Anda di halaman 1dari 32

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………………. i


KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………………… 1
1.1 Kondisi Umum …………………………………………………………………………………………………………………….. 4
1.2 Potensi Permasalahan dan Isu Strategis ………………………………………………………………………………. 4
1.2.1 Potensi ……………………………………………………………………………………………………………………. 4
1.2.2 Permaslahan dan Isu Strategis ………………………………………………………………………………… 5
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN KEMENTERIAN ATR/BPN …………………………………………………………….. 9
2.1 Visi Kementerian ATR/BPN ………………………………………………………………………………………………….. 9
2.2 Misi Kementerian ATR/BPN …………………………………………………………………………………………………. 10
2.3 Tujuan dan Sasaran Kemeterian ATR/BPN …………………………………………………………………………… 10
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN ……. 14
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ………………………………………………………………………………….. 14
3.2 Arah Kebijakan dan Stategi Kementerian ATR/BPN ……………………………………………………………… 16
3.3 Kerangka Regulasi ……………………………………………………………………………………………………………….. 20
3.4 Kerangka Kelembagaan ………………………………………………………………………………………………………. 20
BAB IV TARGEGT KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN …………………………………………………………… 21
4.1 Target Kinerja ……………………………………………………………………………………………………………………… 21
4.2 Kerangka Pendanaan …………………………………………………………………………………………………………… 21
BAB V PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………………………. 22
LAMPIRAN

i
KATA PENGANTAR

Rencana Strategis/RENSTRA Kantor Pertanahan Kota Administasi Jakarta Barat ini memuat uraian
mengenai latar belakang, isu strategis, visi misi, serta arah kebijakan, beserta matrik kinerja dan pendanaan.
Penyusunan Rencana Strategis Tahun 2020-2024 merupakan salah satu tahapan penting dalam
merencanakan tujuan, sasaran, program dan kegiatan dalam 5 tahun ke depan guna berkontribusi secara
nyata dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional.

Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat mempunyai tugas pemerintahan di bidang
pertanahan pada tingkat kabupaten/kota yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kantor
Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional memiliki peran penting dalam
mewujudkan cita-cita bangsa yaitu kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial melalui pengelolaan
ruang dan pertanahan yang terpercaya dan berstandar dunia. Renstra ini merupakan hasil dari rangkaian
koordinasi, pengumpulan data serta analisis awal terkait gambaran umum dan isu strategis bidang
pertanahan dan pengelolaan ruang di Indonesia, beserta kinerja dan pendanaan untuk 5 (lima) tahun ke
depan. Kami berharap dokumen Renstra ini selanjutnya dapat ditetapkan dan diimplementasikan di Kantor
Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta khususnya Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat.

Jakarta, 12 Desember 2020

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Kota Administrasi Jakarta Barat adalah salah satu dari 5 kota administrasi di Daerah Khusus Ibukota
Jakarta dengan pusat pemerintahan berada di Kembangan. Jakarta Barat memiliki luas wilayah 129,54 km2
atau 19,56% dari total luas Provinsi DKI Jakarta. Secara administratif wilayah Jakarta Barat berbatasan
dengan Kota Administrasi Jakarta Utara disebelah Utara, Kota Administrasi Jakarta Pusat disebelah Timur,
Kota Administrasi Jakarta Selatan disebelah Selatan dan Provinsi Banten (Kota Tangerang dan Kabupaten
Tangerang) disebelah Barat. Kota Administratif Jakarta Barat terdiri dari 8 kecamatan dan 56 kelurahan
dengan pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kembangan. 1

JAKARTA BARAT
Luas 129,54 km2

Provinsi
Banten

Gambar 1 Peta Administrasi Jakarta Barat

Berdasarkan data Statistik Kependudukan BPS tahun 2019 jumlah penduduk Kota Administrasi
Jakarta Barat sebanyak 2.589.933. Meskipun pertumbuhan penduduk selalu meningkat setiap tahunnya,
namun pada tahun 2019 laju pertumbuhan penduduk melambat sebesar 0.05 dari tahun 2018 menjadi

1
Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka 2019
1,19 persen. Kota Administrasi Jakarta Barat merupakan kota terpadat di Provinsi DKI Jakarta dengan setiap
km2 dihuni oleh 19.494 jiwa penduduk.2

Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesi Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan merupakan instansi vertikal
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di kabupaten/kota yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional 3, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi Badan Pertanahan Nasional di kabupaten/kota yang bersangkutan.4

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang, kementerian memiliki tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara5 dengan menjalankan fungsi 6 sebagai berikut:

1
Perumusan,
Penetapan &
pelaksanaan
kebijakan tata 2
6
ruang Survei &
Penanganan Pemetaan
Sengketa dan Pertanahan
Konflik Fungsi dan Ruang
Pertanahan
Kementerian
ATR/BPN
Berdasarkan PEPRES
5 Nomor 47 Tahun 2020 3
Pengendalian Pasal 5 huruf a Penetapan
& Penertiban
Hak &
Tanah dan
Pendaftaran
Pemanfaatan
4 Tanah
Ruang
Pengadaan
Tanah &
Pengembangan
Pertanahan

Gambar 2 Fungsi Utama Kementerian ATR Berdasrkan PEPRES Nomor 47, Pasal 5 Huruf a

2
Statisik Daerah Kota Jakarta Barat 2020
3
Pasal 18 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020
4
Pasal 19 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020
5
Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020
6
Pasal 5 huruf a Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020

2
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional
mempunyai tugas pemerintahan di bidang pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan7 dengan fungsi sebagai berikut 8:

FUNGSI
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020, Pasal 3

1. Penyusunan & Penetapan Kebijakan di bidang pertanahan

2. Perumusan & pelaksanaan kebijakan di bidang survei dan pemetaan pertanahan

3. Perumusan & pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak & pendaftaran hak

4. perumusan & pelaksanaan kebijakan di bidang redistribusi tanah, pemberdayaan tanah masyarakat,
penatagunaan tanah, penataan tanah sesuai RTRW dan penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan
&wilayah tertentu

5. Perumusan & pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah & pengembangan pertanahan.

6. Perumusan & pelaksanaan kebijakan pengendalian & penertiban penguasaan & pemilikan tanah serta
penggunaan tanah sesuai rencana tata ruang.

7. perumusan & pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan & pencegahan sengketa & konflik serta
penanganan perkara pertanahan.

8. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPN.

9. Pelaksanaan kordinasi tugas, pembinaan, & pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi
di lingkungan BPN.

10. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pertanahan & lahan pertanian pangan berkelanjutan.

11. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.

12. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia

Gambar 3 Fungsi Utama Badan Pertanahan Nasional Berdasrkan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020

7
Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020
8
Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 48 TAhun 2020

3
Dalam mendukung tugas dan fungsi yang menjadi mandat Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat menyusun
Dokumen Rencana Strategis Satuan Kerja yang akan menjadi dasar. Rencana Strategis (RESNSTRA) yang
disusun berpedoman kepada RENSTRA Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
dengan menyesuaikan karakteristik dari potensi, permasalahan dan isu strategis dilingkungan Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta khususnya wilayah Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Barat.

1.2. Potensi, Permasalahan dan Isu Strategis


1.2.1. Potensi
Berdasarkan paradigma pengelolaan pertanahan global, setiap negara akan berurusan
dengan tata Kelola yang mencakup proses-proses yang terkait dengan penguassan tanah (land
tenure), nilai tanah (land value), penggunaan tanah (land use) dan pengebangan pertananahan (land
development). Untuk mencapai tujuan tata Kelola seperti pada gambar 4, salah satu syarat penting

Gambar 4 Tujuan Tata Kelola Pertanahan

adalah organisasi dan tata kelola informasi pertanahan berbasis bidang tanah (persil) yang handal.
Berbagai bentuk pembangunan fisik dan infrastruktur yang telah dan sedang dilaksanakan
saat ini, seringkali berkaitan dengan masalah ketersediaan tanah. Hal tersebut menimbulkan
dinamika terkait penggunaan tanah yang menyadarkan Kembali tentang pentingnya memahami nilai
tanah. Tanah memiliki dua karakter yaitu sebagai komoditas dan sebagai objek yang tidak bergerak

4
(immobile), sedangkan nilai (value) dalam ekonomi adalah suatu ukuran penghargaan atas sesuatu
yang dapat disimpan atau dipertukarkan melalui mekanisme pasar. Isu lain yang menyebabkan harga
tanah berada diatas harga keekonomian adalah isu ketidaksempurnaan informasi sehingga
transparansi informasi nilai tanah menjadi salah satu isu penting yang direkomendasikan untuk
meningkatkan indeks kualitas Administrasi Pertanahan dalam meningkatkan Ease of Doing Business
(EoDB) oleh Bank Dunia. Transparansi terhadap informasi nilai tanah dapat menekan terjadinya
spekulasi harga tanah dengan mengintervensi pasar dengan cara menyediakan informasi terkait
tanah oleh pemerintah.9
Berdasarkan laporan kinerja Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat per 01
Desember 2020 jumlah bidang tanah terdaftar sebanyak 364.314 bidang tanah dari perkiraan total
jumlah bidang tanah 409.275 atau sebesar 89.01% bidang tanah di wilayah Kota Administrasi Jakarta
Barat sudah terdaftar dan tersisa 44.961 bidang tanah atau sebesar 10,99% belum terdaftar.

JUMLAH BIDANG TANAH TERDAFTAR


DI WILAYAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

44,961,
11%
Bidang Terdaftar
Bidang Belum Terdaftar

364,314,
89%

Gambar 5 Jumlah Bidang Tanah Terdaftar Di Wilayah


Kota Administrasi Jakarta Barat

1.2.2. Permasalahan dan Isu Strategis


Berdasarkan evaluasi RENSTRA Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional Tahun 2014-2019, beberapa permasalahan yang harus direspon dan dieselesaikan dalam
lima tahun kedepan dijelaskan pada gambar 6 berikut:

9
Rencana Strategis/Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasionnal Tahun 2020-2024.

5
Gambar 6 Permasalahan Berdasarkan Evaluasi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Tahun 2015-2019

Berdasarkan data KKP per tanggal 25 Desember 2020 dan Laporan Kinerja per bulan
November 2020, data buku tanah dan bidang tanah bidang tanah tervalidasi serta sudah di-scan
dapat dilihat pada tabel berikut:
KETERANGAN JUMLAH
Jumlah Buku Tanah (KKP) 362.881
Jumlah Buku Tanah Valid (KKP) 320.210
Jumlah Buku Tanah Belum Valid s/d 25 Des 2020 42.671
Prosentase Buku Tanah Valid s/d 25 Des 2020 88,24%
Progress Penambahan Validasi Buku Tanah Setelah 25 Des 2020 11,76%

Jumlah Scan Warkah Buku Tanah (Dashboard Satistik) 328.133

6
Jumlah Warkah Buku Tanah Belum discan 34.748
Prosentase Scan Warkah Buku Tanah 90,42%
Prosentase Warkah Buku Tanah Belum di Scan 9,58%

Luas Wilayah (Data BPS) 129.540.000 m2


Luas Persil Terpetakan di KKP (Dashboard statistik) 94.656.594 m2
Luas Persil Belum Terpetakan di KKP 34.883.406 m2
Luas Persil Valid (Dashboard Statistik) 80.355.082 m2
Prosentase Luas Persil Valid dibandingkan dengan luas wilayah 62,03%
Prosentase Luas Persil Valid dibandingkan dengan Luas Persil terpetakan 84,89%

Tabel 1 Data Buku Tanah & Persil Tervalidasi


Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat

PROSENTASE VALIDASI BUKU TANAH PROSENTASE SCAN BUKU TANAH

42,671, 34,748,
Jumlah Buku Jumlah Buku
12% 10%
Tanah Valid Tanah Telah di
Scan
Jumlah Buku Jumlah Buku
320,210, Tanah Belum 328,133, Tanah Belum di
88% Valid 90% Scan

Gambar 7 Persentase Validasi Buku Tanah Gambar 8 Persentase Scan Buku Tanah
Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat

PROSENTASE LUAS WILAYAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA


BARAT TERPETAKAN

34,883,406, Luas Persil Terpetakan


27% (KKP)
Luas Persil Belum
94,656,594, Terpetakan
73%
Luas Wilayah 129.540.000 m2

Gambar 9 Prosentase Luas Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat Terpetakan (KKP)

7
Kota Administrasi Jakarta Barat termasuk dalam 10 Target Kota Lengkap Kementerian
Agraria dan Tata Ruang tahun 2020 yang diharapkan mampu meningkatkan indeks kualitas
Administrasi Pertanahan dalam meningkatkan Ease of Doing Business (EoDB) oleh Bank Dunia.
Berdasarkan data KKP per 25 Desember 2020, potensi desa lengkap di Kota Administrasi Jakarta Barat
sebanyak 25 desa/kelurahan.
Untuk mewujudkan Target Kota Lengkap dalam rangka meningkatkan Ease of Doing Business
(EoDB) khususnya di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat, beberapa strategi yang dilakukan dalam
meningkatkan kualitas data Pertanahan, antara lain:
1. Validasi Persil dengan 1) memperbaiki infrastruktur data spasial melalui perbaikan data
overlap, anomaly dan bidang tanah; 2) rekonstruksi bidang per bidang dan blok per blok pada
data K4; 3) Berkordinasi dengan Kantah/Kanwil yang berbatasan terkait batas wilayah
administrasi dalam penyelesai sertipikat terdaftar dikelurahan lama yang sudah tidak aktif,
batas administrasi wilayah yang belum definitif, fisik GS/SU yang tidak ditemukan dan
pemenuhan jumlah SDM yang memiliki keahlian di bidang pemetaan.
2. Validasi Buku Tanah melalui revalidasi data tekstual terhadap Buku Tanah yang telah divalidasi
namun ada data penting yang belum terinput dan Buku Tanah tidak ditemukan.
3. Scan Warkah, berkoordinasi dengan Pusdatin agar dapat dilakukan upload ke system slokaetnik
secara masal.
4. Penyelesaian tunggakan berkas rutin dan PTSL.
5. Penyelesaian permasalahan pengadaan tanah melalui koordinasi dengan Kejaksasaan Negeri
Jakarta Barat.
Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat sejak akhir 2019 sudah menerapkan
layanan pertanahan terintegrasi elektronik yang dimulai dengan Hak Tanggungan. Pada tahun 2020
ada empat layanan pertanahan yang dilayani secara elektronik, yakni Hak Tanggungan, Surat
Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT), Informasi Zona Nilai Tanah (ZNT) serta pengecekan sertipikat
tanah.

8
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN KEMENTERIAN ATR/BPN

2.1. Visi Kementerian ATR/BPN


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional menetapkan Visi dan Misi untuk
mendukung pencapaian Visi dan Misi Presiden yang tertuang dalam RPJMN. Visi Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional selama lima tahun ke depan adalah :

Visi tersebut akan menjadi guidance, motivasi dan target kinerja yang ingin dicapai dalam lima
tahun yang akan datang dengan mewujudkan pengelolaan ruang dan pertanahan dan yang terpercaya dan
berstandar dunia guna mendukung Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden dalam melayani masyarakat
menuju “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong”. Visi ini secara langsung sangat relevan dengan 7 Agenda RPJMN 2020-2024 seperti agenda:
“Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas” yang akan dioperasionalisasikan
melalui penataan ruang serta pengelolaan dan pelayanan pertanahan. Agenda Infrastruktur untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar” sangat bergantung pada kualitas dan
reliabilitas administrasi pertanahan dan tata ruang. Begitu juga guna memenuhi agenda “Mengembangkan
Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan” dan “Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan
Bencana dan Perubahan Iklim”, kebijakan pertanahan dan penataan ruang yang kuat dan berkeadilan
sangat menentukan. Agenda “Meningkatkan Sumber daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing”,
akan didukung dengan Sasaran Strategis, Sasaran Program dan kegiatan yang terkait dengan Reforma
Agraria dan pemberdayaan, yang diharapkan mampu meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat
penerima program, sehingga berkontribusi dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang akan ber impact
pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Frasa “berstandar dunia” dimaknai sebagai penerapan
international best practices dalam upaya-upaya: meningkatkan efektivitas manajemen dan mutu pelayanan
tanah dan ruang secara berkesinambungan; meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat yang
berdampak pada peningkatan manfaat dan kualitas (output to impact) layanan pertanahan dan penataan
ruang serta pemeringkatan Ease Of Doing Business (kemudahan berusaha) khususnya dari aspek
Registering Property.

9
2.2. Misi Kementerian ATR/BPN
Untuk mencapai visi tersebut, berdasarkan mandat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional dijalankan melalui 2 Misi dengan uraian sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Produktif, Berkelanjutan, dan
Berkeadilan.
Misi Pertama: Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Produktif,
Berkelanjutan, dan Berkeadilan dioperasionalisasikan dengan berorientasi terhadap pembangunan
yang berkelanjutan yang mencakup aspek-aspek:
(1) aspek ekonomi dengan penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang produktif;
(2) aspek lingkungan yaitu penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang berkelanjutan; dan
(3) aspek social yaitu penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang berkeadilan.

2. Menyelenggarakan Pelayanan Pertanahan dan Penataan Ruang yang Berstandar Dunia.


Sedangkan Misi Kedua ini diemban oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional untuk mewujudkan visi kementerian sehingga disamping penyelenggaraan pelayanan
pertanahan dan penataan ruang yang dilakukan oleh kementerian adalah berstandar dunia agar
mampu bersaing dengan negara lain dalam lingkup regional maupun global, tetapi juga mendorong
terwujudnya masyarakat yang semakin sejahtera dan maju.

2.3. Tujuan dan Sasaran Kementerian ATR/BPN


Tujuan disusun sebagai implementasi atau penjabaran Misi, dengan target yang spesifik dan
terukur dalam suatu sasaran. Tujuan dan Sasaran menjadi penting untuk dirumuskan dengan
memperhatikan berbagai aspek secara komprehensif. Penjabaran Tujuan ke dalam Sasaran Strategis
disusun dengan memperhatikan Paradigma Manajemen Ruang dan Pertanahan (Land Management
Paradigm).
Dilandasi prinsip-prinsip tersebut, Misi Pertama Menyelenggarakan Penataan Ruang dan
Pengelolaan PertanahaProduktif, Berkelanjutan, dan Berkeadilan” dilaksanakan untuk mencapai Tujuan,
yaitu :
1. Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat
2. Penataan Ruang yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
Sedangkan Misi Kedua yaitu: “Menyelenggarakan Pelayanan Pertanahan dan Penataan Ruang
yang Berstandar Dunia” dilaksanakan untuk mencapai Tujuan :
3. Pelayanan Publik dan Tata Kelola Kepemerintahan yang Berkualitas dan Berdaya saing.

10
Visi, Misi, dan Tujuan tersebut, dalam 5 tahun ke depan diarahkan pada Sasaran Strategis
sebagaimana dituangkan dalam diagram berikut:

Gambar 10 Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Strategis Pertanahan dan Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
2020-2024 (Bagian 1)

11
Gambar 11 Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Strategis Pertanahan dan Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
2020-2024 (Bagian 1)

Sasaran Strategis beserta Indikator Kinerjanya dalam bagan diatas (Gambar 10 dan 11) merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang
menjadi tanggung jawab Menteri dan Wakil Menteri. Perencanaan kinerja sebagai bagian dari manajemen
kinerja (performance Management) yang mengalirkan (cascade) visi dan misi pada tujuan dan sasaran yang
disertai indikator kinerjanya, akan dikelola berdasarkan 4 (empat) perspektif untuk memudahkan
pengendalian dan evaluasi. Keempat perspektif adalah perspektif consumer dan stakeholders serta

12
perspetif internal dan manajemen. Secara lebih lengkap elaborasi keempat perspektif tersebut dijelaskan
pada gambar berikut:

Gambar 12 Perspektif Manajemen Kinerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan


Pertanahan Nasional 2020 - 2024

Perspektif stakeholder dan customer akan menjadi alat ukur bagi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, agar kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan mampu
menghasilkan dan memberikan impact yang positif bagi masyarakat. Dukungan manajemen dan perspektif
internal yang akan selalu dikembangkan institutional building dan capacity building merupakan agenda
yang tidak dapat dipisahkan untuk mewujudkan impact dari kinerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

13
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional disusun
dengan mengacu pada RPJMN Tahun 20202024, untuk mendukung capaian Visi dan Misi Presiden dan
Wakil Presiden tahun 2020-2024. Visi Presiden dan Wakil Presiden tahun 2020-2024 adalah:

Yang dipertajam dengan Sembilan Misi berikut:

Gambar 13 Misi RPJM Tahun 2020-2024

Misi RPJMN Tahun 2020-2024 berfokus pada peningkatan kualitas SDM, keberlanjutan kelestarian
lingkungan dan kemajuan kebudayaan,penegakan hukum yang berkeadilan, serta sinergitas tata Kelola
pemerintahan diakselerasi dengan 7 (tujuh) agenda pembangunan berikut:

14
Gambar 15 7 Agenda dalam RPJM ke V

Penekanan pembangunan lima tahun kedepan diarahkan untuk mendukung prioritas embangunan
nasional sebagaimana disebutkan dalam pidato pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2019 di hadapan
MPR, yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 14 5 Arahan Presiden Tahun 2020 - 2024

15
Sebagai pendukung kebijakan nasional, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional juga berkewajiban mewujudkan 7(tujuh) Agenda dalam RPJMN ke IV yaitu ”Memperkuat
ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan”, “Mengembangkan wilayah
untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan”, “Meningkatkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing”, “Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan”, “Memperkuat
infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar”, “Membangun lingkungan
hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim”, serta “Memperkuat stabilitas
polhukhankam dan transformasi pelayanan publik”.

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi K/L dan Satker

Arah kebijakan yang dipilih Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional pada
Tahun 2020-2024 adalah dengan menerapkan paradigma manajemen pertanahan (Land Management
Paradigm/LMP) yang terdiri dari Land Tenure, Land Value, Land Use, Land Development dan Cadastre and
Land Infrastructure Information sebagai landasan untuk mencapai tujuan. Paradigma manajemen
pertanahan diformulasikan sebagai kebijakan untuk mengelola urusan tanah dan ruang, dalam hal ini
perencanaan dan penataan ruang merepresentasikan fungsi Land Use. Pengaturan penguasaan dan
kepemilikan tanah merepresentasikan fungsi Land Tenure, serta penilaian dan pengembangan pertanahan
masing-masing merepresentasikan Land Value dan Land Development.

Secara diagramatik, perspektif manajemen global yang dikaitkan dengan Pembangunan


Berkelanjutan dapat disajikan dalam Gambar 17 (Enemark dkk., 2010).

Gambar 16 Perpektif Global Pengelolaan Pertanahan (dan Ruang) dalam Pembangunan


Berkelanjutan

16
Salah satu ciri menonjol dalam penerapan LMP adalah kepastian informasi terkait bidang tanah.
Dalam hal ini proses penyusunan output produk kadaster dan informasi pertanahan perlu disusun secara
efisien dan efektif, meniadakan proses redundansi yang tidak perlu dan menutup celah yang ada. Dalam
hal ini, peran teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung pencapaian misi pertama dan kedua
melalui digitalisasi proses dan layanan sangat krusial untuk mendukung implementasi
kebijakanpertanahan. Arah Kebijakan dan Strategi digambarkan pada Tabel berikut :

17
Tabel 2 Arah Kebijakan dan strategi Kementerian Agraria dan Tata Ruang Tahun 2020 -2024

Berdasarkan strategi dan arah kebijakan di atas maka tema tahunan selama 5 (lima) tahun periode
rencana strategis dijelaskan seperti pada gambar berikut:

18
Gambar 17 Tematik Tahunan Pembangunan Pertanahan dan Tata Ruang
Kemeneterian Agraria dan Tata Ruang Tahun 2020-2024

Sesuai dengan bagan diatas fokus perencanaan di dua tahun pertama diawali dengan peningkatan
kualitas pada tahun 2020-2021. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat berupaya melakukan
percepatan dan peningkatan kapasitas untuk siap memasuki transformasi digital di tahun 2021. Hal ini
meliputi kegiatan validasi buku tanah dan surat ukur serta digitalisasi warkah, penyelesaian tunggakan rutin
dan PTSL, peningkatan data K3 hasil kegiatan PTSL 2017-2019, penyiapan kelengkapan data, infrastruktur
fisik, metode layanan serta kompetensi sumber daya manusia. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia
menjadi hal utama, mengingat sumber daya manusia merupakan penggerak utama untuk mewujudkan visi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dimana diperlukan nilai-nilai organisasi
yang bisa mengarahkan pegawai bergerak menuju ke tujuan yang sama, mengarahkan dan mendasari
perilaku pegawai dalam menjalankan tugas, membentuk budaya kerja organisasi,sehingga dapat melayani
masyarakat dengan kejelasan prosedur, biaya dan ketepatan waktu.

Dalam mewujudkan institusi berstandar dunia, diperlukan strategi, komitmen serta perspektif baru
dalam menyikapi peralihan media layanan sehingga pada tahun 2022 dan 2023 layanan pertanahan dan
tata ruang semakin mudah diakses dan transparan berbasis elektronik. Dimana saat ini Kantor Pertanahan
Kota Administrasi Jakarta Barat telah mengalihkan beberapa pelayanan menjadi layanan elektronik, seperti
Hak Tanggungan elektronik, roya, pengecekan dan Zona Nilai Tanah.

Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat terus berbenah menuju ke arah perubahan.
Dengan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, integritas dan kualitas organisasi,
inovasi juga dihasilkan untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat
khususnya di lingkungan Kota Administrasi Jakarta Barat. Setelah 4 (empat) tahun membangun pondasi
layanan pertanahan dan tata ruang berkualitas serta berbasis elektronik, di tahun 2024 diharapkan
memberikan dampak pada kepastian hak atas tanah yang selanjutnya mendukung tercapainya visi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasionalpada tahun 2024 menjadi insititusi
berstandar dunia.

19
3.3 Kerangka Regulasi
Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat sebagai salah satu unit organisasi yang
mempunyai tugas pemerintahan di bidang pertanahan pada tingkat kabupaten/kota yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang merupakan pelaksana dari kebijakan yang telah ditetap oleh unit organisasi diatasnya dalam rangka
mewujudkan Visi RPJM Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020 –
2024.

3.4 Kerangka Kelembagaan


Alur (flow) dalam LMP merupakan alur proses yang menjadi dasar dalam memetakan alur fungsi
dari masing-masing struktur yang akan dibentuk, agar mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja
untuk menghindari redundancy dan pengulangan (double) kinerja. Sebagai gambaran, proses inti adalah
proses yang terkait penerapan fungsi administrasi pertanahan dan tata ruang yang meliputi Land Use, Land
Tenure, Land Value dan Land Development. Adapun proses pendukung atau proses prasyarat adalah
ketersediaan kadaster dan informasi pertanahan yang lengkap, dapat dipercaya, transparan serta dapat
dijangkau. Ciri informasi pertanahan ini merupakan syarat hadirnya administrasi pertanahan yang prima.
Tidak kalah penting adalah adanya proses manajemen untuk memastikan tujuan kedua dari Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dapat dicapai yaitu adanya dukungan manajemen yang
andal dari aspek operasional dan dari aspek penjaminan mutu.

Struktur organisasi untuk pengelolaan tanah untuk setiap negara berbeda-beda, tergantung dari
sejarah, budaya dan setting tatanan kelembagaan yang diberlakukan dalam penerapan kebijakan
pengelolaan tanah dan tata kelola. Namun secara umum aktivitas pengelolaan tanah akan mencakup tiga
hal yaitu: Kebijakan, Infrastruktur dan Administrasi tanah (pertanahan). Kerangka kelembagaan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional sesuai dengan mandat yang dimiliki dan
menyelaraskan goals yang ingin dicapai, maka perlu dirumuskan perekayasaan kelembagaan (Re-
engineering) dengan menyesuaikan proses bisnis dan visi-misi institusi (Goal Based Organization-
Performance Based Organization) yang adaptif dan transformatif terhadap isu strategis yang harus
diselesaikan dan meningkatkan daya saing institusi.

20
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja


Target kinerja Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat menjelaskan rencana hasil dan
satuan hasil yang akan dicapai dari setiap indikator kinerja, baik itu indikator Kinerja Sasaran Strategis,
Indikator Kinerja Program dan Indikator Kinerja Kegiatan yang dituangkan dalam Matriks Kinerja dan
Pendanaan Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat (Lampiran 1).

4.2 Kerangka Pendanaan


Secara keseluruhan rencana kebutuhan pendanaan kegiatan PNBP dan Belanja Kantor Pertanahan
Kota Administrasi Jakarta Barat untuk mencapai sasaran strategis, sasaran program dan sasaran kegiatan
bersumber pada APBN baik yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) ataupun dari Pendapatan Nasional
Bukan Pajak (PNBP). Informasi lebih lengkap terhadap kerangka pendanaan terdapat pada lampiran 1
Matriks Kinerja dan Pendanaan Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat, Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

21
BAB V
PENUTUP

Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2020-2024 disusun
untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional selama 5 (lima) tahun mendatang yang telah ditetapkan
dalam RPJMN Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020-2024. Dalam
penyusunan Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat didasari pada Rencana
Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional diawalin dengan rangkaian
koordinasi, pengumpulan data serta analisis awal terkait gambaran umum dan isu strategis bidang
pertanahan dan pengelolaan ruang di Indonesia khususnya di lingkungan Kantor Pertanahan Kota
Administrasi Jakarta Barat dan evaluasi target dan realisasasi pada renstra periode 5 tahun sebelumnya.
Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat TAhun 2020-2024 mengusung Visi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020-2024 “Terwujudnya
Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Terpercaya dan Berstandar Dunia” dalam Melayani
Masyarakat untuk mendukung tercapainya: “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”. Dalam rangka pencapaian Visi tersebut diperlukan dukungan oleh segenap
unsur di lingkungan Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat, Kementerian/Lembaga terkait,
Pemerintah Daerah serta stakeholder yang bergerak dalam bidang pertanahan dan penataan ruang serta
partisipasi publik.
Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat harus digunakan sebagai acuan
kinerja dalam 5 (lima) Tahun ke depan. Dalam implementasinya Rencana Strategis ini akan dievaluasi dan
dimonitoring setiap tahun, pada tengah periode dan akhir periode berlakunya Rencana Strategis.
Selanjutnya Rencana Strategis ini akan digunakan untukpenyusunan Rencana Kerja (Renja) yang
didalamnya terdapat rencana kinerja dan penganggaran setiap tahunnya.

22
LAMPIRAN
MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN KANTOR PERTANAHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Lokasi Baseline (capaian sd Target Alokasi (dalam juta rupiah)
No Program/ Kegiatan Sumber Data PN / PB / PKL Unit Organisasi Pelaksana* Unit Pengampu *
Kegiatan (Output )/Indikator (Kanwil/Kantah) 2019) Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024

A. KANTOR PERTANAHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan


Sasaran Strategis 1:
Tanah yang Berkepastian Hukum dan Produktif

1. Ditjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang;


Penurunan Indeks Gini Ketimpangan Pemilikan
1. Kantor Wilayah BPN Provinsi 2. Ditjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah;
1.1 Tanah Daerah Indeks
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota 3. Ditjen Penataan Agraria;
4. Ditjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang.
1. Ditjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah;
Peningkatan Pendapatan Perkapita Penerima 2. Ditjen Penataan Agraria.
1.2. Daerah Persentase
Reforma Agraria

1. Ditjen Tata Ruang;


Indikator Kinerja 2. Ditjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang;
Sasaran Strategis 1: 1. Kantor Wilayah BPN Provinsi 3. Ditjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah;
1.3 Nilai Kepastian dan Perlindungan Hak Atas Tanah Daerah Nilai
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota 4. Ditjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan.

1. Ditjen Tata Ruang;


2. Ditjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang;
Peningkatan kemudahan investasi (Registering Peringkat, 1. Kantor Wilayah BPN Provinsi 3. Ditjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah;
1.4 Daerah 4. Ditjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan;
Property dalam EoDB) Skor (0-100) 2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
5. Ditjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan;
6. Ditjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang.

Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang komprehensif


Sasaran Strategis 3:
dan berstandar kepemerintahan yang baik

1. Sekretariat Jenderal;
Indikator Kinerja 1. Kantor Wilayah BPN Provinsi
Indeks Reformasi Birokrasi Daerah Indeks 2. Inspektorat Jenderal;
Sasaran Strategis 3: 2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
3. Sekretariat Direktorat Jenderal.

1. Ditjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang;


2. Ditjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah;
1. Kantor Wilayah BPN Provinsi 3. Ditjen Penataan Agraria;
Program A: Pengelolaan dan Pelayanan Pertanahan
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota 4. Ditjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan;
5. Ditjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (Bidang Pertanahan);
6. Ditjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan.

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 1.1: Penertiban Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 0 0 0 0 0 0 - - - - - Ditjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang.(Bidang Pertanahan)
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Terwujudnya Tertib Penguasaan, Pemilikan,


Sasaran Kegiatan 1.1
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

Rasio Pengurangan Tuna Lahan Hasil Penertiban


Indikator Kinerja
1.1 Penguasaan, Pemilikan, Penggunan dan Daerah Rasio
Kegiatan
Pemanfaatan Tanah

Rancangan NSPK Bidang Penertiban Penguasaan, Materi Teknis/


1 Pusat
Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Rancangan Peraturan

2 Data Indikasi Pelanggaran P4T Daerah Hektar

Rekomendasi Penertiban penguasaan dan


3 Daerah Hektar
Output (RO) pemilikan tanah

Rekomendasi Penertiban Penggunan dan


4 Daerah Hektar
Pemanfaatan Tanah

Dokumen perencanaan dan Pemantauan Kinerja


5 serta Kebijakan Penertiban Penguasaan, Pemilikan, Pusat Dokumen
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 1.2: Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan 0 10 1 0 0 0 33,900,000.00 3,611,000.00 - - - Ditjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang.(Bidang Pertanahan)
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Terkendalinya Hak Atas Tanah/Dasar Penguasaan


Sasaran Kegiatan 1.2 Atas Tanah, Alih Fungsi Lahan, Wilayah Pesisir,
Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu

Rasio Peningkatan Produktifitas P4T Hasil Hak Atas


Indikator Kinerja Tanah/Dasar Penguasaan Atas Tanah, Alih Fungsi
1.2 Daerah Rasio
Kegiatan Lahan, Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil,
Perbatasan dan Wilayah Tertentu

Rancangan NSPK Bidang Pengendalian Hak


Materi Teknis/
1 Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Pusat
Rancangan Peraturan
Tertentu

Data Pengendalian Hak Atas Tanah/Dasar


2 Daerah PNBP Bidang 10 1 0 0 0 33,900,000 3,611,000 0 0 0
Penguasaan Atas Tanah

3 Data Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah Daerah Hektare

Output (RO)

Data Pengendalian Penguasaan dan Pemilikan


4 Tanah di Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Daerah Hektare
Perbatasan dan Wilayah Tertentu

Data Hasil Pengendalian HGU Habis, Tanah Tidak


5 Daerah Bidang
Termanfaatkan, dan Pelepasan Sebagian
Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Lokasi Baseline (capaian sd Target Alokasi (dalam juta rupiah)
No Program/ Kegiatan Sumber Data PN / PB / PKL Unit Organisasi Pelaksana* Unit Pengampu *
Kegiatan (Output )/Indikator (Kanwil/Kantah) 2019) Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024

Dokumen Perencanaan dan Pemantauan Kinerja


6 serta Kebijakan Pengendalian Hak Tanah, Alih Pusat Dokumen
Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 2.1: Pengaturan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 0 0 0 0 0 1 - - - - 161,673,588 Ditjen Penataan Agraria
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Sasaran Kegiatan 2.1 Teredistribusikannya tanah objek Reforma Agraria

Indikator Kinerja
2.1 Jumlah bidang tanah yang diredistribusi Daerah Bidang
Kegiatan

1 Rancangan NSPK Pusat NSPK

2 SK Redistribusi Pusat dan Daerah Bidang

Output (RO)

3 Data GTRA Pusat dan Daerah Data 0 0 0 0 1 0 0 0 0 161,673,588

Data dan Informasi Penguasaan, Pemilikan,


4 Pusat dan Daerah Data
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 2.2: Penanganan Akses Reforma Agraria (Acces Reform ) 0 1 100 0 100 0 62,635,000 67,458,000 - 69,497,433 - Ditjen Penataan Agraria
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Sasaran Kegiatan 2.2 Terwujudnya pemberian Akses Reforma Agraria

Indikator Kinerja
2.2 Jumlah Kepala Keluarga penerima akses RA Daerah Kepala Keluarga
Kegiatan

1 Rancangan NSPK Pusat NSPK

Output (RO) 2 Akses Reforma Agraria Pusat dan Daerah RM KK 0 100 0 100 0 0 67,458,000 0 69,497,433 0

3 Database Penerima Akses Reforma Agraria Pusat dan Daerah PNBP Data 1 0 0 0 0 62,635,000 0 0 0 0

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 2.3: Penyelenggaraan Penatagunaan Tanah 111 21 20 21 21 21 126,073,000 5,600,000 126,073,000 126,073,000 126,073,000 Ditjen Penataan Agraria
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Terwujudnya penggunaan dan pemanfaatan tanah


Sasaran Kegiatan 2.3
yang optimal dan berkelanjutan

Jumlah data dan informasi spasial yang berbasis


Indikator Kinerja
2.3 wilayah dalam rangka menunjang penyelenggaraan Daerah Data
Kegiatan
reforma agraria

1 Rancangan NSPK Pusat NSPK

Neraca Penatagunaan Tanah (Regional dan


2 Pusat dan Daerah RM 36 Neraca 1 0 1 1 1 120,473,000 0 120,473,000 120,473,000 120,473,000
Sektoral)

Data Potensi Penataan Wilayah Pesisir, Pulau-pulau


Output (RO) 3 Pusat dan Daerah Data
Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu

4 Layanan Penatagunaan Tanah (PNBP) Daerah PNBP 75 Layanan 20 20 20 20 20 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000

5 Data Penatagunaan Tanah Pusat dan Daerah Data

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 3.1: Penetapan Hak Tanah dan Ruang 14,336 3,221 2,722 2,710 2,705 2,705 552,878,000 425,084,000 404,268,500 402,848,250 402,848,250 Ditjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas


3.1.1 tanah ruang atas dan ruang bawah untuk badan
hukum dan perorangan
Sasaran Kegiatan
Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas
3.1.2 tanah ruang atas dan ruang bawah untuk instansi
pemerintah, BUMN, dan BUMD

Jumlah kebijakan teknis pengaturan penetapan hak


3.1.1.1 Pusat NSPK
Indikator Kinerja atas tanah dan ruang badan hukum dan perorangan
Kegiatan 1
Jumlah bidang tanah badan hukum dan perorangan
3.1.1.2 Daerah Keputusan
yang ditetapkan

Rancangan Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria


1 Pusat NSPK
untuk pengaturan hak atas tanah

Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah


2 Pusat dan Daerah PNBP 14,286 SK 3,200 2,700 2,700 2,700 2,700 543,473,000 401,428,000 401,428,000 401,428,000 401,428,000
Perorangan dan Badan Hukum

Pembinaan/Monitoring/Evaluasi Penetapan Hak


3 Pusat RM DAN PNBP Laporan 1 1 0 0 0 3,725,000 4,175,000 0 0 0
Tanah dan Ruang Perorangan dan Badan Hukum
Output (RO)
Surat Keputusan Penetapan Hak Ruang Bawah dan
4 Daerah SK
Ruang Atas Tanah Perorangan dan Badan Hukum

5 Unit Layanan Pertanahan Khusus Pusat Unit

Data Penetapan Hak atas tanah Badan Hukum dan


6 Pusat Database
Perorangan

Jumlah kebijakan teknis pengaturan dan penetapan


3.1.2.1 hak atas tanah instansi pemerintah, BUMN dan Pusat NSPK
Indikator Kinerja BUMD
Kegiatan 2
Jumlah bidang tanah instansi pemerintah, BUMN
3.1.2.2 Daerah Keputusan
dan BUMD yang ditetapkan
Rancangan Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria
1 untuk pengaturan hak atas tanah dan ruang Instansi Pusat NSPK
Pemerintah, BUMN dan BUMD
Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah
2 Pusat dan Daerah PNBP 50 Bidang 20 20 10 5 5 5,680,000 5,681,000 2,840,500 1,420,250 1,420,250
Instansi Pemerintah, BUMN, dan BUMD
Pembinaan/Monitoring/Evaluasi Penetapan Hak
3 Tanah dan Ruang Instansi Pemerintah, BUMN dan Pusat RM Laporan 0 1 0 0 0 0 13,800,000 0 0 0
BUMD
Surat Keputusan Penetapan Hak Ruang Bawah dan
Output (RO) 4 Ruang Atas Tanah Instansi Pemerintah, BUMN, dan Daerah SK
BUMD

Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah di


5 Daerah Bidang
Atas Hak Pengelolaan

6 Surat Keputusan Penetapan Hak Pengelolaan Pusat Bidang

Data Tanah Tanah Instansi Pemerintah, BUMN, dan


7 Pusat Database
BUMD

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 3.2: Pendaftaran Tanah dan Ruang 428,882 98,240 102,990 95,690 95,640 95,590 1,345,096,000 2,224,583,000 2,224,583,000 2,224,583,000 2,224,583,000 Ditjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Lokasi Baseline (capaian sd Target Alokasi (dalam juta rupiah)
No Program/ Kegiatan Sumber Data PN / PB / PKL Unit Organisasi Pelaksana* Unit Pengampu *
Kegiatan (Output )/Indikator (Kanwil/Kantah) 2019) Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024

Terlaksananya pendaftaran tanah dan pendaftaran


Sasaran Kegiatan 3.2 ruang bawah tanah dan ruang atas tanah yang
berkepastian hukum dan berbasis elektronik

Jumlah kebijakan teknis terkait pengaturan


3.2.1 Pusat NSPK
Indikator Kinerja pendaftaran tanah, pemeliharaan data dan informasi
Kegiatan
3.2.2 Jumlah bidang tanah dan ruang yang terdaftar Daerah Bidang Tanah

Rancangan Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria


1 Pusat NSPK
(NSPK)

2 Bidang tanah terdaftar Daerah RM DAN PNBP 40,311 Bidang 11,480 18,730 11,430 11,380 11,330 151,536,000 1,071,023,000 1,071,023,000 1,071,023,000 1,071,023,000
Output (RO)
3 Layanan informasi Pertanahan Daerah PNBP 182,834 Bidang 36,500 36,500 36,500 36,500 36,500 349,000,000 349,000,000 349,000,000 349,000,000 349,000,000

4 Layanan Pemeliharaan Data Pertanahan Daerah PNBP 205,737 Bidang 50,260 47,760 47,760 47,760 47,760 844,560,000 804,560,000 804,560,000 804,560,000 804,560,000

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 3.3: Pengaturan Tanah Komunal, Hubungan Kelembagaan dan PPAT 8 10 10 10 10 10 4,277,000 4,277,000 4,277,000 4,277,000 4,277,000 Ditjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Terwujudnya pengaturan dan pendaftaran tanah


komunal dan penatausahaan tanah ulayat serta
Sasaran Kegiatan 3.3
terwujudnya kerja sama kelembagaan yang
terintegrasi

Jumlah kebijakan teknis pengaturan tanah komunal,


3.3.1 Pusat NSPK
Hubungan Kelembagaan dan KePPATan

Jumlah satker yang menjadi tujuan sosialisasi


3.3.2 Pusat Satuan Kerja
tanah ulayat

Indikator Kinerja 3.3.3 Jumlah Pendaftaran Hak Komunal Pusat Bidang Tanah
Kegiatan
Jumlah peningkatan kerja sama lembaga atau
3.3.4 Pusat Laporan
instansi yang bermitra

3.3.5 Jumlah Lisensi PPAT Pusat Keputusan

3.3.6 Jumlah Analis Yuridis berlisensi Pusat Orang

1 Rancangan Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria Pusat NSPK

2 sosialisasi tanah ulayat Pusat Satker

3 Hak Komunal Pusat Bidang


Output (RO)
4 Mitra Kelembagaan Pusat Laporan

5 Lisensi PPAT Pusat PNBP 8 Keputusan 10 10 10 10 10 4,277,000 4,277,000 4,277,000 4,277,000 4,277,000

6 Lisensi Analis Yuridis Pusat Orang

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 4.1: Penanganan sengketa pertanahan 185 6 10 60 60 60 70,800,000 245,450,000 169,888,665 169,888,665 169,888,665 Ditjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Sasaran Kegiatan 4.1 Terselesaikannya sengketa Pertanahan

Indikator Kinerja
4.1 Jumlah Penyelesaian Sengketa pertanahan Daerah Kasus
Kegiatan

1 Penyelesaian Sengketa Pertanahan Pusat dan Daerah RM 185 Kasus 5 10 60 60 60 70,350,000 245,450,000 169,888,665 169,888,665 169,888,665

2 Rancangan NSPK (Pusat) Pusat NSPK


Output (RO)
Supervisi, Pemantauan dan Evaluasi Penanganan
3 Pusat Satker
Sengketa Pertanahan

4 Pembinaan/Sosialisasi/Evaluasi/Konsultasi Daerah PNBP Satker 1 0 0 0 0 450,000 0 0 0 0

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 4.2: Penanganan perkara pertanahan 5 4 10 20 20 20 68,600,000 223,200,000 1,570,091,600 1,640,745,722 1,663,416,745 Ditjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Sasaran Kegiatan 4.2 Terselesaikannya penanganan perkara pertanahan

Indikator Kinerja Jumlah penyelesaian penanganan Perkara


4.2 Daerah Kasus
Kegiatan Pertanahan

1 Penanganan Perkara Pertanahan Pusat dan Daerah RM 5 Kasus 4 10 20 20 20 68,600,000 223,200,000 1,570,091,600 1,640,745,722 1,663,416,745

Output (RO) 2 Tindak Lanjut Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pusat Kasus

Supervisi, Pemantauan dan Evaluasi Penanganan


3 Pusat Satker
Perkara

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 4.3: Pencegahan dan Penanganan Konflik Pertanahan 0 0 2 2 2 1 - 82,190,000 148,718,130 155,410,446 152,955,060 Ditjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Terselesaikannya konflik dan kejahatan pertanahan


4.3.1
secara holistik antar instansi
Sasaran Kegiatan
Terciptanya pemahaman yang sama dalam
4.3.2
masyarakat mengenai pertanahan dan ruang

Jumlah penyelesaian konflik pertanahan secara


4.3.1.1 Daerah Kasus
holistik antar instansi/lembaga.

Indikator Kinerja Jumlah penyelesaian kejahatan pertanahan


4.3.1.2 Daerah Kasus
Kegiatan pertanahan secara holistik antar instansi/lembaga.

Penurunan pengaduan masyarakat atas


4.3.2 permasalahan sengketa, konflik dan perkara Daerah Persentase
pertanahan

penyelesaian konflik pertanahan secara holistik


1 Pusat dan Daerah Kasus
antarinstansi/lembaga.

2 Pembinaan Pencegahan kejahatan pertanahan Pusat Kegiatan

3 Penyelesaian kejahatan pertanahan Daerah Kasus

Output (RO) 4 Rancangan NSPK Pusat NSPK

Pembinaan Pencegahan Sengketa, Konflik dan


5 Pusat dan Daerah RM Kegiatan 0 1 1 1 1 0 78,050,000 140,065,530 146,368,479 152,955,060
Perkara Pertanahan
Output (RO)

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Lokasi Baseline (capaian sd Target Alokasi (dalam juta rupiah)
No Program/ Kegiatan Sumber Data PN / PB / PKL Unit Organisasi Pelaksana* Unit Pengampu *
Kegiatan (Output )/Indikator (Kanwil/Kantah) 2019) Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024

Rekomendasi upaya pencegahan sengketa, konflik


6 Pusat dan Daerah PNBP Rekomendasi 0 1 1 1 0 0 4,140,000 8,652,600 9,041,967 0
dan perkara pertanahan

Supervisi, Pemantauan dan Evaluasi Penanganan


7 Pusat Satker
Konflik

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 5.1: Pengadaan Tanah dan Pencadangan Tanah 0 1 2 0 0 0 6,378,000 7,250,000 - - - Ditjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Terwujudnya Ketersediaan Tanah Bagi


Sasaran Kegiatan 5.1
Pembangunan

Realisasi Luas Tanah yang disediakan bagi


Indikator Kinerja
5.1 pembangunan untuk Kepentingan Umum dan Daerah Hektar
Kegiatan
Kepentingan Lainnya

Rancangan Norma, Standard, Prosedur, dan


1 Pusat NSPK
Kriteria (NSPK) IKK 1

2 Data Lokasi Indikatif Pengadaan Tanah IKK 1 Pusat dan Daerah RM Data set 0 1 0 0 0 0 6,800,000 0 0 0

Output (RO) 3 Basis Data Pengadaan Tanah IKK 1 Pusat dan Daerah Data Set

4 Pencadangan Tanah/Bank Tanah IKK 1 Pusat Lokasi

Fasilitasi Pengadaan Tanah dan Pencadangan


5 Daerah PNBP Satuan Kerja 1 1 0 0 0 6,378,000 450,000 0 0 0
Tanah IKK 1

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 5.2: Konsolidasi Tanah dan Pengembangan Pertanahan 0 0 1 0 0 0 - 450,000 - - - Ditjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Terwujudnya bidang-bidang tanah yang tertata pada


lokasi konsolidasi tanah dan peningkatan nilai tanah
Sasaran Kegiatan 5.2
pada lokasi konsolidasi tanah dan pengembangan
pertanahan

Peningkatan nilai tanah pada lokasi konsolidasi


5.2.1 Daerah Persentase
tanah dan pengembangan pertanahan

Realisasi Bidang Tanah yang ditata di lokasi


5.2.2 Daerah Bidang
Konsolidasi Tanah
Indikator Kinerja
Kegiatan
Tingkat keikutsertaan jumlah peserta Konsolidasi
5.2.3 Daerah Persentase
tanah

Persentase luas sumbangan tanah konsolidasi


5.2.4 Daerah Persentase
tanah dalam penyediaan tanah untuk pembangunan

Rancangan Norma, Standard, Prosedur, dan


1 Pusat NSPK
Kriteria (NSPK) IKK 1

Materi Teknis Perencanaan Konsolidasi Tanah IKK


2 Pusat dan Daerah Kecamatan
3

Berita Acara Penerapan Desain Konsolidasi Tanah


3 Pusat dan Daerah Bidang
IKK 4

4 Konsolidasi Tanah Swadaya IKK 4 Daerah Bidang

Output (RO)

Data Spasial dan Tekstual Konsolidasi Tanah (data)


5 Pusat Data
IKK 2

Bantuan Teknis pengembangan pertanahan dan


6 Pusat dan Daerah Data set
pemanfaatan tanah IKK 1

Basis Data Pemanfaatan Tanah dan Pengebangan


7 Pertanahan Pusat dan Daerah Data Set
IKK 1

Fasilitasi Konsolidasi Tanah dan Pengembangan


8 Daerah PNBP Satuan Kerja 0 1 0 0 0 0 450,000 0 0 0
Pertanahan
Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Lokasi Baseline (capaian sd Target Alokasi (dalam juta rupiah)
No Program/ Kegiatan Sumber Data PN / PB / PKL Unit Organisasi Pelaksana* Unit Pengampu *
Kegiatan (Output )/Indikator (Kanwil/Kantah) 2019) Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
1. Kantor Wilayah BPN Provinsi
Kegiatan 5.3: Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan 2,066 900 1,501 0 0 0 52,639,000 80,905,000 - - - Ditjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Tersedianya informasi nilai tanah, ekonomi


Sasaran Kegiatan 5.3
pertanahan dan Lisensi Penilai Pertanahan

Peningkatan cakupan informasi nilai tanah dan


5.3.1 Daerah Persentase
ekonomi pertanahan

Indikator Kinerja
5.3.2 Persentase Peta Nilai Tanah yang dimanfaatkan Daerah Persentase
Kegiatan

5.3.3 Jumlah lisensi penilai pertanahan Pusat Keputusan

Rancangan Norma, Standard, Prosedur, dan


1 Pusat NSPK
Kriteria (NSPK), IKK 1

2 Peta Zona Nilai Tanah IKK 1 Pusat dan Daerah PNBP 2,066 500 500 0 0 0 7,500,000 7,500,000 0 0 0

3 Peta Nilai Bidang Tanah IKK 1 Pusat dan Daerah

4 Lisensi Penilai Tanah (PNBP Operasional) IKK 3 Pusat SK

Layanan Pertanahan Bidang Pengadaan Tanah


Output (RO) 5 (termasuk layanan permohonan pemetaan nilai Daerah Layanan
tanah/PNBP operasional) IKK 1

Bantuan Teknis Pemanfaatan Peta Nilai Tanah IKK


6 Daerah Data Set
2

7 Nilai Aset Properti IKK 1 Daerah Aset

8 Pembaruan Peta Nilai Tanah IKK 1 Daerah RM Bidang 400 1,000 0 0 0 45,139,000 72,955,000 0 0 0

Fasilitasi Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan


9 Daerah PNBP Satuan Kerja 0 1 0 0 0 0 450,000 0 0 0
IKK 1

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 6.1: Pengelolaan Infrastruktur Dasar Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang 0 0 21 0 0 0 - 2,850,000 - - - Ditjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Tersedianya Infrastruktur Dasar Geospasial Tematik


Sasaran Kegiatan 6.1
Pertanahan dan Ruang

6.1.1 Cakupan luas Peta Dasar Pertanahan Daerah Persentase

Indikator Kinerja Surveyor Kadastral berkualitas yang dihasilkan


6.1.2 Daerah Persentase
Kegiatan (termasuk Penata kadastral)

6.1.3 Panjang Batas Kawasan Hutan dengan APL Pusat Persentase

Rancangan Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria


1 Pusat NSPK
(NSPK)

2 Peta Dasar Pertanahan Pusat dan daerah Hektar

3 Surveyor Kadastral Pusat Orang

Output (RO) 4 Panjang Batas Kawasan Hutan Pusat Km

Basis Data dan Sistem Informasi Data Dasar


5 Pusat Dataset
Pertanahan

6 Kerangka Dasar Kadastral Nasional Daerah PNBP TDT 0 21 0 0 0 - 2,850,000 - - -

7 Pemeliharaan Peralatan Pusat dan Daerah Unit

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 6.2: Survei dan Pemetaan Tematik 685 0 0 0 0 0 - - - - - Ditjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial Tematik


Sasaran Kegiatan 6.2
Pertanahan dan Ruang

Cakupan Luas Peta Tematik Pertanahan dan


6.2.1 Pusat dan Daerah Persentase
Ruang
Indikator Kinerja
Kegiatan 6.2.2 Cakupan Luas Peta Tematik Kawasan Pusat dan Daerah Persentase

6.2.3 Jumlah Tema Informasi Geospasial Tematik Pusat Persentase

Rancangan Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria


1 Pusat NSPK
(NSPK)

2 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Pusat dan Daerah 685 Bidang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Output (RO) 3 Peta Tematik Kawasan Pusat dan Daerah Hektar

Data dan Informasi Geospatial Tematik Pertanahan


4 Pusat Hektar
dan Ruang

5 Layanan Peta Tematik Kawasan Pusat dan Daerah Hektar

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 6.3: Pengukuran dan Pemetaan Kadastral 140,482 9,766 7,966 7,715 7,715 7,715 798,827,000 619,322,000 616,157,000 616,157,000 616,157,000 Ditjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Sasaran Kegiatan 6.3 Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan Ruang

6.3.1 Cakupan luas bidang tanah terpetakan tervalidasi Daerah Persentase

Indikator Kinerja 6.3.2 Cakupan satuan ruang yang terpetakan Pusat Persentase
Kegiatan
Jumlah Desa/Kelurahan Lengkap dan Informasi
Untuk Menunjang Penanganan Sengketa,
6.3.3 Daerah Persentase
Permasalahan dan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Lokasi Baseline (capaian sd Target Alokasi (dalam juta rupiah)
No Program/ Kegiatan Sumber Data PN / PB / PKL Unit Organisasi Pelaksana* Unit Pengampu *
Kegiatan (Output )/Indikator (Kanwil/Kantah) 2019) Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024

Rancangan Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria


1 Pusat NSPK
(NSPK)

2 Data dan Informasi Bidang Tanah dan Ruang Pusat PNBP 2,880 Bidang 2,665 0 0 0 0 34,163,000 - - - -

3 Peta Bidang Tanah dan Ruang (Layanan) Daerah RM DAN PNBP 137,602 Hektar/Bidang 7,100 7,965 7,715 7,715 7,715 757,419,000 616,157,000 616,157,000 616,157,000 616,157,000

4 Peta Bidang Tanah dan Ruang (Non Layanan) Daerah Bidang

5 Peta Bidang Tanah K4 Daerah Bidang

Output (RO)

6 Berita Acara Penyuluhan Daerah Paket

7 Laporan Pembinaan, Monev Supervisi Daerah Daerah PNBP Laporan 1 1 0 0 0 7,245,000 3,165,000 - - -

8 Data Infrastruktur Keagrariaan Daerah Warkah

9 Dukungan Manajemen Kegiatan One Map Project Daerah Paket

Rekomendasi Desa/Kelurahan Lengkap dan


Informasi untuk menunjang penanganan Sengketa,
10 Daerah Rekomendasi
Permasalahan dan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi 1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Program C : Dukungan Manajemen
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota 2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi 1. Kantor Wilayah BPN Provinsi


Kegiatan 1: Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya di Daerah 52 2 11 11 11 11 17,591,969,000 17,531,813,000 19,284,268,300 19,284,268,300 19,284,268,300
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota 2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas


Sasaran Kegiatan: 1.7
Teknis lainnya di Daerah

Indeks Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) dan Keuangan


1.7.1 Daerah Indeks Akuntabilitas
(IKPA)

Indeks Profesionalitas
1.7.2 Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara Daerah
ASN

1.7.3 Indeks Maturitas SPIP Daerah Nilai Maturitas SPIP

Indikator Kinerja
1.7.4 Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran Daerah Persentase
Kegiatan

Persentase Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan


1.7.5 Pusat dan Daerah Persentase
Masyarakat

1.7.6 Persentase layanan permohonan informasi publik Pusat dan Daerah Persentase

Persentase Pelaksanaan 4 (empat) Metode Strategi


1.7.7 Pusat dan Daerah Persentase
Komunikasi Publik

1 Layanan Dukungan Manajemen Daerah Daerah Layanan

2 Layanan Perencanaan Daerah RM Layanan 1 1 1 1 8,400,000 9,240,000 9,240,000 9,240,000

3 Layanan Pemantauan dan Evaluasi Daerah RM Layanan 1 1 1 1 2,500,000 2,750,000 2,750,000 2,750,000

4 Layanan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Daerah RM Layanan 1 1 1 1 9,600,000 9,900,000 9,900,000 9,900,000

5 Layanan Manajemen Keuangan Daerah RM Layanan 1 1 1 1 22,600,000 24,860,000 24,860,000 24,860,000

6 Layanan manajemen Barang Milik Negara (BMN) Daerah RM Layanan 1 1 1 1 900,000 990,000 990,000 990,000

Output (RO) 7 Layanan Hukum Pusat RM Layanan 1 1 1 1 9,060,000 9,900,000 9,900,000 9,900,000

8 Layanan Hubungan Masyarakat dan Informasi Daerah RM Layanan 1 1 1 1 38,530,000 42,383,000 42,383,000 42,383,000

9 Layanan Reformasi Birokrasi Daerah RM Layanan 1 1 1 1 70,090,000 77,099,000 77,099,000 77,099,000

10 Layanan Umum Daerah RM Layanan 1 1 1 1 1,000,000 1,100,000 1,100,000 1,100,000

11 Layanan Data dan Informasi Daerah RM Layanan 1 1 1 1 140,737,000 154,810,700 154,810,700 154,810,700

12 Layanan Dukungan Manajemen Satker Daerah PNBP 25 Layanan 1 167,080,000

13 Layanan Perkantoran Daerah RM DAN PNBP 27 Layanan 1 1 1 1 1 17,424,889,000 17,228,396,000 18,951,235,600 18,951,235,600 18,951,235,600

Anda mungkin juga menyukai