A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa dapat memahami investasi jangka panjang
saham.
B. Uraian Materi
1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti
bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan
ekspansi,kepentingan sosial.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagianekuitas
perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk
yangdihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan berkelanjutan adalah investasi
yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan
atau menarik kembali tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh yang
signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan.
1. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara, badan internasional, dan badan
usaha lainnya yang bukan milik negara;
2. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan
atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Investasi Nonpermanen
a. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga;
Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti
bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat (Dana Bergulir);
b. Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki pemerintah
secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk
penyehatan/penyelamatan perekonomian.
Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang
telah diketahui bahwa tujuan pemodai membeli saham untuk memperoleh penghasilan
dari saham tersebut.
Jenis-Jenis Saham
Dividen
Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga
jual lebih tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas
perdagangan di pasar sekunder.
Saham Bonus
Saham bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada
pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih antara
harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan
penawaran umum dipasar perdana.
Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital
gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual
sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya, dengan demikian investor
mengalami capital loss.
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara
langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan
pencatatan saham di bursa efek. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka
pemegang saham akan mendapat posisi lebih rendah dibandingkan kreditor atau
pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru akan dibagikan kepada
pemegang saham.
Saham di Suspend
Jika investasi dalam perusahaa lain jumlahnya lebih dari 50% atau lebih, berarti investor
dapat melakukan kontrol secara penuh terhadap investee. Dalam hal ini sistem
pencatatannya menggunakan metode equity. Karena saham yang dibeli sudah lebih
dari 50% maka kedua perusahaan/investor dan investee (induk dan anak), dianggap
sebagai satu kesatuan. Untuk itu laporan keuangan dari kedua perusahaan tersebut
harus digabung (dikonsolidasikan).
Jika investasi dalam saham perusahaan lain jumlahnya kurang dari 20% dari seluruh
saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang sahamnya dibeli tersebut berarti
investor tidak dapat melakukan kontrol terhadap investee (perusahaan yang sahamnya
dibeli) maka sistem pencatatannya menggunakan metode harga perolehan (cost
method) seperti halnya dalam investasi jangka pendek. Bedanya adalkah perubahan
harga pasar tidak diakui sebelum saham yang bersangkutan dijual (pada akhir periode
akuntansi tidak perlu diadakan penilaian atas investasi jangka panjang).
Dan bila Ditinjau dari jumlah saham yang dimiliki dan metode pencatatannya serta
hubungan antara perusahaan penanam modal / investor ( perusahaan induk ) dan
perusahaan yang sahamnya dibeli/investee ( perusahaan anak ) dapat dibedakan
menjadi tiga macam :
Cost Method
Tak dapat melakukan
1. Kurang dari 20 % ( Metode harga
kontrol
Perolehan )
Equity Method
Dapat melakukan
2. 20% 50% ( Metode
control
Pemilikan )
Equity Method
dan dibuat
laporan
Dapat melakukan
Keuangan
3. Lebih dari 50 % control
konsolidasi (
secara penuh. gabungan )
antara
perusahaan
induk dengan
perusahaan
anak.
Contoh :
Pada tanggal 5 Maret 2001, PT Merapi membeli 5.000 lembar saham PT Muria dengan
harga Rp 14,00 per lembar sebagai investasi jangka panjang. Biaya komisi perantara
dalam transaksi tersebut adalah Rp 400,00. saham PT Muria sebanyak 5.000 lembar
yang dibeli oleh PT merapi tersebut, mencerminkan 2% dari keseluruhan saham PT
Muria yang beredar.
Jawab :
Pembelian Saham
Kas 70.400,00
(untuk mencatat pembelian 5.000 lembar saham PT Muria @ Rp 14,00 ditambah komisi
perantara Rp 400,00)
Penerimaan Dividen
Dalam contoh diatas, PT Merapi hanya memiliki satu jenis saham yaitu saham PT
Muria sebanyak 5.000 lembar dengan harga perolehan Rp 70.400,00. Seandainya pada
tanggal 31 Desember 2001 harga pasar saham PT Muria adalah Rp 13,50 per lembar,
maka total harga pasarya adalah Rp 67.500,00 (5.000 lembar x Rp 13,50) atau Rp
2.900,00 lebih rendah daripada harga perolehan. Jurnal penyesuaian untuk mencatat
penurunan dalam harga pasar saham adalah sebagai berikut:
Investasi jangka panjang harus dilaporkan dalam neraca PT Merapi dengan cara
sebagai berikut:
Neraca PT Merapi
Rp 67.500,00
Kerugian yang belum direalisasi merupakan rekening kontra modal yang harus
dilaporkan dalam neraca PT Merapi pada bagia modal seperti nampak dibawah ini.
Neraca PT Merapi
Modal :
Jumlah Rp 920.000,00
Kurangi :
BelumDirealisasikan. 2.900,00
Penjualan Saham
Misalkan pada tanggal 1 Februari 2002, PT Merapi menjual 2.500 lembar saham
PT Muria yang dimilikinya dengan harga seluruhnya Rp 34.000,00 (setelah dikurangi
komisi dan biaya lainnya). Jurnal untuk mencatat transaksi di atas adalah sebagai
berikut :
1/2 Kas Rp 34.000,00
Metode Equity
Contoh :
Misalkan pada tanggal I Januari tahun ini, PT Merapi membeli 30.000 lembar saham PT
Sindoro dengan harga Rp 453.000,00, termasuk biaya komisi perantara. Jumlah saham
PT Sindoro yang beredar adalah 100.000 lembar. Dengan pembelian saham ini, maka
PT Merapi memiliki 30% saham PT Sindoro, yang berarti bahwa PT Merapi dipandang
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kebijakan operasi dan keuangan PT
Sindoro. Pada tanggal 30 Desember tahun ini, PT Sindoro melaporkan laba bersih
tahun ini sebesar Rp 210.000,00 dan membayar dividen tunai sebesar Rp 100.000,00
(tiap lembar saham mendapat pembagian laba sebesar Rp 1,00). Jurnal–jurnal yang
harus dibuat oleh PT Merapi adalah sebagai berikut :
Pembelian Saham
Kas 453.000,00
Dalam metode equity, PT Merapi selaku investor, mengakui laba bersih yang
diperoleh PT Sindoro sebagai pendapatan dari investasi dalam saham PT Sindoro dan
dengan demikian menambah investasinya. Bagian laba bersih PT Sindoro yang
dipandang sebagai haknya oleh PT Merapi adalah sebesar persentase pemilikan
sahamnya yaitu 30%. Dengan demikian bagian laba bersih yang dipandang sebagai
hak PT Merapi adalah 30% x Rp 210.000,00 = Rp 63.000,00. jurnal yang dibuat oleh PT
Merapi untuk mencatat laba bersih PT Sindoro adalah sebagai berikut:
Penerimaan Dividen
Dalam metode equity, dividen tunai (atau dividen dalam bentuk kekayaan lain)
yang diterima, dicatat sebagai pengurangan atas rekening investasinya. Dalam contoh
diatas, PT Merapi menerima pembagian dividen tunai sebesar Rp 30.000,00 (30.000
lembar x Rp 1,00). Jurnal untuk mencatat penerimaan pembagian dividen tersebut
adalah sebagai berikut:
Metode Konsolidasi
Jika investasi dalam perusahaan lain jmlshnya 50% atau lebih, berarti investor
dapat melakukan kontrol secara penuh terhadap investee. Dalam hal iini sistem
pencatatan menggunakan metode equity. Selain itu, karena saham yang di beli sudah
lebih dari 50%, kedua perusahaan/investor dan investee (induk&anak) dianggap satu
kesatuan. Untuk laporan keuangan kedua perusahaan tersebut harus di gabung (di
konsilidasikan).
Pada tanggal 1 April 2013 Ny. Risa membeli 100 lembar saham prioritas kumulatif 6%
per tahun dari PT. Inci Tbk, dengan nilai nominal Rp 10.000,- per lembar saham dengan
kurs 105%. Biaya pembelian materai dan komisi sebesar Rp 50.000,- deviden saham
PT. Inci Tbk dibayarkan tiap tanggal 31 Desember dan 31 Juni. Buatkan perhitungan
transaksi pembelian saham tersebut dan jurnal yang diperlukan.
Perhitungan:
Jurnal:
Investasi Saham PT. Inci Tbk Rp 1.100.000
. Kas Rp 1.115.000
C. Referensi
James M.Reve, Carl S. Warren, Jonathan E. Duchac . Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia,
Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2010
James M.Reve, Carl S. Warren, Jonathan E. Duchac . Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia,
Buku Dua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2010