Oleh:
Jaka Rebawa
NIM. M1.12.008
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015
i
ii
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan
oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah
pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”
iii
iv
MOTTO
1
Sunarjo, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Depag RI, 1998, 904
iv
v
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibu serta Mertuaku yang mendidik dan membimbingku dengan
3. Anakku Muhammad Ilham Zakky Arif yang selalu menjadi penyejuk dalam
setiap waktuku
5. Mas Daman, Pak Tris Kudus, Pak Bambang dan dek Ali Imron Demak yang
N 1 Salatiga.
v
vi
ABSTRAK
vi
vii
PRAKATA
vii
viii
9. Istri dan anakku yang selalu mensuport dan memberikan inspirasi hingga
selesainya penulisan ini
10. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang tak dapat saya sebut satu
persatu lagi yang sedikit maupun banyak telah membantu dalam proses
penulisan tesis ini.
Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali
do’a semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas amal
kebaikan yang telah diberikan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalam
penulisan ini masih jauh mencapai kesempurnaan. Masih banyak hal-hal yang
perlu diperbaiki dan diperdalam lebih lanjut atau ada hal yang kurang sesuai,
karena hanya sebatas inilah yang dapat penulis sampaikan, maka dengan
segala bentuk kritik dan saran sangat kami harapkan, demi menindak lanjuti
pada kajian-kajian yang lebih lanjut.
viii
ix
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 5
C. Signifikansi Penelitian................................................................ 6
D. Tinjauan Pustaka......................................................................... 9
E. Metodologi Penelitian................................................................. 12
B. Kurikulum KTSP........................................................................ 32
C. Kurikulum 2013.......................................................................... 36
Kurikulum 2013........................................................................... 46
ix
x
1. SMA N 1 Salatiga................................................................ 78
x
xi
BAB V: PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................... 133
xi
xii
DAFTAR TABEL
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
memperbaiki nasib dan peradaban manusia yang bisa dilakukan sejak masih
bila tanpa pendidikan, mungkin saja manusia sekarang tidak akan beda
dengan orang zaman dahulu, bahkan mungkin akan lebih terpuruk atau lebih
bersama bila hal senada ternyata mulai menggejala pada masyarakat. Sangat
baik dan berdasar pada keilmuan serta budi pekerti yang luhur, sebagaimana
tujuan pendidikan.
2
Mansur, Diskursus Pendidikan Islam, Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2001, 1.
3
Abdurrahman Mas’ud, Humanisme Religius sebagai Paradigma Pendidikan Islam,
Yogyakarta: Gama Media, 2004, 122.
1
1
2
lingkup dan urutan isi, serta proses pendidikan.4 Kurikulum dalam sistem
Kurikulum yang baik harus selalu berubah dari waktu ke waktu sesuai
dan tahun 2013 ini pemerintah lagi-lagi menetapkan kurikulum 2013 yang
tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk
pada mapel PAI dan budi pekerti yang baru terglontorkan saat ini. Di
samping itu, kurikulum memberi arahan dan patokan keahlian kepada peserta
4
Nana Saodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktik), Bandung:
Rosda Karya, 1999, 4.
5
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis, Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2007, 7.
6
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumu Aksara, 2009, 64.
2
3
Oleh karena itu, wajar bila kurikulum selalu berubah dan berkembang sesuai
sedang terjadi.
internasional.7
Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat
martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan
ada telah menjadi sorotan kritik berbagai pihak. Tidak hanya pihak diluar
7
E. Mulyasa, Kurikulum, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008, 37.
3
4
kelas. Ironisnya, Sasaran kritik hanya di tujukan kepada guru-guru, dan para
tentang kurikulum 2013 ini. Ada berbagai persepsi dan kritik yang
kurikulum yang sedang disusun. Selama era reformasi, ini adalah ketiga
Satuan Pendidikan 2007 maka yang terbaru saat ini muncullah kurikulum
2013.
ini merupakan uji coba penerapan kurikulum 2013 yang baru dirilis oleh
4
5
autentik, serta persiapan media dan sumber belajar yang sesuai dengan
Kabupaten Semarang.
B. Rumusan Masalah
pelajaran 2013/2014?
5
6
pelajaran 2013/2014?
pelajaran 2013/2014?
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mencapai tujuan umum tersebut dapat dirinci dalam tujuan khusus
6
7
sebagai berikut :
7
8
2. Manfaat Penelitian
b. Manfaat Praktis
1) Bagi sekolah
8
9
3) Bagi siswa
berbeda.
D. Tinjauan Pustaka
merupakan patokan dasar atau acuan para guru dalam melaksankan dan
yang hendak dicapai sehingga hasil dari pelaksanaan kurikulum itu dapat
9
10
dari penelitian ini lebih menitik beratkan pada implementasi proses dan
dapat dilihat dari silabus dan RPP yang dibuat sudah sesuai dengan pedoman
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, masih rendah. Hal ini sebagai akibat
8
Nur Faiko, Penerapan KTSP Pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Kompetensi Menulis Laporan Perjalanan Siswa Kelas VIII DI SMP Negeri 1 Gresik Tahun
Pelajaran 2008/2009, Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2009.
10
11
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan tidak ikut sebagai peserta dalam
KTSP mapel PAI di SMP N 5 Banguntapan Bantul sesuai hasil observasi dan
wawancara dapat dikatan baik, akan tetapi masih perlu perbaikan dari segi
secara mandiri dan RPP yang dibuat di awal semester tidak direvisi kembali
dalam menghadapi penerapan kurikulum 2013 dan hasil yang didapat dari
penelitian Fajar Sidiq menerangkan bahwa MAN Indramayu belum begitu siap,
terbukti masih banyak guru yang kebingungan tentang kurikulum 2013 baik
masih minim. 11
9
Safitri Yosita Ratri, Penelitian tesis dengan judul “Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Di SMA Negeri 10 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010, Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga, 2010.
10
Ainul Marya Rahmani, Peran Guru Dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ( KTSP ) Pada Pembelajaran PAI di SMP N 5 Banguntapan Bantul Tahun 2012/2013,
Yogyakarta: Tesis, UIN Sunan Kalijaga, 2013.
11
Fajar Sidiq, Tingkat Kesiapan Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Biologi Di
MAN Indramayu Tahun 2013, Cirebon: Tesis, IAIN Syekh Nurjati, 2013.
11
12
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
dengan asumsi dasar bahwa objek ilmu tidak sebatas pada yang empirik,
tetapi mencakup phenomena yang tidak lain dari pada persepsi, pemikiran,
kemauan, dan keyakinan, subjek tentang sesuatu di luar subjek, ada yang
yaitu segala kebenaran yang berdasarkan pada benar, salah, baik, buruk,
yang ditetapkan Tuhan atau bersifat transenden. Atas dasar cara mencapai
12
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996, 12.
12
13
kelebihannya.
3. Objek Studi
13
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif..., 13.
13
14
rumah penulis sehingga dari segi biaya dapat lebih menghemat dan
a. Jenis Data
Maka jenis data yang dibutuhkan dan yang digunakan adalah jenis data
b. Sember Data
1) Data Primer
14
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, 9.
14
15
2) Data Sekunder
kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 yang digunakan serta lain - lain.
bebas.15 Akan tetapi sebagaimana menurut Guba dan Lincoln yang dikutip
wakil kepala sekolah, waka kurikulum, waka sarpras dan guru PAI untuk
diambil melalui :
15
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif..., 177.
16
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010,
163.
15
16
a. Observasi
kurikulum 2013.
b. Wawancara
c. Dokumentasi
17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta: Rineka
Cipta, 2002, 129.
18
Nana Sudjana, Prosedur Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, 202.
16
17
di lapangan.21
digunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif dan deduktif, yang
ilmu pengetahuan yang berasal dari alasan umum ke arah yang lebih
19
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif..., 71.
20
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif..., 103.
21
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif..., 166.
17
18
logika (yang dapat diterima oleh akal), sedangkan logika induktif adalah
Periode pengumpulan
Reduksi data
Data
co llection
Antisipasi Selama Setelah
Data
Display data
display
ANALISIS
Selama Setelah
Kesimpulan/verifikasi Data
reduction
Selama Setelah
Conclusions:drawing/
verifying
22
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendiidkan(Kompetensi dan Praktiknya), Bandung:
Rosda Karya, 2002, 12.
23
Sugiyono, Prosedur Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, 246.
18
19
Untuk memudahkan dalam memahami isi tesis ini, maka terlebih dahulu
1. Bagian Awal
Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Dafatar Gambar, dan Daftar
Lampiran.
2. Bagian Isi
Bab satu, Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang: Latar Belakang
Bab dua, Kajian Pustaka. Pada bab ini berisi empat sub bab, yaitu
Sub bab ke dua tentang kurikulum KTSP 2007, Sub bab ke tiga tentang
24
H. M. Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta: Golden Terayon Press, 2003, 45.
19
20
Bab tiga, Paparan Data dan Temuan Penelitian. Pada bab ini berisi
enam sub bab, yaitu: Sub bab pertama tentang Profil Sekolah. Sub bab ke
Bab empat, Pembahasan. Pada bab ini membahas lima sub bab,
Sub bab ke dua tentag implementasi kurikulum KTSP dan 2013 serta
tentang kesulitan dan hambatan. Sub bab ke lima membahas tentang cara
3. Bagian Akhir
20
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Kurikulum
Dalam proses tersebut ada dua subjek yang terlibat yakni guru dan siswa.
Siswa adalah subjek yang dibina dan guru adalah dubjek yang membina.
25
UU RI No 20 Tahun 2003, Sistem Pendidika Nasional (Pasal 1 ayat 19), Jakarta: CV.
Mini Jaya Abadi, 2003, 7.
21
21
22
kurikulum berasal dari kata curere dalam bahasa latin Currerre yang
26
Syaifuddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat
Press, 2002, 33-35.
27
Hilda Taba, Curriculum Development:Theory anf Practice, New York: Harcourt, Brace
& World, 2000, 10.
28
David Pratt, Curriculum, Design and Development, New york: Harcourt Brace
Javanovich, 2001, 4.
22
23
masalah apa yang harus dikembangkan pada diri siswa, evaluasi untuk
dan menolak sifat rambang, tanpa renacana, atau kegiatan tanpa belajar;
kesatuan yang tak terpisahkan atau dengan kata lain, kurikulum adalah
pembelajaran.30
29
David Pratt, Curriculum, Design and Development, 5-6.
30
Abdullah Idi, Penegembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Jogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2010, 21.
23
24
mencangkup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum dan kejelasan bagi
yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk
pendidikan tertentu.32
31
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis. Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2007, 31.
32
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, 17.
24
25
2. Asas-asas Kurikulum
33
Depdiknas, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta: CV. Mini Jaya, 2003, 31.
25
26
adalah:34
a. Asas Filosofis
atau filsafat yang dianut sebuah negara, tetapi juga oleh guru, orang
34
Nasution, Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara. 2008, 11-14.
26
27
yakni:35
perkembangan anak.
35
Nasution, Asas-asas Kurikulum..., 28.
27
28
seutuhnya.
pengembangan kurikulum
28
29
penting ialah: bagaimana anak itu belajar? Kalau kita tahu betul
seefektif-efektifnya.
Oleh sebab belajar itu ternyata suatu proses yang pelik dan
pengembangan kurikulum.
29
30
tercapai.36
c. Asas Sosiologis
36
Nasution, Asas-asas Kurikulum..., 57
30
31
d. Asas Organisatoris
diberikan, misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi seperti
prestis kelompok, akan tetapi lebih mendalam lagi pada faktor-faktor krusial
31
32
standar pendidikan nasional tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
tertentu.
37
Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008, 121.
38
Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta:
Gaung Persada Press, 2007, 58.
32
33
39
E. Mulyasa, Kurikulum, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007, 73.
40
E. Mulyasa, Kurikulum..., 78.
33
34
belajar.
Prinsip Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
41
E. Mulyasa, Kurikulum..., 78.
34
35
waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata
dan Kompetensi Dasar (KD) untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu
42
E. Mulyasa, Kurikulum, Bandung: Remaja Rosda Karya..., 81.
35
36
disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak selalu harus sesuai
dengan urutan yang ada di Standar Isi; keterkaitan antar standar kompetensi
C. Kurikulum 2013
Mata pelajaran adalah unit organisasi terkecil dari Kompetensi Dasar; 2).
peserta didik; 3). Struktur Kurikulum dan Beban Belajar Struktur kurikulum
43
E. Mulyasa, Kurikulum, Bandung: Remaja Rosda Karya..., 82.
44
E. Mulyasa, Kurikulum, Bandung: Remaja Rosda Karya..., 84.
36
37
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata
atas: 1). Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu
satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan; 2). Mata
pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan
mereka.
45
Kemendiknas, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Karya Ilmu, 2010, 11.
37
38
dan Peminatan Bahasa. Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata
pelajaran yang dapat diambil oleh peserta didik di luar Kelompok Mata
tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu
46
Depdiknas, Struktur Kurikulum 2013, Jakarta: P2TK Ditjen Dikti, 2013, 19.
38
39
(placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat oleh
masing mata pelajaran berdurasi 3 jam pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam
pelajaran untuk kelas XI dan XII. Setiap peserta didik memiliki beban
39
40
belajar per semester selama 42 jam pelajaran kelas X dan 44 jam pelajaran
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
seimbang antara dan pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti
satu kelas atau memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
pelajaran dengan konten kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda
dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi
47
Depdiknas, Struktur Kurikulum 2013, Jakarta: P2TK Ditjen Dikti, 2013, 22.
40
41
inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
48
Depdiknas, Struktur Kurikulum 2013, Jakarta: P2TK Ditjen Dikti, 2013, 25.
41
42
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi dasar adalah
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
landasan isi filosofi maka nama mata pelajaran dan mata yang pun di bagian
pelajaran.
42
43
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
mengatasi kelangkaan sumber daya 2.2. Bersikap peduli, kreatif, kerja sama,
43
44
(konsep, fungsi, peran, dan produk). 3.9. Memahami konsep pasar modal
dan ranah abstrak terkait harga keseimbangan dalam bentuk tabel, fungsi,
dua sektor) 4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor
mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam Standar Isi dan
mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau
49
Depdiknas, Struktur Kurikulum 2013, Jakarta: P2TK Ditjen Dikti, 2013, 29.
44
45
Berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. 2) Ajuan dapat berupa
penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. 3)
50
Depdiknas, Struktur Kurikulum 2013, Jakarta: P2TK Ditjen Dikti, 2013, 31.
45
46
kelas XI, SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi, dan Penjurusan di
pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat yang pada akhirnya akan
membentuk pribadi yang terampil dan mandiri; (2) KTSP berorientasi pada
sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif; (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil
dasar.
dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
51
Depdiknas, Struktur Kurikulum 2006 (KTSP), Jakarta: P2TK Ditjen Dikti, 2006, 18.
52
Kunandar, Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP), Bandung: Media
Cendekia, 2007, 138.
46
47
peminatan, antar minat, dan pendalaman minat, SMA dan SMK memiliki
pendalaman.53
yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran. 2). Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara
53
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Elemen Perubahan Kurikulum 2013, Jakarta:
BPSM Dikbud, 2013, 9.
54
www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia, Karakteristik Kurikulum 2013. di
akses pada 10 Juli 2014
47
48
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas
dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata
sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu
48
49
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
Selain pada fungsi dan tujuannya hal esensial lain yang menjadi
titik temu antara kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 antara lain:
memiliki tujuan agar siswa aktif, kreatif dan mandiri dalam belajar, serta
55
www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia, Karakteristik Kurikulum 2013. di
akses pada 10 Juli 2014
56
E. Mulyasa, Kurikulum, Bandung: Remaja Rosda Karya..., 163.
49
50
50
51
BAB III
A. Profil Sekolah
1958/1959.
51
51
52
dikembalikan kembali.
b. Profil Sekolah
Website : www.sman1salatiga.sch.id
57
SMA 1 Salatiga Bidang Tata Administrasi, Data Dokumentasi Sejarah Berdirinya SMA 1
Salatiga, Salatiga, 2014.
52
53
E-mail : sma_1_sltg@yahoo.com
c. Visi Misi
1) VISI
2) MISI
58
SMA 1 Salatiga Bidang Tata Administrasi, Data Dokumentasi Profil SMA 1 Salatiga,
Salatiga, 2014.
53
54
Internasional.
profesional.
Technology (ICT).`
nyaman.
diri bangsa.
54
55
d. Struktur Organisasi
TABEL 3.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 1 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KOMITE SEKOLAH
BENDAHARA
TATA USAHA
Wali Kelas
Dewan Guru
59
SMA 1 Salatiga Bidang Tata Usaha, Data Dokumentasi Struktur Organisasi SMA 1
Salatiga, Salatiga, 2014.
55
56
TABEL 3.2
KEADAAN GURU AGAMA SMA NEGERI 1 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2013/201460
Guru
Guru
No. Mata Pelajaran GTT tambah Jumlah
Tetap
jam
1 Pendidikan Agama
a. Islam 3 - - 3
b. Kristen 1 - - 1
c. Katholik 1 - - 1
e. Budha 1 - - 1
Jumlah 6 0 0 6
f. Keadaan Siswa
TABEL 3.3
KEADAAN SISWA SMA NEGERI 1 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2013/201461
Jumlah
Siswa Siswa Jmlh
No. Kelas Rombel Ruang
LK Pr Siswa
kelas
1. X MIPA 9 96 133 229 9
2. X SOSIAL 3 24 37 61 3
3. X BAHASA 2 1 8 9 2
4. XI MIPA 7 63 141 204 7
5. XI SOSIAL 4 27 62 89 4
6. XI Bahasa 1 5 19 24 1
7. XII IPA 6 65 105 170 6
60
Kepala Sekolah, Data Dokumentasi Keadaan Guru SMA 1 Salatiga, Salatiga, 2014.
61
Waka Kesiswaan, Data Dokumentasi Keadaan Siswa SMA 1 Salatiga, Salatiga, 2014.
56
57
8. XII IPS 4 33 53 86 4
9. XII Bahasa 1 - 5 5 1
10. AK. MIPA 1 13 9 22 1
JUMLAH TOTAL 38 327 571 898 38
g. Sarana Prasarana
TABEL 3.4
KEADAAN SARANA PRASARANA SMA NEGERI 1 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2013/201462
L (M2)/
No. Jenis Ruang/Nama Barang Jumlah
Kondisi
d. Laboratorium Bahasa 1 72
5. Ruang Karawitan 1 56
6. Ruang UKS 1 12
62
Waka Sarpras, Data Dokumentasi Sarana Prasarana SMA 1 Salatiga, Salatiga, 2014.
57
58
L (M2)/
No. Jenis Ruang/Nama Barang Jumlah
Kondisi
8. Ruang BP / BK 1 30
16. WC Guru 5 60
18. Gudang 1 6
58
59
L (M2)/
No. Jenis Ruang/Nama Barang Jumlah
Kondisi
TABEL 3.5
PERKEMBANGAN KURIKULUM SMA NEGERI 1 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2003/2004 S/D 2013/201463
63
Waka Kurikulum, Data Dokumentasi Perkembangan Kurikulum SMA 1 Salatiga,
Salatiga, 2014.
59
60
www.smaissuda.sch.id.
64
Tata Usaha, Data Dokumentasi Sejarah Berdirinya SMA Islam Sudirman Ambarawa,
Semarang, 2014.
60
61
b. Profil Sekolah
Nomor Urut : 9
Kepala Sekolah
c. Visi Misi
2) Misi:
ilmiah.
65
Kepala Sekolah, Data Dokumentasi Profil SMA Islam Sudirman Ambarawa, Semarang,
2014
61
62
d. Struktur Organisasi
66
Kepala Sekolah, Data Dokumentasi Visi Misi SMA Islam Sudirman Ambarawa,
Semarang, 2014
62
63
TABEL 3.6
KOMITE SEKOLAH
BENDAHARA
TATA USAHA
Wali Kelas
Dewan Guru
= =
Keterangan = Garis Intruksional
= Garis Koordinasi.67
67
Tata Usaha, Data Dokumentasi Struktur Organisasi SMA Islam Sudirman Ambarawa,
Semarang, 2014.
63
64
TABEL 3.7
KEADAAN GURU AGAMA SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN 2013/201468
1 PAI 2 - 2
Jumlah 2 0 2
f. Keadaan Siswa
TABEL 3.8
KEADAAN SISWA SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN 2013/201469
No Kelas L P Jumlah Keterangan
1 XMIA 1 13 18 31
2 X MIA 2 11 20 31
3 X MIA 3 12 20 32
4 X MIA 4 13 20 33
5 X IIS 1 13 20 33
6 X IIS 2 12 20 32
7 X IIS 3 13 19 32
68
Tata Usaha, Data Dokumentasi Keadaan Guru dan Karyawan SMA Islam Sudirman
Ambarawa, Semarang, 2014.
69
Tata Usaha, Data Dokumentasi Data Siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa, Semarang,
2014.
64
65
8 X IIS 4 11 20 31
9 X IBU 1 8 26 34
10 X IBU 2 12 23 35
Jumlah X IBU 20 49 69 2
11 XI MIA 1 8 18 26
12 XI MIA 2 8 18 26
13 XI MIA 3 5 21 26
Jumlah XI MIA 21 57 78 3
14 XI IIS 1 12 15 27
15 XI IIS 2 10 16 26
16 XI IIS 3 8 18 26
Jumlah XI IIS 30 49 79 3
17 XI IBU 1 8 26 34
18 XI IBU 2 9 23 32
Jumlah XI IBU 17 49 66 2
19 XII IPA 1 8 22 30
20 XII IPA 2 6 36 32
21 XII IPS 1 10 16 26
22 XII IPS 2 8 20 28
23 XII IPS 3 10 18 28
65
66
24 XII IPS 4 8 17 25
25 XII BHS 1 5 16 21
g. Sarana Prasarana
TABEL 3.9
SARANA PRASARANA SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN 2013/201470
Jumlah Buku
Luas
Ruang Jumlah
Ada Kurang (M2) Jumlah
judul
Laboratorium 6 1 72
Perpustakaan 1 81
Ketrampilan 2 32
Kepala
1 30
Sekolah
70
Waka Sarpras, Data Dokumentasi Data Siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa,
Semarang, 2014.
66
67
Jumlah Buku
Luas
Ruang Jumlah
Ada Kurang (M2) Jumlah
judul
Guru 1 81
Tata
1 42
Administrasi
BK 1 24
OSIS - 1 8
UKS 1 1 6
Gudang 3 76
Kantin 3 21
WC Siswa 15 60
WC Guru 8 16
Lab IPA - - -
Aula 1 180
TRRC 1 24
Lab.
2 96
Komputer
Lab. Bahasa 1 96
67
68
Jumlah Buku
Luas
Ruang Jumlah
Ada Kurang (M2) Jumlah
judul
Multimedia 1 88
TABEL 3.10
PERKEMBANGAN KURIKULUM SMA ISLAM SUDIRMAN
AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2003/2004 S/D 2013/201471
KTSP dan kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di SMA Islam Sudirman
ada beberapa nara sumber yang peneliti jadikan sumber informasi, yaitu
sebagai berikut:
71
Waka Kurikulum, Data Dokumentasi Perkembangan Kurikulum SMA Islam Sudirman
Ambarawa, Semarang, 2014.
68
69
diri.
beberapa uraian di bawah ini dapat sedikit membantu siswa baru untuk
69
70
berdiri menerima 5 kelas. Karena pada saat itu gedung yang permanen
Bpk. M.D. Suwardi. Untuk selanjutnya sampai dengan saat ini Kepala
70
71
baiknya.72
b. Profil Sekolah
c. Visi Misi
1) Visi:
SPIRITUAL”
2) Misi
tehnologi
72
Tata Usaha, Data Dokumentasi Sejarah SMAN 1 Tengaran, Semarang, 2014.
73
Tata Usaha, Data Dokumentasi Profil SMAN 1 Tengaran, Semarang, 2014
71
72
dalam bertindak.74
d. Struktur Organisasi
sebagai berikut :
74
Kepala Sekolah, Data Dokumentasi Visi Misi SMAN 1 Tengaran, Semarang, 2014
72
73
TABEL 3.11
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SMA N 1 TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KOMITE SEKOLAH
BENDAHARA
TATA USAHA
Wali Kelas
Dewan Guru
75
Tata Usaha, Data Dokumentasi Struktur Organisasi SMA N 1 Tengaran, Semarang,
2014.
73
74
TABEL 3.12
KEADAAN GURU AGAMA SMA N 1 TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Guru Guru
No. Mata Pelajaran GTT tambah Jumlah
Tetap jam
1 Pendidikan Agama
a. Islam 1 3 - 4
b. Kristen - 1 - 1
c. Katholik - - - -
e. Budha - - 1 1
Jumlah 1 4 1 6
f. Keadaan Siswa
TABEL 3.13
KEADAAN SISWA SMA N 1 TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Siswa Siswa Jumlah Jumlah
No. Kelas Rombel
Laki - laki Perempuan Siswa Ruang kelas
2. X SOSIAL 4 59 75 132 4
3. X BAHASA 1 12 16 28 1
4. XI MIPA 4 42 78 120 4
74
75
5. XI SOSIAL 4 66 69 135 4
6. XI Bahasa 1 6 13 19 1
XII
9. 1 1 9 10 1
Bahasa
g. Sarana Prasarana
TABEL 3.14
SARANA PRASARANA SMA N 1 TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/201476
d. Laboratorium Bahasa 1 72
76
Waka Kurikulum, Data Sarana Prasarana SMA N 1 Tengaran, Semarang, 2014
75
76
5. Ruang Karawitan 1 56
6. Ruang UKS 1 12
8. Ruang BP / BK 1 30
16. WC Guru 3 60
18. Gudang 1 6
76
77
TABEL 3.15
PERKEMBANGAN KURIKULUM SMA N 1 TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2003/2004 S/D 2013/201477
77
Waka Kurikulum, Data Dokumentasi Perkembangan Kurikulum SMA N 1 Tengaran,
Semarang, 2014.
77
78
78
79
antara kepala sekolah, Waka kurikulum dan guru PAI dalam mengikuti
diberikan kepala sekolah dan Waka kurikulum terhadap guru PAI bukan
78
WY, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum di SMA N 1 Salatiga, Salatiga, 25 Agustus
2014.
79
WY, Wawancara ..., 25 Agustus 2014.
80
Observasi, Dukungan Kepala Sekolah danWaka Kurikulum, Salatiga, 25 Agustus 2014
79
80
ada.83
81
WY, Wawancara ..., 25 Agustus 2014.
82
WY, Wawancara ..., 25 Agustus 2014.
83
BDT, Wawancara ..., 25 Agustus 2014.
80
81
pengetahuan yang dimilki para guru, selain itu juga lebih lanjut kepala
KTSP yang sudah berjalan maupun kurikulum 2013 yang baru diterapkan
84
JP, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 13
September 2014.
85
JP, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum..., 13 September 2014.
81
82
secara maksimal, kepala sekolah selalu mengikut sertakan para guru PAI
disesuaikan dengan tata aturan yang ada, yang meliputi jam tatap muka
86
Observasi, Gambaran Pelaksanaan Kurikulum, SMA Islam Sudirman Ambarawa, 28
agustus dan 13 September 2014.
87
JP, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum..., 13 September 2014.
88
RSS, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 13
September 2014.
82
83
selalu ada koordinasi dan kerja sama antara guru PAI, Waka kurikulum
para guru, selain itu juga lebih lanjut kepala sekolah menjelaskan, bahwa
89
RSS, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum..., 13 September 2014.
90
RSS, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum..., 13 September 2014.
91
SBT, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang,
27 Agustus 2014.
83
84
secara maksimal, kepala sekolah selalu mengikut sertakan para guru PAI
92
Observasi, Gambaran Pelaksanaan Kurikulum, SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 28 agustus 2014.
93
SBT, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum..., 27 Agustus 2014.
94
BN, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang,
27 Agustus 2014.
84
85
2013 untuk mapel PAI disesuaikan dengan tata aturan yang ada, yang
bahwa dalam merumuskan SKL PAI selalu ada koordinasi dan kerja
sama antara guru PAI, Waka kurikulum dan kepala sekolah untuk
menentukannya.96
dan menyerahkan materi serta referensi buku kepada guru PAI untuk
diolah dan disesuaikan denagan silabus, prota, promes yang ada dan
95
BN, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum..., 27 Agustus 2014.
96
BN, Wawancara Pelaksanaan Kurikulum..., 27 Agustus 2014.
97
BDY dan MAW, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP, SMA N 1 Salatiga, 26
Agustus 2014.
85
86
pembelajaran di kelas.98
PAI; mulai dari silabus, RPP, yang harus sesuai dengan kurikulum
kelas.99
dilihat dari silabus dan RPP yang dibuat sudah sesuai dengan
98
BDY, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP, SMA N 1 Salatiga, 26 Agustus 2014
99
MAW, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP, SMA N 1 Salatiga, 26 Agustus
2014
100
Observasi, Implementasi Kurikulum KTSP di SMA N 1 Salatiga Mapel PAI, Salatiga, 27
Agustus 2014
86
87
kondisi dan kebutuhan sekolah, sehingga praktik yang ada para guru
siswa, maka apa yang disampaikan guru secara riil mudah dipahami
menyenangkan.103
101
RAT, Wawancara Implementasi KTSP di SMA N 1 Salatiga, Salatiga, 26 Agustus 2014,
Pkl. 12.30 WIB.
102
BGT, Wawancara Implementasi KTSP di SMA N 1 Salatiga, Salatiga, 26 Agustus 2014,
Pkl. 12.35 WIB.
103
BGT, Wawancara... , 26 Agustus 2014, Pkl. 12.35 WIB.
87
88
kelas.105
104
WY, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA N 1 Salatiga, Salatiga, 25
Agustus 2014.
105
WY, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 ..., 25 Agustus 2014.
88
89
learning.106
kompetensi inti dan kompetensi dasar juga harus lebih memahami dan
106
MAW, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 Oleh Guru PAI, 27 Agustus 2014.
107
Observasi, Implementasi Kurikulum 2013Guru PAI SMA N 1 Salatiga, 27 Agustus
2014.
108
MA, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di Kelas, Salatiga, 25 Agusrus 2014.
89
90
siswa lebih dituntut untuk aktif dan kreatif dalam proses belajar
Ambarawa
109
MAW, Perbedaan dan Persamaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013, Salatiga,
25 Agustus 2014.
110
MAW, Perbedaan dan Persamaan..., 25 Agustus 2014.
111
BDT, Perbedaan dan Persamaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013, Salatiga,
26 Agustus 2014
90
91
91
92
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
116
NML, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP di SMA Islam Sudirman Ambrawa,13
Agustus 2014.
117
Observasi, Implementasi Kurikulum KTSP di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 12
September 2014.
118
RSS, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 13
September 2014.
119
ED, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 13
September 2014.
92
93
faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya
yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
mulia.120
memberi penilaian tidak hanya pada akhir materi tetapi pada proses
93
94
portofolio.124
dipakai dan pada dasarnya maksud serta tujuannya hampir sama antara
123
AO, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 27
Agustus 2014.
124
AO, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013..., 27 Agustus 2014.
125
RSS, Wawancara Perbedaan dan Persamaan kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013
di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 13 September 2014.
94
95
isinya, aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skils dan hard
Kabupaten Semarang
jam/minggu.127
126
ED, Wawancara Perbedaan dan Persamaan kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013
di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 13 September 2014.
127
BN, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP di SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 27 Agustus 2014.
95
96
128
MT, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP di SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 27 Agustus 2014.
129
MT, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP..., 27 Agustus 2014.
130
MT, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP..., 27 Agustus 2014.
131
TSS, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP di SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 27 Agustus 2014.
132
Observasi, Implementasi Kurikulum KTSP di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang,
27 Agustus 2014.
96
97
tetapkan.133
dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
133
BN, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 27 Agustus 2014.
134
JM, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 27 Agustus 2014.
97
98
memberi penilaian tidak hanya pada akhir materi tetapi pada proses
135
JM, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013..., 27 Agustus 2014.
136
MT, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 27 Agustus 2014.
137
DNS, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 27 Agustus 2014.
98
99
portofolio.138
sikap.139
SKL terlebih dahulu setelah itu baru ditentukan standar isinya, aspek
kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skils dan hard skils yang
138
DNS, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013..., 27 Agustus 2014.
139
MT, Wawancara Tentang Perbedaan dan persamaan Kurikulum KTSP dengan
Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang, 27 Agustus 2014.
140
JM, Wawancara Perbedaan dan Persamaan kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013
di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang, 27 Agustus 2014.
99
100
2013
sama-sama menyenangkan.142
141
MAW, Kelebihan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013, Salatiga, 25 Agustus 2014.
142
MA, Kelebihan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013, Salatiga, 20 Agustus 2014
100
101
kekurangan dari kurikulum KTSP antara lain: a). Kurangnya SDM yang
143
ED, Wawancara Perbedaan dan Persamaan kurikulum KTSP..., 13 September 2014.
144
ED, Wawancara Perbedaan dan Persamaan kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013...,
13 September 2014.
101
102
guru PAI di SMA Islam Sudirman Ambarawa antara lain: kurikulum ini
membuat anak belajar secara aktif, kreatif, inovatif dan siswa menjadi
2013 adalah sampai saat ini kurikulum 2013 belum dapat diterapkan
dengan benar, sehingga murid masih banyak yang sulit memahami materi.
kepada para siswa untuk berfikir secara kreatif; b). Siswa dapat lebih
Membuat guru terlalu santai; c). Jam belajar terlalu banyak menyita
waktu.146
145
MK, Kelebihan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 di SMA Islam Sudirman
Ambarawa, 14 September 2014.
146
RA, Wawancara Tentang Kelebihan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 di SMA
Islam Sudirman Ambarawa, 27 Agustus 2014
102
103
Hampir senada dengan IS menurut TSS yang juga salah satu siswa
kelebihan dari kurikulum 2013 adalah bisa membentuk murid yang aktif
2013 saat ini adalah siswa terlalu terbebani dengan berbagai tugas yang di
pendampingnya belum ada sehingga ketika diberi tugas guru para siswa
kebingungan149
147
MT, Wawancara Kelebihan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 di SMA N 1
Tengaran Kabupaten Semarang, 27 Agustus 2014.
148
IS, Wawancara Kelebihan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran
Kabupaten Semarang, 27 Agustus 2014.
149
TSS, Wawancara Kelebihan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 di SMA N 1
Tengaran Kabupaten Semarang, 27 Agustus 2014.
103
104
Kurikulum 2013
yaitu kurangnya fasilitas yang tersedia, dan masih ada beberapa guru yang
KTSP guru tidak ada kesulitan, akan tetapi dalam implementasi kurikulum
2013 ada bebrapa kesulitan, antara lain: dalam memberikan penilaian guru
150
MAW, Kesulitan dalam implementasi Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013, Salatiga,
25 Agustus 2014.
104
105
waktu.151
terlalu ribet dan terlalu dalam untuk di maknai beda dengan kurikulum
kurang, yaitu hanya diberi 2 jam per minggu. Sedangkan untuk kurikulum
banyak waktu.154
151
ED, Wawancara Kesulitan Penerapan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 di SMA
Islam Sudirman Ambarawa, 13 September 2014.
152
PHU, Wawancara Tentang Kesulitan Implementasi kurikulum KTSP dan Kurikulum
2013 di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 27 Agustus 2014.
153
PHU, Wawancara Tentang Kesulitan Implementasi kurikulum KTSP dan Kurikulum
2013 di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 27 Agustus 2014.
154
MT, Wawancara Kesulitan dan Hambatan Implementasi Kurikulum KTSP dan
Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang, 27 Agustus 2014.
105
106
antara materi yang satu dengan yang lain, hanya saja ada hambatan pada
Kurikulum KTSP 2007 dan 2013 di SMA Negeri 1 Salatiga, SMA Islam
kesamaan dari tiga instansi sekolah yang penulis teliti, dan penyelesainnya
workshop
155
IWW dkk, Wawancara Kesulitan dan Hambatan Implementasi Kurikulum KTSP dan
Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang, 27 Agustus 2014
106
107
pembelajaran.
107
108
BAB IV
PEMBAHASAN
Semarang, dengan melalui tahapan reduksi dan verifikasi data maka keabsahan
data yang di dapat dari penelitian untuk dibahas dalam bab ini adalah sebagai
berikut:
Dari sederet penelitian yang penulis lakukan dari bulan Juli sampai
KTSP dan kurikulum 2013 ditemukan oleh penulis bahwa dari SMA N 1
Salatiga mulai kepala sekolah, waka kurikulum maupun para guru sangat
pada sikap kebijakan kepala sekolah yang pro aktif untuk mengikut sertakan
guru terhadap kurikulum yang ada dapat maksimal, kesiapan waka kurikulum
108
108
109
seminar dan workshop saja, akan tetapi kepala sekolah mendatangkan nara
sedang diterapkan dan penyusunan RPP yang benar agar para guru benar-
benar menguasai, selain itu kepala sekolah juga memfasilitasi secara penuh
kegiatan MGMPS yang dilaksanakan para guru sebagai salah satu wahana
pelaksanaan kurikulum.
kurikulum juga selalu di tanggapi dengan positif, dari mulai kurikulum 1975,
156
JP, Wawancara Tentang Gambaran Pelaksanaan Kurikulum, Ambarawa: SMA Islam
Sudirman Ambarawa, 13 September 2014.
157
JP, Wawancara Tentang Gambaran..., 13 September 2014.
109
110
Training (IHT) dan memfasilitasi secara penuh kegiatan MGMP para guru
PAI.
KTSP maupun kurikulum 2013 mendapat perhatian baik dari kepala sekolah,
waka kurikulum dan para guru. Pelaksanaan kurikulum secara riilnya pun
semua kurikulum dengan baik, bahkan semua satuan pendidikan yang penulis
gurunya. Namun dari hasil penelitian SMA Islam Sudirman Ambarawa dan
memfasilitasi para guru untuk dapat menyusun RPP dengan benar dan
110
111
kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
menurut semester dan kelas, yang berfungsi sebagai pedoman bagi pengawas,
bidang studi dituntut untuk membuat silabus, sehingga dalam proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan yang
111
112
kompetensi dasar) dapat diterima oleh peserta didik secara tepat dan optimal.
adalah kegiatan awal yang harus dilakukan guru untuk memulai atau
peserta didik perlu dilakukan dengan tenang dan menyenangkan. Hal tersebut
112
113
guru PAI SK dan KD pada kurikulum KTSP tertuangkan semuanya pada RPP
yang dibuat guru yang kemudian dijadikan acuan dan pedolaman untuk
menyenangkan).162
158
BDY dan MAW, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP, SMA N 1 Salatiga, 26
Agustus 2014.
159
MAW, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP, SMA N 1 Salatiga, 26 Agustus
2014
160
ED, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP di SMA Islam Sudirman Ambrawa, 13
Agustus 2014.
161
ED, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP ..., 13 Agustus 2014.
162
Observasi, Implementasi Kurikulum KTSP di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 12
September 2014.
113
114
Semarang dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada baik mengenai jam
tatap muka perminggu, materi, RPP yang di dalamnya ada penerapan SK-KD,
yang ada yaitu 2 jam/minggu. 163 Dan implementasi kurikulum KTSP di SMA
tertuangkan di dalam RPP yang dijadikan para guru sebagai pedoman dalam
dan menyenangkan).164
terlaksanakan dengan baik dari mulai penyususnan Standar isi (SI), Standar
dengan yang dibutuhkan dan kondisi yang ada sehingga pengelaola sekolah
terdorong lebih kreatif dengan beracuan standar isi dan SKL. Hanya saja ada
materi al-qur’an, dan waktu pembelajaran yang hanya 2 jam per minggu
163
BN, Wawancara Implementasi Kurikulum KTSP di SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 27 Agustus 2014.
164
Observasi, Implementasi Kurikulum KTSP di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang,
27 Agustus 2014.
114
115
yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
Pendidikan (BSNP).
115
116
Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan
mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial
pengetahuan (kompetensi inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
kelompok 4).
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah
konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
yang bersumber pada Kompetensi Inti yang harus dikuasai peserta didik.
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata
disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi
116
117
landasan filosofi, maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk
kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi
Kelompok Mata Pelajaran Wajib, (2) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
117
118
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
SMA N 1 Salatiga mulai tahun pelajaran 2013/2014 begitu juga dengan SMA
SKS.165
RPP dengan memperhatikan indikator yang ada. Selain itu guru dalam
collaborative learning.166
Ambarawa dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada baik mengenai SKL,
jam tatap muka perminggu, materi, RPP yang di dalamnya ada penerapan KI-
165
WY, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA N 1 Salatiga, Salatiga, 25
Agustus 2014.
166
MAW, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 Oleh Guru PAI, 27 Agustus 2014.
167
RSS, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 13
September 2014.
118
119
standar kompetensi inti dan kompetensi dasar. 168 Kompeten si inti meliputi
empat kompetensi inti, yaitu: KI-1. Menerima dan menjalankan ajaran agama
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman
faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang
estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
memberi penilaian tidak hanya pada akhir materi tetapi pada proses
berpedoman pada permendikbud 81A, dan RPP disusun tidak untuk setiap
119
120
Dalam evaluasi guru juga sudah melakukan a). Penilaian sikap dengan cara
observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat, dan jurnal; b). Penilaian
pembelajaran PAIKEM.173
berjalan dan terlaksana dengan baik walau memang masih perlu pembenahan-
atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka
(afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus
171
DNS, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 27 Agustus 2014.
172
DNS, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013..., 27 Agustus 2014.
173
MT, Wawancara Implementasi Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten
Semarang, 27 Agustus 2014.
120
121
soft skills.
Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata
pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
memiliki waktu lebih luas yaitu sesuai struktur kurikulum yang ada diajarkan
121
122
memiliki tujuan agar siswa aktif, kreatif dan mandiri dalam belajar, sama-
sama menginginkan guru kreatif dalam mengajar, akan tetapi kurikulum 2013
kurikulum 2013 menurut MAW adalah; Pada kurikulum 2013 siswa lebih
dituntut untuk aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar, siswa tidak
Selain itu kurikulum 2013 menekankan penilaian (proses) menjadi hal yang
penting.176
174
MAW, Perbedaan dan Persamaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013, Salatiga,
25 Agustus 2014.
175
MT, Wawancara Tentang Perbedaan dan persamaan Kurikulum KTSP dengan
Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang, 27 Agustus 2014.
176
MAW, Perbedaan dan Persamaan..., 25 Agustus 2014.
122
123
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: a. beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; b.
berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; c. sehat, mandiri, dan percaya diri;
siswa.178
Permendikbud No. 54 Tahun 2013 setelah itu baru ditentukan standar isinya,
aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skils dan hard skils yang
Perbedaan lain adalah Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
123
124
Jadi Dari kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 ada sebuah perbedaan
dirancang terkait satu dengan yang lain dan sendiri, K. 2013 memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap sendiri kelas; c) KTSP
menalar; d). KTSP tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan
diajarkan terpisah terpadu satu sama lain, K. 2013 Konten ilmu pengetahuan
Permendikbud No. 54 Tahun 2013 setelah itu baru ditentukan standar isinya,
124
125
aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skils dan hard skils yang
terkait satu dengan yang lain dan sendiri dan memiliki kompetensi dasar yang
diikat oleh kompetensi inti tiap sendiri kelas; c) Bahasa Indonesia sejajar
dengan Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan mapel lain
mencoba, menalar; e). Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan
125
126
siswa. · KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan
diatasi oleh pihak sekolah dan juga menjadi perhatian bagi pemerintah agar
126
127
anak belajar secara aktif, kreatif, inovatif dan siswa menjadi berfikir mandiri
kurikulum 2013 adalah sampai saat ini kurikulum 2013 belum dapat
diterapkan dengan benar, sehingga murid masih banyak yang sulit memahami
materi.
yang jumlahnya sangat melimpah agar menjadi bonus demografi dan tidak
kesempatan kepada para siswa untuk berfikir secara kreatif; b). Siswa dapat
Siswa cenderung kesusahan karena banyak tugas yang harus diselesaikan; b).
Membuat guru terlalu santai; c). Jam belajar terlalu banyak menyita waktu.
127
128
mata pelajaran.
prosedur dan struktur yang sudah terbangun dengan baik atuakah tidak, itu
dalam proses belajar mengajar, sedangkan disisi lain gaji guru belum mampu
128
129
2013 karena isi materi terlalu ribet dan terlalu dalam untuk di maknai beda
kurang, yaitu hanya diberi 2 jam per minggu. Sedangkan untuk kurikulum
banyak waktu.183
antara materi yang satu dengan yang lain, hanya saja ada hambatan pada
180
ED, Wawancara Kesulitan Penerapan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 di SMA
Islam Sudirman Ambarawa, 13 September 2014.
181
PHU, Wawancara Tentang Kesulitan Implementasi kurikulum KTSP dan Kurikulum
2013 di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 27 Agustus 2014.
182
PHU, Wawancara Tentang Kesulitan Implementasi kurikulum KTSP dan Kurikulum
2013 di SMA Islam Sudirman Ambarawa, 27 Agustus 2014.
183
MT, Wawancara Kesulitan dan Hambatan Implementasi Kurikulum KTSP dan
Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang, 27 Agustus 2014.
184
IWW dkk, Wawancara Kesulitan dan Hambatan Implementasi Kurikulum KTSP dan
Kurikulum 2013 di SMA N 1 Tengaran Kabupaten Semarang, 27 Agustus 2014
129
130
kurikulum 2013 masih ada beberapa guru yang belum mampu melakukan
maksimal.
Jadi kesulitan dan hambatan pasti ada pada setiap perealisasian segala
hambatan yang riil lagi adalah masih banyak para guru yang belum bisa
menyusun RPP dengan benar dan baik sesuai ketentuan yang ada.
dari kawan-kawwannya.
penyampean materi tidak dapat maksimal, dan kesulitan yang dihadapi para
hambatan yang dihadapi oleh instansi sekolah yang penulis teliti terdapat
130
131
sedang diterapkan.
penulis teliti antara lain dengan cara pihak sekolah melengkapi segala sarana
KTSP maupun 2013 yang sedang berjalan, sarana tersebut meliputi: buku
laborat keimanan, yang berisi berbagai alat dan sarana kelengkapan shalat.
penyederhanaan materi pelajaran melalui KKG dan BKG agar siswa lebih
terhadap kinerja guru dengan cara mensupervisi para guru guna memperbaiki
APP, RPP, bahan ajar yang dijadikan pegangan dan acuan dalam mengajar
131
132
pelatihan-pelatihan bahan ajar dan administrasi kelas pada lain waktu sesuai
dengan plening dan jadwal yang dibuat pihak sekolah (kepala dan waka
kurikulum).
132
133
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian data dan analisis yang telah dibahas pada bab empat, maka
penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian yang penulis lakukan sebagai berikut :
sekolah, waka kurikulum dan guru mapel PAI di sekolah yang penulis
133
133
134
Makkah)
dan sesuai dengan struktur kurikulum yang ada walaupun memang belum
penulis teliti telah mangacu pada Permendikbud No. 54 Tahun 2013 yang
134
135
diterapkan ada keseimbangan soft skils dan hard skils yang meliputi aspek
dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
tidak untuk setiap pertemuan tetapi untuk 2 sampai 3 kali pertemuan dan
135
136
kurikulum 2007 dan kurikulum 2013 mapel Pendidikan Agama Islam pada
diturunkan dari mata pelajaran, dan Mata pelajaran lepas satu dengan yang
Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran, Semua mata
dicapai, dan Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas).
136
137
kritis, kreatif, dan inovatif; c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan d.
ketrampilan dan sikap, sama-sama memiliki tujuan agar siswa aktif, kreatif
dan mandiri dalam belajar, sama-sama guru kreatif dalam mengajar dan
137
138
dan deskriptif pada kurikulum 2013, harus banyak penunjang media dalam
lagi adalah masih banyak para guru yang belum bisa menyusun RPP
dengan benar dan baik sesuai ketentuan yang ada. Keterlibatan guru yang
pelajaran melalui KKG dan BKG agar siswa lebih mudah memahami,
138
139
B. Saran
dimana dalam pendidikan karakter tersebut tersirat nilai-nilai luhur dan ajaran
agama yang mulia, selain itu implementasi kurikulum 2013 pada Pendidikan
Agama Islam terajarkan tiga jam pelajaran, yang artinya jam pelajarannya
jam pelajaran, secara langsung guru agama punya waktu lebih banyak dalam
agama. Hal ini mengandung harapan agar apa yang dicita-citakan atau apa
karena sosialisasi merupakan salah satu komponen penting yang tidak boleh
139
140
kurikulum, para guru dan siswa yang tentunya menjadi subyek dan obyek
implementasi kurikulum.
ataupun saling bertukar pikir dengan guru lain yang berada dalam wadah
140
141
memiliki berbagai strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah
141
142
DAFTAR PUSTAKA
Faiko, Nur. Penerapan KTSP Pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Kompetensi Menulis Laporan Perjalanan Siswa Kelas VIII DI SMP
Negeri 1 Gresik Tahun Pelajaran 2008/2009. Malang: UIN Maulana
Malik Ibrahim, 2009.
142
143
Pratt, David. Curriculum, Design and Development, New york: Harcourt Brace
Javanovich, 2001.
143
144
Lampiran 1
Kode Penelitian
1. Informan
a. SMA N 1 Salatiga
1) WY (Wahyi Tri Astuti) : Jabatan Kepala Sekolah
144
145
2. Metode
Kode Metode penelitian
W Wawancara
P Pengamatan
D Dokumentasi
O Observasi
3. Kategori
Kode Keterangan
K Kurikulum
SK Standar Kompetensi
SI Standar Isi
KD Kompetensi Dasar
KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SKL Standal Kelulusan
KKM Kriteria Ketuntasan Minimal
KI Kompetensi Inti
145
146
PS Peran sekolah
FPH Faktor penghambat
FK Faktor Kesulitan
CMH Cara mengatasi hambatan dan Kesulitan
HI Hasil implementasi Kurikulum
146
147
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
A. IDENTITAS NARASUMBER
Nama :
Tanggal Wawancara :
Tempat :
Jam :
1. Bagaimanakah profil sekolah yang Bpak/Ibu pimpin ini?
3. Adakah komunikasi yang baik antara kepala, waka kurikulum dan guru PAI
di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin dalam mensikapi setiap perkembangan
kurikulum PAI? mohon dijelaskan!
5. Langkah apa yang Bpk/Ibu lakukan untuk memotivasi guru PAI untuk tetap
semangat dalam mengimplementasikan kurikulum 2007 maupun 2013 yang
baru?
6. Bagaimana tata tertib dan visi misi disekolah yang Bapak/Ibu pimpin?
7. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
147
148
PEDOMAN WAWANCARA
A. IDENTITAS NARASUMBER
Nama :
Tanggal Wawancara :
Tempat :
Jam :
1. Kurikulum apa sajakah yang pernah diterapkan disekolah anda sampai tahun
2014 ini?
6 Adakah komunikasi dan kerja sama yang baik antara anda sebagai waka
kurikulum dengan kepala sekolah dan guru PAI dalam menyusun serta
merumuskan kurikulum mapel PAI disekolah?
7. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
148
149
PEDOMAN WAWANCARA
A. IDENTITAS NARASUMBER
Nama :
Tanggal Wawancara :
Tempat :
Jam :
1. Sudah berapa lama Bpak/Ibu menjadi guru PAI?
2. Sudah berapa bentuk kurikulum mapel PAI kah yang Bapak/Ibu pernah
terapkan dalam mengajar?
10. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
149
150
PEDOMAN WAWANCARA
A. IDENTITAS NARASUMBER
Nama :
Tanggal Wawancara :
Tempat :
Jam :
1. Apakah anda mengetahui tentang standar kompetensi? mohon dijelaskan!
5. Apa saja menurut anda kesulitan memahami materi dari kurikulum 2007
(KTSP) pada mapel PAI dalam pembelajarannya?
150
151
PEDOMAN WAWANCARA
A. IDENTITAS NARASUMBER
Nama :
Tanggal Wawancara :
Tempat :
Jam :
1. Apakah anda mengetahui tentang standar kompetensi? mohon dijelaskan!
5. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan dalam mempelajari K. 2013?
151
152
Lampiran 3
HASIL WAWANCARA
Profil sekolah bagus untuk segela kelengkapannya akan saya berikan, dan SMA N 1
Salatiga persiapan untuk sekolah adiwiyata.
Sistem dan kebijakan yang diterapkan dalam setiap perkembangan kurikulum PAI
selalu sangat mendukung karena mencerminkan bentuk Imtaq.
3. Adakah komunikasi yang baik antara kepala, waka kurikulum dan guru PAI
di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin dalam mensikapi setiap perkembangan
kurikulum PAI? mohon dijelaskan!
Komunikasi antara kepala sekolah, waka kurikulum dan guru PAI dalam mensikapi
setiap perkembangan kurikulum PAI adalah sangat baik dan selalu terorganisir.
152
153
5. Langkah apa yang Bpk/Ibu lakukan untuk memotivasi guru PAI untuk tetap
semangat dalam mengimplementasikan kurikulum 2007 maupun 2013 yang
baru?
6. Bagaimana tata tertib dan visi misi disekolah yang Bapak/Ibu pimpin?
Tata tertib di SMA N 1 Salatiga baik dan terjalankan. Sedangakan visi misi kami
adalah secara aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitip berdaya saing secara nasional
maupun internasional.
7. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
Kesulitan dan hambatan yang mendasar sebenarnya tidak ada, hanya saja kurang
lengkapnya sarana prasarana penunjang, dan para guru yang belum menguasai
benar tentang materi dan hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas
dan administrasi pembelajaran.
Cara kami dalam mengatasi permasalahan yang ada yaitu sekolah mengirim guru
untuk mengikuti pelatihan-pelatiahan, workshop, KKG, BKG, dan untuk sarana
penunjang sekolah segera melengkapi kekurangan-kekurangan sesuai dengan
kebutuhan.
153
154
HASIL WAWANCARA
Sesuai struktur kurikulum 2007 2 jam pelajaran perminggu disesuaikan denga SKS
Sesuai struktur kurikulum 2013 3 jam pelajaran perminggu disesuaikan denga SKS
154
155
Kurikulum 2013 lebih menekankan pada penilaian aspek afektif dan psikomotor
dibandingkan kurikulum KTSP.
6 Adakah komunikasi dan kerja sama yang baik antara anda sebagai waka
kurikulum dengan kepala sekolah dan guru PAI dalam menyusun serta
merumuskan kurikulum mapel PAI disekolah?
7. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
Guru masih ada yang belum dapat membuat RPP dengan sesuai, guru masih
kebingungan masalah penilaian dan sarana penunjang belum terlengkapi semua.
155
156
HASIL WAWANCARA
Nama : MAW
Tanggal Wawancara :25Agustus2014
Tempat : SMA N 1 Salatiga
Jam : 08. 30 WIB
1. Sudah berapa lama Bpak/Ibu menjadi guru PAI?
10 Tahun
2. Sudah berapa bentuk kurikulum mapel PAI kah yang Bapak/Ibu pernah
terapkan dalam mengajar?
SK merupakan garis besar yang harus dicapai peserta didik yang dijelaskan KD
SK. K.13 lebih bagus karena ada penambahan pada tingkat penilaiannya di proses.
156
157
mapel PAI?
10. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
Fasilitas kurang siap dan guru kurang mampu dalam perubahan serta siswa merasa
jenuh dengan materi yang sangat banyak
Fasilitas dipenuhi, guru selalu diikutkan dalam KKG dan BKG, dan membuat
penyederhanan materi dengan jaring-jaring materi, juga memberikan jam tambahan
untuk bimbingan akademik.
157
158
HASIL WAWANCARA
Ya, Saya tau. Standar Kompetensi dapat diartikan sebagai pernyataan tentang
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik serta tingkat
penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu pelajaran.
Guru dengan panduan silabus membuat RPP, mengajar dengan sistem PAKEM dan
melakukan evaluasi kepada siswa.
Kekurangannya: Sering kali tidak singkron materi yang satu dengan yang lain
sehingga terkadang perlu di ulang.
5. Apa saja menurut anda kesulitan memahami materi dari kurikulum 2007
(KTSP) pada mapel PAI dalam pembelajarannya?
Materinya terlalu banyak uraian yang terlalu luas, sehingga terkadang bingung untuk
memahami isi materi dan terkadang jenuh.
158
159
HASIL WAWANCARA
KEPADA SISWA TENTANG KURIKULUM 2013 MAPEL PAI
Standar kompetensi kurikulum 2013 terdiri dari kompetensi inti yang terdiri dari empat
kompetensi dan kompetensi dasar yang meripakan jabaran dari kompetensi inti.
Guru menjelaskan inti materi yang dibahas sesuai RPP yang dipersiapkan, kemudian
siswa mengembangkannya dengan cara diskusi dan small group diskusion.
kemudian guru memberikan penguatan-penguatan.
Kelebihan: karena pembelajaran berpusat pada siswa menjadikan siswa lebih kreatif,
siswa lebih aktif dan mampu menemukan hal-hal yang baru dalam pembelajaran.
5. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan dalam mempelajari K. 2013?
159
160
HASIL WAWANCARA
Profil sekolah kami sebagaimana data file yang diberikan admin sekolah, bahwa ada
peningkatan kuantitas dan kualitas pada peserta didik selama 3th terakhir. Kemudian
sekolah memiliki guru DPK: 4 Guru, GTY: 21 Guru, GTT: 11 Guru, Karyawan TY: 7
Orang dan Karyawan TDY: 5 Orang. Untuk lebih lengkapnya data yang lain bisa
dilihat data yang ada di file.
Selalu mengikut sertakan guru-guru Mapel untuk mengikuti pelatihan kurikulum 2013
dan wajib untuk melaksanakan kurikulum 2013.
3. Adakah komunikasi yang baik antara kepala, waka kurikulum dan guru PAI
di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin dalam mensikapi setiap perkembangan
kurikulum PAI? mohon dijelaskan!
Semua guru tanpa terkecuali terjalin komunikasi yang baik dalam menghadapi dan
melaksanakan kurikulum 2013 dan kerjasama dalam MGMPS dan lintas Mapel.
160
161
5. Langkah apa yang Bpk/Ibu lakukan untuk memotivasi guru PAI untuk tetap
semangat dalam mengimplementasikan kurikulum 2007 maupun 2013 yang
baru?
6. Bagaimana tata tertib dan visi misi disekolah yang Bapak/Ibu pimpin?
Tata tertib dan visi misi sekolah berjalan secara kebersamaan karena memiliki tujuan
menciptakan/mewujudkan generasi muda yang memiliki pengetahuan, ketrampilan,
dan teknologi; berkepribadian berdasarkan pancasiala, memiliki keimanan dan
ketaqwaan serta berahlakul karimah. .
7. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
Kesulitan dan hambatan yang mendasar sebenarnya tidak ada, hanya saja kurang
lengkapnya sarana prasarana penunjang, dan para guru yang belum menguasai
benar tentang materi dan hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas
dan administrasi pembelajaran.
Cara kami dalam mengatasi permasalahan yang ada yaitu sekolah mengirim guru
untuk mengikuti pelatihan-pelatiahan, workshop, KKG, BKG, dan untuk sarana
penunjang sekolah segera melengkapi kekurangan-kekurangan sesuai dengan
kebutuhan.
161
162
HASIL WAWANCARA
Penerapan kurikulum 2007 untuk mapel PAI kami sesuaikan dengan aturan yang
ada, misalnya tentang jam tatap muka prminggu, muatan materi dan sebagainya.
Kewenangan saya hanya pada pengaturan jam tatap muka, muatan materi dan
tentang pengaturan penilaian.
Perbedaan yang signifikan hanya pada istilah-istilah yang dipakai. Pada dasarnya
maksud dan tujuannya hampir sama antara K. KTSP 2007 dengan K. 2013.
6 Adakah komunikasi dan kerja sama yang baik antara anda sebagai waka
kurikulum dengan kepala sekolah dan guru PAI dalam menyusun serta
162
163
Ya ada komunikasi yang sangat baik dan ada kerjasama, terutama untuk
merumuskan SKL PAI.
7. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
Masih banyak guru yang belum dapat membuat RPP dengan sesuai, guru masih
kebingungan masalah penilaian dan sarana penunjang belum terlengkapi semua.
163
164
HASIL WAWANCARA
2. Sudah berapa bentuk kurikulum mapel PAI kah yang Bapak/Ibu pernah
terapkan dalam mengajar?
SK mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus
dikuasai siswa setelah mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendiidkan
tertentu pula.
SK. K.13 lebih bagus karena ada penambahan pada tingkat penilaiannya di proses.
dan terbagi Kompetensi Inti (Ki) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Inti dibagi
4, yaitu: Ki 1. tentang spiritual, Ki 2. tentang sosial, Kii 3. pengetahuan, Ki 4. tentang
ketrampilan.
Mengikuti langkah yang sudah ditetapkan sesuai standar kurikulum KTSP, dengan
mengacu pada standar yang sudah dirumuskan.
164
165
K. KTSP: a. Standar isi ditentukan terlebih melalui permen diknas No. 22 Th. 2006
setelah itu ditentukan skl melalui permendiknas No. 23 Th. 2006. b. Lebih
menekankan pada aspek pengetahuan.
165
166
10. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
Untuk KTSP sebenarnya tidak begitu kesulitan, hanya saja materinya sangat banyak
terkadang siswa mengeluh. dan untuk kurikulum 2013 kesulitan dan hambatannya
adalah kurangnya media penunjang dan pemberian penilaian secara deskriptif yang
dirasa para guru terlalu ribet.
Fasilitas dipenuhi, guru selalu diikutkan dalam KKG dan BKG, dan membuat
penyederhanan materi dengan jaring-jaring materi, juga memberiakn jam tambahan
kepada siswa.
166
167
HASIL WAWANCARA
Ya, Saya tau. Standar Kompetensi adalah suatu ukuran atau kriteria yang berisi
rumusan mengenai kemampuan personil yang dilandasi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap serta penerapannya yang benar dan tepat sesuai ketetapan yang diberikan
pemerintah.
Yang saya ketahui standar kompetensi kurikulum KTSP mapel PAI itu mengenai
standar yang diajukan kepada siswa-siswi untuk belajar mengenai Agama Islam serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang mempunyai ruang lingkup Al-
Qur’an, Aqidah, Syari’ah, Akhlak dan tarikh.
Dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan murid, dengan tujuan agar mudah
dipahami oleh murid.
Kelebihannya: Ruang lingkup luas dan dapat berguna ketika diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kekurangannya: murid masih bnayak yang belum dapat memahami materinya dan
dan belum dapat teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Apa saja menurut anda kesulitan memahami materi dari kurikulum 2007
(KTSP) pada mapel PAI dalam pembelajarannya?
Materinya terlalu banyak uraian yang terlalu luas, sehingga terkadang bingung untuk
memahami isi materi dan terkadang jenuh.
167
168
168
169
HASIL WAWANCARA
169
170
HASIL WAWANCARA
170
171
6. Bagaimana tata tertib dan visi misi disekolah yang Bapak/Ibu pimpin?
Tata tertib meliputi hak, kewajiban dan sanksi pelanggaran.
Visi: Unggul dalam prestasi, sopan santun dalam bertindak.
7. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
Kesulitan dan hambatan sebenarnya tidak ada, hanya kurangnya sarana prasarana
penunjang.
8. Bagaimana cara mengatasi kesulitan dan hambatan yang ada?
Cara kami dalam mengatasi permasalahan yang ada yaitu sekolah mengirim guru
untuk mengikuti pelatihan-pelatiahan, workshop, KKG, BKG, dan untuk sarana
penunjang sekolah segera melengkapi.
171
172
HASIL WAWANCARA
KEPADA WAKA KURIKULUM
172
173
HASIL WAWANCARA
KEPADA GURU MAPEL PAI
Nama : MT dan JM
Tanggal Wawancara :27Agustus2014
Tempat : SMA N 1 Tengaran Kab. Semarang
Jam : 08. 00 WIB
1. Sudah berapa lama Bpak/Ibu menjadi guru PAI?
8 dan 9Tahun
2. Sudah berapa bentuk kurikulum mapel PAI kah yang Bapak/Ibu pernah
terapkan dalam mengajar?
2 (KTSP dan K. 2013)
3. Apakah Bapak/Ibu memahami tentang standar kompetensi? mohon
dijelaskan!
Standar kompetensi adalah kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta
didik setelah mempelajari materi PAI.
4. Bagaimanakah standar kompetensi kurikulum 2007 (KTSP) mapel PAI yang
Bapak/Ibu ketahui?
Standar kompetensi KTSP mapel PAI sudah meliputi pemahaman, penghayatan dan
pengalaman Al-qur’an dan Hadist, Aqidah, Ahlak, muamalah, ibadah dan tarihk.
5. Bagaimanakah standar kompetensi kurikulum 2013 mapel PAI yang
Bapak/Ibu ketahui?
Standar kompetensi K. 13 mapel PAI meliputi: kompetensi inti: kompetensi religius,
kompetensi sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi ketrampilan .
6 Bagaimanakah langkah dan teknik Bapak/Ibu dalam pengimplementasian
standar kompetensi kurikulum 2007 (KTSP) mapel PAI?
Langkah dan tehnik dalam implementasi SK K. KTSP terjabarkan dalam kompetensi
dasar, indikator, kegiatan pembelajaran dan bentuk jenis penilaian.
7 Bagaimanakah langkah dan teknik Bapak/Ibu dalam pengimplementasian
standar kompetensi kurikulum 2013 mapel PAI yang berbentuk tematik
dengan pendekatan scientific dan dengan autentik evaluasi?
Langkah dan tehnik K. 13 mapel PAI adalah: guru menjelaskan secara singkat
kemudian siswa mengamati, menanya, mengekspresikan, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan.
173
174
10. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan implementasi K. KTSP dan
K. 2013?
Kesulitan dan hambatan K. KTSP: kurang waktu untuk pembelajaran PAI yang hanya
2 jam/minggu sedangkan materinya sangat banayak
sehingga kesulitan dalam implementasi materi.
Kesulitan dan hambatan K. 13: banyak dokumen yang kurang disiapkan, sehingga
guru sibuk dengan dokumen-dokumen.
11. Bagaimana cara mengatasi kesulitan dan hambatan yang ada?
Fasilitas dipenuhi, guru selalu diikutkan dalam KKG dan BKG, serta mengadakan jam
tambahan.
174
175
HASIL WAWANCARA
KEPADA SISWA TENTANG KURIKULUM KTSP MAPEL PAI
175
176
HASIL WAWANCARA
KEPADA SISWA TENTANG KURIKULUM 2013 MAPEL PAI
Nama : IS, DNS dan TSS
Tanggal Wawancara :27Agustus2014
Tempat : SMA N 1 Tengaran Kab. Semarang
Jam : 11.15 WIB
1. Apakah anda mengetahui tentang standar kompetensi? mohon dijelaskan!
Ya, Standar kompetensi merupakan ukuran kemampuan minimal yang harus dicapai
oleh peserta didik pada materi yang diajarkan.
2. Bagaimanakah standar kompetensi kurikulum 2013 mapel PAI yang anda
ketahui?
Standar kompetensi kurikulum 2013 terdiri dari kompetensi inti yang terdiri dari empat
kompetensi dan kompetensi dasar yang merupakan jabaran dari kompetensi inti.
3. Bagaimanakah langkah dan teknik Bapak/Ibu guru anda dalam
mengimplementasikan standar kompetensi kurikulum 2013 mapel PAI di
kelas?
Guru memberikan beberapa ulasan tentang materi yang dipelajari, setelah itu
memberi tugas kepada siswa atau mengarahkan untuk berdiskusi, dan menyeru
siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran seperti bertanya dan menyampaikan
pendapat.
4. Apa saja menurut anda kelebihan dan kekurangan/kelemahan dari kurikulum
2013 pada mapel PAI?
Kekurangannya: anatara penerapan materi yang heboh dengan bahan ajar yang
disediakan dan penunjangnya tidak seimbang, ini dikarenakan pemerintah terburu-
buru dalam menerapkan K. 13.
Kelebihan: siswa lebih aktif dalam pembelajaran, dapat melatih siswa untuk berani
berpendapat dan menyampaikan pendapat, mendidik siswa menjadi insan yang jujur
dan disiplin, menjadikan siswa dapat menguasai TIK dan media yang lain, mendidik
siswa menjadi insan yang memiliki jiwa toleransi dan lebih dewasa dengan seringnya
kegiatan diskusi, dapat memupuk jiwa sosial siswa dan siswa lebih dekat satu sama
lain.
5. Apa saja yang menjadi kesulitan dan hambatan dalam mempelajari K. 2013?
Menurut saya kurikulum 2013 tidaklah begitu sulit karena hampir setiap materi sangat
berhubungan dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari, proses
pembelajarannyapun saling berkesinambungan sehingga tidak membingungkan
hanya saja sarana penunjangnya masih kurang sehingga materi belum dapat
terkuasai secara maksimal.
6. Bagaimana Cara Sekolah mengatasi kesulitan dan hambatan yang ada?
Penyempurnaan sarana-prasarana teritama media pembelajaran dan buku-buku
penunjang.
176
177
Lampiran 4
IMPLEMENTASI KURIKULUM
KURIKULUM KTSP DAN 2013 MAPEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA KAJIAN STANDAR KOMPETENSI DI SMAN 1 SALATIGA SMA ISLAM SUDIRMAN
AMBARAWA DAN SMAN 1 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2013/2014
Catatan Nomor : 01
Hari/Tanggal : Senin, 25 Agustus 2014
Waktu : 07.00-09.00 WIB;
Tempat : SMA N 1 Salatiga
177
178
menarik bagi peniliti yakni hubungan antara guru dan murid yang begitu dekat. Terlihat
tidak ada jarak yang terlalu jauh diantara mereka. Akan tetapi tetap memperhatikan
batasan dan etika. Guru mulai mengeluarkan beberapa berkas dari tas dan setelah peniliti
cek itu merupakan RPP dan bahan ajar yang di jadikan rambu-rambu sekaligus pedoman
untuk melaksanakan pembelajaran pada hari itu. Guru mengucap salam yang kemudian
disambung dengan pengulasan materi pada pertemuan sebelumnya, setelah kurang lebih
10 menit kemudian guru menyampaikan materi yang akan menjadi bahasan pada
pertemuan pada hari senin, 25 Agustus 2014 itu.
Setelah guru menyampaiakan beberapa materi tentang alqur’an secara teoritik
dengan jaring-jaring pembelajaran, kemudian siswa diminta untuk membentuk kelompok
dan melakukan diskusi tentang materi sekaligus membuat rumusan masalah dan
memecahkannya dengan teman kelompoknya. Selama proses diskusi guru mengelilingi
siswa untuk memberi bantuan pada kelompok yang kesulitan sekaligus memberikan
penilaian proses pada seluruh siswa. Setelah dapat menyelesaikan diskusi setiap
kelompok maju mengekplorasikan hasil diskusinya didepan kelompok yang lain (di
dapan kelas) presentasi berlangsung aktif, antar kelompok dengan mediator guru salaing
mengomentari dan memberi masukan. Diskusi dan presentasi berlangsung 60 menit.
Setelah semua kelompok maju, guru memberi penguatan dengan menjelaskan
hal-hal yang penting dan belum tersentuh penjelasannya oleh para kelompok. Setelah
selama 10 menit guru menjelaskan kemudian guru mempersilahkan kepada siswa yang
belum paham dan kurang jelas untuk bertanya atau mungkin ada yang ingin berpendapat.
Para siswapun dengan semangat menanggapi penjelasan guru. Setelah 10 menit
berlangsung bel pergantian pelajaran berbunyi, guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, setelah tersimpulkan kemudian
guru berkemas dan mengucap salam tanda pembelajaran mapel PAI hari senin itu selesai
dan gurupun meninggalkan ruangan.
Kesimpulan peneliti: Sekolah mencoba untuk menciptakan suasana
humanis.Terlihat dengan begitu besarnya perhatian guru sejak anak memasuki sekolah
mereka di pagi hari. Suasana humanis itu berlangsung pada kegiatan pembelajaran di
kelas dan juga aktivitas anak dilingkungan sekolah. Implementasi Kurikulum telah
dilaksanakan secara baik oleh guru dari mempersiapkan bahan ajar dan administrasi
pemebelajaran dengan standar kompetensi yang sesuai. Pembelajaran yang dilakukan
guru sudah sesuai dengan pokok aturan kurikulum 2013, yaitu pembelajaran berbasis
ilmiah (scientific) dan penilaian secara autentik serta kaidah PAIKEM.
178
179
Catatan Nomor : 02
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 September 2014
Waktu : 07.00-10.00 WIB
Tempat : SMA Islam Sudirman Ambarawa
179
180
menyiapkan bahan ajar dan RPP yang di jadikan rambu-rambu sekaligus pedoman untuk
melaksanakan pembelajaran pada hari itu. Guru mengucap salam yang kemudian
disambung dengan pengulasan materi pada pertemuan sebelumnya, setelah kurang lebih 5
menit kemudian guru menyampaikan materi yang akan menjadi bahasan pada pertemuan
pada hari Sabtu, 13 September 2014 itu.
Setelah guru menyampaiakan beberapa materi tentang pelajaran Aqidah secara
teoritik dengan jaring-jaring pembelajaran, kemudian siswa diminta untuk bertanya agar
lebih paham. hampir semua siswa bertanya, setelah selesai sesi pertanyaan 15 menit,
semua siswa dibentuk berkelompok dan diajak keluar kelas oleh guru untuk mengamati
ahlak terpuji dan tercela sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa secara berkelompok
mengelilingi sekolah untuk menemukan momen yang dapat dijadikan sebagai pelaporan
tentang kejadian nyata sifat terpuji dan tercela yang dijumpai. Waktu yang diberikan guru
20 menit untuk mencari data. Setelah 20 menit siswa masuk kedalam kelas lagi dan
mengekplorasikan hasil temuannya di depan kelas secara berkelompok presentasi
berlangsung aktif, antar kelompok dengan mediator guru salaing mengomentari.
presentasi laporan hasil penemuan berlangsung 30 menit dengan plus tanya jawab.
Setelah semua kelompok maju, guru memberi penguatan dengan menjelaskan
hal-hal yang penting dan belum tersentuh penjelasannya oleh para kelompok. Setelah
selama 10 menit guru menjelaskan kemudian guru mempersilahkan kepada siswa yang
belum paham dan kurang jelas untuk bertanya atau mungkin ada yang ingin berpendapat.
Para siswapun dengan semangat menanggapi penjelasan guru. Setelah 10 menit
berlangsung bel istirahat berbunyi, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan, setelah tersimpulkan kemudian guru berkemas dan
mengucap salam tanda pembelajaran mapel PAI hari Sabtu selesai dan gurupun
meninggalkan ruangan sedangkan siswa berhambur keluar kelas untuk istirahat.
Kesimpulan peneliti: Sekolah menciptakan suasana akrab dan perhatian dengan
siswa. Sejak anak memasuki sekolah mereka di pagi hari. Suasana humanis itu
berlangsung pada kegiatan pembelajaran di kelas dan juga aktivitas anak dilingkungan
sekolah. Implementasi Kurikulum telah dilaksanakan secara baik oleh guru dari
mempersiapkan bahan ajar dan administrasi pemebelajaran dengan standar kompetensi
yang sesuai. Pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai dengan pokok aturan
kurikulum 2013, yaitu pembelajaran berbasis ilmiah (scientific) dan penilaian secara
autentik serta kaidah PAIKEM. Nilai-nilai religius dan sosial telah ditanamkan pada
anak.
180
181
Catatan Nomor : 03
Hari/Tanggal : Rabu 27 Agustus 2014
Waktu : 09.45-11.15 WIB
Tempat : SMA N 1 Tengaran Kab. Semarang
181
182
siswa diminta untuk membentuk kelompok dan melakukan diskusi tentang penelusuran
sejarah Nabi dan khulafaur rosyidin dengan teman kelompoknya. Selama proses diskusi
guru mengelilingi siswa untuk memberi bantuan pada kelompok yang kesulitan sekaligus
memberikan penilaian proses pada seluruh siswa. Setelah dapat menyelesaikan diskusi
setiap kelompok maju memaparkan hasil diskusinya didepan kelompok yang lain (di
dapan kelas) presentasi berlangsung aktif, antar kelompok dengan mediator guru salaing
mengomentari dan memberi masukan. Diskusi berlangsung 50 menit dan paparan hasil
beserta tanggapan 30 menit.
Setelah semua kelompok maju, guru memberi penguatan dengan menjelaskan
hal-hal yang penting dan belum tersentuh penjelasannya oleh para kelompok. Setelah
selama 10 menit guru menjelaskan kemudian guru memberikan soal kepada siswa
sebanyak 10 pertanyaan. Para siswapun dengan semangat mengerjakan soal dari guru
selama 20 menit, setelah 20 menit soal dikumpulkan dan di cocokkkan denganwaktu 10
menit. Di dalam proses pencocokan jawaban guru juga memberi penguatan-penguatan
materi. 5 menit waktu tersisa digunakan untuk menyimpulkan bersama hasil
pembelajaran tarihk pada hari rabu itu hingga bel istirahat ke dua berbunyi pukul 11.15
WIB, guru kemudian berkemas dan mengucap salam tanda pembelajaran mapel tarihk
hari Rabu itu selesai dan gurupun meninggalkan ruangan dan siswa berhambur keluar
untuk istirahat ke dua.
Kesimpulan peneliti: Sekolah telah menciptakan suasana humanis. Dengan
besarnya perhatian guru skepada anak didik memasuki sekolah mereka di pagi hari.
Semua yang ada dilingkungan sekolah SMA N 1 Tengaran Kab. Semarang sangat ramah.
Implementasi Kurikulum telah dilaksanakan secara baik oleh guru dari mempersiapkan
bahan ajar dan administrasi pemebelajaran dengan standar kompetensi yang sesuai.
Pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai dengan pokok aturan kurikulum 2013,
yaitu pembelajaran berbasis ilmiah (scientific) dan penilaian secara autentik serta
kaidah PAIKEM, tidak ada siswa yang jenuh semua mengikuti pembelajaran denga
senang dan hasil jawaban soalnyapun mendapat nilai baik.
182
183
Lampiran 5
Reduksi Data
IMPLEMENTASI KURIKULUM KTSP DENGAN 2013 MAPEL PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM PADA KAJIAN STANDAR KOMPETENSI DI SMAN 1 SALATIGA SMA ISLAM
SUDIRMAN AMBARAWA DAN SMAN 1 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
Lampiran 6
Dokumentasi
1. SMA N 1 Salatiga
192
193
193
194
194
195
Agama : Islam
Semarang
Biografi Pendidikan :
Demikian riwayat hidup penulis dalam perjalanan pendidikan, semoga dapat menjadi
195