Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS TN.

J DENGAN NYERI KRONIS

DISUSUN OLEH:

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
CIMAHI
2021
LAPORAN KASUS

I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
Nama (Inisial Klien) : Tn. J
Usia : 52 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Sunda
Bahasa yang digunakan : Sunda - Indonesia
Alamat Rumah : Kp Neglasari RT 03/RW 06 Ds. Batulawang
Kec. Cipanas Kab. Cianjur
Sumber Biaya : BPJS
Tanggal Masuk RS : 25 Februari 2021
Diagnosa Medis : Ca Recti
Tanggal Pengkajian : 26 Februari 2021
No RM : 00299678
B. Sumber Informasi (Penanggung Jawab)
Nama : Ny. P
Umur : 47 Tahun
Hubungan dengan Klien : Istri
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Kp Neglasari RT 03/RW 06 Ds. Batulawang
Kec. Cipanas Kab. Cianjur
RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Nyeri
B. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian
Os datang dengan keluhan nyeri pada daerah anus, nyeri seperti ditekan dengan
skala nyeri 6 (0-10), bertambah nyeri bila beraktivitas berlebihan
C. Riwayat Kesehatan Saat Masuk RS
Os datang ke IGD RSUD Cimacan pada tanggal 25 Febuari 2021 nyeri pada daerah
anus, nyeri seperti ditekan dengan skala nyeri 6 (0-10), bertambah nyeri bila
beraktivitas berlebihan, nyeri dirasa sudah 4 bulan SMRS, mual dan muntah setiap
makan minum, susah BAB, lemas ada, berat badan menurun, perut terasa kembung
D. Riwayat Kesehatan Lalu
DM.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada
Genogram:

Keterangan :

: Laki-laki : Klien

: Perempuan : Garis Hubungan Keluarga

: Laki-laki Meninggal : Garis Perkawinan

: Perempuan Meninggal : Garis Keturunan

F. Riwayat Psikososial-Spiritual
klien tampak berorientasi dengan baik, klien mengatakan saat dirumah ibadah
sholatnya dilakukan namun ketika sakit ibadahnya tidak dilakukan
G. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit
No Pola aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Pola Nutrisi dan Cairan
a. Pola Nutrisi
1) Asupan 1) Oral 1) Oral
2) Frekuensi Makan 2) 3 x/hari 2) 3 x/hari
3) Nafsu makan 3) Kurang 3) Kurang
4) Diit 4) Tidak ada 4) Tidak ada
5) Makanan yang tidak 5) Tidak ada 5) Tidak ada
disukai/alergi/patrangan
6) Perubahan berat badan 6) Ada 6) Ada
3 bulan terakhir
b. Pola Cairan
1) Asupan cairan 1) Oral 1) Oral & parentral
2) Jenis 2) Air putih 2) Air putih, cairan
RL 20 gtt
3) Frekuensi 3) 9 x/hari
4) Volume total 4) 1200 cc
2. Pola Eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi 1) 6 x/hari 1) 7 x/hari
2) Warna 2) Kuning jernih 2) Kuning jernih
3) Bau 3) Khas 3) Khas
4) Keluhan yang 4) Tidak ada 4) Tidak ada
berhubungan dengan
BAK
b. BAB
1) Frekuensi 1) 1 x/hari 5) 1 x/hari
2) Waktu 2) Pagi 6) Pagi
3) Warna 3) Kuning 7) Kuning
kecoklatan kecoklatan
4) Bau 4) Khas 8) Khas
5) Konsistensi 5) Lembek 9) Lembek
6) Penggunaan/ pencahar/ 6) Tidak ada 10) Tidak ada
laktasif
7) IWL (Insensible Water
Los)
3. Pola Personal Hygiene
1) Mandi 1) 2 x/hari 1) 1 x/hari
2) Oral Hygiene 2) 2 x/hari 2) 1 x/hari
3) Cuci rambut 3) 3 x/minggu 3) -
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Lama tidur a. 6 jam/hari a. 8 jam/hari
b. Waktu
1) Siang b. 1) Jarang b. 1) 2 jam/hari
2) Malam 2) 5 jam/hari 2) 6 jam/hari
c. Penggunaan obat tidur c. Tidak ada c. Tidak ada
d. Kesulitan dalam hal tidur d. Tidak ada d. Tidak ada
5. Pola Aktivitas dan Latihan:
a. Kegiatan dalam pekerjaan a. Bekerja a. Tidak melakukan
pekerjaan
b. Kegiatan waktu luang b. Kumpul bareng b. Tirah baring
keluarga
c. Kegiatan dalam c. Tidak ada c. Tidak ada
beraktivitas
d. Olahraga d. Jarang d. Tidak
e. Keterbatasan dalam hal e. Tidak ada e. ADL
6. Pola kebiasaan yang
mempengaruhui kesehatan
a. Merokok a. Tidak a. Tidak
b. Minuman keras b. Tidak b. Tidak
c. Ketergantungan obat c. Tidak ada c. Tidak ada

H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum dan Kesadaran
a. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
b. Kesadaran : Composmetis
2. Tanda – Tanda Vital
- Tekanan Darah : 150/80 mmHg
- Nadi : 117 x/mnt
- Respirasi : 23 x/mnt
- Suhu : 36.9 oC
3. Kepala
Keadaan rambut : Tampak lurus
Kekuatan : Kuat
Warna : Hitam
Kebersihan : Tampak sedikit ketombe dan berminyak
Kesimetrisan wajah : Simetris
Kelainan : Tidak ada
4. Mata
Posisi mata : ( √ ) Simetris
( ) Asimetris
Kelopak mata : Berkedip normal
Pergerakan bola mata : Normal
Konjungtiva : Tidak tampak anemis
Kornea : Jernih
Sklera : Tidak tampak ikterik
Pupil : Isokor, terdapat respon reflek cahaya
Lapang Pandang : Normal
Ketajaman penglihatan : Normal
Tanda-tanda radang : Tidak ada
Pemakaian alat bantu : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada

5. Hidung
Bentuk utuh : Ya
Membedakan bau : Dapat
Sekresi : Tidak
Mukosa : Berwarna merah muda
Pembengkakan : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
6. Telinga
Posisi : Simetris
Pendengaran : Jelas
Nyeri : Tidak ada
Serumen : Tidak ada
Pinna, tulang rawan : Ya
elastis
Tanda radang : Tidak ada
Pemakaian alat : Tidak ada
bantu
Kelainan : Tidak ada
7. Mulut
Bibir : Warna coklat, simetris
Kelembaban : Kering
Gigi : Tidak ada, warna kuning, tidak terdapat gigi palsu
Lidah : Merah muda, tidak terdapat lesi, pergerakan bebas,
bisa membedakan sensari panas/ dingin dan rasa
Reflex menelan : Dapat
Reflex mengunyah : Dapat
Pembesaran tonsil : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
Bau mulut : Ureum (-), amoniak (-), aseton (-), busuk (-), alkohol
(-)
Sekret : Tidak ada
8. Leher
Bentuk : Normal
JPV : Normal/ tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : Normal/ tidak ada pembesaran
Kelenjar tyroid : Normal/ tidak ada pembesaran
Nyeri menelan : Tidak ada
Bentuk simetris : Ya
Bercak-bercak merah : Tidak
Mamae simetris : Ya
Puting susu : Keluar
Ekskresi mamae : Tidak
Benjolan : Tidak
Lesi : Tidak

Kelainan : Tidak ada


9. Thorax
a. Dada

b. Paru
Jenis nafas : Normal
Keluhan : ( -) Sesak (-) Nyeri
Bila nyeri : Jelaskan (tidak ada)
Frekwensi : 23 x/mnt
Irama : (√) Teratur
: ( ) Tidak teratur
Kedalaman : Normal
Suara nafas : Normal
Batuk : ( ) Ya (√) Tidak
Jika Ya : (-) Jenisnya
: (-) Sputum
: (-)Warna Sputum
: (-) Konsistensi
: (-) Terdapat darah
Penggunaan otot bantu nafas : Tidak ada
Pengunaan alat bantu nafas : Tidak ada
10. Sirkulasi Jantung
Kecepatan denyut apical : 117 X/mnt
Irama : (√) Teratur
: ( ) Tidak teratur
Bunyi jantung normal : Lubdub
Kelainan bunyi jantung : Normal
Keluhan : Tidak ada
Nyeri dada : Tidak ada
Kardiomegali ( CRT ) : < 2”
Kelainan : Tidak ada
11. Abdomen

Bentuk : Datar
Kulit : Parut
Benjolan : Tidak
Nyeri tekan : Terdapat nyeri tekan abdomen
Bising usus : Ada, 4-12 x/mnt ( √ ), <4 x/mnt ( ), >12 x/mnt ( )
Kelainan : Tidak ada
Palpasi Hepar,gaster
Perkusi Hepar, gaster : Normal
:………………..
Ginjal : Normal
Palpasi : Normal
Perkusi : Normal

12. Kulit dan kuku


a. Kulit
Warna : Kuning langsat
Turgor : Kering
Pucat : Tidak, ikterus (-), hiperemis (-), lesi (-)
Edema : Tidak
Tekstur : Kasar
Kelainan : Tidak
b. Kuku

Bentuk : Normal
Warna : Putih
CRT : < 2 detik
Kebersihan : Tampak kotor

13. Ekstremitas atas dan bawah


a. Ekstremitas atas

Bentuk simetris : Ya
Sensasi halus : Ada
Sensasi tajam : Ada
Sensasi panas : Ada
Sensasi dingin : Ada
Gerakan ROM : Dapat
Refleks bisep : Ada
Refleks trisep : Ada
Pembengkakan : Tidak
Kelembaban : Kering
Temperatur : Hangat
Kekuatan otot : Nilai 5
Kelainan : Tidak ada
b. Ekstremitas bawah

Bentuk simetris : Ya
Sensasi halus : Ada
Sensasi tajam : Ada
Sensasi panas : Ada
Sensasi dingin : Ada
Gerakan ROM : Dapat
Refleks patela : Ada
Refleks achiles : Ada
Refleks babinski : Ada
Pembengkakan lipat paha : Ada
Varises : Tidak
Nyeri dorong/ : Tidak
trombophlebitis
Kelembaban : Kering
Temperatur : Hangat
Kekuatan otot : Nilai 5
Kelainan : Tidak ada
14. Genitalia

Bentuk utuh : Ya
Radang : Tidak
Sekret : Tidak
Pembengkakan : Tidak
Rektum : Terdapat benjolan
Kelainan : Tidak ada
15. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hb 9.1 L 12.0 – 16.0
Hematokrit 33.7 35 - 47
Eritrosit 4.50 3.80 – 5.20
MCV 67.5 L 80.0 – 94.0
MCH 31.3 26.0 – 34.0
MCHC 21.4 H 10.6 – 14.9
Trombosit 233.000 150.000 – 400.000
RDW-CV 0.193 0.100 – 0.500
PDW 15.5 10.0 – 18.0
MPV 8.7 8.0 – 12.0
Leukosit 26.100 H 4.800 – 10.800
Differential
Lym# 27.8 20.0 – 40.0
Mxd# 3.3 2.0 – 8.0
Gra# 68.9 50.0 – 70.0
Absolut
Lym# 1.1 1.0 – 4.3
Mxd# 0.2 0.1 – 0.9
Gra# 6.1 2.4 – 7.6

II. ANALISA DATA


III. No Data Etiologi Problem
1. DS : Peningkatan ukuran massa dan Nyeri Kronis
- Os mengatakan nyeri lumen
pada daerah anus
Invasi ke sekitar usus : rectum
DO :
- Tampak meringis Organ terdekat (lambung, urter,
kesakitan organ reproduksi)
- Gelisah
- TD: 150/80 mmHg Adany fistula disaluran
- Nadi :117 x/mnt reproduksi
- RR: 23 x/mnt
- Suhu : 36.9 oC Penekanan ujung saraf
- Leukosit 26.100
- Skala nyeri 6 (0-10)
2. DS : Peningkatan ukuran massa dan Defisit Nutrisi
- Os mengatakan mual lumen
dan muntah setiap
makan dan minum Invasi ke sekitar usus : rectum

DO : Organ terdekat (lambung, urter,


- Mual organ reproduksi)
- Muntah
- Porsi makan tidak Perangsangan pada lambung
habis dari RS
- BB turun Kembung, nausea dan vomitus
3. DS : Peningkatan ukuran massa dan Konstipasi
- Os mengatakan susah lumen
BAB
Invasi ke sekitar usus : rectum

DO : Organ terdekat (lambung, urter,


- Perut kembung organ reproduksi)
- Skala nyeri 6 (0-10)
- Bising usus 11 x/menit Adany fistula disaluran
reproduksi
Obstruksi

Tenesmi

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS


1. Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor (D0078)
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makan (D.0019)
3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan morbilitas gastrointestinal (D0049)
RENCANA ASUHAN TINDAKAN

Nama Klien : Tn. J Ruang : Flamboyan

Dx Medis : Ca Recti MR : 00299678


No Tanggal Diagnosa Keperawatan dan Tujuan (SMART) Rencana Tindakan Rasional
Data Penunjang
1. 26 Februari Nyeri kronis berhubungan S : Nyeri yang dirasakan SIKI :
2021 dengan infiltrasi tumor pasien teratasi Manajemen nyeri
(D0078) M : Nyeri berkurang Observasi
A: 1. Identifikasi lokasi, 1. Untuk mengetahui
- Keluhan nyeri karakteristik, durasi, lokasi, durasi dan
berkurang frekuensi, kualitas, frekuensi nyeri yang
- Tidak gelisah intensitas nyeri dirasakan oleh
- Tidak meringis pasien
kesakitan 2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui
R : Tampak tenang dan skla nyeri 0-10
rileks 3. Identifikasi respon nyeri 3. Untuk mengetahui
T : Dalam waktu 3 x 24 nonverbal respon yang dialami
jam nyeri teratasi oleh klien
4. Monitor efek samping 4. Untuk mengetahui
penggunaan analgetik respon dari analgetik

Terapeutik 1. Dengan tehnik non


1. Beri teknik non farmokologi
farmakologis untuk diharapkan dapat
meredakan nyeri mengurangi rasa
(aromaterapi, terapi pijat, nyeri yang dirasakan
hypnosis, biofeedback,
teknik imajinasi
terbimbimbing, teknik
tarik napas dalam dan
kompres hangat/ dingin)

Kolaborasi 1. Untuk mengurangi


1. Kolaborasi pemberian nyeri
analgetik

Defisit nutrisi berhubungan S : Pasien dapat terpenuhi SIKI :


2. 26 Februari dengan ketidakmampuan asupan nutrisi Manajemen nutrisi
2021 mencerna makan (D0019) M : Kebutuhan nutrisi Observasi 1. Untuk mengetahui
dapat terpenuhi 1. Identifikasi status nutrisi status nutrisi pasien
2. Agar dapat
A: 2. Monitor asupan makanan mengkontrol asupan
- Porsi makan yang makanan yang
habis pasien makan
- Berat badan naik 3. Untuk mengetahui
- Frekuensi makan 3. Monitor berat badan perkembangan
meningkat pasien
- Nafsu makan
- Perasaan cepat Terapeutik 1. Dapat meningkatkan
kenyang menurun 1. Berikan makanan berat badan
R : Mual dan muntah tinggi kalori dan tinggi 2. Untuk memberikan
berkurang protein nafsu makan pasien
T : Dalam waktu 3 x 24 2. Berikan suplemen
jam nutrisi terpenuhi makanan
1. Untuk mengurangi
Kolaborasi nyeri atau mual
1. Kolaborasi pemberian yang dirasa pasien
medikasi sebelum makan 2. Untuk mengetahui
(Pereda nyeri, antiemetik) kebutuhan diit pada
2. Kolaborasi dengan ahli gizi pasien
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient
Konstipasi berhubungan S : Susah BAB yang yang dibutuhkan
dengan penurunan morbilitas dirasakan pasien - Untuk mengetahui
3.
26 Februari gastrointestinal (D0049) teratasi terjadinya kontipasi
2021 M : Dapat BAB Manajemen Konstipasi - Melakukan
A: Observasi: pemamtauan pada
- Tidak distensi 1. Periksa tanda dan pasien
abdomen gejala konstipasi
- Konsistensi feses 2. Periksa pergerakan 1. Asupan cairan dapat
- Frekuensi fese usus, karakteristik feses membantu agar
R : Tampak tenang dan pasien tidak
rileks Edukasi konstipasi
T : Dalam waktu 3 x 24 1. Anjurkan peningkatan 2. Agar konstipasi
jam konstipasi teratasi asupan cairan dapat dicegah

2. Ajarkan cara mengatasi 1. Dengan diet tinggi


konstipasi/impaksi serat dapat
mengatasi konstipasi
Terapeutik: 2. Melakukan
1. Anjurkan diet tinggi pemantau pada
serat pasien

1. Agar konstipasi
2. Lakukan evakuasi feses dapat teratasi
secara manual
Kolaborasi
1. Kolaborasi
penggunaan obat pencahar
CATATAN IMPLEMENTASI
Nama Klien : Tn. J Ruang : Flamboyan

Dx Medis : Ca Recti MR : 00299678

No No Dx Tanggal/Jam Implementasi (Respon dan atau hasil) Paraf Evaluasi (SOAP) dan Paraf
Kep
1. 25 Februari 2021
2. 08.00 Mengidentifikasi status nutrisi S : Os mengatakan makan minum
berkurang
O : Tampak makan ½ porsi makan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

2. 08.00 Memonitor berat badan S : Os mengatakan berat badan


berkurang
O : Berat badan turun
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

3. 08.05 Memeriksa tanda dan gejala konstipasi S : Os mengatakan susah BAB


O : perut kembung
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

1. 08.10 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S : Os mengatakan nyeri area anus


frekuensi, kualitas, intensitas nyeri O : terdapat benjolan area anus
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

1. 08.10 Mengidentifikasi skala nyeri S : Os mengatakan nyeri area anus


O : Skala nyeri 6 (0-10)
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

1. 08.10 Mengidentifikasi respon nyeri nonverbal S : Os mengatakan nyeri area anus


O : Tampak meringis kesakitan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

1. 08.25 Memberi teknik non farmakologis untuk meredakan S : Os mengatakan nyeri berkurang
nyeri (aromaterapi, terapi pijat, hypnosis, biofeedback, O : Tampak sedikit rileks
teknik imajinasi terbimbimbing, teknik tarik napas A : Masalah belum teratasi
dalam dan kompres hangat/ dingin P : Intervensi dilanjut
1. 09.00 Mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan S : Os mengatakan mual dan
(Pereda nyeri, antiemetik) Muntah berkurang
O : Tampak sedikit tenang
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

2. 09.00 Mengkolaborasi pemberian analgetik S : Os mengatakan nyeri berkurang


O : Tampak sedikit tenang dan
rileks
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

3. 09.05 Mengkolaborasi penggunaan obat pencahar S : Os mengatakan susah BAB


O : Perut tmapak kembung
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

2. 09.15 Memonitor efek samping penggunaan analgetik S : Os mengatakan nyeri berkurang


O : Tampak sedikit tenang dan
rileks
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut
3. 10.00 Memeriksa pergerakan usus, karakteristik feses S : Os mengatakan susah BAB
O : Bising usus 11 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

3. 10.15 Menganjurkan peningkatan asupan cairan S : Os mengatakan susah BAB


O : terpasang infus RL 20 tpm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

3. 10.20 Mengajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi S : Os mengatakan susah BAB


O : tampak mengerti
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

2. 11.00 Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein S : Os mengatakan nafsu makan
berkurang
O : Tampak makan ½ porsi makan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut
2. 11.10 Memonitor asupan makanan S : Os mengatakan nafsu makan
berkurang
O : Tampak makan ½ porsi makan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

2. 11.10 Memonitor adanya mual dan muntah S : Os mengatakan terasa mual


O : Tampak makan ½ porsi makan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

2. 11.45 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah S : Os mengatakan nafsu makan
kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan berkurang
O : Tampak berat badan menurun
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

3. 12.00 Menganjurkan diet tinggi serat S : Os mengatakan susah BAB


O : Makan menu dari gizi dan diit
telah ditentukan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut
3. 12.10 Melakukan evakuasi feses secara manual S : Os mengatakan susah BAB
O : Tampak blum bisa BAB
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

1. 12.30 Menjelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun S : Os mengatakan sedikit mengerti
tetap terjangkau tentang makanan yang bergizi
O : Tampak lebih memahami
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut

2. 12.45 Menjelaskan strategi meredakan nyeri S : Os mengatakan nyeri berkurang


O : Tampak tenang dan rileks
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjut
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Tn. J Ruang : Flamboyan

Dx Medis : Ca Recti MR : 00299678


No Tanggal No Dx Kep Evaluasi (SOAPIER) Paraf
1. 26 Februari 1. S : Os mengatakan nyeri perut bagian kiri
2021 O:- Tampak meringis kesakitan
- Skala nyeri 6 (0-10)
- HR : 23 x/menit
- RR : 117 x/menit
- TD 150/80
- Leukosit 26.100
A : Masalah belum teratasi
P : 1. Manajemen nyeri
a. Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri nonverbal
b. Terapeutik
- Beri teknik non farmakologis untuk meredakan nyeri (aromaterapi, terapi
pijat, hypnosis, biofeedback, teknik imajinasi terbimbimbing, teknik tarik
napas dalam dan kompres hangat/ dingin
I : 1. Manajemen nyeri
a. Observasi
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respon nyeri nonverbal
- Memonitor efek samping penggunaan analgetik
b. Terapeutik
- Memberi teknik non farmakologis untuk meredakan nyeri (aromaterapi,
terapi pijat, hypnosis, biofeedback, teknik imajinasi terbimbimbing, teknik
tarik napas dalam dan kompres hangat/ dingin
E : Pasein nyeri perut ulu hati
R : Lanjutkan rencana keperawatan yang telah tersusun

2. S : Os mengatakan mual dan muntah ketika makan minum


O:- Mual
- Muntah
- Porsi makan tidak habis
- Berat badan menurun
A : Masalah belum teratasi
P : 1. Manajemen nutrisi
a. Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
b. Terapeutik
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan
c. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (Pereda nyeri, antiemetik)
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
1. Promosi Berat Badan
a. Observasi
- Monitor adanya mual dan muntah
b. Edukasi
- Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
I : 1. Manajemen nutrisi
a. Observasi
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Memonitor asupan makanan
- Memonitor berat badan
b. Terapeutik
- Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Memberikan suplemen makanan
c. Kolaborasi
- Mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (Pereda nyeri,
antiemetik)
- Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
2. Promosi Berat Badan
a. Observasi
- Memonitor adanya mual dan muntah
b. Edukasi
- Menjelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
E : Pasien mual dan muntah
R : Lanjutkan rencana keperawatan yang telah tersusun

3. S : Os mengatakan susah BAB


O:- Distensi Abdomen
- Bising usus 11 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P: Manajemen Konstipasi
a. Observasi:
- Periksa tanda dan gejala konstipasi
- Periksa pergerakan usus, karakteristik feses
b. Edukasi
- Anjurkan peningkatan asupan cairan
- Ajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
c. Terapeutik:
- Anjurkan diet tinggi serat
- Lakukan evakuasi feses secara manual
d. Kolaborasi
- Kolaborasi penggunaan obat pencahar
I : 1. Manajemen Konstipasi
a. Observasi:
- Memeriksa tanda dan gejala konstipasi
- Memeriksa pergerakan usus, karakteristik feses
b. Edukasi
- Menganjurkan peningkatan asupan cairan
- Mengajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
c. Terapeutik:
- Menganjurkan diet tinggi serat
- Melakukan evakuasi feses secara manual

d. Kolaborasi
- Mengkolaborasikan penggunaan obat pencahar
E : Pasien dapat BAB
R : Lanjutkan rencana keperawatan yang telah tersusun

Anda mungkin juga menyukai