Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PENDAHULUAN
RELASIONAL &
LINGKUNGAN
Rosa Anugrah Kusuma Dewi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RELASIONAL LINGKUNGAN

Gangguan Interaksi Sosial Gangguan integritas kulit/jaringan


Gangguan Komunikasi Verbal Hipertermia
Gangguan Proses Keluarga Hipotermia
Isolasi Sosial Perilaku Kekerasan
Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua Resiko Cedera
Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga Resiko Infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

01 GANGGUAN INTERAKSI
SOSIAL 02 ISOLASI SOSIAL

03 HIPERTERMIA
04 PERILAKU KEKERASAN
01 GANGGUAN
INTERAKSI
SOSIAL
DEFINISI
Perilaku menarik diri merupakan usaha individu
menghindari suatu interaksi atau hubungan dengan orang
lain yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri,
tidak mampu membagi pengalaman dengan orang lain dan
tidak adanya perhatian
Proses Terjadinya Masalah?

FAKTOR FAKTOR
PREDISPOSISI PRESIPITASI
Stressor sosial budaya, Stressor
Faktor Tumbang, Faktor
Komunikasi dalam Keluarga, Faktor Psikologi, Model Biologikal
Sosial Budaya, Faktor Biologis Lingkungan Sosial
TANDA DAN GEJALA
Perubahan persepsi sensori ; halusinasi Kerusakan Interaksi Sosial ; Menarik Diri
Data Subjektif : Data Obyektif :
• Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak • Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam
berhubungan dengan stimulus diri dikamar, banyak diam, kontak mata kurang
• Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus (menunduk), menolak berhubungan dengan orang lain,
yang nyata perawatan diri kurang, posisi menekur.
• Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus Data Subyektif :
• Klien merasa makan sesuatu • Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang
• Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya hanya dijawab dengan singkat, ya atau tidak.
• Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan
didengar Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
• Klien ingin memukul/melempar barang-barang
Data obyektif :
• Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh
Data Objektif :
memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri.
• Klien berbicara dan tertawa sendiri Data subyektif :
• Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu • Klien mengatakan : saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh /
• Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk tidak tahu apa – apa, mengkritik diri sendiri,
mendengarkan sesuatu mengungkapkan perasaan malu terhadap diri.
• Disorientasi
Rencana Tindakan : Manajemen perilaku
Observasi
• Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
Terapeutik
• Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku
• Jadwalkan pemeriksaan anak secara rutin
• Ciptakan dan pertahankan lingkungan dan kegiatan perawatan konsisten setiap
dinas
• Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan
• Batasi jumlah pengunjung
• Bicara dengan nada rendah dan tenang
• Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
• Cegah perilaku pasif dan agresif
Edukasi
• Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
02
ISOLASI SOSIAL
Keadaan dimana seseorang
individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak
mampu berinteraksi dengan orang
lain disekitarnya.
TANDA DAN GEJALA
● Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh
orang lain
● Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
● Pasien mengatakan tidak ada hubungan yang berarti
dengan orang lain
● Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
● Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat
keputusan
● Pasien merasa tidak berguna
● Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
RENCANA KEPERAWATAN
● Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
● Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal.
● Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya.
● Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau tidak
mau bergaul.
● Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang
muncul.
● Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
● Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain.
● Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan
dengan orang lain.
● Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.
● Beri reinforcemant positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain
03
HIPERTERMI
Keadaan ketika individu mengalami atau
berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh
<37,8oC (100oF) per oral atau 38,8oC (101oF) per
rektal yang sifatnya menetap karena faktor
eksternal.
TANDA DAN GEJALA
● Suhu tinggi 37,8oC (100oF) per oral atau 38,8oC (101oF)
● Takikardia
● Hangat pada sentuhan
● Menggigil
● Dehidrasi
● Kehilangan nafsu makan
Rencana Tindakan; Manajemen Hipertermia

• Observasi keadaan umum pasien


• Observasi tanda-tanda vital pasien
• Anjurkan pasien untuk banyak minum
• Anjurkan pasien untuk banyak istirahat
• Anjurkan pasien untuk memakai pakaian yang tipis
• Beri kompres hangat di beberapa bagian tubuh
• Beri Health Education ke pasien dan keluarganya
mengenai pengertian, penanganan, dan terapi yang
diberikan tentang penyakitnya
• Kolaborasi/ delegatif dalam pemberian obat sesuai
indikasi, contohnya : paracetamol
04
PERILAKU
KEKERASAN
Perilaku kekerasan adalah hasil
dari marah yang ekstrim
(kemarahan) atau ketakutan (panik)
sebagai respon terhadap perasaan
terancam baik berupa ancaman
serangan fisik atau konsep diri.
TANDA DAN GEJALA
Data Subjektif :
● Ungkapan berupa ancaman
● Ungkapan kata-kata kasar
● Ungkapan ingin memukul / melukai

Data Objektif :
● Wajah memerah dan tegang
● Pandangan tajam
● Otot tegang
● Mengatup rahang dengan kuat
● Mengepalkan tangan
● Bicara kasar
● Suara tinggi, menjerit atau berteriak
● Berdebat
● Mondar-mandir
● Memaksakan kehendak
● Memukul jika tidak senang
● Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit
● Halusinasi dengar dengan perilaku kekerasan tetapi tidak semua pasien berada pada risiko tinggi
● Memperlihatkan permusuhan
● Melempar atau memukul benda atau orang lain.
RENCANA KEPERAWATAN; MANAJEMEN PERILAKU & TERAPI
AKTIVITAS
● Latihan secara non verbal / perilaku ; Arahkan klien untuk memukul barang yang tidak mudah rusak dan tidak
menyebabkan cedera pada klien itu sendiri seperti bantal, kasur, dst.
● Latihan secara social atau verbal; bantu klien relaksasi misalnya latihan fisik maupun olahraga. Latihan pernapasan 2 x /
hari, tiap kali 10 kali tarikan dan hembusan napas. Kemudian berteriak, menjerit untuk melepaskan perasaan marah.
Bisa juga mengatasi marah dengn dilakukan tiga cara, yaitu : mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar. Bantu
melalui humor. Jaga humor tidak menyakiti orang, observasi ekspresi muka orang yang menjadi sasaran dan diskusi
cara umum yang sesuai.
● Metode TAK (Terapi Aktivitas Kelompok); Penggunaan kelompok dalam praktik keperawatan jiwa memberikan
dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan jiwa. Selain itu, dinamika
kelompok tersebut membantu pasien meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptif.
 
ANY
QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai