& HIDRONEFROSIS
KELOMPOK 3
• Hidronefrosis merupakan keadaan dimana kaliks dan pelvis renalis mengalami dilatasi s
ebagai akibat adanya penumpukan urine didalam kaliks atau pelvis renalis yang diakibat
kan oleh adanya obstruksi aliran urine dibagian distalnya
• Hidronefrosis dapat disebabkan oleh kelainan kongenital seperti tenosis uretra, ureter ek
topik, ureterokel, duplikasi pelvis-ureter, dan stenosis ureterovesical serta ureteropelvic j
unction.
• Penyebab kongenital lainnya yaitu kerusakan saraf cabang lumbal pada spina bifida dan
mielomeningokel.
• Faktor resiko hidronefrosis adalah batu ginjal, kehamilan, infeksi, kanker, nuerogenic bla
dder
Manifestasi Klinis Hidronefrosis
• Lebih jarang buang air kecil,
• Urine tidak sebanyak biasanya,
• Darah dalam urine (hematuria),
• Sering tidak dapat menahan kencing,
• Sakit pada punggung, perut, atau bagian samping tubuh,
• Nyeri saat buang air kecil,
• Demam, serta
• Mual dan muntah.
WOC Hidronefrosis
Konsep Urilithiasis (Batu saluran kemih)
• Nyeri
• Gangguan miksi
• Hematuria
• Mual muntah
• Demam
• Distensi vesika urinaria
WOC Urolithiasis
Kasus Urolithiasis & Hidronefrosis
Tn.K, laki-laki, 60 tahun, datang ke UGD RSUD Ahmad Yani Metro dengan keluhan nyeri di pinggang
kiri sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan hilang timbul dan menjalar ke paha,
dan perut bagian kiri atas. Nyeri dirasakan makin berat terutama saat beraktifitas sejak 3 hari sebelu
m masuk rumah sakit. Nyeri saat buang air kecil (BAK) disangkal, BAK berdarah disangkal, BAK ber
pasir dirasakan, demam disangkal, mual muntah disangkal. Penderita lalu berobat ke dokter umum n
amun keluhan dirasakan tidak hilang.
Sejak 1 tahun sebelum masuk rumah sakit penderita mulai mengeluh perasaan tidak enak dan pegal
-pegal di pinggang kirinya, buang air besar (BAB) biasa, dan BAK lancar. Riwayat trauma yang menc
ederai abdomen disangkal, riwayat pernah terkena batu saluran kemih disangkal, riwayat penyakit ya
ng sama dalam keluarga disangkal. Riwayat penyakit di dalam keluarga tidak ditemukan. Pada kelua
rga pasien juga tidak ditemukan riwayat tekanan darah tinggi maupun riwayat penyakit kencing mani
s, asma, maupun jantung. Pasien memiliki kebiasaan minum-minuman bersoda dan jarang meminum
air putih serta tidak diimbangi dengan kegiatan olah raga rutin. Pasien mengaku tidak pernah mengo
nsumsi minuman beralkohol.
Pada pemeriksaan fisik yang didapatkan pada pasien yaitu kesadaran compos mentis, penampilan t
ampak obesitas, tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas 20 kali/meni
t, suhu 36,20C, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) 29,3 kg/m2. Pada pemeriksaan palpasi regio flank si
nistra didapatkan tanda ballotement (+) dan pada perkusi nyeri ketok costovertebrae angle sinistra
(+).
Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan darah lengkap, kimia darah
(ureum, kreatinin, asam urat), dan urin lengkap. Hasilnya ditemukan peningkatan kadar leukosit 11.7
00/μl (normalnya: 5000- 10.000/μl); kimia darah tidak ditemukan peningkatan kadar ureum, kreatinin,
maupun asam urat; urin lengkap ditemukan warna keruh, epitel (+), sedimen (+), peningkatan kadar
eritrosit 5-7/LPB (normalnya: 0-1/LPB), leukosit 10-11/LPB (0-5/LPB). Pada pemeriksaan radiologi dil
akukan rontgen Blass Nier Overzicht (BNO) dan ultrasonografi (USG) abdomen. Hasilnya pada rontg
en BNO didapatkan tampak bayangan radioopaque pada pielum ginjal setinggi linea paravertebrae si
nistra setinggi lumbal III Ukuran 1,5 x 2 cm; USG didapatkan tampak batu pada ginjal kiri di pole atas
-tengah-bawah berukuran 1 cm x 1,2 cm x 1,8 cm; tampak pelebaran sistem pelvicokaliseal
Pengkajian
a)Identitas Pasien
Nama pasien : Tn. K
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Kota padang
Tgl masuk rs : 31 january 2021
Jam masuk rs : 07.30 wib
No rekam medis : 1911313018
b) Keadaan Umum
Klien mengeluh nyeri di pinggang kiri sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan hi
lang timbul dan menjalar ke paha, dan perut bagian kiri atas. Nyeri dirasakan makin berat terutama s
aat beraktifitas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Hasil ttv tekanan darah 110/80 mmHg, freku
ensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas 20 kali/menit, suhu 36,20C
Pemeriksaan Laboratorium
Kadar leukosit 11.700/μl (normalnya: 5000- 10.000/μl); kimia darah tidak ditemuk
an peningkatan kadar ureum, kreatinin, maupun asam urat; urin lengkap ditemuk
an warna keruh, epitel (+), sedimen (+), peningkatan kadar eritrosit 5-7/LPB (nor
malnya: 0-1/LPB), leukosit 10-11/LPB (0-5/LPB)
Pemeriksaan Radiologi
Hasilnya pada rontgen BNO didapatkan tampak bayangan radioopaque pada pie
lum ginjal setinggi linea paravertebrae sinistra setinggi lumbal III Ukuran 1,5 x 2 c
m; USG didapatkan tampak batu pada ginjal kiri di pole atas-tengah-bawah beru
kuran 1 cm x 1,2 cm x 1,8 cm; tampak pelebaran sistem pelvicokaliseal
Analisis Data
Data Subjektif Data Objektif Diagnosis
Klien mengeluh nyeri di pinggang Hasilnya pada rontgen BNO Nyeri akut b.d agen pecedera
kiri sejak 1 minggu sebelum masuk didapatkan tampak bayangan fisiologis d.d klien mengeluh nyeri
rumah sakit. Nyeri dirasakan hilang radioopaque pada pielum ginjal
timbul dan menjalar ke paha, dan setinggi linea paravertebrae sinistra
perut bagian kiri atas. Nyeri setinggi lumbal III Ukuran 1,5 x 2
dirasakan makin berat terutama saat cm; USG didapatkan tampak batu
beraktifitas sejak 3 hari sebelum pada ginjal kiri di pole atas-tengah-
masuk rumah sakit. bawah berukuran 1 cm x 1,2 cm x
1,8 cm; tampak pelebaran sistem
pelvicokaliseal
Pasien memiliki kebiasaan minum- - Penampilan tampak obesitas- Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif
minuman bersoda dan jarang Indeks Massa Tubuh (IMT) 29,3 b.d ketidakmampuan membuat
meminum air putih serta tidak kg/m2. penilaian yang tepat d.d kurang
diimbangi dengan kegiatan olah raga menunjukkan pemahaman tentang
rutin. perilaku sehat dan tidak mampu
menjalankan perilaku sehat
Diagnosa Keperawatan