Anda di halaman 1dari 21

INVESTASI JANGKA PANJANG SAHAM

Oleh Kelompok IV:

Made Widya Susimartini(1807531050)

Ni Wayan Meli Antari(1807531118)

Ni Luh Dela Yunita Dewi(1807531142)

Ni Kade Windi Lestari(1807531238)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

REGULER BUKIT
2019
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk memutarkan kelebihan uang kas.
Tujuan investasi jangka panjang adalah untuk melindungi, mempermudah,
mempertahankan bisis atau hubungan perdagangan (investasi dagang).
Investasisemacam ini akan tetap di pertahankan selama hubungan usaha masih saling
menguntungkan.
Investasi jangka panjang juga dilakukan dengan maksud untuk mengontrol
kegiatan persahaan lain. Istilah kontrol atau pengendalian mengacu pada
kemampuan untuk mengatur kebijakan finansial dan operasional dari suatu
perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut.
Investasi jangka panjang dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi
atau saham. Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi tersebut mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Investasi jangka panjang dalam obligasi memberikan
jaminan yang pasti atas penerimaan bunga selama kurun waktu tertentu. Bila tingkat
bunga di pasaran menurun, tingkat bunga obligasi tidak berubah karena tingkat
bunganya sudah ditetapkan dalam perjanjian awal.

2.1.1. Tujuan Investasi Jangka Panjang


1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain
seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi,
kepentingan sosial.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan
sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk
yang dihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

2.2. INVESTASI JANGKA PANJANG DALAM SAHAM


Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang
telah diketahui bahwa tujuan pemodai membeli saham untuk memperoleh penghasilan
dari saham tersebut. Investasi jangka panjang dalam saham perusahaan lain sering
disebut juga penyertaan. Disamping untuk memperoleh tambahan pendapatan,
investasi dalam saham biasanya dimaksudkan untuk melakukan kontrol terhadap
perusahaan dimana investasi dilakukan.
Atas dasar besarnya kontrol yang dapat dilakukan, investasi yang dalam
perusahaan lain dapat digolongkan menjadi tiga keadaan yaitu :
1. Perusahaan yang melakukan investasi tidak dapat melakukan kontrol terhadap
perusahaan dimana ia melakukan investasi.
2. Perusahaan induk hanya dapat melakukan sebagian kontrol saja terhadap
perusahaan anak, tetapi mempunyai pengaruh yang signifikan.
3. Perusahaan induk secara pasti dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan anak.

2.2.1. Jenis-Jenis Saham:

a. Saham Biasa (Common Stock)


Saham biasa adalah efek dari penyertaan pemilikan (equity security) dari badan
usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas.
ciri - ciri dari saham biasa adalah sebagai berikut:
1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
2. Memiliki hak suara (one share one vote).
3. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan
setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

b. Saham Preferen (Preferred Stock)


Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham
biasa.
ciri - ciri dari saham preferen adalah:
1. Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden.
2. Tidak memiliki hak suara,
3. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan
pengurus.
4. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih
dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuidasi.
c. Saham Harta (Treasury Stock)
Saham harta adalah saham yang dibeli kembali dari masyaratakat\

d. Saham Kelas Ganda (Dual Class Stock)


Saham kelas ganda adalah saham yang memiliki beberapa kelas saham yang
masing- masing mempunyai keuntungan dan kerugian.

Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham mempunyai maksud antara
lain:
1. Memperkokoh jaringan pasar
2. Memperkuat distribusi
3. Menjaga suplai bahan baku
4. Memperkuat manajemen

2.2.2. Tujuan Investasi dalam Saham

1. Mendapatkan hak pengendaliam yang cukup terhadap perusahaan lain.


2. Memiliki hak suara dalam pemilihan dewan direksi
3. Memperoleh pendapatan deviden selama masa investasi

Pada umumnya investasi dalam saham mempunyai tujuan ganda, yaitu selain
memperoleh tambahan pendapatan juga untuk melakukan kontrol atau menjalani hubungan
kerjasama dengan perusahaan tempat investasi di lakukan. kriteria pemilihan saham,
hubungan dengan perusahaan yang dimiliki dan metode pencatatan saham dapat dilihat
sebagai berikut:

No Persentase pemilikan Hubungan dengan Metode pencatatan


investee (perusahaan
anak)

1 Kurang dari 20% Tidak dapat Cost method (harga


melakukan control perolehan)
2 20%-50% Dapat melakukan Equity method
sebagian control (metode pemilikan)

3 Lebih dari 50% Dapat melakukan Equity method dan


kontrol secara penuh dibuat laporan
keuangan
konsolidasi
(gabungan) antara
perusahaan induk
dan perusahaan anak

Pada dasarnya ada 2 keuntungan yang diperoleh pemodal dengan memiliki saham, yaitu:

1. Dividen
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas
keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Deviden yang dibagikan perusahaan
dapat berupa deviden tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan deviden
berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula
berupa deviden stock yang artinya setiap pemegang saham diberikan deviden
sejumlah saham sehingga sejumlah saham yang dimiliki investor bertambah dengan
adanya pembagian deviden stock tersebut.

2. Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual
lebih tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas
perdagangan di pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham BUMI
dengan harga per lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 per
lembarnya, yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar
Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya pemodal dengan orientasi
jangka pendek untuk mengejar keuntungan melalui capital gain.
Disamping 2 keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga di mungkinkan untuk
mendapatkan:
 Saham Bonus
Saham bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada
pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih
antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan
melakukan penawaran umum dipasar perdana, misalnya setiap saham dengan
nilai nominal Rp.500 dijual dengan harga Rp.800 maka setiap saham akan
memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp.300 setiap sahamnya.

2.3. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN INVESTASI SAHAM

Kelebihan Investasi Saham:

Memberikan potensi return yang tinggi dan berkesinambungan.

Sangat likuid, saat anda ingin menjualnya, pembeli tersedia. (hal ini dikarenakan Saham
memiliki bursa tersendiri yakni Bursa Efek Indonesia yang mempertemukan pihak penjual
dan pembeli.)

Tidak memerlukan rekruitmen karyawan baru

Tidak memerlukan perawatan

Tidak perlu membayar pajak selama memilikinya.

Nilai saham dapat dipantau dengan mudah di media – media cetak maupun visual.

Kekurangan Investasi Saham:

Potensi return yang tinggi pada saham kadang juga diiringi potensi rugi yang besar akibat
salah pilih saham.

Karena sangat likuid, kadangkala menjadikannya terlalu fluktuatif sehingga saat kita mau
menjual harganya tidak sesuai ekspektasi.

Tidak memerlukan pegawai, artinya anda sendiri yang memantau investasi saham anda.
Kadangkala investor melupakan investasinya karena sibuk pada urusan lain sehingga
investasinya terbengkalai.
Karena harga saham sangat mudah dipantau, kadangkala mempengaruhi psikologis investor
untuk bertindak irasional, terlalu optimis, kadang emosional, dan panik. Bandingkan jika
seseorang memiliki tanah untuk investasi, karena harga pasaran sulit diketahui, investor tanah
tersebut tidak tahu perubahan harga secara harian.

4 kelemahan diatas dapat diantisipasi jika kita memiliki perencanaan investasi saham
(Investment / Trading Plan) yang jelas dan disiplin.

2.4.PENCATATAN INVESTASI JANGKA PANJANG DALAM SAHAM

Dalam akuntansi dikenal dua metode pencatatan investasi, yaitu metode biaya
(cost method) dan metode ekuitas (equity method), adalah sebagai berikut :
1. Metode Biaya (Cost Method)
Berdasarkan metode biaya investasi dalam saham biasa di catat pada
biayanya, dan deviden dari laba berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan
deviden. Ada suatu pengecualian deviden yang diterima melebihi bagian
laba investor setelah saham diperoleh, dianggap sebagai pengembalian
modal (lekuidasi deviden)dan dicatat seebagai pengurang terhadap akun
investasi. Metode biaya (cost method) yaitu metode pencatatan dan
pelaporan investasi jangka panjang dimana investasi dicatat pada harga
perolehannya (harga pokoknya), tanpa adanya penyesuaian untuk bagian
dicatat laba atau rugi yang diperoleh perusahaan anak. Pendapatan dari
investasi ini dan diakui pada saat deviden telah dikeluarkan.
2. Metode Equitas (Method Equity)
adalah metode pencatatan dan pelapoan investasi jangka panjang dimana
investasi mula-mula dicatat pada harga pokoknya, kemudian secara
berkala saldo ini disesuaikan dengan kenaikan atau penurunan kekayaan
persahaan anak yang menjadi bagiannya. Dalam metode bagiankekayaan
laba (rugi) yang dihasilkan (diderita) oleh perusahaan anak dicatat sebagai
penambahan (pengurangan) terhadap saldo akun investasi. Deviden yang
diterima dicatat sebagai pengurang akun ini. Akuntansi metode equitas
pada dasarnya adalah akuntansi aktual untuk akuntansi equitas yang
memungkinkan perusahaan investor menggunakan pengaruh yang
signifikan terhadap perusahaan investasi.
Prosedur Akuntansi Berdasarkan Metode Biaya dan Equitas

Prosedur dasar akutansi untuk metode biaya dan equitas dapat


diilustarasikan dengan mengasumsikan bahwa PT Pardi memperoleh
2.000 lembar saham dari 10.000 lembar saham beredar PT Suti dengan
nilai nomial Rp50.000 per saham dengan tanggal 1 juli, sama dengan nilai
buku dan nilai wajar aktiva bersih PT Suti. Laba bersih PT Suti untuk PT
Suti seluruh tahun Rp50.000.000dan deviden sebesar Rp20.000.000
dibayar pada tanggal 1 November. Jika ada bukti ketidakmampuan
menggunakan pengaruh yang signifikan, PT Pardi seharusnya
menggunakan metode biaya. Jika sebaliknya maka metode equitaslah yang
digunakan. Akuntansi oleh PT Padri berdasarkan kedua metode adalah
sebagai berikut :

Ayat jurnal tanggal 1 juli untuk mencatat investasi (dalam 000):

Metode biaya:

Investasi pada PT Suti Rp100.000

Kas Rp100.000

Metode equitas:

Investasi pada PT Suti Rp100.000

Kas Rp100.000

Ayat jurnal tanggal 1 November untuk mencatat deviden (dalam 000):

Metode Biaya:

Kas Rp4000

Pendapatan Deviden Rp4000

Metode Equitas:
Kas Rp4000

Pendapatan Deviden Rp4000

Ayat jurnal tanggal 31 Desember untuk mengakui laba (dalam 000):

Metode Equitas:

Tidak ada (asumsi bahwa saham tidak dapat diperjualbelikan atau


mempunyai harga pasar >=Rp50.000 per saham)

Investasi pada PT Suti Rp5.000

Pendapatan dari PT Suti Rp5.000

(Rp50.000 × 1/2 tahun × 20 %)[6]

3. Pencatatan Dengan Metode Biaya (Cost Method)


a. Laba perusahaan anak
Tidak dijurnal
b. Rugi perusahaan anak
Tidak dijurnal
c. Dividen perusahaan anak
Piutang dividen/kas xxx
Pendapatan dividen xxx
kepemilikan x dividen perusahaan anak)
4. Pencatatan Dengan Metode Ekuitas (Equity Method)
1. Laba perusahaan anak

Investasi saham perusahaan anak xxx

Laba-rugi xxx

(% kepemilikan x laba perusahaan anak)

2. Rugi perusahaan anak


Laba-rugi xxx
Investasi saham perusahaan anak xxx
(% kepemilikan × rugi perusahaan anak)

3. Dividen perusahaan anak


Piutang dividen/kas xxx

Investasi saham perusahaan anak xxx

(% kepemilikan × dividen perusahaan anak)

5. Penerapan Metode Biaya dan Metode Ekuitas


Untuk memudahkan pemahaman tentang metode biaya dan metode
ekuitas diatas, maka dibawah ini diberikan ilustrasi sebagai berikut :
1. Metode Biaya (Cost Method)
PT. Ani (investor) membeli Rp. 250.000.000,- untuk 25.000 lembar
saham (15%) saham berhak suara PT. Budi (investee). Pada tanggal
pelaporan keuangan, PT. Budi memperoleh laba Rp. 60.000.000.- dan
PT. Budi membagikan dividen sebesar Rp. 50.000.000,-.
Dengan kepemilikan 15% (kurang dari 20%), maka secara akuntansi
PT. Ani wajib menggunakan metode biaya untuk
mempertanggungjawabkan investasinya, jurnal yang dibuat investor
(PT.Ani) adalah sebagai berikut :
a. Pada saat perolehan investasi

Investasi pada PT.Budi Rp.250.000.000

Kas/bank Rp.250.000.000

(jurnal untuk mencatat investasi 15% saham PT.Budi)

b. Pada saat PT.Budi memperoleh laba


tidak ada jurnal

c. Pada saat PT. Budi membagikan dividen

Kas/Bank Rp. 7.500.000

Penghasilan Dividen Rp. 7.500.000


(jurnal untuk mengakui penerimaan dividen dari PT.Budi, (15% ×
Rp.50.000.000 = Rp. 7.500.000)

PT.Ani harus mengakui penghasilan dividen dari PT.Budi sebesar Rp.


7.500.000,- dalam laporan laba rugi, Untuk investasi dilaporkan dalam
neraca dan disajikan sebagai aktiva lancar atau aktiva tidak lancar
tergantung dari jenis investasinya, juga perlu diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan tentang investasi yang dilakukan pada PT.Budi.

2. Metode Ekuitas (Equity Method)


PT.Ani (investor) membeli Rp. 400.000.000,- untuk 40.000 lembar
saham (40%) saham berhak suara PT. Budi (investee). Pada tanggal
pelaporan keuangan, PT.B memperoleh laba Rp. 60.000.000.- dan
PT.B membagikan dividen sebesar Rp. 50.000.000,-.
Dengan kepemilikan 30% (lebih dari 20%), maka secara akuntansi PT.
Ani wajib menggunakan metode ekuitas untuk
mempertanggungjawabkan investasinya. Jurnal yang dibuat oleh
investor (PT.Ani) adalah sebagai berikut:
a. Pada saat perolehan investasi

Investasi pada PT.Budi Rp. 400.000.000

Kas/bank Rp. 400.000.000

(jurnal untuk mencatat investasi 40% saham PT.Budi)

b. Pada saat PT.B memperoleh laba

pada PT.Budi Rp. 24.000.000

Penghasilan Investasi dari PT.Budi Rp. 24.000.000

(jurnal untuk mengakui bagian PT.A atas laba PT.Budi (40% × Rp.
60.000.000 = Rp.24.000.000))

c. Pada saat PT. Budi membagikan dividen

Kas/Bank Rp. 20.000.000


Investasi pada PT.Budi Rp. 20.000.000

(jurnal untuk mengakui penerimaan dividen dari PT.Budi (40% ×


Rp.50.000.000)

PT. Ani harus mengakui penghasilan dari PT. Budi sebesar Rp.
24.000.000,- dalam laporan laba rugi, dalam neraca untuk investasi
dengan metode ekuitas harus disajikan sebagai aktiva jangka panjang
dan diungkapkan dalam pos terpisah dalam neraca. Dan pengungkapan
dalam catatan atas laporan keuangan untuk daftar perusahaan investasi.

2.5. PENCATATAN SELAMA PEMILIKAN INVESTASI SAHAM

Akuntansi untuk investasi ekuitas semakin bertambah rumit ketika akuisisi dilakukan
dalam suatu periode akuntansi (akuisisi interim) perhitungan tambahan diperlukan baik dalam
menentukan equitas pokok pada saat akuisisi maupun dalam menentukan pendapatan
investasi untuk tahun tersebut. Equitas pemegang saham pada perusahaan investi di hitung
dengan menambahkan pendapatan yang diperoleh sejak tanggal pelaporan terkhir kepada
ekuitas pemegang saham awal dan mengurangkan deviden yang diumumkan pada tanggal
pembelian. Asumsi dasar yang digunakan pada akuntansi untuk akuisisi interim adalah bahwa
pendapaan perusahaan investi diperoleh secara proporsional sepanjang tahun, jika tidak ada
bukti yang menyatakan sebaliknya.
Diasumsikan PT Pele memperoleh 40% saham biasa berhak suara PT Fafa denagn
harga Rp80.000.000 pada tanggal 1 Oktober 19X8. Aktiva besih PT Fafa (equitas pemilik)
pada tanggal 1 Januari 19X8 sebesar Rp150.000.000 dan PT Fafa melaporkan laba bersih
untuk tahun 19X8 sebesar Rp25.000.000 serta mengumumkan deviden sebesar Rp15.000.000
pada tanggal 1 Juli. Nilai buku aktiva dan kewajiban PT Fafa samadengan nilai wajarnya
pada tanggal 1 Oktober 19X8 kecua;i bangunan bernilai Rp60.000.000 dan dicatat
Rp40.000.000. banguan mempunyai sisa manfaat 20 tahun dari 1 Oktober,
dan Goodwill diamortisasi selama 5 tahun. Prinsip akuntansi yang berlaku secara umum
mewajibkan penerapan metode euitas dan penerapan setiap perbedaan antara nvestasi dan
nilai buku yang diperoleh, mula-mula pada aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi
dankemudian pada goodwill.
Ayat jurnal pada buku PT Pele untuk mempertanggungjawabkan 40% kepemilikan
equitas pada PT Fafa untuk tahun 19X8 adalah sebagai berikut:
1 Oktober 19X8
Rp
Investasi pada PT Fafa
80.000.000
Rp
Kas 80.000.000
Untuk Mencatat Equisisi 40 %
saham berhak suara PT Fafa

31 Desember 19X8
Investasi pada PT Fafa Rp 2.500.000
Pendapatan dari PT
Fafa Rp 2.500.000
Untuk Mencatat
pendapatan dari PT Fafa
(40% × Rp25.000.000 × ¼
tahun)

31 Desember 19X8
Pendapatan dari PT Fafa Rp 100.000
Invesatasi pada PT
Fafa Rp 100.000
Untuk Mencatat amortisasi
kelebihan biaya terhadap
nilai buku yang
dialokasikan pada
bangunan yang dinilai
terlalu rendah.
(8.000.000 ÷ 20 tahun ) ×
¼ tahun.

Pendapatan dari PT Fafa Rp 525.000


Invesatasi pada PT Rp 525.000
Fafa
Untuk Mencatat amortisasi
kelebihan biaya terhadap nilai
buku yang diamortisasi
pada goodwill (Rp10.500.000
÷ 5 tahun ) x ¼ tahun

PT PELE DAN 40% KEPEMILIKANNYA ATAS EQUITAS INVESTASI , PT FAFA


(DALAM 000)
Rp
Biaya Investasi 80.000
Kurang : bagian equtas PT Fafa pada tanggal 1
oktober
Rp
Equitas Awal 150.000
Rp
tambah : pendapatan pada tanggal 1 Oktober 18.750
Rp
Kurang : Deviden (15.000)
Rp
153.750
Rp Rp
kali: Kepemiliokan pembelian 0 (61.500)
Rp
Kelebihan Biaya terhadap nilai buku 18.500
Kelebihan ditetapkan pada :
Rp
Bangunan (60000 - 40000) x 40% 8.000
Rp
goodwill (sisa) 10.500
Rp
Kelebihan Biaya terhadap nilai buku 18.500
Pada tanggal 31 Desember 19X8, setelah ayat jurnal tersebut di posting, akun
investasi PT Pele pada PT Fafa akan bersaldo Rp81.875.000 (biaya Rp80.000.000 +
pendapatan Rp1.875.000). saldo akun investasi lebih besar Rp17.875.000 dari pada
Rp64.000.000 nilai buku pokok kepemilikan PT Pele pada PT Fafa pada tanggal tersebt (
40% x 160.000.000). Jumlah Rp17.875.000 merupakan kelebihan awal biaya terhadap nilai
buku yang diperoleh sebesar Rp18.500.000 dikurangi dengan amortisasi sebesar Rp625.000
pada tahun 19X8.[10]

2.6. PENCATATAN PADA SAAT PENJUALAN INESTASI SAHAM


Misalkan pada tanggal 1 Februari 2002, PT Merapi menjual 2.500 lembar saham PT
Muria yang dimilikinya dengan harga seluruhnya Rp 34.000,00 (setelah dikurangi komisi dan
biaya lainnya). Jurnal untuk mencatat transaksi di atas adalah sebagai
berikut :
1/2 Kas Rp 34.00,00
Rugi Penjualan Investasi 1.200,00
Investasi dalamSaham. 35.200,00
(Untuk mencatat penjualan 2.500 lembar saham PT Muria)

Rekening Investasi dalam Saham dikredit sebesar Rp 35.200,00 karena yang dijual
hanya 2.500 lembar dari 5.000 lembar saham PT Muria yang dimilikinya. Dengan demikian
harga perolehan 2.500 lembar saham yang dijual adalah Rp 70.400,00 x 2500/5000 = Rp
35.200,00.
Contoh pencatatan menggunakan metode equity :
Misalkan pada tanggal 5 Januari, PT Merapi menjual 3.000 lembar saham PT Sindoro
dengan harga Rp 50.000,00 (setelah dikurangi biaya komisi perantara dan biaya lainnya).
Sebelum membuat jurnal untuk mencatat transaksi di atas, terlebih dahulu perlu ditentukan
nilai buku 30.000 lembar saham PT Sindoro pada tanggal penjualan adalah Rp 486.000,00.
berhubung saham PT Sindoro yang dijual hanya 3.000 lembar maka nilai buku saham yang
dijual tersebut adalah:
3.000/30.000 x Rp 486.000,00 = Rp 48.600,00. jurnal untuk mencatat transaksi penjualan
tersebut adalah :
5/1 Kas 50.000,00
Investasi dalam Saham 48.600,00
Laba Penjualan Investasi. 1.400,00
(Untuk mencatat penjualan saham PT Sindoro).

2.7. MASALAH MASALAH AKUNTANSI YANG TIMBUL PADA INVESTASI PADA


SAHAM
Resiko yang mungkin di hadapi para pemilik saham sebelum kebangkrutan adalah
perdagangan kontrak derivatif. Ketika masalah menghampiri suatu perusahaan yang
mengakibatkan perusahaan tersebut kehiingan kredibilitasnya terhadap konsumennya,
aktivitas perdaagangan derivatifnya langsung hancur dalam semalam.
Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak-kontrak lain yang diturunkan
nilainya dari pergerakan harga, tingkat suku bunga atau nilai tukar valuta asing yang
berhubungan dengan aset yang mendasarinya. Misalnya suatu opsi untuk membeli sebidang
tanah merupakan aspek derivatif. Opsi itu sendiri akan naik nilainya seiring dengan kenaikan
nilai tanah. Ketidak pastian tentang nilai wajar aset dan kewajiban atau tentang arus kas
dimasa depan akan membuat perusahaan terpapar pada suatu resiko. Suatu cara untuk
mengelola resiko yang berhubungan dengan nilai wajar dan arus kas yang berfluktuasi adalah
melalui pengguanaan derivatif.
2.8. KASUS KEISO

SOAL

17-11 (ayat jurnal sekuritas ekuitas) arantxa corporation melakukan pembelian sekuritas
secara tunai berikut ini selama tahun2007, yang merupakan tahun pertama arantxa
berinvestasi dama sekuritas:

1. pada tanggal 15 januari, membeli 10.000 lembar saham biasa sanchez company dengan
harga saham $33,50 per saham ditambah komisi $1.980

2. pada tanggal 1 april, membeli 5.000 lembar saham biasa vicaro co. Dengan $52,00
persaham ditambah komisi $3.370

3. pada tanggal 10 september, membeli 7000 lembar saham preferen WTA co. Dengan harga
$26,50 per sahamn ditambah komisi $4.910

Pada tanggal 20 mei 2007, arantxa menjual 4.000 lembar saham biasa sanchez company pada
harga pasar sebesar $35 per saham dikurangi komisi pialang, pajak, dan honor sebesar $3.850
Nilai wajar akhir tahun per saham adalah: sanchez $30, vicario $55, dan WTA $28. Selain itu
kepala akuntan arantxa juga memberi tahu bahwa arantxa corporation menyimpan sekuritas
ini dengan maksud akan menjualnya untuk memperoleh laba dari apresiasi harga.

Diminta:

a. buatlah ayat jurnal untuk mencatat ketiga pembeliansekuritas diatas

b. buatlah ayat jurnal untuk penjualan sekuritas pada tanggal 30mei

c. hitunglah keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dan buatlah ayat jurnal
penyesuaian untuk arantxa pada tanggal 31 desember 2007

17-11)

a. Total harga pembelian investasi :


Sanchez Company : (10.000 x $33.50) + $1.980 = $336.980
Vicario Co. : (5.000 x $52.000) +$3.370 = $236.370
WTA Co. : (7.000 x $26.50) + $ 4.910 = $190.410

Ayat Jurnal Pembelian

15 Januari 2007

Sekuritas yang tersedia untuk dijual $336.980

Kas $336.980

1 April 2007

Sekuritas yang tersedia untuk dijual $236.370

Kas $236.370

10 September 2007

Sekuritas yang tersedia untuk dijual $190.410

Kas $190.410
b. Harga jual 4.000 saham dengan harga $35 $ 140.000
Komisi, pajak dan biaya ( 3.850)
Penerimaan bersih dari penjualan 136.150
Biaya 4.000 saham ( $ 336.980 x 0.4) ( 134.790)
penjualan saham $ 1.358

Jurnal Penjualan
20 Mei 2007
Kas $ 136.150
Sekuritas yang tersedia untuk dijual $134.792
keuntungan atas penjualan saham $1.358

c.
Sekuritas Harga Nilai Belum direalisasi
(Rugi)
Sanchez Company $ 202.188* $ 180.000(1) $ (22.188)
Vicario Co 263.370 275.000(2) 11.630
WTA Co. 190.410 196.000(3) 5.590
Total 655.968 651.000 (4.968)
Nilai wajar sekuritas 0
sebelum saldo
penyesuaian
Nilai wajar sekuritas $ 4.968
penyesuaian

*336.980 x 0.6 = $ 202.188


(1)
(6.000 x $ 30) = $ 180.000
(2)
( 5.000 x $ 55) = $ 275.000
(3)
(7.000 x $ 28) = $ 196.000

Jurnal Penyesuaian
31 Desember 2007
Keuntungan atau kerugian kepemilikan
yang belum direalisasi-ekuitas $ 4.968
Penyesuaian nilai wajar sekuritas tersedia
untuk dijual $ 4.968

SOAL

17-17 (metode ekuitas) pada 1 januari 2007, pennington corporatian membeli 3% saham
biasa edwards company senilai $180.000 selama tahun itu, edwards memperoleh laba bersih
sebesar $80.000 dan membeyar deviden sebesar $20.000

Diminta:

Susunlah ayat jurnal untuk pennington untuk mencatat pembelian itu dan susunlah juga jurnal
tambahan yang terkait dengan investasi edwards company ini pada tahun 2007

17-17)

Jurnal ayat Pennington untuk mencatat pembelian:

 Investasi equitas (Edwards Co.) $180.000

Kas $ 180.000

 Kas ($ 20.000 x 0.3) $ 6.000


Investasi equitas $ 6.000

 Investasi equitas (Edwards Co.) $24.000


Penghasilan dari investasi $ 24.000
(0,3 x $ 80.000)
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk memutarkan kelebihan uang kas. Tujuan
investasi jangka panjang adalah untuk melindungi, mempermudah, mempertahankan bisis
atau hubungan perdagangan (investasi dagang). Investasisemacam ini akan tetap di
pertahankan selama hubungan usaha masih saling menguntungkan.

Investasi jangka panjang disni terbagi 2 yaitu; investasi jangka panjang pada
obligasi dan investasi jangka panjang dalam saham. Meteoode yang digunakan dalam
pencatatn akuntansi investasi jangka panjang ada 2 yaitu metode biaya (cost
method) dan metode equitas ( equity method).
Metode biaya (cost method) yaitu metode pencatatan dan pelaporan investasi jangka
panjang dimana investasi dicatat pada harga perolehannya (harga pokoknya), tanpa adanya
penyesuaian untuk bagian dicatat laba atau rugi yang diperoleh perusahaan anak. Sedangkan
metode equitas adalah adalah metode pencatatan dan pelapoan investasi jangka panjang
dimana investasi mula-mula dicatat pada harga pokoknya, kemudian secara berkala saldo ini
disesuaikan dengan kenaikan atau penurunan kekayaan persahaan anak yang menjadi
bagiannya.

DAFTAR PUSTAKA
http://meayufahmi.blogspot.com/2015/05/makalah-investasi-jangka-panjang.html?m=1
http://fatimahadlia8.blogspot.com/2015/05/investasi-jangka-panjang.html

Anda mungkin juga menyukai