Disusun Oleh:
Dengan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus pada
klien dengan Kehamilan Ektopik Terganggu dengan baik tanpa adanya hambatan apapun.
Laporan ini diajukan untuk memenuhui persyaratan salah satu tugas dari mata kuliah stase
maternitas. Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada para dosen pengajar
yang telah membimbing kami sehingga makalah ini bisa kami kerjakan dengan baik dan
juga tak lupa pulasaya berterima kasih kepada teman-teman yang telah memberi masukan
dan dorongan kepada saya selama proses pengerjaan laporan ini. Akhirnya saya selaku
penulis berharap agar laporan pendahuluan ini dapat memperkaya kreatifitas para
mahasiswa.
Penulis
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
A. Data Dasar
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. A
b. Usia : 22 Tahun
c. Pekerjaan : IRT
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMP
f. Suku : Sunda
l. Tanggal pengkajian :-
2. SUMBER INFORMASI
a. Nama : Tn. x
b. Umur : 20 tahun
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : buruh
f. Alamat : ciparay
3. KELUHAN UTAMA
Nyeri
Klien mengeluh nyeri hebat sejak 1 jam yang lalu, nyeri bertambah jika klien
bergerak dan berkkurang jika diistirahatkan, nyeri dirasakan dibagian perut, nyeri
terasa seperti diremas-remas dengan skala nyeri 8 dari (1-10), nyeri dirasakan
sepanjang waktu dan tidak menyebar.
5. RIWAYAT KESEHATAN MASUK RS
Klien merasa hamil 2 bulan dating ke UGD, dengan keluhan nyeri dibagian perut
serta disertai perdarahan, kemudian klien dipindahkan keruang rawat inap zaitun
lantai III untuk dilakukan pengobatan lebih lanjut
6. RIWAYAT KESEHATAN LALU
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RS
Klien mengatakan dalam keluarganya tidk ada yang menderita penyakit yang
8. RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
Klien tampak tenang dan berorientasi dengan baik, klien mengatakan saat dirumah
ibadah sholatnya dilakukan dengan duduk dikursi namun ketika sakit ibadahnya
tidak dilakukan.
9. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI SEBELUM DAN SAAT SAKIT
a. Pola nutrisi
6. Perubahan
berat badan 3
bulan terakhir
b. Pola cairan
c. Asupan cairan
d. Jenis
e. Frekuensi
f. Volume total
2 Pola Eliminasi
a. BAK
a. Pemeriksaan umum
Nadi : 110x/menit
Pernafasan : 25x/menit
Suhu : 35,5 c
1) Sistem reproduksi
B. ANALISA DATA
2 DS: Hipovolemia
Klien mengeluh
nyeri di bagian
Hipovolemia
perut sertai
perdarahan
DO:
Nadi
110x/menit
TD 80/60
mmHg
Pernafasan
25x/menit
Akral teraba
dingin.
Mukosa bibir
kering dan
pucat.
Voluem urin
menurun 5x/hari
Hemtokrit
menurun (25)
Leukosit
menurun (6000)
Hb menurun (5)
Eritrosit
menurun (3,3)
Konjungti9va
anemis
3 DS : Pendarahan pada pembuluh Perfusi jaringan
Klien mengeluh darah plasenta tidak efektif
nyeri di bagian
perut sertai Plasenta terdesak dan
perdarahan terlepas
DO:
Hematoma di desidua
Nadi
Otot meregang
110x/menit
TD 80/60
Otot tidak mampu
mmHg
berkontraksi
Pernafasan Sebagian/seluruh plasenta
25x/menit terlepas dari dinding uterus
Akral teraba
dingin. Darah masuk ke selaput
Mukosa bibir ketuban
kering dan
pucat. Keluar melalui selaput
vagina
Penurunan CO2
Tidak
melakukan
pekerjaan
Tirah baring
Adanya
keterbatasan
gerak terhambat
karena nyeri
TD 80/60
mmHg
Pernafasan
25x/menit
5 DS: Pendarahan pada pembuluh Resiko
Klien mengeluh nyeri darah plasenta Pendarahan
di bagian perut sertai
perdarahan Plasenta terdesak dan
DO : terlepas
Nadi
110x/menit Hematoma di desidua
TD 80/60
mmHg Otot meregang
Pernafasan
25x/menit Otot tidak mampu
dingin
Mukosa bibir Sebagian/seluruh plasenta
kering dan pucat terlepas dari dinding uterus
Hematokrit
menurun (25) Resiko Pendarahan
Leukosit
menurun (6000)
Hb menurun (5)
Eritrosit
menurun (3,3)
Konjungtiva
anemis
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut b.d adanya ruftur dan perdarahan intraperitonial
2) Hipovolemia b.d adanya ruptur pada lokasi implantasi dan perdarahan
3) Perfusi jaringan tidak efektif b.d adanya perdarahan pada uterus
4) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan dan banyaknya darah yang keluar saat
perdarahan
5) Resiko pendarahan b.d adanya perdarahan intraperitonial
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
secara mandiri
Anjurkan menggunakan penggunaan analgetik
analgetik secara tepat pada pasien
Ajarakan terapi non
Terapeutik
farmakologis untuk
Untuk mengurangi rasa
mengurangi rasa nyeri
nyeri pada pasien
Untuk mengontrol
Kolaorasi
lingkungan yang dapat
Kolaborasi pemberian
memperberat rasa nyeri
analgetik
Agar istirahat dan tidur
pasien terpenuhi
Intervensi Pendukung:
Agar strategi dalam
Pemberian analgesik
meredakan nyeri dapat
memberi efek yang
maksimal
Edukasi
Agar pasien dan keluarga
mengetahui penyebab,
periode dan pemicu nyeri
Agar pasien dan keluarga
dapat mengerti strategi
yang akan dilakukan
dalam meredakan nyeri
Untuk memandirikan
pasien dan keluarga
dalam memonitor nyeri
Agar penggunaan
analgetik tidak diluar
batas dosis yang
ditentukan
Untuk memandirikan
pasien beserta
keluarganya dalam
meredakan nyeri
menggunakan teknik non
farmakologis
Kolaborasi
Agar pemberian analgetik sesuai
dengan dosis yang ditentukan
2. Hipovolemia b.d adanya Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipovolemia Manajemen hipovolemia
ruptur pada lokasi Keperawatan selama 1x24 Observasi Observasi
implantasi dan jam diharapkan status cairan Periksa tanda dan gejala Untuk mengetahui tanda
perdarahan membaik dengan kriteria Hipovolemia (mis. Frekuensi dan gejala Hipovolemia
hasil : nadi meningkat, nadi terasa pada klien
DS:
lemah, tekanan darah menurun,
Klien mengeluh nyeri 1. Kekuatan nadi tekanan nadi menyempit, turgor Untuk mengetahui
di bagian perut sertai meningkat kulit menurun, membran mukosa masukan dan keluaran
perdarahan 2. Turgor kulit kering, volume urine menurun, cairan perdarahan pada
meningkat hematocrit meningkat, haus, klien
DO:
3. Output urine lemah) Terapeutik
meningkat Monitor intake dan output cairan Untuk mengetahui
Nadi 110x/menit
4. Frekuensi nadi kebutuhan cairan bagi
TD 80/60 mmHg
membaik Terapeutik klien
Pernafasan
5. Tekanan darah Hitung kebutuhan cairan Untuk membuat klien
25x/menit
membaik Berikan posisi modified nyaman dengan posisi
Akral teraba dingin.
6. Tekanan nadi Trendelenburg tersebut
Mukosa bibir kering
membaik Berikan asupan cairan oral Untuk memenuhi asupan
dan pucat.
7. Membran mukosa Edukasi cairan klien melalui
Voluem urin
membaik Anjurkan memperbanyak asupan mulut/oral pada klien
menurun 5x/hari
8. Hematokrit membaik cairan oral Edukasi
Hemtokrit menurun
Anjurkan menghindari perubahan Untuk memberikan
(25)
posisi mendadak pemahaman kepada klien
Leukosit menurun
Kolaborasi tentang memperbanyak
(6000)
Kolaborasi pemberian cairan IV asupan cairan agar bisa
Hb menurun (5)
isotonis (mis. NaCl, RL) terpenuhi
Eritrosit menurun
Kolaborasi pemberian cairan IV
(3,3)
hipotonis
Konjungtiva anemis
Kolaborasi pemberian cairan Agar tidak memperparah
koloid (mis. Albumin, Plasmate) keadaan pada saat
Kolaborasi pemberian produk perdarahan
darah Kolaborasi
Agar klien tidak
kekurangan cairan pada
Intervensi pendukung: tubuhnya
Terapi paparan panas Agar klien tidak lemas
dan tidak kekurangan
cairan pada tubuhnya
Agar klien tidak
kekurangan cairan pada
tubuhnya
Agar kebutuhan cairan
aktif darah kembali
normal
1. 3 Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan tindakan Perawatan Sirkulasi Perawatan Sirkulasi
efektif b.d adanya keperawatan 1x24 jam Observasi Observasi
perdarahan pada diharapkan perfusi perifer Periksa sirkulasi perifer. Untuk mengetahui
uterus d.d meningat dengan kriteria identifikasi faktor risiko kebutuhan oksigen dalam
hasil : gangguan sirkulasi. tubuh.
DS :
1. Denyut nadi perifer
meningkat
Klien mengeluh nyeri 2. Penyembuhan luka Monitor panas, kemerahan, nyeri, Untuk mengetahui
di bagian perut sertai meningkat atau bengkak pada ekstremitas. gangguan perfusi periver
perdarahan 3. Warna kulit pucat Terapeutik Untuk mengetahui tanda-
menurun Hindari pemasangan infus atau tanda infeksi
DO:
4. Nyeri menurun pengambilan darah di area Terapeutik
Nadi 110x/menit
5. Akral membaik keterbatasan perfusi. Agar tidak mengganggu
6. Mukosa bibir Hindari pengukuran tekanan kenyamanan pasien karna
TD 80/60 mmHg
membaik darah pada ekstremitas dengan adanya keterbatasan fisik.
Pernafasan
keterbatasan perfusi. Edukasi
25x/menit
Edukasi Memandirikan pasien
Akral teraba dingin.
Ajarkan program diet untuk dalam diet guna perbaiki
Mukosa bibir kering
memperbaiki sirkulasi. sirkulasi pasien.
dan pucat.
Informasikan tanda dan gejala Agar pasien mengetahui
darurat yang harus dilaporkan. tanda dan gejala
Intervensi Pendukung : perfusinya.
Manajemen Sensasi Perifer
Kolaborasi
Agar nutrisi pasien
terpenuhi
5 Resiko pendarahan b.d Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Pendarahan Pencegahan Pendarahan
adanya perdarahan Keperawatan selama 1x24 Observasi
Observasi
intraperitonial d.d jam diharapkan tingkat Untuk mengetahui
tanda dan gejala
DS: infeksi mnurun dengan pendarahan pada
Monitor tanda dan gejala
Klien mengeluh kriteria hasil : pasien
1. Kelembaban perdarahan Untuk mengetahui Hb
nyeri di bagian
perut sertai membran mukosa Monitor nilai pasien dalam batas normal
ortostatik
TD 80/60 mmHg 3. Hemoglobin
Monitor koagulasi (mis. Terapeutik
Pernafasan membaik
Prothombin time (TM), partial Agar tidak terjadi
25x/menit 4. Hematokrit membaik
thromboplastin time (PTT), komplikasi
Akral teraba dingin. 5. Tekanan darah
fibrinogen, degradsi fibrin dan Untuk menghindari
Mukosa bibir kering membaik
atau platelet) pendarahan yang akan
dan pucat. 6. Nadi membaik
timbul
7. Pola nafas membaik
Hematokrit
Agar tidak terjadi
8. Akral membaik
menurun (25)
penyebaran agen
Leukosit menurun
penginfeksi
(6000)
Terapeutik Sebagai pencegahan
Hb menurun (5)
terjadinya kenaikan suhu
Eritrosit menurun Pertahankan bed rest selama tubuh pasien
(3,3) perdarahan Edukasi
Konjungtiva anemis Batasi tindakan invasif, jika perlu
Gunakan kasur pencegah Agar pasien
dikubitus mengetahui tanda dan
Hindari pengukuran suhu rektal gejala p endarahan
Untuk menghindari
Edukasi pendarahan yang akan
timbul
Jelaskan tanda dan gejala
Untuk mengurangi
perdarahan
terjadinya penyebaran
Anjurkan mengunakan kaus kaki
virus
saat ambulasi
Untuk menghindari
Anjurkan meningkatkan asupan
infeksi yang akan timbul
cairan untuk menghindari
Agar sistem imun
konstipasi
membaik
Anjurkan menghindari aspirin
atau antikoagulan
Kolaborasi
Anjurkan meningkatkan asupan
Meminimalkan
makan dan vitamin K
komplikasi yang akan
Anjrkan segera melapor jika
timbulnya
terjadi perdarahan
Kolaborasi
Intervensi Pendukung: -