Anda di halaman 1dari 2

Sindrom neurodegeneratif yang timbul karena adanya kelainan yang bersifat kronis progresif

disertai dengan gangguan fungsi luhur multipel seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa Definisi
dan mengambil keputusan, (WHO 2015)

Faktor resiko penyebab demensia: usia >65 tahun, genetik, jenis kelamin, trauma kepala,
kurangnya pendidikan, lingkungan (keracunan alumunium), penyakit penyakit tertentu
(hipertensi, sindrom down, stroke serta gangguan imunitas)
Etiologi
risiko demensia lebih tinggi di antara individu yang overweight dan obesitas. Ada hubungan
positif antara indeks massa tubuh pada orang dewasa dan munculnya AD dan VD di
kemudian hari dengan risiko 5 kali lipat lebih tinggi dari VD pada subjek obesitas dan dua kali
risiko di antara individu yang overweight

a. demensia pada Penyakit Alzheimer


b. demensia Vaskular
c. demensia pada Penyakit Pick
Klasifikasi
d. demensia pada Penyakit Creutfeld-Jacob
e. demensia pada penyakit Huntington
f. demensia pada Penyakit Parkinson g. demensia pada Penyakit HIV/AIDS

Di Indonesia, diperkirakan ada sekitar 1.2 juta orang dengan demensia pada tahun 2016,
yang akan meningkat menjadi 2 juta di 2030 dan 4 juta orang pada tahun 2050 (WHO, 2017)
Epidemiologi
Demensia tipe Alzheimer prevalensinya paling besar (50-60%), disusul Demensia Vaskular
(20-30%).

Patofisiologi

· Kehilangan ingatan jangka pendek dan sering melupakan percakapan atau janji, yang
bisa memengaruhi aktivitas atau kemampuan kerja sehari-hari

· Kesulitan dalam melakukan tugas biasa sehari-hari

· Masalah berbahasa, kesulitan berkomunikasi dengan orang lain

· Penilaian yang buruk

· Disorientasi waktu dan tempat. Bingung tentang waktu, tanggal atau tempat

· Masalah dengan pemikiran dan perhitungan

· Perubahan suasana hati dan perilaku

· Kehilangan inisiatif
Manifestasi Klinis
· Lupa tempat menaruh barang-barang
- Demensia Alzheimer
· Perubahan kepribadian
- Dementsia Vascular

Sering lupa untuk melakukan kegiatan sehari-hari DD - Demensia with lewy bodies

- Penyakit Parkinson

- Delirium

Sering lupa sejak 5 bulan yang lalu


- Demensia Alzheimer
Sering lupa melakukan kegiatan sehari-hari (makan dan memakai pakaian)
- Dementsia Vascular
ANAMNESIS Riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 10 tahun lalu
- Demensia with lewy bodies
Pernah lumpuh pada lengan dan tungkai kanan 2 tahun lalu
- Delirium
Suka makan gorengan, riwayat kolesterol disangkal

Kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, fourth edition, text revision DEMENSIA
(DSM-IV-TR). DX Laki-laki 68 tahun - GCS/: 456

- TD: 130/80 mmHg

- RR: 20x/mnt
- Demensia Alzheimer
- HR: 88x/mnt
PEMERIKSAAN FISIK - Demensia Vascular
ADDTC (State of California Alzheimer Disease Diagnostic and Treatment Centers) dan - Suhu: 36OC
NINDS-AIREN (National Institute of Neurological Disorders and Stroke and the Association - Demensia With Lewy Bodies
Internationale pour la Recherche at L’
Enseignement en Neurosciences) - IMT: 26

- Pemeriksaan Kepala leher (-)

- Pemeriksaan neurologis (-)

Skor iskemik Hachinski


- Darah Lengkap : (-)
Penegakkan diagnosis
- Profil lipid : kolestrol 270, HDL 30, LDL 50, TG 500 - Demensia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
kriteria klinis untuk probable vascular dementia, bukti histopatologi penyakit serebrovaskular - Fungsi ginjal (-) - Dislipidemia
dari biopsi atau autopsi, tidak ada neurofibrillary tangles dan plak neuritik dan tidak ada
- CT SCAN / MRI kepala (-)
kelainan patologi atau klinikal yang dapat menyebabkan demensia

angiografi serebral jika akan dilakukan pembedahan karotis atau untuk menunjukkan beading
Jarang dilakukan pembuluh darah kecil, pemeriksaan likuor serebrospinalis jika ada kecurigaan infeksi, Biopsi
dura atau otak

Assesment gangguan kognitif pasca stroke

a. Mini-Mental State Examination (MMSE).

b. Clock Drawing Test (CDT).

c. Montreal Cognitive Assessment (MOCA).

d. Cognistat.

MRI kepala

Pemeriksaan darah lengkap, LED, kadar glukosa dan EKG

Carotid duplex doppler, foto toraks, ekokardiografi, profil lipid, anticardiolipin antibody, lupus
Jika perlu
anticoagulation, autoantibody screen

Membawa nota untuk mencatat nama, tanggal, dan tugas yang perlu dilakukan

Melatih otak dengan mengingat kembali kegiatan sepanjang hari sebelum tidur.
Memperbaiki memori
Menjauhi distraksi seperti Tv/Radio jika mencoba berkonsentrasi dan tidak tergesa-gesa
mengerjakan hal baru

Tatalaksana
Medikamentosa

Diet DASH
Diet
Diet Mediteranian

peningkatan resiko infeksi di seluruh bagian tubuh, ulkus diabetikus, infeksi saluran kencing,
pneumonia, kejang, kontraktur sendiri, kehilangan kemampuan untuk merawat diri, malnutrisi Komplikasi
dan dehidrasi akibat tidak ada nafsu makan serta kesulitan menggunakan peralatan

Regresi gejala masih mungkin terjadi pada demensia yang reversibel jika pengobatan
diinisiasi lebih dini
Prognosis
Onset usia dan kecepatan deteriorasi bervariasi, tergantung tipe demensia dan kategori
diagnostik individualnya

DISLIPIDEMIA
Kelainan metabolisme lipid
Definisi kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan
atau trigliserida, serta penurunan kolesterol HDL

Kadar lipoprotein, terutama LDL meningkat sejalan dengan bertambahnya usia

Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu (VLDL dan LDL) diantaranya,
Etiologi riwayat keluarga dengan hiperlipidemia, obesitas, diet kaya lemak, kurang melakukan
olahraga, penyalahgunaan alkohol, merokok, diabetes yang tidak terkontrol dengan baik,
hipotiroidisme, sirosis, dll

Data RISKESDAS tahun 2018 menunjukkan ada 35,9% dari penduduk Indonesia yang
berusia ≥ 15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal yaitu ≥ 200 mg/dl dimana perempuan
lebih banyak dari laki-laki dan perkotaan lebih banyak dari pedesaan
Epidemiologi
Penelitian di Rotterdam mendapati terdapat peningkatan risiko demensia vaskular berhubungan
dengan konsumsi lemak total

Asimptomatik

Manifestasi Klinis Hipertensi

Klaudikasio intermitten

· Perokok aktif

· Diabetes

· Hipertensi

· Riwayat keluarga dengan PJK dini

melakukan penapisan pada kelompok yang beresiko · Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia

· Penyakit ginjal kronik

· Penyakit inflamasi kronik

· Obesitas (IMT ≥ 25 kg/m2)


Penegakkan Diagnosis
· Laki-laki usia ≥ 40 tahun atau wanita dengan usia ≥ 50 tahun atau sudah menopause)

Pemeriksaan profil lipid

DISLIPIDEMIA

Patofisiologi

Homeostatis kolesterol

jalur metabolisme endogen

Metabolisme lipoprotein jalur metabolisme eksogen

jalur reverse cholesterol transport

diet asam lemak tidak jenuh seperti MUFA dan PUFA


Diet
suplemen: fitosterol, protein kedelai, pufa omega 3

- Berjalan cepat (4, 8-6, 4 km/jam) selama 30-40 menit


- Berenang 20 menit
- Bersepeda jarak 8 km dalam 30 menit
- Bermain voli selama 45 menit
- Menyapu halaman selama 30 menit
Aktivitas fisik
- Menggunakan mesin pemotong rumput yang didorong selama 30 menit
- Bersihan rumah (secara besar-besaran)
- Bermain basket selama 15-20 menit
- Bermain golf tanpa caddy (mengangkat peralatan golf sendiri)
- Berdansa selama 30 menit

Tatalaksana Menurunkan BB

Statin (inhibitor HMG coA reductase)

Dosis ezetimibe yang direkomendasikan adalah 10 mg/hari dan harus digunakan bersama
Inhibitor Absorpsi Kolesterol
statin

Inhibitor PCSK9 alirocumab, bococicumab, dan evolocumab

kolestiramin, kolesevelam, dan kolestipol


Farmakologi
Bile Acid Sequestrant Dosis harian kolestiramin, kolestipol, dan kolesevelam berturutan adalah 4-24 gram, 5-30
gram, dan 3,8- 4,5 gram. Penggunaan dosis tinggi (24 g kolestiramin atau 20 g of kolestipol)
menurunkan konsentrasi kolesterol LDL sebesar 18-25%

Inhibitor CETP

PUFA Omega 3 dapat meningkatkan risiko perdarahan terutama jika diberikan bersama aspirin/klopidogrel

aterosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular seperti stroke, kelainan


Komplikasi pembuluh darah tubuh lainnya, dan pankreatitis akut

Prognosis Dislipidemia yang ditangani dengan komprehensif memiliki prognosis yang baik

Anda mungkin juga menyukai