Anda di halaman 1dari 32

Karakteristik Jaringan Transmisi 150 KV Srondol – Krapyak,

BC Semarang, APP Semarang, untuk identifikasi nilai R dan XL

Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan pada Jurusan Teknik Elektro
jenjang Strata-1
Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma Klaten

Diajukan Oleh :
Nama : SUHARMOKO
NIM : 1042100439

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Widya Dharma Klaten
2016

i
ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAN PLAGIAT

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Suharmoko

NIM : 1042100439

Tanda Tangan :

Tanggal : 18 April 2016

iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SUHARMOKO

NIM : 1042100439

Jurusan/ Program Studi : TEKNIK ELEKTRO / S1

Fakultas : TEKNIK

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi judul:

“KARAKTERISTIK JARINGAN TRANSMISI 150 KV SRONDOL –

KRAPYAK, BC SEMARANG, APP SEMARANG, UNTUK IDENTIFIKASI

NILAI R DAN XL”. Adalah sebenar-benarnya karya saya sendiri dan bebas dari

plagiat. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini telah diberi tanda sitasi

dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pembatalan ijazah dan pencabutan

gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.

Klaten, April 2016

Yang membuat pernyataan,

MATERAI 6000

(SUHARMOKO)

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Sesungguhnya ilmu itu di dapat hanya dengan belajar, dan kesabaran itu di

peroleh hanya dengan latihan” (Al-hadist)

“(sukses adalah perjalan dari satu ke gagalan ke gagalan berikutnya tanpa

kehilangan semangat & antusiasme” (Winston Churchil).

“orang yang mampu bangun setelah mengalami kegagalan adalah orang yang

memiliki masa depan” (Arif Ananta).

“jika ingin tau tentang suatu hal maka banyaklah membaca dan bertanyalah

kepada orang yang lebih tahu” (Penulis).

Persembahan

Skripsi ini aku persembahkan untuk:

1. Almarhum ayah & almarhumah ibuku.

2. Om Sholeh & Bulik Siti Muslimah.

3. Bulik Dartini & Om Agus.

4. Mas Bambang.

5. Sahabat – sahabatku.

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Penyusunan laporan skripsi yang berjudul “Karakteristik Jaringan Transmisi

150 KV Srondol – Krapyak, BC Semarang, APP Semarang, untuk identifikasi

nilai R dan XL” adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

pada jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekhnik Universitas Widya Dharma Klaten.

Dalam penyusunan laporan skripsi ini penulis mengakui masih banyak

kekurangan dan menyadari akan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

namun atas bantuan, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak itulah

akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu dengan rasa hormat penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

(1) Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd. selaku rektor Universitas Widya Dharma

Klaten.

(2) Bapak Ir. Daru Pratomo, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Widya Dharma Klaten.

(3) Bapak Sugeng Santosa ST, M. Eng. Selaku Ketuan Jurusan Teknik Elektro

Universitas Widya Dharma Klaten dan dosen pembimbing I (satu).

(4) Bapak Harri Purnomo ST, MT. Selaku dosen pembimbing II (dua).

vi
(5) Seluruh dosen Jurusan Teknik Elektro Ibu Afriliana Kusumadewi, ST, M.

Eng, Bapak Sutiyo ST, M. Eng dan bapak Mujiyana, ST, M. Eng yang

memberikan arahan dan dorongan.

(6) Seluruh Staf dan karyamwan Universitas Widya Dharma Klaten.

(7) Seluruh Staf dan karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat

Pengatur Beban Jawa Bali, Area Pelaksana Pemeliharaan Semarang.

(8) Almarhum ayah dan almarhumah ibu, juga om sholeh dan bulik dartini yang

telah memberikan segala dukungan.

(9) Rekan-rekan (KMTE) Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro yang selalu

memberikan bantuan dan motivasinya hingga terselesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

yang dapat menjadikan masukan untuk perbaikan dan pengembangan penulisan

laporan ilmiah yang selanjutnya.

Sebagai penutup, semoga Allah SWT memberikan rahmad dan hidayahNya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, dan

juga semoga kita semua diberikan kemudahan segala urusan oleh Allah SWT.

Amin Yaa Robbal Alamin.

Wassalammu’alaikum Wr Wb.

Klaten, April 2016

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAN PLAGIAT......................................... iv

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN ................................................ v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR PERSAMAAN ................................................................................ xiv

ABSTRAK ....................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah............................................................................. 5

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

1.6 Metode Penelitian........................................................................... 7

1.7 Kajian Pustaka................................................................................ 8

1.8 Sistematika Penulisan .................................................................... 11

viii
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem kelistrikan ........................................................................... 13

2.4.2 Sistem ABB Tiga Fasa Tiga Kawat ................................... 14

2.4.3 Sistem ABB Tiga Fasa Empat Kawat ................................ 15

2.2 Saluran transmisi udara .................................................................. 17

2.3 Resistansi Saluran .......................................................................... 19

2.4 Radius Rata-Rata Geometri (GMR) ............................................... 23

2.6.2 Radius Rata-Rata Geometri dari Kabel Konsentris ........... 24

2.6.3 Radius Rata-rata Geometri dari Kabel-kabel ACSR.......... 26

2.5 Jarak Rata-rata Geometri (GMD)................................................... 27

2.6 Reaktansi Induktip Saluran Ganda Fasa Tiga ................................ 28

2.6.1 Induktansi Saluran Transmisi Tiga Fasa ............................ 32

2.6.2 Induktansi Penghantar Bundel

(Composite Conductors) ................................................... 34

2.7 GMR Penghantar Bundel ............................................................... 35

2.8 Jatuh Tegangan............................................................................... 36

2.9 Hilang Daya Dan Daya Guna Transmisi ........................................ 37

2.10 Sistem Koordinat ........................................................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian......................................................................... 40

3.2. Sampel ....................................................................................... 40

3.3. Sumber Data .............................................................................. 41

3.4. Instrumen Penelitian .................................................................. 41

ix
3.5. Teknik Analisis Data ................................................................. 42

3.6. Data Hasil Pengamatan dan Pengukuran ................................... 45

3.7. Data dalam mencari nilai GMD

untuk mengetahui nilai R dan XI ............................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ........................................................................... 50

4.1.1 Data Koordinat dengan GPS .............................................. 50

4.1.2 Data Koordinat dari PLN .................................................. 50

4.2. Analisa Perhitungan ................................................................... 54

4.3. Saluran Ganda Tiga Fasa dengan Satu Sub Konduktor .............. 61

4.4. Analisis Rugi Daya ..................................................................... 76

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan ................................................................................. 84

5.2. Saran ........................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem ABB Tiga Fasa Tiga Kawat .............................................. 14


Gambar 2.2 Sistem ABB Tiga Fasa Empat Kawat. ........................................... 16
Gambar 2.3 Saluran transmisi udara SUTT 150 kv srondol-krapyak A01........ 17
Gambar 2.4. Kabel ACSR (Allumunium Conductor Steel Reinforced) .............. 19
Gambar 2.5 Kabel konsentris susunan 4 lapis ................................................... 26
Gambar 2.6 Kabel konsentris ............................................................................ 27
Gambar 2.7 Susunan konduktor dari suatu saluran ganda fasa tiga .................. 28
Gambar 2.8 Saluran 3 fasa dengan jarak simetris.............................................. 32
Gambar 2.9 Saluran 3 fasa dengan jarak tidak simetris..................................... 33
Gambar 2.10 Transposisi saluran 3 fasa dengan jarak tidak simestris ................ 33
Gambar 2.11 Saluran 1 fasa dengan 2 penghantar bundel ................................... 35
Gambar 2.12 Penghantar bundel.......................................................................... 36
Gambar 2.13 Sistem koordinat ............................................................................ 39
Gambar 3.1 Pengukuran dengan GPS .............................................................. 42
Gambar 3.2 Angka desimal setelah di convert dengan GPS
coordinat converter........................................................................ 44
Gambar 3.3 Ukuran Tower SUTT Srondol – Krapyak..................................... 45
Gambar 3.4 Tower SUTT Srondol – Krapyak.................................................. 46
Gambar 3.5 GMDRS saluran ganda konduktor berkas dengan
satu sub konduktor ......................................................................... 48
Gambar 3.6 GMDST saluran ganda konduktor berkas
dengan satu sub konduktor ............................................................ 48
Gambar 3.7 GMDTR saluran ganda konduktor berkas
dengan satu sub konduktor ............................................................ 49
Gambar 3.8 GMD dan GMR keselurusan saluran ganda dengan 1 sub
konduktor ....................................................................................... 49
Gambar 4.1 Rute dan jarak tower SUTT Srondol-Krapyak dari google earth .. 52
Gambar 4.2 GMDRS saluran ganda konduktor berkas
dengan satu sub konduktor ............................................................ 54

xi
Gambar 4.3 GMDST saluran ganda konduktor berkas
dengan satu sub konduktor ............................................................ 56
Gambar 4.4 GMDTR saluran ganda kondukor berkas
dengan satu sub konduktor ............................................................ 57
Gambar 4.5 Kabel konsentris dengan 33 kawat ................................................ 59
Gambar 4.6 GMD dan GMR keseluruan saluran ganda
dengan 1 sub konduktor ................................................................. 61
Gambar 4.7 Jarak antar penghantar ................................................................... 61
Gambar 4.8 Cara mencari jarak R ke S ............................................................. 62
Gambar 4.9 Cara mencari R ke T ...................................................................... 63
Gambar 4.10 Cara mencari jarak R ke S ............................................................. 64
Gambar 4.11 Cara mencari jarak R ke R’............................................................ 64
Gambar 4.12 Cara mencari jarak R ke T ............................................................. 65
Gambar 4.13 Cara mencari jarak S ke T.............................................................. 65
Gambar 4.14 Cara mencari jarak S ke S’ ............................................................ 66
Gambar 4.15 Cara mencari jarak S ke R’ ............................................................ 67
Gambar 4.16 Cara mencari jarak S ke T’ ............................................................ 67
Gambar 4.17 Cara mencari jarak T ke S’ ............................................................ 68
Gambar 4.18 Cara mencari jarak T ke R’ ............................................................ 68
Gambar 4.19 Cara mencari jarak T ke T’ ............................................................ 69
Gambar 4.20 Cara mencari jarak S’ ke R’ ........................................................... 69
Gambar 4.21 Cara mencari jarak S’ ke T’ ........................................................... 70
Gambar 4.22 Cara mencari jarak R’ ke T’ .......................................................... 71

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengukuran titik koordinat sebanyak 6 tower sebagai sampel ........... 43

Tabel 3.2 Data hasil pengukuran titik koordinat setelah di convert ................... 44

Tabel 3.3 Perbandingan data dari PLN dan hasil pengukuran sendiri ................ 46

Tabel 4.1 Data pengukuran titik koordinat sebanyak 6 tower sebagai sampel ... 50

Tabel 4.2 Data pengukuran titik koordinat dari PLN ......................................... 50

Tabel 4.3 Jarak dari tower 1 ke tower yang lain ................................................. 52

Tabel 4.4 Sesuai pembacaan data pada layar monitor diruang kontrol

GI Srondol .......................................................................................... 80

xiii
DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan 2.1 Resistansi (R) .......................................................................... 19

Persamaan 2.2 Resistansi penghantar (R) ....................................................... 20

Persamaan 2.3 Resistansi pada suhu tertentu (R) ............................................ 22

Persamaan 2.4 Resistansi pada suhu tertentu untuk Al berkonduktivitas 61 % 23

Persamaan 2.5 Jumlah kawat yg di pilin (n) .................................................. 24

Persamaan 2.6 GMR kabel konsentris 7 kawat ................................................. 24

Persamaan 2.7 GMR kabel konsentris 2 lapis……………………………… ... 25

Persamaan 2.8 GMR kabel konsentris 3 lapis .................................................. 26

Persamaan 2.9 GMR kabel konsentris 4 lapis .................................................. 27

Persamaan 2.10 GMD menurut teori guye ....................................................... 27

Persamaan 2.11 Reaktansi induktif (Xl) .......................................................... 29

Persamaan 2.12 GMD saluran ganda 3 fasa ..................................................... 29

Persamaan 2.13 GMR saluran ganda 3 fasa ...................................................... 29

Persamaan 2.14 Impedansi (Z) ......................................................................... 36

Persamaan 2.15 Reaktan total (jX) .................................................................... 36

Persamaan 2.16 Hilang daya / Rugi daya (P resistan) .................................... 37

Persamaan 2.17 R total .................................................................................... 37

Persamaan 2.18 X total ................................................................................... 38

Persamaan 2.16 Cos  ...................................................................................... 38

Persamaan 2.20 Daya semu (S) ......................................................................... 38

xiv
ABSTRAK

Suharmoko, NIM : 1042100439, Program Strata-1 (S1) Jurusan Teknik Elektro,


Fakultas Teknik, Universitas Widya Dharma Klaten. Skripsi Karakteristik
Jaringan Transmisi 150 KV Srondol - Krapyak, BC Semarang, APP
Semarang untuk identifikasi nilai R dan Xl.
Keandalan dari sistem tenaga listrik khususnya sistem transmisi akan
sangat ditentukan oleh bagaimana sistem tersebut dikelola, apalagi sistem
transmisi melintasi daerah terbuka sehingga sangat rawan terhadap gangguan.
Managemen pengawasan pada saluran transmisi ditujukan agar tansmisi dapat di
kerjakan dengan metode yang tepat, di evaluasi kondisinya secara akurat dan
selanjutnya apabila di perlukan tindak lanjut bisa dilakukan dengan cepat dan
tepat. Dengan demikian di harapkan kondisi pada jaringan transmisi akan selalu
dalam kondisi handal sehingga kelancaran penyaluran tenaga listrik ke konsumen
dapat lebih terjamin.
Berdasarkan keadaan tersebut maka peneliti berupaya mengadakan
penelitian, dengan tujuan untuk mengetahui nilai R (Resintasi) dan Xl (Reaktansi
Induktif) pada jaringan tansmisi. Pada saluran trasnmisi 150 KV dari arah srondol
ke krapayak ini adalah tiga kawat fasa satu sub konduktor atau saluran ganda
konduktor berkas dengan satu sub-konduktor. Kabel penghantar yang digunakan
adalah kabel A CSR tipe 240/40, dengan jumlah kawat 33 kawat, di antaranya 26
Alumunium dan 7 steel, dengan susunan kawat (1+6+10+16). Tiang tower ada
sebanyak 44 buah dan belum ada yang bergeser dari pendirian tower semula. Titik
koordinat yang sudah di ukur dari PLN tidak banyak berubah setelah kita
cocokkan dari hasil pengambilan sampel dengan mendeteksi titik koordinat
menggunakan GPS sebanyak 6 buah tower.
Karakteristik jaringan transmisi 150 KV Srondol – Krapyak yang
menggunakan konduktor alumunium tipe 240/40 dengan bahan material
alumunium dengan konduktivitas 61% maka :
Pada temperatur 0° C maka nilai resistansinya akan menjadi : 0,1091 ohm/km.
Pada temperatur 20° C maka nilai resistansinya akan menjadi 0,1187 ohm/km.
Pada temperatur 25° C maka nilai resistansinya akan menjadi 0,1213 ohm/km.
Pada temperatur 50° C maka nilai resistansinya akan menjadi 0,1330 ohm/km.
Pada temperatur 75° C maka nilai resistansinya akan menjadi 0,1452 ohm/km.
Pada temperatur 80° C maka nilai resistansinya akan menjadi 0,1473 ohm/km.
Pada temperatur 100° C maka nilai resistansinya akan menjadi 0,1569 ohm/km.
Reaktansi induktif (Xl) = 0,197187 Ohm/km/konduktor.

Kata Kunci : Karakteristik jaringan transmisi 150 KV.

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Instalasi tenaga listrik terdiri dari suatu sistem yang terintegrasi yang

terdiri dari sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi.

Keandalan dari sistem tenaga listrik khususnya sistem transmisi akan sangat

ditentukan oleh bagaimana sistem tersebut dikelola, apalagi sistem transmisi

melintasi daerah terbuka sehingga sangat rawan terhadap gangguan baik

gangguan berasal dari kondisi internal transmisi maupun yang berasal dari

gangguan eksternal seperti gangguan alam, gangguan binatang, tumbuh

tumbuhan maupun yang berasal dari aktifitas manusia.

Ada dua kategori dalam saluran transmisi, yaitu saluran udara

(overhead line) dan saluran bawah tanah (under ground). Saluran transmisi

udara dengan menyalurkan tenaga listrik melalui kawat-kawat yang di

gantung pada tiang-tiang transmisi dengan perantaraan isolator seperti

halnya pada saluran udara pada jaringan transmisi yang terpasang dari GI

Srondol ke GI Krapyak.

Manajemen pengawasan transmisi ditujukan agar transmisi dapat

diawasi dengan metode yang tepat, dievaluasi kondisinya secara akurat dan

selanjutnya bila diperlukan tindak lanjut bisa dilaksanakan dengan cepat dan

tepat. Dengan demikian diharapkan kondisi transmisi akan selalu dalam

1
2

kondisi yang andal sehingga kelancaran penyaluran tenaga listrik ke

konsumen dapat lebih terjamin.

Listrik telah menjadi bagian yang sangat penting bagi umat manusia.

Oleh karenanya tak berlebihan bahwa listrik bisa dikatakan sebagai salah

satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan hidup

umat manusia.

Beberapa tantangan besar yang dihadapi dunia pada masa kini, antara

lain, bagaimana menemukan sumber energi baru, mendapatkan sumber

energi yang pada dasarnya tidak akan pernah habis untuk masa mendatang,

menyediakan energi di mana saja diperlukan, dan mengubah energi dari satu

ke lain bentuk, serta memanfaatkannya tanpa menimbulkan pencemaran

yang dapat merusak lingkungan hidup kita. Dibanding dengan bentuk energi

yang lain, listrik merupakan salah satu bentuk energi yang praktis dan

sederhana. Di samping itu listrik juga mudah disalurkan dari dan pada jarak

yang berjauhan, mudah didistribusikan untuk area yang luas, mudah diubah

ke dalam bentuk energi lain, dan bersih (ramah lingkungan). Suatu sistem

tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: pusat pembangkit listrik,

saluran transmisi, dan sistem distribusi. Suatu sistem distribusi

menghubungkan semua beban yang terpisah satu dengan yang lain kepada

saluran transmisi.

Pada proses pendistribusiannya, listrik yang dibangkitkan oleh pusat-

pusat pembangkit dialirkan ke pelanggan melalui jaringan transmisi dengan

proses transformasi tegangan oleh transformator-trasformator, hingga


3

tegangan yang sampai dan dapat digunakan peralatan pelanggan sebesar 220

Volt. Proses transformasi tegangan ini, tentunya terkait dengan

pertimbangan ekonomis yang juga perlu dicari optimasinya dari segi teknik

pada jaringan transmisi tersebut.

Untuk itu PLN (Perusahaan Listrik Negara) sebagai pemasok energi

listrik di negara Indonesia, untuk lebih dapat meningkatkan kehandalan,

meningkatkan efisiensi pemakaian energi listrik, dan juga pemenuhan aspek-

aspek dan persyaratan dasar agar dapat terus melakukan pengadaan energi

listrik. Namun penyediaan energi listrik tersebut masih sering terhambat

dikarenakan adanya gangguan. Ganguan tersebut, dapat berupa gangguan

beban lebih, gangguan hubung singkat, gangguan tegangan lebih, gangguan

kekurangan daya, dan gangguan ketidakstabilan.

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) adalah sarana di udara

untuk menyalurkan tenaga listrik berskala besar dari Pembangkit ke pusat-

pusat beban dengan menggunakan tegangan tinggi.

Pada Penelitian ini kita mencoba mengetahui karakteristik dari

jaringan transmisi tersebut dengan mengidentifikasi yaitu mencari suatu

perhitungan untuk mencari nilai (resistansi) R dan (reaktansi induktif) Xl

dari jaringan transmisi 150KV Srondol-Krapyak, BC Semarang, APP

Semarang.
4

1.2 Rumusan Masalah

Pemeriksaan dan pengujian jaringan listrik perlu artinya dalam usaha

mempertahankan kualitas suatu jaringan listrik. Karena kualitas yang baik

suatu jaringan dapat menjamin keamanan dan keselamatan pemakainya. Hal

ini tidak lepas dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh aliran listrik.

Walaupun menurut aturan pada setiap awal pemasangan jaringan telah

dilakukan suatu pemeriksaan dan pengujian oleh instansi yang berwenang

yaitu PT. PLN (persero), tetapi setelah jangka waktu tertentu suatu jaringan

akan mengalami perubahan fisik.

Dalam penelitian, rumusan masalah adalah hal yang penting yang di

lakukan oleh peneliti, maksudnya supaya peneliti tidak terpancang dalam

banyaknya data yang di ambil dan penelitian yang dilakukan dapat terarah

dan melewati prosedur ilmiah.

Dari uraian tersebut diatas maka timbul permasalahan yaitu sejauh

mana karakteristik jaringan transmisi tersebut sehingga mendorong penulis

untuk melakukan pengambilan data, pengecekan dan pengamatan, sehingga

dapat di identifikasi nilai resistansi (R) dan nilai reaktansi induktif (Xl)

pada jaringan transmisi 150 KV Srondol – Krapyak. Dengan demikian maka

yang perlu kita ketahui adalah sebagai berikut :

1. Konduktor apa yang digunakan pada jaringan transmisi tegangan

tinggi 150 KV Srondol – Krapyak.


5

2. Titik koordinat tower untuk mengetahui jarak antara tower satu ke

tower yang lain pada saluran transmisi tegangan tinggi 150KV

Srondol-Krapyak

3. Bagaimana karakteristik konduktor pada suhu tertentu jaringan

transmisi yang digunakan pada saluran transmisi tegangan tinggi

150KV Srondol-Krapyak.

4. Berapa nilai R (Resistansi) saluran transmisi tegangan tinggi 150KV

Srondol-Krapyak

5. Bagaimana kontruksi tower untuk mengetahui jarak antar konduktor

untuk mencari GMD dan GMR sehingga dapat dicari nilai Xl

(Reaktansi Induktif) pada saluran transmisi tegangan tinggi 150KV

Srondol-Krapyak.

1.3 Pembatasan Masalah

Penulisan skripsi ini supaya dapat maksimal dan tidak melebar

sehingga sesuai dengan substansinya, maka penulis membatasi

permasalahan dan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai

berikut :

1. Studi dilakukan pada saluran transmisi tegangan tinggi 150KV Srondol-

Krapyak Base Camp Semarang, APP Semarang pada tanggal tanggal 28

Oktober sampai dengan tanggal 28 November 2013

2. Studi penelitian ini hanya mencari nilai resistansi (R) dan menghitung

GMD (Geometri Mean Distance), GMR (Geometri Mean Radius),


6

untuk mencari reaktansi induktif (XL) pada saluran udara 150 KV

Srondol - Krapyak. .

3. Metode yang di gunakan adalah metode observasi

4. Data yang digunakan adalah data hasil observasi, pembacaan data dari

instansi dan hasil wawancara.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas serta mengacu pada rumusan masalah,

maka penulis dapat :

1. Mengetahui konduktor yang digunakan pada saluran transmisi tegangan

tinggi 150KV Srondol - Krapyak.

2. Mengetahui jarak antara tower satu ke tower yang lain pada saluran

transmisi tegangan tinggi 150KV Srondol-Krapyak

3. Bagaimana karakteristik konduktor pada suhu tertentu jaringan

transmisi yang digunakan pada saluran transmisi tegangan tinggi

4. Mengetahui nilai R (Resistansi) pada saluran transmisi tegangan tinggi

150KV Srondol-Krapyak

5. Mengetahui Nilai XL pada saluran transmisi tegangan tinggi 150KV

Srondol-Krapyak

6. Mengetahui jatuh tegangan pada saluran transmisi tegangan tinggi

150KV Srondol-Krapyak

7. Mengetahui rugi daya pada saluran transmisi tegangan tinggi 150KV

Srondol-Krapyak
7

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut di atas, maka manfaat yang

diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Skripsi ini diharapkan dapat dijadikan referensi atau pembanding untuk

penelitian lebih lanjut yang hampir sama dengan penelitian ini.

2. Sebagai referensi bagi proyek sejenis pada pembangunan SUTT

3. Memberikan manfaat sebagai data teknik pada jaringan transmisi 150

KV di APP Semarang.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian ini merupakan suatu cara yang harus ditempuh

dalam kegiatan penelitian agar pengetahuan yang akan dicapai dari suatu

penelitian dapat memenuhi harga ilmiah. Dengan demikian penyusunan

metode ini dimaksudkan agar peneliti dapat menghasilkan suatu kesimpulan

yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Metode penelitian ini mencakup beberapa hal yang masing-masing

menentukan keberhasilan pelaksana penelitian guna menjawab

permasalahan guna disampaikan dalam penelitian, langkah-langkah yang

telah ditetapkan adalah penetapan tempat dan waktu penelitian, penetapan

obyek penelitian, penetapan variabel penelitian penetapan metode

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Studi Pustaka.
8

Metode ini dilaksanakan untuk mendapatkan dasar teori, dan data

sebagai bahan acuan.

b. Metode Observasi.

Metode observasi digunakan untuk mengungkap data yang di perlukan

sebagai penunjang, yaitu kabel jenis apa yang digunakan, ukuran kabel,

kontruksi menara untuk mengetahui jarak antar saluran satu dengan yang

lain yang di gunakan dalam mencari GMR dan GMD, kondisi

perlengkapan. Dalam pengambilan data ini, peneliti mengadakan

pengamatan terhadap obyek penelitian sesuai dengan data yang

diperlukan pada gardu induk 150 KV basecamp semarang.

c. Dokumentasi.

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh gambar peralatan

yang digunakan pada saluran transmisi 150 KV Srondol-Krapyak.

d. Metode Konsultasi.

Konsultasi dilakukan guna memperoleh informasi tentang materi yang

dibahas dengan dosen pembimbing skripsi ini.

1.7 KAJIAN PUSTAKA

Saluran transmisi memegang peranan penting dalam proses

penyaluran daya dari pusat pusat pembangkit hingga ke pusat-pusat beban.

Agar dapat melayani kebutuhan tersebut maka diperlukan sistem transmisi

tenaga listrik yang handal dengan tingkat keamanan yang memadai. Begitu

juga pada Jaringgan Transmisi 150 KV Srondol – Krapyak, BC


9

Semarang, APP Semarang. Secara operasional system penyaluran dayanya

dilayani menggunakan system interkoneksi, supaya penyaluran daya listrik

ke beban bekerja secara optimal. Adapun penelitian tentang transmisi dari

sudut pandang yang berbeda di teliti antara lain :

1. Hernawan Sujadmiko, (2009), Analisis Kerugian Daya Pada Saluran

Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi 500 KV di PT. PLN (Persero) P3B

Jawa Bali Regional Jawa Tengah & DIY Unit Pelayanan Transmisi

Semarang. Kebutuhan listrik di Indonesia terus meningkat sesuai

dengan laju pertumbuhan ekonomi dan industri serta pertambahan

penduduk. Karena itu pemerintah memberikan pelayanan listrik pada

SUTET 500 kV. Dalam pendistribusian pembangkit tenaga listrik ke

pusat beban menggunakan saluran transmisi karena jarak dari

pembangkit ke pusat beban sangat jauh. Tegangan listrik yang

mengalir mengalami kerugian daya yang di sebabkan oleh factor

kebocoran isolator dan korona sehingga tegangan mengalami

penurunan dan efisiensinya akan menurun. Dalam penelitian ini

metode yang digunakan adalah metode observasi dan data yang

digunakan merupakan data yang di dapat dari hasil observasi

pengambilan data di lapangan.

Hasil dari analisis kerugian daya terbesar adalah terjadi pada hari rabu,

15 agustus 2007 jam 18.00 sebesar 6.179.710,62 watt dan kerugian

daya terkecil adalah pada hari rabu, 15 Agustus 2007 jam 07.00 pagi

sebesar 2.756.777,168 Watt. Hal ini di pengaruhi oleh arus, panjang


10

saluran dan resistan penghantarnya. Nilai efisiensi SUTET 500 kV

Ungaran - Pedan masih dalam kondisi baik karena rata-rata mendekati

100 %.

2. A.N Afandi, Nurhening Yuniarti, (2011), Evaluasi Rugi Daya Saluran

Transmisi, Paper ini mengkaji rugi daya yang terjadi pada sistem transmisi yang

menggunakan tegangan 150 kV antara Kebonagung dan Sengkaling. Dengan

menggunakan EDSA,rugi daya dievaluasi pada kondisi beban puncak. Pada proses

pengiriman daya listrik ke Sengkaling telah mengalami rugi daya sebesar 96,973 kW

dan penurunan tegangan sebesar 2,864%.

3. Ikhwannul Kholis, 2013 Sistem transmisi listrik dapat melalui berbagai

saluran. Sistem transmisi listrik di Indonesia sebagian besar

menggunakan sistem saluran udara. Penggunaan saluran udara di

Indonesia karena isolasi yang digunakan adalah udara sehingga biaya

yang dikeluarkan dapat ditekan secara optimal. Saluran udara sering

kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah salah satu

sistem transmisi listrik saluran udara. Dengan menggunakan konduktor

yang dipilin, masalah yang sering timbul adalah induktansi antar kabel

yang digunakan untuk menghantarkan listrik. Induktansi tersebut juga

berpengaruh dengan banyaknya kawat yang digunakan. Induktansi

tersebut terjadi karena adanya flux linkage yang disebabkan oleh fluks

magnet yang terdapat pada arus tersebut. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa Induktansi adalah fungsi dari fluks yang

didefinisikan oleh suatu daerah dalam arus yang menghubungkan.


11

Fluks yang terdapat di luar dari link tidak termasuk dalam kalkulasi.

Induktansi antar saluran pada fasa dengan titik tengah jarak antar

kawat dan jari-jari konduktor (r) dapat dihitung

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika yang dibuat dalam penyusunan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitin,

tinjuan pustaka dan sistematika penulisan

BAB II DASAR TEORI

Pada bab ini dijelaskan mengenai uraian teori – teori pendukung mengenai

transmisi daya listrik dan SUTT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA HASIL PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai langkah – langkah pelaksanaan

penelitian secara keseluruhan dan pengumpulan data sehingga diperoleh tujuan

yang diharapkan.
12

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dilakukan pengolahan data yang telah diperoleh. Tahapan

yang dilakukan adalah perhitungan jaringan transmisi 150 KV, Jarak antar tower,

dan perhitungan R, dan XL.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan penulis mengenai penelitian yang telah dilakukan
dan saran perbaikan yang diberikan oleh penulis.
84

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dengan judul

“Karakteristik Jaringan Transmisi 150 KV Srondol-Krapyak BC Semarang,

APP Semarang untuk identifikasi nilai R dan XL” adalah untuk mencari nilai

Resistansi (R) dan Reaktansi Induktif induktansi (XL) suatu saluran

transmisi, terlebih dahulu di cari besarnya nilai GMR dan GMD dari saluran

tersebut. Untuk memperoleh semua itu, kita lakukan beberapa langkah yaitu

mencari data-data yang di perlukan diantaranya kontruksi tower, titik

koordinat, penghantar yang di gunakan, daya yang dikirim dan lain-lain.

Sehingga kita juga dapat mengetetahui jarak masing-masing antar

penghantar ke penghantar yang lain yaitu R, S dan T ataupun T’, R’ dan S’.

Setelah kita amati dan kita hitung saluran trasnmisi 150 KV dari arah

srondol ke krapyak ini dapat kita ketahui :

1. Kawat penghantar yang digunakan adalah ACSR tipe 240/40,

berdiameter 242 dengan jumlah kawat 33 kawat, di antaranya 26

Alumunium dan 7 steel, dengan susunan kawat (1+6+10+16).

2. Tiang tower ada sebanyak 44 buah dan belum ada yang bergeser dari

pendirian tower semula. Titik koordinat yang sudah di ukur dari PLN

tidak banyak berubah setelah kita cocokkan dari hasil pengambilan

84
85

sampel dengan mendeteksi titik koordinat menggunakan GPS sebanyak

6 buah tower.

3. Total panjang saluran dari srondol ke krapyak adalah 13160 meter atau

13,16 Km.

4. Reaktansi induktif (Xl) = 0,197187 Ohm/km/konduktor

5. Nilai dari reaktansi induktif (Xl) per fasa berdasarkan tabel A1 dan A2

adalah : 0,411155 Ohm/km

6. Resistan total : 8,427664 ohm

7. Xtotal : 2,53135232 ohm

8. Impedan pada saluran transmisi srondol-krapyak merupakan saluran

transmisi jarak pendek yaitu kurang dari 80 km sehingga pengaruh

kapasitansinya kecil dan bisa diabaikan, nilai impedansinya adalah

8,7996 ohm

9. Faktor daya konduktor sebelah kanan cos  = 0,95 Konduktor sebelah

kiri cos  = 0,9284

10. Besar tegangan kerja adalah 148.930 Volt sehingga tegangan

penerimaan atau tegangan pada ujung beban sebesar 85984,7755 Volt

11. Tegangan pengirim konduktor sebelah kanan 87258,07762 Volt,

Konduktor sebelah kiri 87245,054212 Volt

12. Besarnya jatuh tegangan konduktor sebelah kanan = 1,4%

konduktor sebelah kiri = 1,4%

13. Rugi daya pada kawat penghantar dapat di ketahui pada masing-masing

saluran yaitu rugi daya konduktor sebelah kanan adalah


86

529.377,561Watt dan rugi daya konduktor sebelah kiri adalah

518603,932 Watt.

14. Dapat disimpulkan bahwa jaringan transmisi nilai resistansinya akan

berubah tergantung pada frekuensi, pilinan dan temperature tertentu dan

juga sesuai konduktivitas bahan material yang digunakan. Sehingga

dapat di ketahui bahwa untuk karakteristik jaringan transmisi 150 KV

Srondol – Krapyak yang menggunakan konduktor alumunium tipe

240/40 dengan bahan material alumunium dengan konduktivitas 61%.

Maka :

1. Pada temperatur 0° C maka nilai resistansinya akan menjadi


0,1091 ohm/km.
2. Pada temperatur 20° C maka nilai resistansinya akan menjadi
0,1187 ohm/km.
3. Pada temperatur 25° C maka nilai resistansinya akan menjadi
0,1213 ohm/km.
4. Pada temperatur 50° C maka nilai resistansinya akan menjadi
0,1330 ohm/km.
5. Pada temperatur 75° C maka nilai resistansinya akan menjadi
0,1452 ohm/km.
6. Pada temperatur 80° C maka nilai resistansinya akan menjadi
0,1473 ohm/km.
7. Pada temperatur 100° C maka nilai resistansinya akan menjadi
0,1569 ohm/km.

5.2. Saran

Demi adanya penyempurnaan dalam penelitian ini penulis

memberikan saran :
87

1. Supaya peneliti selanjutnya melakukan pengukuran titik koordinat ulang

di semua tower yang ada dari arah saluran transmisi yang di tuju,

dikarenakan perubahan kontur tanah.

2. Ikut mengamati pengukuran berkala daya yang dikirim dan daya yang di

terima.

3. Pada study penelitian yang kami lakukan ini masih belum sempurna,

maka dari itu kami membutuhkan saran dari para pembaca agar lebih

sempurna lagi dalam pengembangan selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Afandi, AN. 2010. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Gava Media. Yogyakarta
Andy. 2013 “Transmisi Daya Listrik” ANDY OFFSET. Yogyakarta
Aris Munandar A. “Teknik Tegangan Tinggi” cetakah ke tujuh 1994. PT, Pradya
Paramita, Jakarta
Aris Munandar Artono. Dan S. Kuwahara. 1993. Teknik Tenaga Listrik Jilid II,
Pradnya Paramita. Jakarta
Hamzah Hilal, 2008, Analisa Sistem Tenaga Listrik 1, Pusat Pengembangan
Bahan Ajar UMB, Jakarta
Hutauruk, T.S, 1993, Transmisi Daya Listrik, Penerbit Erlangga. Jakarta
Hernawan Sujatmiko “Analisis Kerugian daya pada saluran transmisi tegangan
ekstra tinggi 500KV di PT PLN (Persero) Penyaluran dan pusat pengaturan
beban (P3B) Jawa –Bali Regional Jawa Tengah & DIY Unit Pelayanan
Transmisi Semarang” Jurnal Teknik Elektro Vol 1 januari-juni 2009, Teknik
Elektro Unnes (di download : Tuesday, April 22, 2014, 7:04:35PM)
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/567/jbptitbpp-gdl-rhobirozie-28366-3-pagesfr-
2.pdf (diunduh maret 2015)
http://iwan78.files.wordpress.com/2011/04/06-sistem-transmisi-tenaga-listrik.pdf
(diunduh 2014)
http://kurniawanpramana.wordpress.com/2012/03/sal-trans-panjang.pdf (diunduh
2013)
http://kurniawanpramana.wordpress.com/2012/03/15/implemendasi-saluran-
transmisi/ (diunduh 2014)
http://kikiabdibahari.blogspot.com/2015/02/21/jaringan-listrik-distribusi.html
http://modalholong.wordpress.com/2012/12/21/resistansi-penghantar-dan-
perhitungan-susut-daya/ download 15 mei 2015
McGraw-Hill, 1955. Elements f Power System Analisys. First Edition. McGraw-
Hill Publishing Company New York
Respository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24091/1/Appendix.pdf
(di download Tuesday, April 22, 2014, 7:04:35)

Anda mungkin juga menyukai