A. Pengertian
Demens
Demensia
ia dapat
dapat diarti
diartikan
kan sebagai
sebagai ganggua
gangguan
n kogniti
kognitiff dan memori
memori yang dapat
dapat
mempen
mempengar
garuhi
uhi aktif
aktifita
itass sehari
sehari-har
-hari.
i. Penderi
Penderita
ta demens
demensia
ia sering
seringkal
kalii menunj
menunjukka
ukkan
n
beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom)
symptom) yang
mengganggu (disruptive
(disruptive)) ataupun tidak menganggu (non-disruptive
(non-disruptive)) (Volicer, ., !urley,
A.".,
A."., #ahoney
#ahoney,, $. %&&').
%&&'). rayso
rayson
n (**+)
(**+) menyeb
menyebutk
utkan
an baha
baha demens
demensia
ia bukanl
bukanlah
ah
sekedar penyakit biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan
disebabkan beberapa penyakit
atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.
Demensia ialah kondisi keruntuhan kemampuan intelek yang progresif setelah
mencapai pertumbuhan perkembangan tertinggi (umur % tahun) karena gangguan otak
organik,
organik, diikuti
diikuti keruntuhan
keruntuhan perilaku
perilaku dan kepribadian,
kepribadian, dimanifestasik
dimanifestasikan
an dalam bentuk
gangguan fungsi kognitif seperti memori, orientasi, rasa hati dan pembentukan pikiran
konseptual ( http /00askep-askeb- kita.blogspot.com0 )
Dimens
Dimensia
ia merupa
merupakan
kan sindr
sindroma
oma yang
yang ditand
ditandai
ai oleh
oleh berbag
berbagai
ai ganggua
gangguan
n fungsi
fungsi
kognitif tanpa gangguan kesadaran ( 1usuma, %&&2). Demensia dapat diartikan sebagai
gangguan kognitif dan memori yang dapat mempengaruhi akti3itas sehari-hari. Penderita
demensia
demensia seringkali
seringkali menunjukkan
menunjukkan beberapa
beberapa gangguan
gangguan dan perubahan pada tingkah
tingkah laku
hari
harian
an ( 4eha
4eha3i
3ior
oral
al 5ymp
5ympto
tom)
m) yang
yang meng
mengga
gang
nggu
gu ( dest
destru
rupt
ptif
if ) atau
ataupu
pun
n tida
tidak
k
mengganggu ( non destruptif) ( http/00.komnaslansia.or.id0
http/00.komnaslansia.or.id0 mengenal
mengenal demensia pada
lanjut usia, **2).
Dari
Dari beberap
beberapaa pendapa
pendapatt para
para ahli
ahli diatas
diatas dapat
dapat dikemu
dikemukaka
kakan
n baha
baha demens
demensia
ia
adalah suatu keadaan dimana seorang indi3idu mengalami penurunan daya ingat sehingga
meyebabkan disfungsi hidup sehari-hari.
4. $tiologi
Penyeba
Penyebab
b demens
demensia
ia menuru
menurutt ( http/00.mitrakeluarga.com0
http/00.mitrakeluarga.com0 demensia, **')
yaitu /
%. Penurunan fungsi otak
. Parkinson
6. 7umor
+. 5troke
. Al8heimer
9. Penyakit pada jaringan pembuluh otak
#enurut Darmojo (%&&&) penyebab demensia yaitu /
%. 1eadaan yang secara potensial re3ersible atau bisa dihentikan
a. :ntoksikasi ( obat, termasuk alkohol dan lain-lain)
b. :nfeksi susunan saraf pusat
c. angguan metabolik
d. angguan nutrisi
e. angguan 3askuler
f. esi desak ruang
g. !idrosefalus bertekanan normal
h. Depresi
. Penyakit degeneratif progesif
a. 7anpa gejala neurologik lain
%) Penyakit Al8heimer
) Penyakit Pick
b. Dengan gangguan neurologik yang prominen
%) Penyakit Parkinson
) Penyakit !untington
6) 1elumpuhan supranuklear progesif
+) Penyakit degeneratif lain yang jarang didapat
#enurut ;atim ( **6), penyebab pikun antara lain/
%. 7umor
. 7rauma
6. :nfeksi kronis
+. 1elainan jantung dan pembuluh darah
. 1elainan kongenital
9. Penyakit Psikiatri
2. 1elainan faali
'. 1elainan metabolik
&. 1erusakan sel-sel otak
%*. <bat-obatan dan racun
D. Psikophatologi Dimensia
Demensia cukup sering dijumpai dalam lansia. angguan demensia
dimanifestasikan dengan defisit kognitif multipel seperti gangguan memori, afasia
( kehilangan kemampuan berbicara, kemampuan menulis atau pemahaman bahasa akibat
penyakit pada otak ). angguan memori mungkin pertama kali disadari ketika kehilangan
atau salah menempatkan barang-barang pribadi. =ika gangguan memori memburuk,
seseorang dapat melupakan namanya sendiri, hari ulang tahun, atau nama-nama anggota
keluarganya. 1emampuan dalam memahami pembicaraan atau bahasa tertulis menjadi
menurun. Pada demensia tahap lanjut, indi3idu dapat menjadi bisu atau membentuk pola
pembicaraan, kesulitan dalam melaksanakan akti3itas motorik. ( umbantobing, **%).
Demensia ada beberapa macam diantaranya demensia Al8heimer dan demensia
multi infark. Pada demensia Al8heimer terdapat penurunan neurotransmiter tertentu
terutema acetilkolin. Area otak yang terkena adalah korteks cerebral dan hipotalamus,
keduanya merupakan bagian penting dalam fungsi kognitif dan memori. Acetilkolin dan
neurotransmiter merupakan 8at kimia yang diperlukan untuk mengirim pesan melalui
sistem saraf. Defisit neurotransmiter menyebabkan pemecahan proses komunikasi yang
kompleks diantara sel-sel pada sistem saraf. 5edangkan demensia multi infark terjadi
pada pasien yang menderita penyakit cerebro3askuler ( 5tandley, **9).
angguan fungsi luhur terlihat dalam bentuk kehilangan kemampuan untuk
berpikir abstrak. 7erdapat ketidakmampuan dalam merencanakan, mengurutkan, dan
menghentikanperilaku yang kompleks. :ndi3idu demensia mengalami disorientasi tempat,
aktu, dan orang atau menunjukkan penurunan daya nilai dan keterbatasan atau sama
sekali tidak memiliki pemahaman sehingga dapat terjadi perubahan proses pikir.
Pasien demensia seringkali terdapat gangguan berjalan yang menyebabkan klien
terjatuh. Dan hal ini dapat memunculkan masalah resiko trauma atau cedera. 4eberapa
orang menunjukkan cemas, depresi, atau mengalami gangguan tidur. :ndi3idu yang
mengalami demensia sangat rentan terhadap stresor fisik dan stresor psikososial yang
memperburuk defisit kognitif serta masalah-masalah lain.
$. Pathay
>esiko terjatuh
#1 / >esiko "edera
1emunduran Disintegrasi Defisit neurotransmiter
:ntelektual kepribadian dan Acetilkolin
?. Diagnosa 1eperaatan
Diagnosa keperaatan yang muncul pada demensia menurut @ilkinson ( **9)
yaitu /
%. Perubahan proses pikir
a. Definisi
5uatu kondisi gangguan akti3itas dan kerja kognitif ( misalnya pikiran sadar, orientasi
realita, pemecahan masalah, dan penilaian) yang terjadi pada indi3idu.
b. 4atasan karakteristik
%) 5ubjektif
a) 1etidaksesuaian kognitif
b) :nterpretasi lingkungan tidak akurat
c) 1etidaksesuaian pemikiran yang tidak berdasarkan realita
) <bjektif
a) Distraktibilitas
b) $gosentris
c) 1easpadaan berlebihan atau kurang sama sekali
d) Defisit0masalah memori
. Perubahan persepsi sensori
a. Definisi
1eadaan seorang indi3idu yang mengalami sutau perubahan pada jumlah atau pola
stimulus yang diterima, dikuti dengan suatu respon terhadap stimulus yang dihilangkan,
dilebihkan, disimpangkan, atau dirusakkan.
b. 4atasan karakteristik
%) 5ubjektif
a) Distorsi pendengaran
b) #elaporkan adanya perubahan dalam ketepatan sensori
c) Distorsi penglihatan
) <bjektif
a) Perubahan pola komunikasi
b) Perubahan perilaku
c) Perubahan kemampuan menyelesaikan masalah
d) Perubahan respon yang biasanya terhadap stimulus
e) Disorientasi aktu, tempat, orang
f) !alusinasi
g) :ritabilitas
h) Perubahan ketepatan sensori yang dapat diukur
i) 1urang konsentrasi
j) elisah
6. >esiko cedera
a. Definisi
5uatu kondisi indi3idu yang beresiko untuk mengalami cedera sebagai akibat dari kondisi
lingkungan yang berhubungan dengan sumber-sumber adaptif dan perubahan
b. ?aktor resiko
%) :nternal/
a) Disfungsi sensori
b) sia perkembangan (fisiologi dan psikososial)
c) Penyakit imun0autoimun
d) Disfungsi integratif
e) #alnutrisi
f) Psikologis ( orientasi afektif)
+. :ntoleransi akti3itas
a. Definisi
5uatu kondisi indi3idu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis
untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau akti3itas sehari-hari yang diinginkan.
b. 4atasan karakteristik
%) 5ubjektif
a) 1etidaknyamanan
b) #elaporkan keletihan atau kelemhan secara 3erbal
) <bjektif
a) 7ekanan darah tidak normal sebagai akibat terhadap akti3itas
b) Perubahan $1
. Defisit peraatan diri
a. Definisi
5uatu keadaan seseorang yang mengalami gangguan kemampuan untuk melakukan
akti3itas peraatan diri.
b. ?aktor yang berhubungan
%) Depresi
) 1etakutan akan ketergantungan
6) 1etidakberdayaan
9. 1ekacauan #ental 1ronis
a. Definisi
5uatu keadaan dimana indi3idu mengalami kemunduran intelektual dan kepribadian yang
tak dapat pulih berlangsung lama, dan atau progresif ( "arpenito, %&&')
b. ?aktor yang 4erhubungan
%) Degenerasi progresif dari korteks cerebral
) angguan metabolisme cerebral
. Pengkajian ?okus
%. Pengkajian >iayat 1esehatan
a. :dentitas0Data 4iografis 1lien
b. >iayat 1eluarga
c. >iayat Pekerjaan
d. >iayat ingkungan !idup
e. >iayat >ekreasi
f. 5istem Pendukung
g. 1ebiasaan >itual
h. 5tatus 1esehatan 5aat :ni
i. 5tatus 1esehatan #asa alu
j. 7injauan 5istem
1aji ada tidaknya tanda-tanda0setiap gejala berikut ini/
%) 1eadaan mum
1elelahan, perubahan 44 setahun lalu, perubahan nafsu makan, demam, keringat malam,
kesulitan tidur, sering pilek dan infeksi, penilaian diri terhadap status kesehatan,
kemampuan melakukan AD, tingkat kesadaran(kualitatif,kuntitatif), 77V.
) :ntegument
esi0luka, perubahan pigmentasi, perubahan tekstur, perubahan ne3i, sering memar,
perubahan rambut, perubahan kuku, katimumul pada jari kaki dan kallus, pola
penyembuhan lesi dan memar, elastisitas0turgor.
6) !emopoetik
Perdarahan0memar abnormal, pembengkakan kelenjar limfe, anemia, riayat transfusi
darah.
+) 1epala
5akit kepala, trauma pada masa lalu, pusing, gatal kulit kepala, lesi0luka.
) #ata
Perubahan penglihatan, pemakaian kaca mata0lensa kontak, nyeri, air mata berlebihan,
pruritus, bengkak sekitar mata, floater, diplopia, kabur, fotofobia, riayat infeksi, tanggal
pemeriksaan paling akhir, dampak pada penampilan ADB
9) 7elinga
Perubahan pendengaran, rabas, titinus, 3ertigo, sensiti3itas pendegaran, alat-alat protesa,
riayat infeksi, tanggal pemeriksaan paling akhir, kebiasaan peraatan telinga, dampak
penampilan pada AD.
2) !idung dan 5inus
>inorea, rabas, epistaksis, obstruksi, mendengkur, nyeri pada sinus, alergi, riayat
infeksi, penilaian diri pada kemampuan olfaktorius.
') #ulut dan 7enggorok
5akit tenggorakan, lesi0ulkus, serak, perubahan suara, kesulitan menelan, perdarahan
gusi, karies, alat-alat protesa, riayat infeksi, tanggal pemeriksaan akhir, pola
menggosok gigi, pola flossing, masalah dan kebiasaan membersihkan gigi palsu.
&) eher
1ekakuan, nyeri0nyeri tekan, benjolan0massa, keterbatasan gerak, pembesaran kelenjar
thyroid.
%*) Payudara
4enjolan0massa, nyeri0nyeri tekan, bengkak, keluar cairan dari puting susu, perubahan
pada puting susu, pola pemeriksaan payudara, tanggal momografi paling akhir.
%%) Pernapasan
4atuk, sesak napas, hemoptisis, sputum, mengi, asma0alergi pernapasan, frekuensi,
auskultasi, palpasi, perkusi, hee8ing.
%) 1ardio3askuler
Cyeri0ketidaknyamanan dada, palpitasi, sesak napas, dispnea pada akti3itas, ortopnea,
murmur, edema, 3arises, kaki timpang, parestesia, perubahan arna kaki.
%6) astrointestinal
Disfagia, tak dapat mencerna, nyeri ulu hati, pembesaran hepar, mual0muntah, hematesis,
perubahan nafsu makan, intoleransi makanan, ulkus, nyeri, ikterik, benjolan0massa,
perubahan kebiasaan defekasi, diare, kontipasi, melena, hemoroid, perdarahan rektum,
pola defekasi biasanya.
%+) Perkemihan
Disuria, frekuensi, menetes, ragu-ragu, dorongan, hematuria, poliuria, oliguria, nokturia,
inkontinensia, nyeri saat berkemih, batu, infeksi.
%) enitor >eproduksi - Pria
esi, rabas, neri tekstuler, masalah prostat, penyakit kelamin, perubahan hasrat seksual,
impotensi, masalah akti3itas seksual.
%9) enitor >eproduksi @anita
esi rabas, dispareunia, perubahan pasca senggama, nyeri pel3ik, penyakit kelamin,
infeksi, maslah akti3itas seksual, riayat menstruasi, tanggal dan hasil papsmear terakhir.
%2) #uskuloskeletal
Cyeri persendian, kekakuan, pembengkakan sendi, deformitas, spasme, kram, kelemahan
otot, maslah cara berjalan, nyeri punggung, protesa, pola kebiasaan latihan, dampak pada
penampilan AD.
%') 5istem 5araf Pusat
5akit kepala, kejang, sinkope, paralisis, paresis, masalah koordinasi, tic0tremor0spasme,
parestesia, cedera kepala, maslah memori.
%&) 5istem $ndokrin
:ntoleransi panas0dingin, goiter, pigmentasi kulit, perubahan rambut, polifagia, poliuria,
polidpsia.
*) 5istem :mun
1erentanan dan seringnya terkena penyakit, imunisasi.
%) 5istem Pengecapan
4erkurangnya rasa asin dan panas.
) 5istem Penciuman
Peningkatan sistem penciuman.
6) Psikososial
"emas, depresi, insomnia, menangis, gugup, takut, masalah dalam mengambil keputusan,
kesulitan berkonsentrasi, pernyataan perasaan umum mengenai keputusan0frustasi
mekanisme koping yang biasa, stres saat ini, masalah tentang kematian dan kehilangan,
dampak penampilan AD.
. Pengkajian 5tatus ?ungsional, 1ognitif, Afektif dan 5osial
a. Pengkajian 5tatus ?ungsional
:ndeks kemandirian pada akti3itas kehidupan sehari-hari berdasarkan pada e3aluasi
fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam mandi, berpakaian, pergi ke kamar
mandi, berpindah, kontinen dan makan.
INDEKS KATZ
51<>$ 1>:7$>:A
A 1emandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar
kecil, berpakaian dan mandi.
4 1emandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu
dari fungsi tersebut.
" 1emandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan.
D 1emandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan.
$ 1emandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecali
mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan.
? 1emandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan.
1etergantungan pada enam fungsi tersebut.
ain- 1etergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasikan sebagai ", D, $, ? dan .
b. Pengkajian 5tatus 1ognitif dan Afektif
%) #enggunakan 5hort Portable #ental 5tatus Euestionnaire (5P#5E) untuk mendeteksi
adanya dan tingkat kerusakan intelektual, terdiri dari %* hal yang mengetes orientasi,
memori dalam hubungannya dengan kemampuan peraatan diri, memori jauh,
kemampuan matematis.
) #enggunakan #ini #ental 5tate $Fam (##5$) untuk menguji aspek-aspek kognitif
dari fungsi mental meliputi orientasi, registrasi, perhatian, kalkulasi, mengingat kembali
dan bahasa.
6) #enggunakan :n3entaris Depresi 4eck untuk membedakan jenis depresi serius yang
mempengaruhi fungsi-fungsi dari suasana hati rendah umum pada banyak orang.
+) #engguanakan 5kala Depresi eriatrik ;esa3age untuk menilai depresi lansia.
c. Pengkajian 5tatus 5osial
5tatus sosial lansia dapat diukur dengan menggunakan APA> 1eluarga. Penilaian jika
pertanyaan-pertanyaan yang dijaab selalu (poin 2), kadang-kadang (poin 1), hampir
tidak pernah (poin 0).
APGAR Keluarga
Co. ?ungsi raian 5kore
%. Adaptasi 5aya puas baha saya dapat kembali
pada keluarga (temann-teman) saya untuk
membantu pada aktu sesuatu
menyusahkan saya
. !ubungan 5aya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapakan
masalah dengan saya
6. Pertumbuhan 5aya puas baha keluarga (teman-teman)
saya menerima dan mendukung saya
untuk melakukan aktifitas atau arah baru
+. Afeksi 5aya puas dengan keluarga (teman-
teman) saya mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih atau mencintai
. Pemecahan 5aya puas dengan cara teman-teman saya
dan saya menyediakan aktu bersama-
sama
!. ?okus :nter3ensi
#enurut 7onsend ( %&&')
%. Perubahan proses pikir
a. <rientasikan pasien lebih sering kepada realitas dan sekelilingnya.
b. Ajarkan calon pemberi peraatan bagaimana mengorientasikan aktu, tempat, dan
keadaan keadaan sesuai dengan kebutuhan.
c. 4erikan umpan balik positif bila pikiran dan perilaku tepat atau bila pasien
mengungkapkan baha ide yang diekspresikan tidak didasarkan pada realitas.
d. unakan penjelasan sederhana dan interaksi, saling berhadapan bila berkomunikasi
dengan pasien.
e. =angan biarkan memikirkan ide-ide yang salah dengan berbicara keadaan nyata.
f. <bser3asi ketat terhadap perilaku pasien yang diindikasikan.
. Perubahan persepsi sensori
a. 1urangi jumlah rangsang pada lingkungan pasien ( misalnya kebisingan rendah, sedikit
orang, dekorasi sederhana).
b. Pertahankan realitas melalui reorientasi dan fokus pada situasi-situasidan orang- orang
yang sebenarnya.
c. 4erikan jaminan terhadap keselamatan jika pasien memberikan respon dengan rasa takut
terhadap persepsi yang tidak akurat.
d. Perbaiki dekripsi pasien pada persepsi yang tidak akurat, dan uraikan situasinya yang
realitas.
e. 4erikan perasaan aman dan stabilitas pada lingkungan pasien dengan memungkinkan
peraatan diberikan oleh petugas yang sama secara teratur.
f. Ajarkan calon pemberi peraatan bagaimana mengetahui tanda- tanda dan gejala
ketidakakuratan persepsi sensori pada pasien.
6. >esiko cedera
a. 1aji tingkat disorientasi atau kebingungan pasien untuk menurunkan kebutuhan
keamanan.
b. Dapatkan riayat obat-obatan ( jika mungkin)
c. 7empatkan pasien pada ruangan yang tenang dan tersendiri.
d. akukan keaspadaan keamanan
e. <rientasikan pasien lebih sering pada realitas dan hal- hal di sekelilingnya
f. Pantau tanda-tanda 3ital
+. :ntoleransi akti3itas
a. Pantau HR, irama, dan perubahan TD sebelum, selama dan sesudah aktivitas sesuai indikasi.
b. Tingkatkan istirahat, batasi aktivitas
c. Bantu aktivitas sesuai dengan keadaan klien dan jelaskan pola peningkatan aktivitas bertahap.
DAFTAR PUSTAKA
"arpenito, .=. %&&'. Diagnosa Keperaatan !plikasi pada Praktis Klinis. $d. 9.
=akarta / $"
@ilkinson. **9. 4uku aku Diagnosa Keperaatan dengan ntervensi / dan Kriteria
hasil
/ . =akarta / $"