Anda di halaman 1dari 7

SOAL UTS ANALISA DATA

A. Suatu penelitian dengan judul “Pengaruh sosial ekonomi terhadap kejadian


stunting pada balita di kota Cimahi.

Diperoleh data (kasus fiktif), sebagai beriktut :

No Status Sosial Kejadian


Ekonomi Stunting
1 1 1
2 2 1
3 3 2
4 2 1
5 1 1
6 2 1
7 2 1
8 2 2
9 1 1
10 2 1
11 3 2
12 1 1
13 2 1
14 3 2
15 3 2

Kategori Status sosiao ekonomi


1. Kurang
2. Cukup
3. Baik

Kategori Kejadian stunting


1.Ya (stunting)
2.Tidak stanting
Pertanyaan :
1. Lakukan analisis untuk mengetahui gambaran ekonomi responden

status sosial ekonomi


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid kurang 4 26.7 26.7 26.7
cukup 7 46.7 46.7 73.3
baik 4 26.7 26.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Interpretasi :
Berdasarkan hasil table di atas diperoleh data hasil Analisa gambaran
social ekonomi pada 15 responden, bahwa hampir setengahnya
memiliki status social ekonomi yang cukup yaitu 7 orang (46,7 %) dan
hampir setengahnya responden yang memiliki status social ekonomi
yang kurang dan baik memiliki jumlah yang sama yaitu 4 orang
(26.7%).

2. Lakukan analisis untuk mengetahui gambaran stunting balita

kasus kejadian stunting balita


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya (stunting) 10 66.7 66.7 66.7
tidak stunting 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0

Interpretasi :
Berdasarkan hasil table di atas diperoleh data hasil Analisa gambaran
kejadian stunting balita pada 15 responden, bahwa sebagian besar
yaitu 10 orang (66,7%) mengalami stunting pada balita dan hamper
setengahnya yaitu 5 orang (33,3%) tidak mengalami stunting pada
balita.

3. Lakukan analisis untuk ,mengeetahui pengaruh sosial ekomi terhadap


kejkadian stunting di kota Cimahi
Tabel 1.3 Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .775a .600 .569 .320
a. Predictors: (Constant), status sosial ekonomi
Tabel 1.4 ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.000 1 2.000 19.500 .001a
Residual 1.333 13 .103
Total 3.333 14
a. Predictors: (Constant), status sosial ekonomi
b. Dependent Variable: kasus kejadian stunting

Tabel 1.5 Coefficientsa


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .333 .241 1.383 .190
SOSIAL .500 .113 .775 4.416 .001
a. Dependent Variable: KEJADIAN
Interpretasi :
Berdasarkan tabel 1.3 di atas diperoleh hasil pengaruh sosial
ekonomi terhadap kejadian stunting di kota cimahi, bahwa nilai
koefisien determinasi (R square) sebesar 0,600 yang berarti bahwa
pengaruh status sosial ekonomi terhadap kejadian stunting adalah
0,6%.
Berdasarkan tabel 1.4 di atas diperoleh bahwa nilai F hitung
yaitu 19.500 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,001 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh status sosial ekonomi
terhadap kejadian stunting di kota cimahi.
Berdasarkan tabel 1.5 di atas diperoleh hasil konstanta sebesar
0,333 yang berarti bahwa nilai konsisten variable status sosial
ekonomi adalah sebesar 0,333. Koefisien regresi status sosial ekonomi
sebesar 0,500 yang berarti bahwa setiap penambahan 1% nilai status
sosial ekonomi, maka dapat disimpulkan kejadian stunting
bertambah sebesar 0,500. Koefisien regresi tersebut bernilai positif
sehingga arah pengaruh status sosial ekonomi terhadap kejadian
stunting adalah positif.

B. Seorang mahasiswa STIKes Budi luhur TK 4 melakukan penelitian


dengan judul “Pengaruh konsling terhadap tingkat kecemasan pada pasien
pre operasi pada pasien bedah di rumah sakit Budi L:uhur Cimahi.

Diperoleh data sebagai berikut :

No Kecemasan Sebelum Kecemasan


Konsling Setelah
Konsling
1 4 4
2 3 4
3 3 4
4 2 3
5 2 3
6 2 3
7 2 3
8 2 3
9 1 2
10 1 2
11 1 2
12 1 2
13 1 2
14 1 2
15 1 2

Kategori Kecemasan
1. Berat
2.Sedang
3.Ringan
4.Tidak Cemas
Pertanyaan :
1. Lakukan analisis untuk mengetahui gambaran kecemasan sebelum
diberikan konsling pada pasien pre operasi pada pasien bedah di rumah
sakit Budi L:uhur Cimahi.

kecemasan sebelum konseling

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid berat 7 46.7 46.7 46.7
sedang 5 33.3 33.3 80.0
ringan 2 13.3 13.3 93.3
tidak cemas 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0

Interpretasi :
Berdasarkan hasil table di atas diperoleh data hasil Analisa gambaran
kecemasan sebelum diberikan konseling pada pasien pre operasi pada
pasien bedah di rumah sakit Budi L:uhur Cimahi bahwa hampir
setengahnya yaitu 7 orang (46.7%) memiliki tingkat kecemasan yang
berat, hamper setengahnya yaitu 5 orang (33.3%) memiliki tingkat
kecemasan yang sedang, sebagian kecil yaitu 2 orang (13.3%)
memiliki tingkat kecemasan yang ringan, dan sebagian kecil yaitu 1
orang (6.7%) tidak merasakan cemas.

2. Lakukan analisis untuk mengetahui gambaran kecemasan setelah diberikan


konsling pada pasien pre operasi pada pasien bedah di rumah sakit Budi
L:uhur Cimahi.

kecemasan setelah konseling


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percenst
Valid sedang 7 46.7 46.7 46.7
ringan 5 33.3 33.3 80.0
tidak cemas 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0

Interpretasi :
Berdasarkan hasil table di atas diperoleh data hasil Analisa gambaran
kecemasan setelah diberikan konseling pada pasien pre operasi pada
pasien bedah di rumah sakit Budi Luhur Cimahi bahwa hampir
setengahnya yaitu 7 orang (46.7%) memiliki tingkat kecemasan yang
sedang, hampir setengahnya yaitu 5 orang (33.3%) memiliki tingkat
kecemasan yang ringan, dan sebagian kecil yaitu 3 orang (20.0%)
tidak merasakan cemas.

3. Lakukan analisis untuk ,mengetahui pengaruh sosial ekomi terhadap


kejkadian stunting di kota Cimahi Pengaruh konsling terhadap tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi pada pasien bedah di rumah sakit Budi
L:uhur Cimahi

2.3 Tests of Normality


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kecemasan sebelum
.269 15 .005 .805 15 .004
konseling
kecemasan setelah
.287 15 .002 .783 15 .002
konseling
a. Lilliefors Significance Correction
2.4 Correlations
kecemasan
kecemasan sebelum setelah
konseling konseling
Spearman's rho kecemasan sebelum Correlation
1.000 .997**
konseling Coefficient
Sig. (2-
. .000
tailed)
N 15 15
kecemasan setelah Correlation
.997** 1.000
konseling Coefficient
Sig. (2-
.000 .
tailed)
N 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Interpretasi :
Berdasarkan tabel 2.3 (uji normalitas) di atas diperoleh data
hasil tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di rumah sakit Budi
Luhur Cimahi sebelum diberikan konseling mendapatkan nilai
signifikasi 0,004 dan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di
rumah sakit Budi Luhur Cimahi setelah diberikan konseling
mendapatkan nilai signfikasi 0,002 yang berarti kedua data tersebut
tidak normal karena nilai signifikasi < alfa (0,05). Data tersebut
termasuk data numerik yang dikategorikan dan memiliki 1 kelompok
sehingga uji yang digunakan yaitu uji spearman.
Berdasarkan table 2.4 di atas diperoleh nilai p yaitu 0,000 <
alfa (0,05) maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan terdapat
Pengaruh konsling terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre
operasi di rumah sakit Budi Luhur Cimahi. Nilai korelasi rxy yaitu
0.997 menunjukkan bahwa pengaruh konsling terhadap tingkat
kecemasan sangat kuat.

Anda mungkin juga menyukai