i
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis/RENSTRA Kantor Pertanahan Kota Administasi Jakarta Barat ini memuat uraian
mengenai latar belakang, isu strategis, visi misi, serta arah kebijakan, beserta matrik kinerja dan pendanaan.
Penyusunan Rencana Strategis Tahun 2020-2024 merupakan salah satu tahapan penting dalam
merencanakan tujuan, sasaran, program dan kegiatan dalam 5 tahun ke depan guna berkontribusi secara
nyata dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat mempunyai tugas pemerintahan di bidang
pertanahan pada tingkat kabupaten/kota yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kantor
Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional memiliki peran penting dalam
mewujudkan cita-cita bangsa yaitu kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial melalui pengelolaan
ruang dan pertanahan yang terpercaya dan berstandar dunia. Renstra ini merupakan hasil dari rangkaian
koordinasi, pengumpulan data serta analisis awal terkait gambaran umum dan isu strategis bidang
pertanahan dan pengelolaan ruang di Indonesia, beserta kinerja dan pendanaan untuk 5 (lima) tahun ke
depan. Kami berharap dokumen Renstra ini selanjutnya dapat ditetapkan dan diimplementasikan di Kantor
Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta khususnya Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Administrasi Jakarta Barat adalah salah satu dari 5 kota administrasi di Daerah Khusus Ibukota
Jakarta dengan pusat pemerintahan berada di Kembangan. Jakarta Barat memiliki luas wilayah 129,54 km2
atau 19,56% dari total luas Provinsi DKI Jakarta. Secara administratif wilayah Jakarta Barat berbatasan
dengan Kota Administrasi Jakarta Utara disebelah Utara, Kota Administrasi Jakarta Pusat disebelah Timur,
Kota Administrasi Jakarta Selatan disebelah Selatan dan Provinsi Banten (Kota Tangerang dan Kabupaten
Tangerang) disebelah Barat. Kota Administratif Jakarta Barat terdiri dari 8 kecamatan dan 56 kelurahan
dengan pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kembangan. 1
JAKARTA BARAT
Luas 129,54 km2
Provinsi
Banten
Berdasarkan data Statistik Kependudukan BPS tahun 2019 jumlah penduduk Kota Administrasi
Jakarta Barat sebanyak 2.589.933. Meskipun pertumbuhan penduduk selalu meningkat setiap tahunnya,
namun pada tahun 2019 laju pertumbuhan penduduk melambat sebesar 0.05 dari tahun 2018 menjadi
1
Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka 2019
1,19 persen. Kota Administrasi Jakarta Barat merupakan kota terpadat di Provinsi DKI Jakarta dengan setiap
km2 dihuni oleh 19.494 jiwa penduduk.2
Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesi Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan merupakan instansi vertikal
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di kabupaten/kota yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional 3, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi Badan Pertanahan Nasional di kabupaten/kota yang bersangkutan.4
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang, kementerian memiliki tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara5 dengan menjalankan fungsi 6 sebagai berikut:
1
Perumusan,
Penetapan &
pelaksanaan
kebijakan tata 2
6
ruang Survei &
Penanganan Pemetaan
Sengketa dan Pertanahan
Konflik Fungsi dan Ruang
Pertanahan
Kementerian
ATR/BPN
Berdasarkan PEPRES
5 Nomor 47 Tahun 2020 3
Pengendalian Pasal 5 huruf a Penetapan
& Penertiban
Hak &
Tanah dan
Pendaftaran
Pemanfaatan
4 Tanah
Ruang
Pengadaan
Tanah &
Pengembangan
Pertanahan
Gambar 2 Fungsi Utama Kementerian ATR Berdasrkan PEPRES Nomor 47, Pasal 5 Huruf a
2
Statisik Daerah Kota Jakarta Barat 2020
3
Pasal 18 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020
4
Pasal 19 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020
5
Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020
6
Pasal 5 huruf a Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020
2
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional
mempunyai tugas pemerintahan di bidang pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan7 dengan fungsi sebagai berikut 8:
FUNGSI
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020, Pasal 3
3. Perumusan & pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak & pendaftaran hak
4. perumusan & pelaksanaan kebijakan di bidang redistribusi tanah, pemberdayaan tanah masyarakat,
penatagunaan tanah, penataan tanah sesuai RTRW dan penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan
&wilayah tertentu
5. Perumusan & pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah & pengembangan pertanahan.
6. Perumusan & pelaksanaan kebijakan pengendalian & penertiban penguasaan & pemilikan tanah serta
penggunaan tanah sesuai rencana tata ruang.
7. perumusan & pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan & pencegahan sengketa & konflik serta
penanganan perkara pertanahan.
9. Pelaksanaan kordinasi tugas, pembinaan, & pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi
di lingkungan BPN.
10. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pertanahan & lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Gambar 3 Fungsi Utama Badan Pertanahan Nasional Berdasrkan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020
7
Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020
8
Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 48 TAhun 2020
3
Dalam mendukung tugas dan fungsi yang menjadi mandat Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat menyusun
Dokumen Rencana Strategis Satuan Kerja yang akan menjadi dasar. Rencana Strategis (RESNSTRA) yang
disusun berpedoman kepada RENSTRA Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
dengan menyesuaikan karakteristik dari potensi, permasalahan dan isu strategis dilingkungan Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta khususnya wilayah Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Barat.
adalah organisasi dan tata kelola informasi pertanahan berbasis bidang tanah (persil) yang handal.
Berbagai bentuk pembangunan fisik dan infrastruktur yang telah dan sedang dilaksanakan
saat ini, seringkali berkaitan dengan masalah ketersediaan tanah. Hal tersebut menimbulkan
dinamika terkait penggunaan tanah yang menyadarkan Kembali tentang pentingnya memahami nilai
tanah. Tanah memiliki dua karakter yaitu sebagai komoditas dan sebagai objek yang tidak bergerak
4
(immobile), sedangkan nilai (value) dalam ekonomi adalah suatu ukuran penghargaan atas sesuatu
yang dapat disimpan atau dipertukarkan melalui mekanisme pasar. Isu lain yang menyebabkan harga
tanah berada diatas harga keekonomian adalah isu ketidaksempurnaan informasi sehingga
transparansi informasi nilai tanah menjadi salah satu isu penting yang direkomendasikan untuk
meningkatkan indeks kualitas Administrasi Pertanahan dalam meningkatkan Ease of Doing Business
(EoDB) oleh Bank Dunia. Transparansi terhadap informasi nilai tanah dapat menekan terjadinya
spekulasi harga tanah dengan mengintervensi pasar dengan cara menyediakan informasi terkait
tanah oleh pemerintah.9
Berdasarkan laporan kinerja Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat per 01
Desember 2020 jumlah bidang tanah terdaftar sebanyak 364.314 bidang tanah dari perkiraan total
jumlah bidang tanah 409.275 atau sebesar 89.01% bidang tanah di wilayah Kota Administrasi Jakarta
Barat sudah terdaftar dan tersisa 44.961 bidang tanah atau sebesar 10,99% belum terdaftar.
44,961,
11%
Bidang Terdaftar
Bidang Belum Terdaftar
364,314,
89%
9
Rencana Strategis/Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasionnal Tahun 2020-2024.
5
Gambar 6 Permasalahan Berdasarkan Evaluasi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Tahun 2015-2019
Berdasarkan data KKP per tanggal 25 Desember 2020 dan Laporan Kinerja per bulan
November 2020, data buku tanah dan bidang tanah bidang tanah tervalidasi serta sudah di-scan
dapat dilihat pada tabel berikut:
KETERANGAN JUMLAH
Jumlah Buku Tanah (KKP) 362.881
Jumlah Buku Tanah Valid (KKP) 320.210
Jumlah Buku Tanah Belum Valid s/d 25 Des 2020 42.671
Prosentase Buku Tanah Valid s/d 25 Des 2020 88,24%
Progress Penambahan Validasi Buku Tanah Setelah 25 Des 2020 11,76%
6
Jumlah Warkah Buku Tanah Belum discan 34.748
Prosentase Scan Warkah Buku Tanah 90,42%
Prosentase Warkah Buku Tanah Belum di Scan 9,58%
42,671, 34,748,
Jumlah Buku Jumlah Buku
12% 10%
Tanah Valid Tanah Telah di
Scan
Jumlah Buku Jumlah Buku
320,210, Tanah Belum 328,133, Tanah Belum di
88% Valid 90% Scan
Gambar 7 Persentase Validasi Buku Tanah Gambar 8 Persentase Scan Buku Tanah
Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat
Gambar 9 Prosentase Luas Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat Terpetakan (KKP)
7
Kota Administrasi Jakarta Barat termasuk dalam 10 Target Kota Lengkap Kementerian
Agraria dan Tata Ruang tahun 2020 yang diharapkan mampu meningkatkan indeks kualitas
Administrasi Pertanahan dalam meningkatkan Ease of Doing Business (EoDB) oleh Bank Dunia.
Berdasarkan data KKP per 25 Desember 2020, potensi desa lengkap di Kota Administrasi Jakarta Barat
sebanyak 25 desa/kelurahan.
Untuk mewujudkan Target Kota Lengkap dalam rangka meningkatkan Ease of Doing Business
(EoDB) khususnya di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat, beberapa strategi yang dilakukan dalam
meningkatkan kualitas data Pertanahan, antara lain:
1. Validasi Persil dengan 1) memperbaiki infrastruktur data spasial melalui perbaikan data
overlap, anomaly dan bidang tanah; 2) rekonstruksi bidang per bidang dan blok per blok pada
data K4; 3) Berkordinasi dengan Kantah/Kanwil yang berbatasan terkait batas wilayah
administrasi dalam penyelesai sertipikat terdaftar dikelurahan lama yang sudah tidak aktif,
batas administrasi wilayah yang belum definitif, fisik GS/SU yang tidak ditemukan dan
pemenuhan jumlah SDM yang memiliki keahlian di bidang pemetaan.
2. Validasi Buku Tanah melalui revalidasi data tekstual terhadap Buku Tanah yang telah divalidasi
namun ada data penting yang belum terinput dan Buku Tanah tidak ditemukan.
3. Scan Warkah, berkoordinasi dengan Pusdatin agar dapat dilakukan upload ke system slokaetnik
secara masal.
4. Penyelesaian tunggakan berkas rutin dan PTSL.
5. Penyelesaian permasalahan pengadaan tanah melalui koordinasi dengan Kejaksasaan Negeri
Jakarta Barat.
Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat sejak akhir 2019 sudah menerapkan
layanan pertanahan terintegrasi elektronik yang dimulai dengan Hak Tanggungan. Pada tahun 2020
ada empat layanan pertanahan yang dilayani secara elektronik, yakni Hak Tanggungan, Surat
Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT), Informasi Zona Nilai Tanah (ZNT) serta pengecekan sertipikat
tanah.
8
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN KEMENTERIAN ATR/BPN
Visi tersebut akan menjadi guidance, motivasi dan target kinerja yang ingin dicapai dalam lima
tahun yang akan datang dengan mewujudkan pengelolaan ruang dan pertanahan dan yang terpercaya dan
berstandar dunia guna mendukung Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden dalam melayani masyarakat
menuju “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong”. Visi ini secara langsung sangat relevan dengan 7 Agenda RPJMN 2020-2024 seperti agenda:
“Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas” yang akan dioperasionalisasikan
melalui penataan ruang serta pengelolaan dan pelayanan pertanahan. Agenda Infrastruktur untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar” sangat bergantung pada kualitas dan
reliabilitas administrasi pertanahan dan tata ruang. Begitu juga guna memenuhi agenda “Mengembangkan
Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan” dan “Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan
Bencana dan Perubahan Iklim”, kebijakan pertanahan dan penataan ruang yang kuat dan berkeadilan
sangat menentukan. Agenda “Meningkatkan Sumber daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing”,
akan didukung dengan Sasaran Strategis, Sasaran Program dan kegiatan yang terkait dengan Reforma
Agraria dan pemberdayaan, yang diharapkan mampu meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat
penerima program, sehingga berkontribusi dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang akan ber impact
pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Frasa “berstandar dunia” dimaknai sebagai penerapan
international best practices dalam upaya-upaya: meningkatkan efektivitas manajemen dan mutu pelayanan
tanah dan ruang secara berkesinambungan; meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat yang
berdampak pada peningkatan manfaat dan kualitas (output to impact) layanan pertanahan dan penataan
ruang serta pemeringkatan Ease Of Doing Business (kemudahan berusaha) khususnya dari aspek
Registering Property.
9
2.2. Misi Kementerian ATR/BPN
Untuk mencapai visi tersebut, berdasarkan mandat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional dijalankan melalui 2 Misi dengan uraian sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Produktif, Berkelanjutan, dan
Berkeadilan.
Misi Pertama: Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Produktif,
Berkelanjutan, dan Berkeadilan dioperasionalisasikan dengan berorientasi terhadap pembangunan
yang berkelanjutan yang mencakup aspek-aspek:
(1) aspek ekonomi dengan penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang produktif;
(2) aspek lingkungan yaitu penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang berkelanjutan; dan
(3) aspek social yaitu penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang berkeadilan.
10
Visi, Misi, dan Tujuan tersebut, dalam 5 tahun ke depan diarahkan pada Sasaran Strategis
sebagaimana dituangkan dalam diagram berikut:
Gambar 10 Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Strategis Pertanahan dan Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
2020-2024 (Bagian 1)
11
Gambar 11 Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Strategis Pertanahan dan Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
2020-2024 (Bagian 1)
Sasaran Strategis beserta Indikator Kinerjanya dalam bagan diatas (Gambar 10 dan 11) merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang
menjadi tanggung jawab Menteri dan Wakil Menteri. Perencanaan kinerja sebagai bagian dari manajemen
kinerja (performance Management) yang mengalirkan (cascade) visi dan misi pada tujuan dan sasaran yang
disertai indikator kinerjanya, akan dikelola berdasarkan 4 (empat) perspektif untuk memudahkan
pengendalian dan evaluasi. Keempat perspektif adalah perspektif consumer dan stakeholders serta
12
perspetif internal dan manajemen. Secara lebih lengkap elaborasi keempat perspektif tersebut dijelaskan
pada gambar berikut:
Perspektif stakeholder dan customer akan menjadi alat ukur bagi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, agar kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan mampu
menghasilkan dan memberikan impact yang positif bagi masyarakat. Dukungan manajemen dan perspektif
internal yang akan selalu dikembangkan institutional building dan capacity building merupakan agenda
yang tidak dapat dipisahkan untuk mewujudkan impact dari kinerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
13
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional disusun
dengan mengacu pada RPJMN Tahun 20202024, untuk mendukung capaian Visi dan Misi Presiden dan
Wakil Presiden tahun 2020-2024. Visi Presiden dan Wakil Presiden tahun 2020-2024 adalah:
Misi RPJMN Tahun 2020-2024 berfokus pada peningkatan kualitas SDM, keberlanjutan kelestarian
lingkungan dan kemajuan kebudayaan,penegakan hukum yang berkeadilan, serta sinergitas tata Kelola
pemerintahan diakselerasi dengan 7 (tujuh) agenda pembangunan berikut:
14
Gambar 15 7 Agenda dalam RPJM ke V
Penekanan pembangunan lima tahun kedepan diarahkan untuk mendukung prioritas embangunan
nasional sebagaimana disebutkan dalam pidato pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2019 di hadapan
MPR, yang digambarkan sebagai berikut:
15
Sebagai pendukung kebijakan nasional, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional juga berkewajiban mewujudkan 7(tujuh) Agenda dalam RPJMN ke IV yaitu ”Memperkuat
ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan”, “Mengembangkan wilayah
untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan”, “Meningkatkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing”, “Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan”, “Memperkuat
infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar”, “Membangun lingkungan
hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim”, serta “Memperkuat stabilitas
polhukhankam dan transformasi pelayanan publik”.
Arah kebijakan yang dipilih Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional pada
Tahun 2020-2024 adalah dengan menerapkan paradigma manajemen pertanahan (Land Management
Paradigm/LMP) yang terdiri dari Land Tenure, Land Value, Land Use, Land Development dan Cadastre and
Land Infrastructure Information sebagai landasan untuk mencapai tujuan. Paradigma manajemen
pertanahan diformulasikan sebagai kebijakan untuk mengelola urusan tanah dan ruang, dalam hal ini
perencanaan dan penataan ruang merepresentasikan fungsi Land Use. Pengaturan penguasaan dan
kepemilikan tanah merepresentasikan fungsi Land Tenure, serta penilaian dan pengembangan pertanahan
masing-masing merepresentasikan Land Value dan Land Development.
16
Salah satu ciri menonjol dalam penerapan LMP adalah kepastian informasi terkait bidang tanah.
Dalam hal ini proses penyusunan output produk kadaster dan informasi pertanahan perlu disusun secara
efisien dan efektif, meniadakan proses redundansi yang tidak perlu dan menutup celah yang ada. Dalam
hal ini, peran teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung pencapaian misi pertama dan kedua
melalui digitalisasi proses dan layanan sangat krusial untuk mendukung implementasi
kebijakanpertanahan. Arah Kebijakan dan Strategi digambarkan pada Tabel berikut :
17
Tabel 2 Arah Kebijakan dan strategi Kementerian Agraria dan Tata Ruang Tahun 2020 -2024
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan di atas maka tema tahunan selama 5 (lima) tahun periode
rencana strategis dijelaskan seperti pada gambar berikut:
18
Gambar 17 Tematik Tahunan Pembangunan Pertanahan dan Tata Ruang
Kemeneterian Agraria dan Tata Ruang Tahun 2020-2024
Sesuai dengan bagan diatas fokus perencanaan di dua tahun pertama diawali dengan peningkatan
kualitas pada tahun 2020-2021. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat berupaya melakukan
percepatan dan peningkatan kapasitas untuk siap memasuki transformasi digital di tahun 2021. Hal ini
meliputi kegiatan validasi buku tanah dan surat ukur serta digitalisasi warkah, penyelesaian tunggakan rutin
dan PTSL, peningkatan data K3 hasil kegiatan PTSL 2017-2019, penyiapan kelengkapan data, infrastruktur
fisik, metode layanan serta kompetensi sumber daya manusia. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia
menjadi hal utama, mengingat sumber daya manusia merupakan penggerak utama untuk mewujudkan visi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dimana diperlukan nilai-nilai organisasi
yang bisa mengarahkan pegawai bergerak menuju ke tujuan yang sama, mengarahkan dan mendasari
perilaku pegawai dalam menjalankan tugas, membentuk budaya kerja organisasi,sehingga dapat melayani
masyarakat dengan kejelasan prosedur, biaya dan ketepatan waktu.
Dalam mewujudkan institusi berstandar dunia, diperlukan strategi, komitmen serta perspektif baru
dalam menyikapi peralihan media layanan sehingga pada tahun 2022 dan 2023 layanan pertanahan dan
tata ruang semakin mudah diakses dan transparan berbasis elektronik. Dimana saat ini Kantor Pertanahan
Kota Administrasi Jakarta Barat telah mengalihkan beberapa pelayanan menjadi layanan elektronik, seperti
Hak Tanggungan elektronik, roya, pengecekan dan Zona Nilai Tanah.
Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat terus berbenah menuju ke arah perubahan.
Dengan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, integritas dan kualitas organisasi,
inovasi juga dihasilkan untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat
khususnya di lingkungan Kota Administrasi Jakarta Barat. Setelah 4 (empat) tahun membangun pondasi
layanan pertanahan dan tata ruang berkualitas serta berbasis elektronik, di tahun 2024 diharapkan
memberikan dampak pada kepastian hak atas tanah yang selanjutnya mendukung tercapainya visi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasionalpada tahun 2024 menjadi insititusi
berstandar dunia.
19
3.3 Kerangka Regulasi
Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat sebagai salah satu unit organisasi yang
mempunyai tugas pemerintahan di bidang pertanahan pada tingkat kabupaten/kota yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang merupakan pelaksana dari kebijakan yang telah ditetap oleh unit organisasi diatasnya dalam rangka
mewujudkan Visi RPJM Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020 –
2024.
Struktur organisasi untuk pengelolaan tanah untuk setiap negara berbeda-beda, tergantung dari
sejarah, budaya dan setting tatanan kelembagaan yang diberlakukan dalam penerapan kebijakan
pengelolaan tanah dan tata kelola. Namun secara umum aktivitas pengelolaan tanah akan mencakup tiga
hal yaitu: Kebijakan, Infrastruktur dan Administrasi tanah (pertanahan). Kerangka kelembagaan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional sesuai dengan mandat yang dimiliki dan
menyelaraskan goals yang ingin dicapai, maka perlu dirumuskan perekayasaan kelembagaan (Re-
engineering) dengan menyesuaikan proses bisnis dan visi-misi institusi (Goal Based Organization-
Performance Based Organization) yang adaptif dan transformatif terhadap isu strategis yang harus
diselesaikan dan meningkatkan daya saing institusi.
20
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
21
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2020-2024 disusun
untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional selama 5 (lima) tahun mendatang yang telah ditetapkan
dalam RPJMN Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020-2024. Dalam
penyusunan Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat didasari pada Rencana
Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional diawalin dengan rangkaian
koordinasi, pengumpulan data serta analisis awal terkait gambaran umum dan isu strategis bidang
pertanahan dan pengelolaan ruang di Indonesia khususnya di lingkungan Kantor Pertanahan Kota
Administrasi Jakarta Barat dan evaluasi target dan realisasasi pada renstra periode 5 tahun sebelumnya.
Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat TAhun 2020-2024 mengusung Visi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020-2024 “Terwujudnya
Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Terpercaya dan Berstandar Dunia” dalam Melayani
Masyarakat untuk mendukung tercapainya: “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”. Dalam rangka pencapaian Visi tersebut diperlukan dukungan oleh segenap
unsur di lingkungan Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat, Kementerian/Lembaga terkait,
Pemerintah Daerah serta stakeholder yang bergerak dalam bidang pertanahan dan penataan ruang serta
partisipasi publik.
Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat harus digunakan sebagai acuan
kinerja dalam 5 (lima) Tahun ke depan. Dalam implementasinya Rencana Strategis ini akan dievaluasi dan
dimonitoring setiap tahun, pada tengah periode dan akhir periode berlakunya Rencana Strategis.
Selanjutnya Rencana Strategis ini akan digunakan untukpenyusunan Rencana Kerja (Renja) yang
didalamnya terdapat rencana kinerja dan penganggaran setiap tahunnya.
22
LAMPIRAN
MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN KANTOR PERTANAHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Lokasi Baseline (capaian sd Target Alokasi (dalam juta rupiah)
No Program/ Kegiatan Sumber Data PN / PB / PKL Unit Organisasi Pelaksana* Unit Pengampu *
Kegiatan (Output )/Indikator (Kanwil/Kantah) 2019) Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
1. Sekretariat Jenderal;
Indikator Kinerja 1. Kantor Wilayah BPN Provinsi
Indeks Reformasi Birokrasi Daerah Indeks 2. Inspektorat Jenderal;
Sasaran Strategis 3: 2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
3. Sekretariat Direktorat Jenderal.
Output (RO)
Indikator Kinerja
2.1 Jumlah bidang tanah yang diredistribusi Daerah Bidang
Kegiatan
Output (RO)
Indikator Kinerja
2.2 Jumlah Kepala Keluarga penerima akses RA Daerah Kepala Keluarga
Kegiatan
Output (RO) 2 Akses Reforma Agraria Pusat dan Daerah RM KK 0 100 0 100 0 0 67,458,000 0 69,497,433 0
3 Database Penerima Akses Reforma Agraria Pusat dan Daerah PNBP Data 1 0 0 0 0 62,635,000 0 0 0 0
4 Layanan Penatagunaan Tanah (PNBP) Daerah PNBP 75 Layanan 20 20 20 20 20 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000
2 Bidang tanah terdaftar Daerah RM DAN PNBP 40,311 Bidang 11,480 18,730 11,430 11,380 11,330 151,536,000 1,071,023,000 1,071,023,000 1,071,023,000 1,071,023,000
Output (RO)
3 Layanan informasi Pertanahan Daerah PNBP 182,834 Bidang 36,500 36,500 36,500 36,500 36,500 349,000,000 349,000,000 349,000,000 349,000,000 349,000,000
4 Layanan Pemeliharaan Data Pertanahan Daerah PNBP 205,737 Bidang 50,260 47,760 47,760 47,760 47,760 844,560,000 804,560,000 804,560,000 804,560,000 804,560,000
Indikator Kinerja 3.3.3 Jumlah Pendaftaran Hak Komunal Pusat Bidang Tanah
Kegiatan
Jumlah peningkatan kerja sama lembaga atau
3.3.4 Pusat Laporan
instansi yang bermitra
5 Lisensi PPAT Pusat PNBP 8 Keputusan 10 10 10 10 10 4,277,000 4,277,000 4,277,000 4,277,000 4,277,000
Indikator Kinerja
4.1 Jumlah Penyelesaian Sengketa pertanahan Daerah Kasus
Kegiatan
1 Penyelesaian Sengketa Pertanahan Pusat dan Daerah RM 185 Kasus 5 10 60 60 60 70,350,000 245,450,000 169,888,665 169,888,665 169,888,665
1 Penanganan Perkara Pertanahan Pusat dan Daerah RM 5 Kasus 4 10 20 20 20 68,600,000 223,200,000 1,570,091,600 1,640,745,722 1,663,416,745
Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Lokasi Baseline (capaian sd Target Alokasi (dalam juta rupiah)
No Program/ Kegiatan Sumber Data PN / PB / PKL Unit Organisasi Pelaksana* Unit Pengampu *
Kegiatan (Output )/Indikator (Kanwil/Kantah) 2019) Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
2 Data Lokasi Indikatif Pengadaan Tanah IKK 1 Pusat dan Daerah RM Data set 0 1 0 0 0 0 6,800,000 0 0 0
Output (RO) 3 Basis Data Pengadaan Tanah IKK 1 Pusat dan Daerah Data Set
Output (RO)
Indikator Kinerja
5.3.2 Persentase Peta Nilai Tanah yang dimanfaatkan Daerah Persentase
Kegiatan
2 Peta Zona Nilai Tanah IKK 1 Pusat dan Daerah PNBP 2,066 500 500 0 0 0 7,500,000 7,500,000 0 0 0
8 Pembaruan Peta Nilai Tanah IKK 1 Daerah RM Bidang 400 1,000 0 0 0 45,139,000 72,955,000 0 0 0
2 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Pusat dan Daerah 685 Bidang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Indikator Kinerja 6.3.2 Cakupan satuan ruang yang terpetakan Pusat Persentase
Kegiatan
Jumlah Desa/Kelurahan Lengkap dan Informasi
Untuk Menunjang Penanganan Sengketa,
6.3.3 Daerah Persentase
Permasalahan dan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Lokasi Baseline (capaian sd Target Alokasi (dalam juta rupiah)
No Program/ Kegiatan Sumber Data PN / PB / PKL Unit Organisasi Pelaksana* Unit Pengampu *
Kegiatan (Output )/Indikator (Kanwil/Kantah) 2019) Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
2 Data dan Informasi Bidang Tanah dan Ruang Pusat PNBP 2,880 Bidang 2,665 0 0 0 0 34,163,000 - - - -
3 Peta Bidang Tanah dan Ruang (Layanan) Daerah RM DAN PNBP 137,602 Hektar/Bidang 7,100 7,965 7,715 7,715 7,715 757,419,000 616,157,000 616,157,000 616,157,000 616,157,000
Output (RO)
7 Laporan Pembinaan, Monev Supervisi Daerah Daerah PNBP Laporan 1 1 0 0 0 7,245,000 3,165,000 - - -
Indeks Profesionalitas
1.7.2 Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara Daerah
ASN
Indikator Kinerja
1.7.4 Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran Daerah Persentase
Kegiatan
1.7.6 Persentase layanan permohonan informasi publik Pusat dan Daerah Persentase
3 Layanan Pemantauan dan Evaluasi Daerah RM Layanan 1 1 1 1 2,500,000 2,750,000 2,750,000 2,750,000
4 Layanan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Daerah RM Layanan 1 1 1 1 9,600,000 9,900,000 9,900,000 9,900,000
6 Layanan manajemen Barang Milik Negara (BMN) Daerah RM Layanan 1 1 1 1 900,000 990,000 990,000 990,000
Output (RO) 7 Layanan Hukum Pusat RM Layanan 1 1 1 1 9,060,000 9,900,000 9,900,000 9,900,000
8 Layanan Hubungan Masyarakat dan Informasi Daerah RM Layanan 1 1 1 1 38,530,000 42,383,000 42,383,000 42,383,000
11 Layanan Data dan Informasi Daerah RM Layanan 1 1 1 1 140,737,000 154,810,700 154,810,700 154,810,700
13 Layanan Perkantoran Daerah RM DAN PNBP 27 Layanan 1 1 1 1 1 17,424,889,000 17,228,396,000 18,951,235,600 18,951,235,600 18,951,235,600