Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Disusun Oleh:
Putri Azizah Utami
Rosa Anugrah Kusuma Dewi

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BUDI LUHUR CIMAHI
2022
A. DATA DASAR
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. A
b. Usia : 22 Tahun
c. Pekerjaan : IRT
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMP
f. Suku : Sunda
g. Bahasa yang digunakan : sunda –indonesia
h. Alamat rumag : ciparay
i. Sumber biaya : BPJS
j. Tanggal masuk rumah sakit : 22 Oktober 2019
k. Diagnose medis : kehamilan ektopik
l. Tanggal pengkajian :-

2. SUMBER INFORMASI
a. Nama : Tn. x
b. Umur : 20 tahun
c. Hubungan dengan klien : suami
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : buruh
f. Alamat : ciparay

1. KELUHAN UTAMA
Nyeri
2. RIWAYAT KESEHATAN SAAT PENGKAJIAN
Klien mengeluh nyeri hebat sejak 1 jam yang lalu, nyeri bertambah jika klien
bergerak dan berkkurang jika diistirahatkan, nyeri dirasakan dibagian perut, nyeri
terasa seperti diremas-remas dengan skala nyeri 8 dari (1-10), nyeri dirasakan
sepanjang waktu dan tidak menyebar.
3. RIWAYAT KESEHATAN MASUK RS
Klien merasa hamil 2 bulan dating ke UGD, dengan keluhan nyeri dibagian perut
serta disertai perdarahan, kemudian klien dipindahkan keruang rawat inap zaitun
lantai III untuk dilakukan pengobatan lebih lanjut
4. RIWAYAT KESEHATAN LALU
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RS
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Klien mengatakan dalam keluarganya tidk ada yang menderita penyakit yang
6. RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
Klien tampak tenang dan berorientasi dengan baik, klien mengatakan saat dirumah
ibadah sholatnya dilakukan dengan dudduk dikursi namun ketika sakit ibadahnya
tidak dilakukan

7. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI SEBELUM DAN SAAT SAKIT

No Pola aktivitas Dirumah Dirumah sakit

1 Pola nutrisi dan cairan


a. Pola nutrisi
1. Asupan 1. Oral 1. Oral
2. Frekuensi
makan 2. 3x/sehari 2. 3x/sehari
3. Nafsu makan
4. Diit 3. Baik 3. Baik
5. Makanan 4. Tidak ada 4. Tidak ada
yang tidak 5. Tidak ada 5. Tidak ada
disukai/alergi
/ pantangan
6. Perubahan
berat badan 3
bulan terakhir 6. Tidak ada 6. Tidak ada
b. Pola cairan
a. Asupan
cairan
b. Jenis
c. Frekuensi
d. Volume total
2 Pola Eliminasi
a. BAK
1. Frekuensi 1. 7x/hari 1. 5x/hari
2. Warna 2. Kuning 2. Kuning
3. Bau jerning jernih
4. Keluhan yang 3. Khas 3. Khas
berhubungan 4. Tidak ada 4. Tidak ada
dengan BAK
b. BAB
1. Frekuensi
1. 1x/hari 1. 1x/hari
2. Waktu
2. Pagi 2. Pagi
3. Warna
3. Kuning 3. Kuning
Kecoklatan kecoklatan

4. Bau
5. Konsistensi
4. Khas 4. Khas
6. Penggunaan
5. Lembek 5. Lembek
pencahan/laks
6. Tidak ada 6. Tidak ada
atif
7. IWL
(insensible
water loss)

3 Pola personal hygiene


1. 3x/hari 1. 8 jam/ hari
1. mandi
2. 3x/hari 2. 1 jam/ hari
2. Oral hygiene
3. 4x/hari 3. -
3. cuci rambut
4 Pola istirahat dan tidur
a. Lama tidur 1. 8 jam/hari 1. 8 jam/hari
b. Waktu siang 2. 2 jam 2. 1 jam/hari
Malam 6 jam/hari 7 jam/hari
c. Penggunaan obat 3. Tidak ada 3. Tidak ada
tidur
d. Kesulitan dalam 4. Tidak ada 4. Tidak ada
tidur.
5 Pola aktivitas dan latihan
1. IRT 1. Tidak
a. Kegiatan dalam
melakukan
pekerjaaan
2. Kumpul pekerjaan
b. Kegiatan waktu
bersama 2. Tirah baring
luang
keluarga

3. Tidak ada
c. Keluhan dalam
beraktivitas
4. Jarang
d. Olahraga 3. Terhambat
berolahraga
e. Keterbatasan karna adanya
5. Tidak ada
dalam hal nyeri
4. Tidak
5. ADL

6 Pola kebiasaan yang


mempengaruhi kesehatan
a. Merokok 1. Tidak 1. Tidak
b. Minuman keras 2. Tidak 2. Tidak
c. Ketergantungan 3. Tidak ada 3. Tidak ada
obat

8. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan umum
- kesadaran : compos mentis
-tekanan darah :80/60 mmhg
- nadi : 110x/menit
- pernafasan : 25x/menit
- suhu : 35,5 c
b. pemeriksaan fisik per system
1) sistem reproduksi
Tampak perdarahan pervagina, terdapat nyeri goyang porcio
2) sistem kardiovaskuler
Suara jantung S1 dan S2, CRT<2 detik, tidak ada pembesaran JPV
3) Sistem endokrin
Keadaan rambut bersih, tidak lengket dan berwarna hitam merata, bentuk
wajah dan leher simetris, tidak ada hiperpigmentasi tidak ada benjolan dan
nyeri tekan, reflek menelan baik.
4) Sistem muskuluskeletal
Bentuk tangan dan kaki simetris, klien tirah baring karna adanya nyeri dan
perdarahan, kekuatan otot baik, akral dingin.
5) Sistem persyarafan
Keadaan compos mentis, GCS 15. Pergerakan bola mata baik, bisa mengedik
saat diberikan rangsangan, reflek menelan baik.
6) Sistem sensori persepsi
Bentuk mata,telinga, hidung, dan mulut simetris. Konjungtiva anemis, sclera
berwarna putih, reflek pupil baik dan dapat bereaksi terhadap cahaya, mukosa
bibir kering dan pucat, wajah klien tampak meringis dan kesakitan.
7) Sistem pencernaan
Abdomen tampak cembung, terdapat nyeri tekan dibagian perut.

9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. pemeriksaan laboratorium
Tanggal :

Nama test Hasil Hasil Nilai rujukan

Darah rutin

Haemoglobin 5 g/dl 15.1

Lekosit 6000 Sel/ul 3800-10600


Eritrosit 3,3 Juta/dl 4,5-6,5

Hematokrit 25 % 40-52

Trombosit 220000 Sel/ul 150000-440000

b. pemeriksaan USG
Didapatkan hasil
KET
10. PENATALAKSANAAN
penatalaksanaan medis

Nama obat Dosis Rute Waktu Golongan

Ceftriazone 3x1 IV Antibiotik

Kaltrofen supp 3x1 Anal Analgetik

Metronidazole 3x1 IV Antiemetik

B. Analisa data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
Pembuatan telur di ovum
1 Nyeri Akut

Perjalanan ke uterus, telu


mengalami hambatan

Bernidasi di tuba

Kehamilan ektopik

Ruptur pada implantasi di


tuba dan uterus

Perdarahan abnormal

Nyeri Akut
  Pembuatan telur di ovum
2 Perfusi perifer
tidak efektif
Perjalanan ke uterus, telu
mengalami hambatan

Bernidasi di tuba

Kehamilan ektopik

Ruptur pada implantasi di


tuba dan uterus

Perfusi perifer tidak


efektif
Pembuatan telur di ovum
3 Resiko Pendarahan

Perjalanan ke uterus, telu


mengalami hambatan

Bernidasi di tuba

Kehamilan ektopik

Ruptur pada implantasi di


tuba dan uterus

Resiko Pendarahan

C. Diagnosa keperawatan

1) Nyeri akut b.d adanya ruftur dan perdarahan intraperitonial


2) Perfusi perifer tidak efektif b.d adanya perdarahan pada uterus

3) Resiko pendarahan b.d adanya perdarahan intraperitonial


B. PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Dx keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


Nyeri akut b.d adanya Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri Manajemen nyeri
1
ruftur dan perdarahan Keperawatan selama 1x24 Observasi Observasi
intraperitonial jam diharapkan tingkat nyeri  Identikasi lokasi,  Untuk mengetahui
menurun dengan kriteria karakteristik,durasi, frekuensi, lokasi karakteristik
hasil : kualitas durasi frekuensi
1. Keluhan nyeri  Idenfikasi skala nyeri kualitas serta
menurun  Identifakasi nyeri non verbal intensitas nyeri yang
2. Meringis menurun  Identikasi faktor yang dirasakan pasien
3. Frekuensi nadi memperberat dan memperingan  Untuk mengetahui
membaik nyeri sekolah nyeri yang
4. Pola napas membaik  Identifikasi pengetahuan dan dirasakan pasien
5. Eritrosik membaik keyakinan tentang nyeri  Untuk mengetahui

 Identifikasi pengaruh budaya respon nonverbal

tentang nyeri pasien saat nyeri

 Identifikasi nyeri pada kualitas  Untuk mengetahui


faktor apa saja yang
hidup dapat memper berat
 Monitor keberhasilan terapi serta memperingan
komplementer yang sudah di nyeri
berikan  Untuk mengetahui
 Monitor efek samping seberapa jauh
penggunaan analgetik pengetahuan pasien
Terapeutik mengenai nyeri
 Berikan terapi farmakologis  Untuk mengetahui
untuk mengurangi rasa nyeri bagaimana pengaruh
 Kontrol lingkungan yang budaya terhadap
memperberat rasa nyeri respon nyeri pasien
 Fasilitas istirahat dan tidur  Untuk mengetahui
 Pertimbangkan jenis dan pengaruh nyeri pada
sumber nyeri dalam kualitas hidup pasien
pemilihan strategi meradakan  Untuk mengetahui
nyeri dan memantau
Edukasi seberapa besar
 Jelaskan penyebab, priode, keberhasilan terapi
dan pemicu nyeri komplementer yang

 Jelaskan strategi meredakan diberikan

nyeri  Untuk mengetahui

 Anjurkan memonitor nyeri efek samping


secara mandiri penggunaan analgetik
 Anjurkan menggunakan pada pasien
analgetik secara tepat
Terapeutik
 Ajarakan terapi non
 Untuk mengurangi rasa
farmakologis untuk
nyeri pada pasien
mengurangi rasa nyeri
 Untuk mengontrol
lingkungan yang dapat
Kolaorasi memperberat rasa nyeri
 Kolaborasi pemberian  Agar istirahat dan tidur
analgetik pasien terpenuhi
 Agar strategi dalam
meredakan nyeri dapat
memberi efek yang
maksimal

Edukasi
 Agar pasien dan keluarga
mengetahui penyebab,
periode dan pemicu nyeri
 Agar pasien dan keluarga
dapat mengerti strategi
yang akan dilakukan
dalam meredakan nyeri
 Untuk memandirikan
pasien dan keluarga
dalam memonitor nyeri
 Agar penggunaan
analgetik tidak diluar
batas dosis yang
ditentukan
 Untuk memandirikan
pasien beserta
keluarganya dalam
meredakan nyeri
menggunakan teknik non
farmakologis

Kolaborasi

Agar pemberian analgetik sesuai


dengan dosis yang ditentukan
1. 2 Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan tindakan Perawatan Sirkulasi Perawatan Sirkulasi
efektif b.d adanya keperawatan 1x24 jam Observasi Observasi
perdarahan pada diharapkan perfusi perifer  Periksa sirkulasi perifer.  Untuk mengetahui
uterus d meningat dengan kriteria  identifikasi faktor risiko kebutuhan oksigen dalam
hasil : gangguan sirkulasi. tubuh.
1. Denyut nadi perifer  Monitor panas, kemerahan,  Untuk mengetahui
meningkat nyeri, atau bengkak pada gangguan perfusi periver
2. Penyembuhan luka ekstremitas.  Untuk mengetahui tanda-
meningkat Terapeutik tanda infeksi
3. Warna kulit pucat  Hindari pemasangan infus atau Terapeutik
menurun pengambilan darah di area  Agar tidak mengganggu
4. Nyeri menurun keterbatasan perfusi. kenyamanan pasien
5. Akral membaik  Hindari pengukuran tekanan karna adanya
6. Mukosa bibir darah pada ekstremitas dengan keterbatasan fisik.
membaik keterbatasan perfusi. Edukasi
Edukasi  Memandirikan pasien
 Ajarkan program diet untuk dalam diet guna perbaiki
memperbaiki sirkulasi. sirkulasi pasien.
 Informasikan tanda dan gejala  Agar pasien mengetahui
darurat yang harus dilaporkan. tanda dan gejala
perfusinya.

Resiko pendarahan b.d Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Pendarahan Pencegahan Pendarahan
3
adanya perdarahan Keperawatan selama 1x24 Observasi
Observasi
intraperitonial jam diharapkan tingkat  Untuk mengetahui
infeksi mnurun dengan tanda dan gejala
kriteria hasil :  Monitor tanda dan gejala pendarahan pada
1. Kelembaban perdarahan pasien
membran mukosa  Monitor nilai  Untuk mengetahui Hb
meningkat hematokrit/homoglobin sebelum pasien dalam batas normal

2. Kelembaban kulit dan setelah kehilangan darah atau tidak

meningkat  Monitor tanda-tanda vital  Untuk menguku tanda-


ortostatik tanda vital pasien
3. Hemoglobin
membaik  Monitor koagulasi (mis.
4. Hematokrit membaik Prothombin time (TM), partial Terapeutik
thromboplastin time (PTT),  Agar tidak terjadi
5. Tekanan darah
fibrinogen, degradsi fibrin dan komplikasi
membaik
atau platelet)  Untuk menghindari
6. Nadi membaik
pendarahan yang akan
7. Pola nafas membaik
timbul
8. Akral membaik
 Agar tidak terjadi
Terapeutik
penyebaran agen
 Pertahankan bed rest selama penginfeksi
perdarahan  Sebagai pencegahan
 Batasi tindakan invasif, jika terjadinya kenaikan suhu
perlu tubuh pasien

 Gunakan kasur pencegah Edukasi


dikubitus  Agar pasien
 Hindari pengukuran suhu rektal mengetahui tanda dan
gejala p endarahan
Edukasi
 Untuk menghindari
pendarahan yang akan
 Jelaskan tanda dan gejala
timbul
perdarahan
 Untuk mengurangi
 Anjurkan mengunakan kaus kaki
terjadinya penyebaran
saat ambulasi
virus
 Anjurkan meningkatkan asupan
 Untuk menghindari
cairan untuk menghindari
infeksi yang akan timbul
konstipasi
 Agar sistem imun
 Anjurkan menghindari aspirin
membaik
atau antikoagulan
 Anjurkan meningkatkan asupan
Kolaborasi
makan dan vitamin K
 Meminimalkan
 Anjrkan segera melapor jika
komplikasi yang akan
terjadi perdarahan
timbulnya

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian obat dan


mengontrol perdarahan, jika
perlu
 Kolaborasi pemberian prodok
darah, jika perlu
 Kolaborasi pemberian pelunak
tinja, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai