagian interaksi
alelokemis yang melibatkan hanya tumbuhan saja disebut Alleolopathy.
Contoh amensalisme terdapat pada hubungan antara pohon walnut dengan
tumbuhan lain disekitarnya

3. Interaksi Antibiosis
Interkasi antibiosis adalah interkasi yang terjadi antara 2 makhluk hidup,
dimana salah satu mahkluk hidup mengeluarkan racun untuk membunuh dan
melumpuhkan makhluk lain. Contoh: Hubungan antara jamur penicillium dan
bakteri. Jamur penicillium mengeluarkan zat antibiotik yang mematikan
bakteri yang hidup di sekitarnya.

4. Netral
Interaksi netral adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup
yang tidak saling merugikan dan juga tidak saling menguntungkan. Hal
ini akibat dari kebutuhan dua makhluk tersebut berbeda walau tinggal
dalam satu ekosistem yang sama. Contoh dari interaksi ini adalah
antara semut dan kupu- kupu yang berada dalam satu bunga.

5. Predasi
Predasi adalah interaksi antar makhluk hidup yang ditandai adanya
pemangsa dan yang dimangsa. Perilaku predasi ini termasuk aksi memburu,
menangkap, dan membunuh mangsa. Interaksi jenis ini menguntungkan bagi
pemangsa, namun merugikan bagi mangsa.

6. Jaring-jaring Makanan
Secara singkat mungkin jaring-jaring makanan mirip dengan rantai
makanan, tetapi keduanya berbeda. Sebagai jenis interaksi dalam ekosistem,
jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari beberapa rantai makanan
yang saling bersinggungan. Dengan kata lain, jaring-jaring makanan
merupakan rantai makanan yang jauh lebih kompleks dan terdiri dari lebih
banyak pilihan makanan di dalamnya.
7. Piramida Ekologi
Piramida ekologi menunjukkan susunan tingkat trofik satu dan tingkat
trofik lainnya berdasarkan jumlah, biomassa, dan kemampuan dalam
menyimpan energi. Sesuai dengan namanya, tentu saja susunan dan
komposisi piramida semakin ke atas akan semakin mengecil. Pada bagian
dasar piramida adalah produsen, sedangkan bagian atas merupakan
konsumen puncak.

Anda mungkin juga menyukai