Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh:

Putri Azizah Utami C.0105.18.018


Rosa Anugrah Kusuma Dewi C.0105.18.021

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BUDI LUHUR CIMAHI
2022
KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus pada
klien dengan Kehamilan Ektopik Terganggu dengan baik tanpa adanya hambatan apapun.
Laporan ini diajukan untuk memenuhui persyaratan salah satu tugas dari mata kuliah stase
maternitas. Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada para dosen pengajar
yang telah membimbing kami sehingga makalah ini bisa kami kerjakan dengan baik dan
juga tak lupa pulasaya berterima kasih kepada teman-teman yang telah memberi masukan
dan dorongan kepada saya selama proses pengerjaan laporan ini. Akhirnya saya selaku
penulis berharap agar laporan pendahuluan ini dapat memperkaya kreatifitas para
mahasiswa.

Cimahi, 05 Agustus 2022

Penulis
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
A. Data Dasar

1. IDENTITAS PASIEN

a. Nama : Ny. A

b. Usia : 22 Tahun

c. Pekerjaan : IRT

d. Agama : Islam

e. Pendidikan : SMP

f. Suku : Sunda

g. Bahasa yang digunakan : sunda –indonesia

h. Alamat rumag : ciparay

i. Sumber biaya : BPJS

j. Tanggal masuk rumah sakit : 22 Oktober 2019

k. Diagnose medis : kehamilan ektopik

l. Tanggal pengkajian :-

2. SUMBER INFORMASI

a. Nama : Tn. x

b. Umur : 20 tahun

c. Hubungan dengan klien : suami

d. Pendidikan : SMP

e. Pekerjaan : buruh

f. Alamat : ciparay
3. KELUHAN UTAMA

Nyeri

4. RIWAYAT KESEHATAN SAAT PENGKAJIAN

Klien mengeluh nyeri hebat sejak 1 jam yang lalu, nyeri bertambah jika klien
bergerak dan berkkurang jika diistirahatkan, nyeri dirasakan dibagian perut, nyeri
terasa seperti diremas-remas dengan skala nyeri 8 dari (1-10), nyeri dirasakan
sepanjang waktu dan tidak menyebar.
5. RIWAYAT KESEHATAN MASUK RS
Klien merasa hamil 2 bulan dating ke UGD, dengan keluhan nyeri dibagian perut
serta disertai perdarahan, kemudian klien dipindahkan keruang rawat inap zaitun
lantai III untuk dilakukan pengobatan lebih lanjut
6. RIWAYAT KESEHATAN LALU
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RS

7. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Klien mengatakan dalam keluarganya tidk ada yang menderita penyakit yang

8. RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
Klien tampak tenang dan berorientasi dengan baik, klien mengatakan saat dirumah
ibadah sholatnya dilakukan dengan duduk dikursi namun ketika sakit ibadahnya
tidak dilakukan.
9. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI SEBELUM DAN SAAT SAKIT

No Pola aktivitas Dirumah Dirumah sakit

1 Pola nutrisi dan cairan

a. Pola nutrisi

1. Asupan 1. Oral 1. Oral


2. 3x/sehari 2. 3x/sehari
2. Frekuensi
3. Baik 3. Baik
makan
3. Nafsu makan 4. Tidak ada 4. Tidak ada

4. Diit 5. Tidak ada 5. Tidak ada

5. Makanan 6. Tidak ada 6. Tidak ada


yang tidak
disukai/alergi
/ pantangan

6. Perubahan
berat badan 3
bulan terakhir
b. Pola cairan
c. Asupan cairan

d. Jenis

e. Frekuensi
f. Volume total
2 Pola Eliminasi

a. BAK

1. Frekuensi 1. 7x/hari 1. 5x/hari

2. Warna 2. Kuning 2. Kuning


jernih
3. Bau jerning
3. Khas
4. Keluhan yang 3. Khas
4. Tidak ada
berhubungan 4. Tidak ada
dengan BAK
b. BAB
1. 1x/hari
1. 1x/hari
1. Frekuensi
2. Pagi
2. Pagi
2. Waktu
3. Kuning
3. Kuning
3. Warna
Kecoklatan kecoklatan
4. Bau
4. Khas 4. Khas
5. Konsistensi
5. Lembek 5. Lembek
6. Penggunaan
6. Tidak ada 6. Tidak ada
pencahan/laks
atif
7. IWL
(insensible
water loss)
3 Pola personal hygiene
1. 3x/hari 1. 8 jam/ hari
1. mandi
2. 3x/hari 2. 1 jam/ hari
2. Oral hygiene
3. -
3. 4x/hari
3. cuci rambut

4 Pola istirahat dan tidur


a. Lama tidur 1. 8 jam/hari 1. 8 jam/hari

b. Waktu siang 2. 2 jam 2. 1 jam/hari


Malam
6 jam/hari 7 jam/hari
c. Penggunaan obat
3. Tidak ada 3. Tidak ada
tidur
d. Kesulitan dalam
4. Tidak ada 4. Tidak ada
tidur.
5 Pola aktivitas dan latihan
1. IRT 1. Tidak
a. Kegiatan dalam
2. Kumpul melakukan
pekerjaaan
bersama pekerjaan
b. Kegiatan waktu
keluarga 2. Tirah baring
luang
3. Tidak ada 3. Terhambat
c. Keluhan dalam
4. Jarang karna adanya
beraktivitas
Berolahraga nyeri
d. Olahraga
5. Tidak ada 4. Tidak
e. Keterbatasandalam
5. ADL
hal
6 Pola kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan
1. Tidak 1. Tidak
a. Merokok
2. Tidak 2. Tidak
b. Minuman keras
3. Tidak ada 3. Tidak ada
c. Ketergantungan
obat

10. PEMERIKSAAN FISIK

a. Pemeriksaan umum

 Kesadaran : compos mentis

 Tekanan darah :80/60 mmhg

 Nadi : 110x/menit

 Pernafasan : 25x/menit

 Suhu : 35,5 c

b. Pemeriksaan fisik per system

1) Sistem reproduksi

Tampak perdarahan pervagina, terdapat nyeri goyang porcio


2) Sistem kardiovaskuler
Suara jantung S1 dan S2, CRT<2 detik, tidak ada pembesaran JPV
3) Sistem endokrin
Keadaan rambut bersih, tidak lengket dan berwarna hitam merata, bentuk wajah
dan leher simetris, tidak ada hiperpigmentasi tidak ada benjolan dannyeri tekan,
reflek menelan baik.
4) Sistem muskuluskeletal
Bentuk tangan dan kaki simetris, klien tirah baring karna adanya nyeri dan
perdarahan, kekuatan otot baik, akral dingin.
5) Sistem persyarafan
Keadaan compos mentis, GCS 15. Pergerakan bola mata baik, bisa mengediksaat
diberikan rangsangan, reflek menelan baik.
6) Sistem sensori persepsi
Bentuk mata,telinga, hidung, dan mulut simetris. Konjungtiva anemis, sclera
berwarna putih, reflek pupil baik dan dapat bereaksi terhadap cahaya, mukosa
bibir kering dan pucat, wajah klien tampak meringis dan kesakitan.
7) Sistem pencernaan
Abdomen tampak cembung, terdapat nyeri tekan dibagian perut.

11. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan laboratorium tanggal :

Nama test Hasil Hasil Nilai rujukan


Darah rutin
Haemoglobin 5 g/dl 15.1
Lekosit 6000 Sel/ul 3800-10600
Eritrosit 3,3 Juta/dl 4,5-6,5
Hematokrit 25 % 40-52
Trombosit 220000 Sel/ul 150000-440000
b. Pemeriksaan USG
Didapatkan hasil KET
12. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis
Nama obat Dosis Rute Waktu Golongan
Ceftriazone 3x1 IV Antibiotik
Kaltrofen supp 3x1 Anal Analgetik
Metronidazole 3x1 IV Antiemetik

B. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1 DS: Pembuatan telur di ovum Nyeri Akut
Klien mengeluh nyeri
hebat sejak 1 jam Perjalanan ke uterus, telu
yang lalu mengalami hambatan
DO:
 P : Klien Bernidasi di tuba
mengeluh nyeri
hebat Kehamilan ektopik
 Q : Nyeri
bertambah jika Ruptur pada implantasi di
bergerak dan tuba dan uterus
berkurang jika
istirahat, nyeri Perdarahan abnormal
dirasakan terasa
seperti diremas- Nyeri Akut
remas
 R : Nyeri
dirasakan
dibagian perut
 S : Skala 8 dari (1-
10)
 T : Nyeri
dirasakan
sepanjang waktu
dan tidak
menyebar
 Wajah tampak
meringis dan
kesakitan
 Nadi 110x/menit
 TD 80/60 mmHg
 Pernafasan
25x/menit
 Eritrosit 3,3
 Terdapat nyeri
tekan pada bagian
perut

2 DS: Hipovolemia

Klien mengeluh
nyeri di bagian
Hipovolemia
perut sertai
perdarahan

DO:

 Nadi
110x/menit
 TD 80/60
mmHg
 Pernafasan
25x/menit
 Akral teraba
dingin.
 Mukosa bibir
kering dan
pucat.
 Voluem urin
menurun 5x/hari
 Hemtokrit
menurun (25)
 Leukosit
menurun (6000)
 Hb menurun (5)
 Eritrosit
menurun (3,3)
 Konjungti9va
anemis
3 DS : Pendarahan pada pembuluh Perfusi jaringan
Klien mengeluh darah plasenta tidak efektif
nyeri di bagian
perut sertai Plasenta terdesak dan
perdarahan terlepas

DO:
Hematoma di desidua

 Nadi
Otot meregang
110x/menit
 TD 80/60
Otot tidak mampu
mmHg
berkontraksi
 Pernafasan Sebagian/seluruh plasenta
25x/menit terlepas dari dinding uterus
 Akral teraba
dingin. Darah masuk ke selaput
 Mukosa bibir ketuban
kering dan
pucat. Keluar melalui selaput
vagina

Penurunan CO2

Perfusi jaringan tidak


efektif
4 DS: - Intoleransi
Aktivitas
DO:

 Tidak
melakukan
pekerjaan
 Tirah baring
 Adanya
keterbatasan
gerak terhambat
karena nyeri
 TD 80/60
mmHg
 Pernafasan
25x/menit
5 DS: Pendarahan pada pembuluh Resiko
Klien mengeluh nyeri darah plasenta Pendarahan
di bagian perut sertai
perdarahan Plasenta terdesak dan
DO : terlepas
 Nadi
110x/menit Hematoma di desidua
 TD 80/60
mmHg Otot meregang
 Pernafasan
25x/menit Otot tidak mampu

 Akral teraba berkontraksi

dingin
 Mukosa bibir Sebagian/seluruh plasenta
kering dan pucat terlepas dari dinding uterus
 Hematokrit
menurun (25) Resiko Pendarahan

 Leukosit
menurun (6000)
 Hb menurun (5)
 Eritrosit
menurun (3,3)
 Konjungtiva
anemis

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut b.d adanya ruftur dan perdarahan intraperitonial
2) Hipovolemia b.d adanya ruptur pada lokasi implantasi dan perdarahan
3) Perfusi jaringan tidak efektif b.d adanya perdarahan pada uterus
4) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan dan banyaknya darah yang keluar saat
perdarahan
5) Resiko pendarahan b.d adanya perdarahan intraperitonial
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Dx keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Nyeri akut b.d adanya Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri Manajemen nyeri
ruftur dan perdarahan Keperawatan selama 1x24 Observasi Observasi
intraperitonial jam diharapkan tingkat nyeri  Identikasi lokasi,  Untuk mengetahui
menurun dengan kriteria karakteristik,durasi, frekuensi, lokasi karakteristik
DS:
hasil : kualitas durasi frekuensi
Klien mengeluh nyeri
1. Keluhan nyeri  Idenfikasi skala nyeri kualitas serta
hebat sejak 1 jam yang
menurun  Identifakasi nyeri non verbal intensitas nyeri yang
lalu
2. Meringis menurun  Identikasi faktor yang dirasakan pasien
DO:
3. Frekuensi nadi memperberat dan memperingan  Untuk mengetahui
 P : Klien mengeluh membaik nyeri sekolah nyeri yang
nyeri hebat 4. Pola napas membaik  Identifikasi pengetahuan dan dirasakan pasien
 Q : Nyeri bertambah 5. Eritrosik membaik keyakinan tentang nyeri  Untuk mengetahui
jika bergerak dan
 Identifikasi pengaruh budaya respon nonverbal
berkurang jika
tentang nyeri pasien saat nyeri
istirahat, nyeri
 Identifikasi nyeri pada kualitas  Untuk mengetahui
dirasakan terasa
hidup faktor apa saja yang
seperti diremas-remas
dapat memper berat
 R : Nyeri dirasakan  Monitor keberhasilan terapi serta memperingan
dibagian perut komplementer yang sudah di nyeri
 S : Skala 8 dari (1-10) berikan  Untuk mengetahui
 T : Nyeri dirasakan  Monitor efek samping seberapa jauh
sepanjang waktu dan penggunaan analgetik pengetahuan pasien
tidak menyebar Terapeutik mengenai nyeri
 Wajah tampak  Berikan terapi farmakologis  Untuk mengetahui
meringis dan untuk mengurangi rasa nyeri bagaimana pengaruh
kesakitan  Kontrol lingkungan yang budaya terhadap
 Nadi 110x/menit memperberat rasa nyeri respon nyeri pasien

 TD 80/60 mmHg  Fasilitas istirahat dan tidur  Untuk mengetahui

 Pernafasan 25x/menit  Pertimbangkan jenis dan pengaruh nyeri pada

 Eritrosit 3,3 sumber nyeri dalam kualitas hidup pasien

 Terdapat nyeri tekan pemilihan strategi meradakan  Untuk mengetahui

pada bagian perut nyeri dan memantau


Edukasi seberapa besar
 Jelaskan penyebab, priode, keberhasilan terapi
dan pemicu nyeri komplementer yang

 Jelaskan strategi meredakan diberikan

nyeri  Untuk mengetahui

 Anjurkan memonitor nyeri efek samping

secara mandiri
 Anjurkan menggunakan penggunaan analgetik
analgetik secara tepat pada pasien
 Ajarakan terapi non
Terapeutik
farmakologis untuk
 Untuk mengurangi rasa
mengurangi rasa nyeri
nyeri pada pasien
 Untuk mengontrol
Kolaorasi
lingkungan yang dapat
 Kolaborasi pemberian
memperberat rasa nyeri
analgetik
 Agar istirahat dan tidur
pasien terpenuhi
Intervensi Pendukung:
 Agar strategi dalam
Pemberian analgesik
meredakan nyeri dapat
memberi efek yang
maksimal

Edukasi
 Agar pasien dan keluarga
mengetahui penyebab,
periode dan pemicu nyeri
 Agar pasien dan keluarga
dapat mengerti strategi
yang akan dilakukan
dalam meredakan nyeri
 Untuk memandirikan
pasien dan keluarga
dalam memonitor nyeri
 Agar penggunaan
analgetik tidak diluar
batas dosis yang
ditentukan
 Untuk memandirikan
pasien beserta
keluarganya dalam
meredakan nyeri
menggunakan teknik non
farmakologis

Kolaborasi
Agar pemberian analgetik sesuai
dengan dosis yang ditentukan
2. Hipovolemia b.d adanya Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipovolemia Manajemen hipovolemia
ruptur pada lokasi Keperawatan selama 1x24 Observasi Observasi
implantasi dan jam diharapkan status cairan  Periksa tanda dan gejala  Untuk mengetahui tanda
perdarahan membaik dengan kriteria Hipovolemia (mis. Frekuensi dan gejala Hipovolemia
hasil : nadi meningkat, nadi terasa pada klien
DS:
lemah, tekanan darah menurun,
Klien mengeluh nyeri 1. Kekuatan nadi tekanan nadi menyempit, turgor  Untuk mengetahui
di bagian perut sertai meningkat kulit menurun, membran mukosa masukan dan keluaran
perdarahan 2. Turgor kulit kering, volume urine menurun, cairan perdarahan pada
meningkat hematocrit meningkat, haus, klien
DO:
3. Output urine lemah) Terapeutik
meningkat  Monitor intake dan output cairan  Untuk mengetahui
 Nadi 110x/menit
4. Frekuensi nadi kebutuhan cairan bagi
 TD 80/60 mmHg
membaik Terapeutik klien
 Pernafasan
5. Tekanan darah  Hitung kebutuhan cairan  Untuk membuat klien
25x/menit
membaik  Berikan posisi modified nyaman dengan posisi
 Akral teraba dingin.
6. Tekanan nadi Trendelenburg tersebut
 Mukosa bibir kering
membaik  Berikan asupan cairan oral  Untuk memenuhi asupan
dan pucat.
7. Membran mukosa Edukasi cairan klien melalui
 Voluem urin
membaik  Anjurkan memperbanyak asupan mulut/oral pada klien
menurun 5x/hari
8. Hematokrit membaik cairan oral Edukasi
 Hemtokrit menurun
 Anjurkan menghindari perubahan  Untuk memberikan
(25)
posisi mendadak pemahaman kepada klien
 Leukosit menurun
Kolaborasi tentang memperbanyak
(6000)
 Kolaborasi pemberian cairan IV asupan cairan agar bisa
 Hb menurun (5)
isotonis (mis. NaCl, RL) terpenuhi
 Eritrosit menurun
 Kolaborasi pemberian cairan IV
(3,3)
hipotonis
 Konjungtiva anemis
 Kolaborasi pemberian cairan  Agar tidak memperparah
koloid (mis. Albumin, Plasmate) keadaan pada saat
 Kolaborasi pemberian produk perdarahan
darah Kolaborasi
 Agar klien tidak
kekurangan cairan pada
Intervensi pendukung: tubuhnya
Terapi paparan panas  Agar klien tidak lemas
dan tidak kekurangan
cairan pada tubuhnya
 Agar klien tidak
kekurangan cairan pada
tubuhnya
 Agar kebutuhan cairan
aktif darah kembali
normal
1. 3 Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan tindakan Perawatan Sirkulasi Perawatan Sirkulasi
efektif b.d adanya keperawatan 1x24 jam Observasi Observasi
perdarahan pada diharapkan perfusi perifer  Periksa sirkulasi perifer.  Untuk mengetahui
uterus d.d meningat dengan kriteria  identifikasi faktor risiko kebutuhan oksigen dalam
hasil : gangguan sirkulasi. tubuh.
DS :
1. Denyut nadi perifer
meningkat
Klien mengeluh nyeri 2. Penyembuhan luka  Monitor panas, kemerahan, nyeri,  Untuk mengetahui
di bagian perut sertai meningkat atau bengkak pada ekstremitas. gangguan perfusi periver
perdarahan 3. Warna kulit pucat Terapeutik  Untuk mengetahui tanda-
menurun  Hindari pemasangan infus atau tanda infeksi
DO:
4. Nyeri menurun pengambilan darah di area Terapeutik

 Nadi 110x/menit
5. Akral membaik keterbatasan perfusi.  Agar tidak mengganggu
6. Mukosa bibir  Hindari pengukuran tekanan kenyamanan pasien karna
 TD 80/60 mmHg
membaik darah pada ekstremitas dengan adanya keterbatasan fisik.
 Pernafasan
keterbatasan perfusi. Edukasi
25x/menit
Edukasi  Memandirikan pasien
 Akral teraba dingin.
 Ajarkan program diet untuk dalam diet guna perbaiki
 Mukosa bibir kering
memperbaiki sirkulasi. sirkulasi pasien.
dan pucat.
 Informasikan tanda dan gejala  Agar pasien mengetahui
darurat yang harus dilaporkan. tanda dan gejala
Intervensi Pendukung : perfusinya.
Manajemen Sensasi Perifer

4 Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi


kelemahan dan Keperawatan selama 1x24  Identifikasi gangguan fungsi  Untuk memonitor
banyaknya darah yang jam diharapkan toleransi tubuh yang mengakibatkan kelelahan pada fisik dan
keluar saat perdarahan aktivitas meningkat menurun kelelahan emosional pada klien
d.d dengan kriteria hasil :
DS: -  Kemudahan dalam  Monitor kelelahan fisik dan  Untuk mengetahui pola
melakukan aktivitas emosional dan jam tidur klien
DO:
meningkat  Monitor pola dan jam tidur  Untuk mengetahui lokasi
 Kekuatan tubuh  Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
 Tidak melakukan
bagian atas meningkat ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas pada
pekerjaan
 Kekuatan tubuh melakukan aktivitas klien
 Tirah baring
bagian bawah Terapeutik Terapeutik
 Adanya
meningkat  Sediakan lingkungan nyaman  Untuk melatih klien
keterbatasan
 Tekanan darah dan rendah stimulus (misalnya dalam melakukan
gerak terhambat
membaik cahaya, suara, kunjungan) gerakan pasif atau aktif
karena nyeri
 Frekuensi napas  Lakukan latihan rentang gerak  Untuk merelaksasikan
 TD 80/60 mmHg
membaik pasif dan atau aktif atau menenangkan klien
 Pernafasan
 Berikan aktivitas distraksi yang  Untuk memfasilitasi agar
25x/menit
menenangkan cklien dapat melakukan
 Fasilitasi duduk di sisi tempat gerakan dengan
tidur, jika tidak dapat berpindah menyediakan tempat
atau berjalan duduk di sisi tempat
Edukasi tidur, jika klien tidak
 Anjurkan tirah baring dapat berpindah atau

 Anjurkan melakukan aktivitas berjalan

secara bertahap Edukasi


 Anjurkan menghubungi perawat  Agar klien dapat
jika tanda dan gejala kelelahan melakukan aktivitas
tidak berkurang secara bertahap
 Ajarkan strategi koping untuk  Agar klien dapat
mengurangi kelelahan berkomunikasi dengan
Kolaborasi perawat jika tanda dan
 Kolaborasi dengan ahli gizi gejala kelelahan yang
tentang cara meningkatkan tidak berkurang
asupan makanan  untuk memberikan
pendidikan kepada klien
tentang strategi koping
yang baik untuk
mengurangi kelelahan
pada klien tersebut

Kolaborasi
 Agar nutrisi pasien
terpenuhi
5 Resiko pendarahan b.d Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Pendarahan Pencegahan Pendarahan
adanya perdarahan Keperawatan selama 1x24 Observasi
Observasi
intraperitonial d.d jam diharapkan tingkat  Untuk mengetahui
tanda dan gejala
DS: infeksi mnurun dengan pendarahan pada
 Monitor tanda dan gejala
 Klien mengeluh kriteria hasil : pasien
1. Kelembaban perdarahan  Untuk mengetahui Hb
nyeri di bagian
perut sertai membran mukosa  Monitor nilai pasien dalam batas normal

perdarahan meningkat hematokrit/homoglobin sebelum atau tidak

2. Kelembaban kulit dan setelah kehilangan darah  Untuk menguku tanda-


DO :
 Nadi 110x/menit meningkat  Monitor tanda-tanda vital tanda vital pasien

ortostatik
 TD 80/60 mmHg 3. Hemoglobin
 Monitor koagulasi (mis. Terapeutik
 Pernafasan membaik
Prothombin time (TM), partial  Agar tidak terjadi
25x/menit 4. Hematokrit membaik
thromboplastin time (PTT), komplikasi
 Akral teraba dingin. 5. Tekanan darah
fibrinogen, degradsi fibrin dan  Untuk menghindari
 Mukosa bibir kering membaik
atau platelet) pendarahan yang akan
dan pucat. 6. Nadi membaik
timbul
7. Pola nafas membaik
 Hematokrit
 Agar tidak terjadi
8. Akral membaik
menurun (25)
penyebaran agen
 Leukosit menurun
penginfeksi
(6000)
Terapeutik  Sebagai pencegahan
 Hb menurun (5)
terjadinya kenaikan suhu
 Eritrosit menurun  Pertahankan bed rest selama tubuh pasien
(3,3) perdarahan Edukasi
 Konjungtiva anemis  Batasi tindakan invasif, jika perlu
 Gunakan kasur pencegah  Agar pasien
dikubitus mengetahui tanda dan
 Hindari pengukuran suhu rektal gejala p endarahan
 Untuk menghindari
Edukasi pendarahan yang akan
timbul
 Jelaskan tanda dan gejala
 Untuk mengurangi
perdarahan
terjadinya penyebaran
 Anjurkan mengunakan kaus kaki
virus
saat ambulasi
 Untuk menghindari
 Anjurkan meningkatkan asupan
infeksi yang akan timbul
cairan untuk menghindari
 Agar sistem imun
konstipasi
membaik
 Anjurkan menghindari aspirin
atau antikoagulan
Kolaborasi
 Anjurkan meningkatkan asupan
 Meminimalkan
makan dan vitamin K
komplikasi yang akan
 Anjrkan segera melapor jika
timbulnya
terjadi perdarahan

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian obat dan


mengontrol perdarahan, jika perlu
 Kolaborasi pemberian prodok
darah, jika perlu
 Kolaborasi pemberian pelunak
tinja, jika perlu

Intervensi Pendukung: -

Anda mungkin juga menyukai