Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT JENDERAL
Jalan Medan Merdeka Timur nomor 8 Jakarta 10110, Telepon (021) 3846391
Fax. (021) 384 9422 Website: www.itjen.kemendagri.go.id

Jakarta, 9 Februari 2023


Nomor : 800.1.4.5/284/IJ Yth. 1. Inspektur Daerah Provinsi; dan
Sifat : Segera 2. Inspektur Daerah Kabupaten/Kota
Lampiran : 1 (satu) berkas di
Hal : Penyampaian DUPAK Seluruh Indonesia
Jabatan Fungsional PPUPD
Periode Tahun 2022

Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan


Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2023 tentang
Jabatan Fungsional, bersama ini dengan hormat disampaikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Penilaian Angka Kredit JF PPUPD untuk kegiatan sampai dengan tanggal
31 Desember 2022 tetap berpedoman Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2020 dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2021;
2. Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dari hasil kerja dimaksud
diusulkan, dengan ketentuan:
a. DUPAK JF PPUPD Ahli Madya disampaikan kepada Inspektur
Jenderal Kementerian Dalam Negeri secara online melalui aplikasi e-
DUPAK yang dapat diakses melalui laman
https://ppupd.kemendagri.go.id;.
b. DUPAK JF PPUPD Ahli Pertama dan Ahli Muda disampaikan kepada
Tim Penilai Angka Kredit JF PPUPD pada masing-masing instansi
untuk ditetapkan oleh Inspektur selaku Pejabat yang Berwenang
menetapkan Angka Kredit; dan
c. Batas akhir penyampaian DUPAK Periode Tahun 2022 adalah 30 April
2023 dan batas Penetapan Angka Kredit adalah 30 Juni 2023.
3. Selanjutnya Penilaian Angka Kredit mulai 1 Januari 2023 berdasarkan
konversi predikat Evaluasi Kinerja Tahunan yang dilakukan oleh Pejabat
Penilai Kinerja.
Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon kepada Saudara untuk
dapat menginformasikan kepada Tim Penilai dan Pejabat Fungsional PPUPD
di lingkungan Inspektorat Daerah masing-masing beserta dengan pedoman
penilaian dan penetapan Angka Kredit JF PPUPD sebagaimana terlampir.
Demikian disampaikan dan atas kerjasama yang baik diucapkan
terima kasih.
a.n. Inspektur Jenderal,
Sekretaris,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik oleh

Dr, Muhamad Nur, ME, CRGP, CFrA, CGCAE


Pembina Utama Madya
NIP. 19700305 199003 1 001

Tembusan:
Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri.

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik
menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE sehingga tidak diperlukan tandatangan dengan stempel basah.
Lampiran Surat Inspektur Jenderal
Nomor : 800.1.4.5/284/IJ
Tanggal : 9 Februari 2023

PEDOMAN PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JF PPUPD


SAMPAI DENGAN PERIODE PENILAIAN DESEMBER 2022
I. KETENTUAN UMUM
1. Penggunaan Aplikasi E-DUPAK
Seluruh PPUPD wajib melakukan registrasi pada aplikasi E-DUPAK melalui laman
website https://ppupd.kemendagri.go.id dengan mengunggah dokumen kepegawaian
dalam bentuk pdf, yaitu:
a. Kartu Pegawai (Karpeg);
b. SK Pangkat Terakhir;
c. SK Pengangkatan dalam Jenjang Jabatan Fungsional PPUPD Terakhir;
d. Sertifikat Jabatan Fungsional PPUPD;
e. Penetapan Angka Kredit (PAK) dalam Pangkat Terakhir;
f. Ijazah Terakhir;
g. SK CPNS; dan
h. SK Pengangkatan PNS.
2. Dokumen usulan penilaian angka kredit disampaikan dalam format file pdf dan
diunggah (upload) serta dikelompokkan sesuai jenis kegiatan pengawasan,
pengembangan profesi dan penunjang;
3. Dalam hal PPUPD yang akan diberhentikan dan/atau diangkat kembali sesuai dengan
ketentuan dapat melakukan pengusulan angka kredit pada periode khusus.
Contoh kasus:
Saudara Jastiman selaku PPUPD Ahli Madya dengan angka kredit 570 diangkat
sebagai Inspektur Pembantu Kabupaten X pada tanggal 18 Agustus 2022. Maka yang
bersangkutan dapat mengusulkan penilaian angka kredit untuk kegiatan 1 Januari s.d
17 Agustus 2022 melalui periode khusus. PAK yang ditetapkan periode Januari s.d 17
Agustus 2022 sebesar 30,43 maka Saudara Jastiman diberhentikan sebagai PPUPD
Ahli Madya dengan angka kredit 600,43.
4. PPUPD yang memperoleh kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi, Angka Kredit
selanjutnya diperhitungkan sebesar 0 (nol) terhitung mulai tanggal kenaikan jenjang
tersebut ditetapkan.
Sebagai contoh:
Endang PPUPD Ahli Muda naik jenjang jabatan PPUPD Ahli Muda terhitung tanggal 1
Mei 2022. Penetapan angka kredit periode Januari-Desember 2021 sebesar 215,37
dan pada 1 Oktober 2022 terbit SK kenaikan Pangkat menjadi Penata (III/c). Pada
periode penilaian Januari – Desember 2022, Endang mengajukan angka kredit dan
dinilai sebagai berikut:
a. Kegiatan mulai 1 Januari s.d. 30 April 2022
- Pengawasan : 15,23
- Pengembangan Profesi : 1
b. Kegiatan mulai 1 Mei s.d. 31 Desember 2022
- Pengawasan : 16,73
- Pengembangan Profesi : 1,00
- Penunjang : 2,00
Maka perhitungan angka kredit untuk periode penilaian Januari-Desember 2022
sebagai berikut:
a. Penetapan PAK awal diberikan angka 0 (nol) untuk seluruh unsur kegiatan;
b. Perolehan angka kredit mulai 1 Januari 2022 sampai dengan 30 April 2022 tidak
diperhitungkan;
c. Perolehan angka kredit untuk periode Januari-Desember 2022 diperhitungkan
berdasarkan hasil kerja mulai dari 1 Mei 2022 sampai dengan 31 Desember 2022;
Contoh format hasil PAK Saudara Endang sebagai berikut:
PENETAPAN ANGKA KREDIT
II
ANGKA KREDIT
UNTUK
No URAIAN LAMA BARU JUMLAH
KENAIKAN
PANGKAT
1 2 3 4 5=3+4 6

1 Inpassing 0 - -

2 Pengawasan 0 16,73 16,73


Pengembangan Profesi
3 0 1,00 1,00 ≥ 3,00
PPUPD
4 Penunjang Tugas PPUPD 0 2,00 2,00
Jumlah Angka Kredit 0 19,73 19,73 ≥ 100

- Sebagai PAK Awal PPUPD Ahli Muda


II
- Tidak dapat dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat PenataTingkat I (III/d)

5. Penetapan angka kredit JF PPUPD selama satu tahun paling tinggi sebagai berikut:
JENJANG ANGKA KREDIT MAKSIMAL
Ahli Pertama 18,75
Ahli Muda 37,50
Ahli Madya 56,25
Ahli Utama 75,00

1) Dalam hal penilaian angka kredit melebihi batas tertinggi yang telah ditetapkan
sebagaimana tersebut diatas, maka dilakukan penyesuaian dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pengurangan pertama diprioritaskan pada kegiatan penunjang;
b. Jika masih melebihi batas yang ditentukan, pengurangan dilakukan pada
kegiatan pengawasan;
c. Unsur pengembangan profesi menjadi kegiatan terakhir yang dikurangkan.
2) Penyesuaian sebagaimana dimaksud diperhitungkan untuk periode penilaian satu
tahun, dan jika pengajuan penilaian angka kredit dilakukan persemester maka
semester 1 tidak diberikan batasan sepanjang belum melebih batas nilai tertinggi
pertahun sebagaimana tersebut di atas.
3) Dalam hal penetapan angka kredit pada periode penilaian semester I (Januari –
Juni) telah mencapai batas tertinggi nilai angka kredit pertahun, maka untuk
pengajuan PAK semester II (Juli – Desember) wajib diusulkan dan ditetapkan
dengan nilai 0 (nol).

II. KEGIATAN PENGAWASAN


Dalam setiap penugasan terdapat 4 (empat) tahapan proses pengawasan yang dapat
diajukan kedalam penilaian angka kredit, yaitu:
1. Kegiatan pengorganisasian yang dapat diajukan ketika mendapatkan penugasan
sebagai Ketua, Supervisor, atau Pengendali Mutu.
2. Perencanaan Pengawasan
a. Dalam perencanaan pengawasan terdapat 3 (tiga) butir kegiatan yang dapat
diusulkan sebagai angka kredit, yaitu:
1) Penyusunan Program Kerja Pengawasan (PKP), dengan hasil kerja berupa
bahan atau konsep PKP sesuai dengan jenjang;
2) Revisi PKP apabila terjadi perubahan PKP pada saat pelaksanaan pengawasan
yang dibuktikan dengan PKP revisi (management letter); dan
3) Ekspose PKP dengan hasil kerja bahan ekspose PKP berupa notulen Ekspose.
b. Bukti hasil kerja dalam perencanaan pengawasan terdiri dari:
1) Surat tugas Penyusunan PKP yang ditandatangani minimal oleh atasan
langsung;
2) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan (SPMK) pengawasan yang
ditandatangani oleh atasan langsung (inspektur atau inspektur pembantu);
3. Pelaksanaan pengawasan dilakukan berdasarkan penugasan dalam PKP yang
dibuktikan dengan hasil kerja, berupa:
a. Surat Tugas (ST) yang ditandatangani minimal oleh Inspektur;
b. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan (SPMK) kegiatan pengawasan untuk setiap
penugasan yang ditandatangani minimal oleh atasan langsung;
c. Program Kerja Pengawasan (PKP) yang ditandatangani oleh Inspektur dan/atau
inspektur pembantu;
d. Hasil kerja butir kegiatan sebagaimana pada Lampiran I Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2020;
dan
e. Surat Tugas Limpah (STL) apabila PPUPD mengerjakan tugas satu tingkat di atas
jenjangnya yang ditandatangani oleh atasan langsung (Inspektur Pembantu)
ataupun atasan dalam penugasan (Ketua Tim/Supervisor/Pengendali Teknis).
4. Penyusunan Laporan
Dalam penyusunan laporan terdapat paling banyak 3 (tiga) butir kegiatan yang dapat
diusulkan sebagai angka kredit, yaitu:
1) Penyusunan konsep Laporan Hasil Pengawasan (LHP), dengan hasil kerja berupa
konsep LHP sesuai dengan jenjang;
2) Penyusunan surat atensi yaitu surat penyampaian hasil pengawasan yang bersifat
strategis dan mendesak untuk segera ditindaklanjuti sebelum LHP terbit dalam hal
ini tidak termasuk Surat Pengantar Laporan (SPL) atau surat rekomendasi Kepala
Daerah kepada OPD dengan hasil kerja berupa surat atensi yang sudah
ditandatangani; dan
3) Ekspose Konsep LHP, dengan hasil kerja berupa LHP yang telah ditandatangani
yang minimal terdiri dari cover dan 2 lembar halaman terakhir.
5. Secara terperinci kegiatan pengawasan dapat dijelaskan sebagai berikut:
NO UNSUR SUB UNSUR PENJELASAN
1 2 3 4
1 Pelaksanaan 1 Perumusan Sesuai Pasal 12 Peraturan
Manajemen Perencanaan Pemerintah Nomor 12 Tahun
Pengawasan Pengawasan 2017, mandat penyusunan
5 (Lima) Tahunan Rencana Pengawasan 5 (lima)
tahunan kepada Menteri Dalam
Negeri sehingga butir kegiatan
001, 002, 003 dan 004 hanya
berlaku bagi PPUPD di lingkup
Inspektorat Jenderal atau PPUPD
daerah yang mendapatkan
penugasan dari Inspektur
Jenderal.
2 Perumusan a. Mandat penyusunan Rencana
Perencanaan Pengawasan Tahunan kepada
Pengawasan Menteri Dalam Negeri.
Tahunan Selanjutnya Rencana
Pengawasan Tahunan tersebut
ditindaklanjuti oleh Pemerintah
Daerah dengan penyusunan
Program Kerja Pengawasan
Tahunan sehingga butir
kegiatan 005, 006, 007, 008 dan
009 berlaku bagi PPUPD di
lingkup APIP pusat dan daerah;
dan
b. Tidak ada pembatasan jumlah
tim penyusun.
3 Perumusan a. Rencana Strategis atau
Konsep Rencana Rencana Kerja yang dimaksud
Strategis atau dalam dalam butir kegiatan 010,
Rencana Kerja di 011, dan 012 adalah Rencana
Lingkungan Strategis atau Rencana Kerja
Aparat Pengawas APIP;
Intern Pemerintah b. Berlaku bagi PPUPD di lingkup
APIP pusat dan daerah.
4 Pelaksanaan a. Butir kegiatan 013, 014, dan
Kegiatan 015 bagi PPUPD yang
Pengorganisasian mendapatkan penugasan/peran
dan sebagai Ketua Tim, Supervisor
Pengendalian atau Pengedali Mutu dalam
Pengawasan setiap penugasan; dan
b. Pemberian nilai dihitung satu
kali untuk setiap penugasan.
2 Pengawasan 1. Perencanaan a. Sesuai Pasal 10 Peraturan
Umum 2. Pelaksanaan Pemerintah Nomor 12 Tahun
Penyelenggaraan 3. Pelaporan 2017, mandat pengawasan
Pemerintahan umum dilaksanakan oleh APIP
Daerah Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri dan
APIP pada Inspektorat Daerah
Provinsi. Oleh sebab itu, butir
kegiatan 016 sampai dengan
065 berlaku bagi PPUPD pada
Inspektorat Jenderal dan
Inspektorat Daerah Provinsi;
b. Penilaian berdasarkan butir
kegiatan untuk setiap
penugasan yang dituangkan
dalam PKP dinilai 1 (satu)
volume kegiatan untuk setiap
sub dari sub unsur kegiatan;
c. Untuk pelaksanaan
pengawasan pada kode butir
028 s.d. 054 dapat diakui satu
butir kegiatan pada setiap aspek
pengawasan umum masing-
masing 1 (satu) volume
kegiatan berdasarkan PKP.
Apabila melaksanakan lebih dari
satu butir kegiatan dalam aspek
yang sama, maka yang diakui
adalah satu butir kegiatan
tertinggi;
d. Untuk pelaksanaan
Pengawasan Akhir Masa
Jabatan (Pamjab) Kepala
Daerah masuk dalam unsur
Pengawasan Umum sub unsur
Kepala Daerah dan DPRD;
3 Pengawasan 1. Perencanaan a. Penilaian berdasarkan butir
Capaian SPM, 2. Pelaksanaan kegiatan untuk setiap
pengawasan 3. Pelaporan penugasan yang dituangkan
terhadap ketaatan dalam PKP dinilai 1 (satu)
atas NSPK dan volume kegiatan untuk setiap
sub dari sub unsur kegiatan;
pengawasan
b. Apabila melaksanakan lebih dari
terhadap dampak
satu butir kegiatan maka yang
pelaksanaan
diakui adalah satu butir kegiatan
urusan
tertinggi;
pemerintahan c. Penilaian berdasarkan jenis
konkuren. butir kegiatan yang tercantum
dalam PKP.
4 Pengawasan 1. Perencanaan Pengawasan penyelenggaraan
penyelenggaraan 2. Pelaksanaan pemerintahan desa dapat dilakukan
pemerintahan desa 3. Pelaporan terhadap aspek:
a. Kepala desa;
b. Perangkat desa;
c. Musyawarah desa;
d. Badan permusyawaratan desa;
e. Hak dan kewajiban desa dan
masyarakat desa;
f. Peraturan desa;
g. Kebijakan keuangan dan asset
desa;
h. Perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan serta pengawasan
pembangunan desa;
i. Pembangunan Kawasan
perdesaan;
j. Sistem informasi pembangunan
desa dan pembangunan Kawasan
perdesaan;
k. BUMDesa;
l. Kerja sama desa; dan
m. Lembaga kemasyarakatan desa
dan Lembaga adat desa.
5 Pemeriksaan 1. Perencanaan a. Berlaku untuk seluruh penanganan
khusus 2. Pelaksanaan pengaduan masyarakat;
3. Pelaporan b. Penelaahan pengaduan cukup
dengan melampirkan disposisi dari
inspektur dan/atau inspektur
pembantu dan hasil kerja, tidak
perlu melampirkan ST, PKP.
c. Hasil kerja berupa hasil telaahan
d. SPMK penelaahan pengaduan
dapat disampaikan secara
akumulatif.
6 Pengawasan wajib 1. Perencanaan Pengawasan wajib antara lain
dilakukan oleh 2. Pelaksanaan meliputi:
aparat pengawas 3. Pelaporan a. Reviu RPJMD;
intern pemerintah b. Reviu Renstra;
(APIP) c. Reviu Dokumen Perencanaan
pembangunan dan anggaran;
d. Reviu LAKIN;
e. Reviu LPPD;
f. Evaluasi SPIP;
g. Monev TLHP;
h. Tindak lanjut kerja sama APIP dan
APH;
i. Monitoring aksi pencegahan
korupsi dan pungli;
j. PMPRB; dan
k. Pendampingan/asistensi dan
konsultansi (Reviu LK, Probity,
RKBMN, Dana BOS, DAK Fisik,
Dekon TP, Monitoring dan Evaluasi
penyerapan APBD, monitoring
PEN, monitoring Covid-19, dan
kegiatan mandatori lain yang
ditugaskan dari Kementerian/
Lembaga non kementerian).
l. Untuk point g sampai dengan i
tidak dilakukan penilaian pada
unsur perencanaan
m. Penilaian Pengawasan wajib ini
hanya diakui satu kali untuk setiap
penugasan berdasarkan Surat
Tugas meskipun obyek
pengawasan lebih dari satu.
III. KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI
1. Angka Kredit Pengembangan Profesi (AK PP) sebagai syarat kenaikan jenjang yang
dirinci untuk setiap kenaikan pangkat, yaitu:
a. PPUPD Ahli Muda untuk naik jenjang Ahli Madya (minimal 6 AK PP)
- III/c ke III/d minimal 3 AK PP;
- III/d ke IV/a minimal 3 AK PP.
b. PPUPD Ahli Madya untuk naik jenjang Ahli Utama (minimal 12 AK PP)
- IV/a ke IV/b minimal 4 AK PP;
- IV/b ke IV/c minimal 4 AK PP;
- IV/c ke IV/d minimal 4 AK PP.
Dalam hal terdapat kelebihan AK PP dalam satu kenaikan pangkat dalam jenjang yang
sama maka selisih angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan pangkat
berikutnya.
2. Perolehan ijazah/gelar pendidikan formal sesuai dengan bidang tugas Jabatan
Fungsional PPUPD diakui sepanjang telah mendapatkan pengakuan dari BKN dalam
masa periode penilaian yang diajukan.
3. Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang Jabatan Fungsional PPUPD, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Makalah/karya ilmiah yang dipublikasikan minimal dalam jurnal nasional, majalah
nasional, media elektronik/cetak nasional, dan/atau web Inspektorat Jenderal;
- Fisik KTI;
- Surat Keterangan Penerbit;
- Alamat media publikasi.
b. Makalah/karya ilmiah yang tidak dipublikasikan:
- Surat pernyataan otentifikasi yg diketahui oleh Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT);
- Surat registrasi penerimaan pada perpustakaan instansi masing-masing.
- KTI dimaksud disampaikan dalam bentuk PDF (bukan gambar discan)
- Minimal 5000 (lima ribu) kata dengan jumlah halaman minimal 5 lembar dan
maksimal 10 lembar.
- Plagiarisme yang diakui paling tinggi sebesar 30% sesuai dengan ketentuan.
c. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah dalam
pertemuan ilmiah, melampirkan naskah prasaran;
d. Membuat artikel di bidang bidang tugas pengawasan pemerintahan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
konkuren yang dipublikasikan:
- Artikel; dan
- Alamat media publikasi.
e. Dalam bentuk buku, melampirkan:
- Bukti yang harus dilampirkan untuk karya tulis yang di publikasikan:
1) Dokumen fisik buku/majalah;
2) Buku asli atau fotokopi yang ditandasahkan oleh kepala/pimipnan unit APIP;
3) Surat keterangan dari penerbit;
4) Surat pernyataan orisinalitas karya tulis/karya ilmiah;
5) Surat pengesahan pimpinan unit APIP; dan
6) Alamat media publikasi.
- Bukti yang harus dilampirkan untuk karya tulis ilmiah yang tidak di publikasikan:
1) Dokumen fisik buku/majalah
2) Buku asli atau fotokopi yang ditandasahkan oleh kepala/pimipnan unit APIP;
3) Surat pengesahan pimpinan unit APIP; dan
4) Registrasi penyerahan ke perpustakaan masing-masing instansi.
4. Penyusunan standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang Jabatan
Fungsional PPUPD meliputi:
a. Buku standar, pedoman, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis termasuk modul
di bidang tugas pengawasan pemerintahan dalam rangka melaksanakan kegiatan
pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang telah
ditetapkan oleh menteri dan/atau kepala daerah; dan
b. Dalam hal penyusunan sebagaimana huruf a dilaksanakan oleh tim maka hasil kerja
dapat dinilai berdasarkan peran dalam tim sebagai berikut:
- Ketua/wakil ketua : 1,25
- Sekretaris : 1,00
- Anggota : 0,75
5. Pengembangan kompetensi di bidang Jabatan Fungsional PPUPD terdiri dari:
a. Pelatihan fungsional (pelatihan jenjang) yang diakui meliputi:
- Pendidikan pelatihan orientasi pelaksanaan tugas PPUPD; dan
- Pendidikan dan Pendidikan (Diklat) Penjenjangan Muda, Madya dan Utama
Jabatan Fungsional PPUPD.
b. Pendidikan dan Pelatihan teknis yang berhubungan dengan pengawasan dihitung
berdasarkan jumlah JP
c. Seminar lokakarya/konferensi/simposium/studi banding yang dapat dinilai angka
kredit 3 meliputi:
- Seminar lokakarya/konferensi/symposium yang diselenggarakan oleh government
atau lembaga pendidikan bertaraf internasional yang dibuktikan dengan undangan
dan sertifikat;
- Sebagai pembicara dalam seminar lokakarya/konferensi/ symposium bertaraf
nasional; dan
- Studi banding merupakan studi banding yang dilaksanakan secara fisik ke luar
negeri.
d. Pelatihan teknis/magang di bidang tugas pengawasan pemerintahan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
konkuren antara lain seperti diklat teknis substantif, diklat pembentukan, diklat
Penilaian Angka Kredit (PAK) dan lain-lain, serta kegiatan magang pada unit
penyelenggara pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren;
e. Pelatihan manajerial sosial kultural di bidang tugas pengawasan pemerintahan
dalam rangka melaksanakan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan konkuren dan memperoleh sertifikat antara lain Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas, Pelatihan Kepemimpinan Administrator, Pelatihan
Kepemimpinan Nasional; dan
f. Diklat khusus maintance performance.
6. Kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi yang ditetapkan oleh Instansi
Pembina di bidang Jabatan Fungsional PPUPD.
Kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi bidang pengawasan
dapat diajukan sebagai pengembangan profesi pada butir kegiatan lain yang
mendukung pengembangan profesi seperti bimbingan teknis, workshop, Focus Group
Discussion (FGD) dengan durasi waktu minimal 2 (dua) hari yang dibuktikan dengan
sertifikat dan jadwal kegiatan. Termasuk yang di dalamnya perolehan gelar sertifikasi
profesi yang diakui oleh Lembaga yang berwenang.

IV. KEGIATAN PENUNJANG


1. Pengajar/pelatih/pembimbing di bidang pengawasan dan/atau terkait Jabatan
Fungsional PPUPD berdasarkan surat tugas.
2. Keanggotaan dalam tim penilai/tim uji kompetensi.
Angka kredit sebagai tim penilai/tim penguji kompetensi dihitung setiap aktifitas
penilaian/pengujian yang dibuktikan dengan berita acara penilaian/pengujian.
3. Perolehan penghargaan
a. Satyalencana (x, xx, xxx tahun);
b. Prestasi kerja (internasional, nasional dan lokal), terdiri dari:
1) Tingkat Internasional dibuktikan dengan sertifikat/piagam penghargaan yang
ditandatangani oleh government atau lembaga formal bertaraf internasional;
2) Tingkat Nasional dibuktikan dengan sertifikat/piagam penghargaan yang
ditandatangani oleh minimal setingkat menteri; dan
3) Tingkat Lokal dibuktikan dengan sertifikat/piagam penghargaan yang
ditandatangani oleh minimal setingkat eselon I atau kepala daerah.
4. Perolehan ijazah/gelar kesarjanaan lainnya meliputi gelar kesarjanaan selain
kesarjanaan dibidang ilmu hukum, ekonomi, akuntansi, sosial, administrasi, teknik,
informatika, politik dan pemerintahan.
5. Pelaksanaan tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
PPUPD, antara lain:
a. Pelaksanaan tugas untuk mewakili instansi yang berkaitan dengan pengawasan
seperti rapat, pertemuan dan lain-lain yang dibuktikan pada surat tugas/disposisi;
b. Seminar berbasis web yang berhubungan dengan bidang pengawasan dapat
diajukan sebagai kegiatan penunjang pada butir kegiatan lain unsur penunjang
dengan maksimal 2 (dua) kali dalam satu hari;
c. Seminar lokakarya/konferensi/simposium/workshop/FGD yang dilakukan 1 (satu)
hari;
d. Studi lapangan/banding yang dilaksanakan di dalam negeri; dan
e. Pelatihan kantor sendiri (in house training) yang dilakukan 1 (satu) hari.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai