Anda di halaman 1dari 4

Tingkat Kepuasan Pasien Pada Penerapan Komunikasi Taraeupetik Perawat Profesional

Ikram Ade Saputra ( 2106763013 ) FIK UI Ekstensi 2021


Email : ikramadesaputra3@gmail.com

Saat ini banyak sekali tenaga medis terutama perawat yang kurang profesional dalam bekerja,
mulai dari bagaimana mereka berkomunikasi sampai penerapan ilmu kepada pasien, yang sangat
tidak profesional, dan itu terjadi karena pengetahuan mereka mengenai komunikasi tarapeutik
dan bersikap profesional sesuai dengan identitas perawat yang profesional, kesan dan citra
perawat sangat penting agar bisa terjalin rasa saling percaya antara pasien dan perawat, dimana
kesan tersebut dapat dibentuk dari cara perawat berkomunikasi dan bersifat profesional dimana
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang terorganisir secara sadar dengan tujuan dan
aktivitas yang berpusat pada kesembuhan pasien. Seringkali, komunikasi terapeutik dimasukkan
sebagai bagian dari komunikasi profesional yang mengarah pada tujuan, yaitu: untuk
kesembuhan klien serta profesionalisme keperawatan juga merupakan citra identitas dalam
pemberian pelayanan keperawatan Perawat profesional memiliki nilai-nilai yang menjadi nilai-
nilai profesional. Nilai-nilai profesional ini menjadi landasan utama dalam hubungan dengan
orang lain untuk diterapkan secara tepat dan benar dalam asuhan keperawatan (Potter dan Perry,
2005). The American Association of Colleges of Nursing (AANC) Keperawatan profesional
mencantumkan tujuh nilai inti kehidupan profesional perawat dalam pelaksanaan dan penerapan
asuhan keperawatan. Terdiri dari tujuh nilai yaitu altruisme, kesetaraan, estetika, kebebasan,
martabat, keadilan, dan kebenaran (Potter dan Perry, 2005). Jumlah Kepuasan Masyarakat
RSUD Tugurejo 2005-2008, 2005 2006 2007 2008 Tingkat Kepuasan 72,58 71,89 70,62 69,55
Data dari PT. SRI (Semester 1, 2008) Ditambah dengan data awal dari informan salah satu
tenaga medis RS Tugurejo, mengenai jumlah pengaduan yang masuk di kolom komentar masih
meningkat 10% per tahun untuk pasien rawat inap (Anjaryani, 2009). Pelayanan di rumah sakit
tertunda karena banyak perawat hamil, perawat terbatas, sering sibuk dengan pekerjaan, perawat
selalu bekerja di luar kapasitasnya, tidak boleh banyak komunikasi antara perawat dan pasien.
Sehingga kurang terciptanya komunikasi taraupetik antar perawat dan pasien. Dari data tersebut
menunjukan bahwa kepuasan pasien terhadap profesionalisme seorang perawat terhadap peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, mulai dari komunikasi hingga interaksi antar
perawat dan pasien, sehingga mampu menunjukan nilai profesional seorang perawat dan dapat
disimpulkan bahwa setiap perawat profesional tidak hanya cukup mempunyai skill merawat saja,
tapi harus di imbangi dengan komunikasi taraupetik yang baik antar perawat dan pasien demi
terciptanya hubungan saling percaya dan kenyamanan pasien terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan

Daftar pustaka
Anjaryani, W. D. (2009). Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Perawat di RSUD
Tugurejo Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.
https://core.ac.uk/download/files/379/11722783.pdf. Diakses tanggal 4 April 2022
A Potter, & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan
Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC

LINK PUBLIKASI KE MEDIA MASSA NASIONAL


https://www.kompasiana.com/ikram47304/629f34e6aa3ccd2b27302bc2/tingkat-kepuasan-
pasien-pada-penerapan-komunikasi-taraeupetik-perawat-profesional

Anda mungkin juga menyukai