Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI FORENSIK

JASA AKUNTANSI FORENSIK

OLEH
KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2021

JASA AKUNTANSI FORENSIK

1
1. Jasa yang Berhubungan dengan Akuntansi Forensik
Akuntansi forensik adalah berbagai teknik akuntansi serta investigasi yang
dipakai guna menemukan kecurangan dalam keuangan. Akuntansi forensik memakai
keterampilan akuntansi, audit, serta investigasi dalam memeriksa keuangan individu
ataupun bisnis. Akuntansi forensik memberikan analisis akuntansi yang cocok untuk
digunakan dalam proses hukum dan sering digunakan dalam kasus penipuan dan
penggelapan di pengadilan.
Posisi yang mendalami akuntansi forensik seringkali disebut sebagai akuntan
forensik, yang menganalisis, menafsirkan, dan meringkas masalah keuangan dan
bisnis yang kompleks. Para akuntan mungkin dipekerjakan oleh perusahaan asuransi,
bank, kepolisian, lembaga pemerintah, atau kantor akuntan publik. 
Untuk dunia audit secara internasional, audit forensik dapat dilakukan oleh
aparatur negara yang berwenang maupun oleh pihak swasta. Tetapi untuk Indonesia,
audit forensik baru dapat dilakukan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP
(Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), dan KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi). Beberapa KAP di Indonesia sebenarnya telah memiliki tim
audit forensik, misalnya Ernst & Young Indonesia dengan Fraud Investigation and
Dispute Service-nya. Tetapi hanya bersifat memberikan jasa assurance kepada pihak
yang menjadi audite maupun auditor.
Jasa-jasa forensik di sektor swasta: Fraud & finansial Investigations, Analytic &
Forensic Technology, Fraud Risk Management, FCPA Reviews and Investigations,
Anti Money Laundering Services, Whistleblower Hotline, Litigations Support,
Intelectual Property Protection,Client Training, Business Intelligence Services.
Tahapan-tahapan dalam jasa asset recovery:Mengumpulkan bukti dan menelusuri
aset, Mengamankan aset, Proses peradilan, Melaksanakan putusan, Mengembalikan
asset.

2
Beberapa contoh jasa yang diberikan oleh Akuntan forensic:
a) Analytic & Forensic Technology
Ini adalah jasa-jasa yang dikenal sebagai computer forensic, seperti data
imaging (termasuk memulihkan kembali data computer yang hilang atau
dihilangkan) dan data mining. Beberapa perangkat lunak ini dilindungi hak
cipta seperti DTect. 
b) Fraud Risk Management
Jasa ini serupa dengan FOSA dan COSA. Beberapa peralatan analisisnya
terdiri atas perangkat lunak yang dilindungi hak cipta, seperti Tip-
OffsAnonymous, DTermine, dan DTect.
c) FCPA Reviews and Investigations
FCPA adalah Undang-undang di Amerika Serikat yang memberikan sanksi
hukum kepada entitas tertentu atau pelakunya (agent) yang meyuap pejabat
atau penyelenggara Negara diluar wilayah Amerika Serikat. FCPA Reviews
seupa dengan FOSA, tetapi orientasinya adalah pada potensi pelanggaran
terhada FCPA. FCPS investigations merupakan jasa investigasi ketika
pelanggaran terhadap FCPA sudah terjadi.
d) Anti Money Laundering Services
Jasa yang diberikan kantor akuntan ini serupa dengan FOSA, tetapi
orientasinya adalah pada potensi pelanggaran terhadap undang-undang
pemberantasan pencucian uang.
e) Whistleblower Hotline
Banyak fraud terungkap karena Whistleblower memberikan informasi (tip-
off) secara diam-diam atau tersembunyi (anonymous) tentang fraud yang
sudah atau sedang berlangsung. Kantor Akuntan ini menggunakan perangkat
yang lunak yang dilindungi hak cipta (Tip-offAnonymous).
f) Business Intelligence Services
Istilah Intelligence memberi kesan bahwa kantor akuntan memberikan jasa
mata-mata melakukan pekerjaan detektif. Hal yang dilakukan adalah
pemeriksaan latar belakang (background check) seseorang atau suatu entitas.

3
Jasa ini diperlukan oleh perusahaan yang akan melakukan akuisisi, merger
atau menanamkan uangnya pada perusahaan lain. Ini adalah bagian dari jasa
yang dikenal sebagai due diligence. Jasa intelligence juga bermanfaat  dalam 
menciptakan  kesadaran  mengenai  siapa  pelanggan  perusahaan. Jasa
intelligence juga berguna dalam rangka merekrut orang untuk jabatan yang
memerlukan kejujuran dan integritas.

2. Lingkup Akuntansi Forensik yang Digunakan di Indonesia


Menurut Hopwood Forensic Accounting , bahwa akuntansi forensik memiliki
ruang lingkup yakni tentang akuntansi yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya
seperti ilmu hukum, ruang lingkup organisasi dan sistem informasi serta auditing.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing ruang lingkup yaitu :
a. Hukum meliputi system dan yuridiksi serta sumber-sumber hukum
Kalau penerapannya di Indonesia biasa dimulai dari hukum konstitusional
(UUD) hingga hukum administrative disamping itu juga harus mengetahui
tehnik investigatif dan pengadilan.
b. Organisasi dan system informasi meliputi struktur organisasi
Berkaitan erat dengan sistem pengendalian intern terutama yang mencakup
masalah transaksi keuangan, tentuakan berkaitan pula dengan sistem
informasi (akuntansi dan manajemen).
c. Auditing meliputi fungsi auditor dalam akuntansi forensik
selain itu juga banyak dijelaskan mengenai materialitas dan resiko dalam
audit, pernyataan audit dan kepentingannya serta detail-detail mengenai
prosedur-prosedur dalam auditing mulai dari pengumpulan bukti dan
sampling hingga kompilasi pelaporan audit.

4
Jasa forensic yang diperlukan di Indonesia ada asset recovery dan expert witness
di pengadilan.
a. Asset recovery
Asset recovery adalah upaya pemulihan kerugian dengan cara menemukan
dan menguasai kembali aset yang dijarah, misalnya dalam kasus korupsi,
penggelapan dan pencucian uang.
b. Expert witness
Expert witness adalah pemberian jasa forensic berupa penampilan ahli (expert
witness) di pengadilan Negara-negara Anglo Saxon. Secara teknis akuntansi
forensic berarti menyiapkan seorang akuntan menjadi saksi ahli dalam
litigasi, sebagai bagian dari tim penuntut umum atau pembela dalam perkara
yang berkenaan dengan fraud.

3. Praktik Fraud di Sektor Pemerintahan Serta Swasta


Kecurangan (Fraud) telah ada sejak dulu hingga saat ini. Di Indonesia sendiri
mendengar kata fraud di sektor publik maupun sektor swasta telah menjadi hal yang
sangat umum. Fraud merupakan sebuah kejahatan karena meliputi berbagai tindakan
yang melawan hukum. Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)
menggambarkan secara skematis jenis – jenis fraud dalam bentuk fraud tree. Secara
skematis fraud terbagi kedalam tiga jenis utama, yaitu korupsi (Corruption),
pengambilan aset secara ilegal (Asset Misappropriation), dan kecurangan dalam
penyajian laporan keuangan (Fraudulent Statement).
Korupsi merupakan bagian dari fraud. Indonesia merupakan negara yang tak
luput dari praktek korupsi maupun praktek kecurangan lainnya seperti
penyalahgunaan aset, penyuapan, maupun pencucian uang (money loundering).
Strategi yang telah dibuat oleh berbagai pihak dalam memerangi praktek korupsi
sepertinya belum mampu menciptakan sistem yang jujur dan bersih dari tindak
kecurangan dan penyelewengan. Korupsi di negara-negara yang dipimpin oleh
penguasa yang diktatorial cenderung merupakan mega korupsi yang melibatkan
keluarga dan kroni mereka.

5
Audit yang lebih spesifik dalam menelusuri tindak kecurangan atau tindak
korupsi yaitu audit investigatif. Audit investigasi dilaksanakan ketika telah ada
indikasi dari beberapa pihak tentang adanya penyimpangan yang mengakibatkan
kerugian yang sangat besar. Audit (pemeriksaan) investigatif yang tercantum dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 sebagai audit yang
khusus ditujukan untuk mengungkap kasus atau penyimpangan yang berindikasi
Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Audit investigasi umumnya merupakan
pengembangan lebih jauh atas hasil audit operasional yang menunjukan adanya
indikasi KKN, namun bisa juga didasarkan atas berita media massa maupun
pengaduan dari masyarakat. Dengan demikian audit investigasi bertujuan
mengungkap indikasi kerugian negara atau daerah dan mengandung unsur pidana
yang disebabkan perbuatan korupsi (fraud).
Tuanakotta (2010) dalam Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif
mengemukakan bahwa akuntansi forensik mempunyai ruang lingkup yang spesifik 
untuk lembaga yang menerapkannya atau untuk tujuan melakukan audit investigatif.
1. Praktik di Sektor Pemerintahan
Akuntansi forensik pada sektor publik di Indonesia lebih menonjol daripada
akuntansi forensik pada sektor swasta. Secara umum akuntansi forensik pada
kedua sektor tidak berbeda, hanya terdapat perbedaan pada tahap-
tahap dari seluruh rangkaian akuntan forensik terbagi-bagi pada beberapa lembaga
yang merupakan bagian dari pengawasan internal pemerintah, ada lembaga-
lembaga pengadilan, ada lembaga yang menunjang kegiatan memerangi kejahatan
pada umumnya, korupsi khususnya seperti PPATK dan lembaga-lembaga lainnya
seperti KPK. dan berbagai lembaga LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang
berfungsi sebagai pressure group.
2. Praktik di Sektor Swasta
Bologna dan Lindquist perintis mengenai akuntansi forensik dalam Tuanakotta
(2010) menekankan beberapa istilah dalam perbendaraan akuntansi, yaitu:
fraud  auditing, forensik accountin, investigative support  dan valuation analysi.
Litigation support merupakan istilah dalam akuntansi forensik bersifat dukungan

6
untuk kegiatan ligitasi. Akuntansi forensik dimulai sesudah ditemukan indikasi
awal adanya fraud. Audit investigasi merupakan bagian awal dari akuntasi
forensik. Akuntan forensic baru dipanggil ketika bukti-bukti terkumpul atau ketika
kecurigaan naik ke permukaan melalui tuduhan (allegation), keluhan (complaint),
temuan (discovery) atau tip-off dari whistleblower. Adapun valuation analysis
berhubungan dengan akuntansi atau unsur perhitungan.Misalnya dalam menghitug
kerugian negara karena tindakan korupsi.

4. Perbedaan Akuntansi Forensik Sektor Pemerintahan dan Sektor Swasta


Dimensi Sektor publik Sektor swasta

Landasan penugasan Amanat undang-undang Penugasan tertulis secara


spesifik

Imbalan Lazim tanpa imbalan Free dan biaya

Hukum Pidana umum dan khusus, Perdata, arbitrasi,


hukum administrasi negara administrative, aturan
internal perusahaan

Ukuran keberhasilan Memenangkan perkara pidana Memulihkan kerugian


dan pemulihan kerugian

Pembuktian Dapat melibatkan instansi lain Bukti intern dengan bukti


di luar lembaga yang ekstern yang terbatas
bersangkutan

Teknik audit Sangat bervariasi karena Relative lebih sedikit


investigatif kewenangan dibandingkan di sektor
publik, kreativitas dalam
pendekatan lebih
menentukan

Akutansi Tekanan pada kerugian Negara Penilaian bisnis


dan kerugian keuangan negara

7
Daftar Pustaka

https://imagama.feb.ugm.ac.id/akuntansi-forensik/
https://www.academia.edu/34651066/Akuntansi_Forensik
https://www.academia.edu/5232848/Tugas_akuntansi_forensik?auto=download
https://www.scribd.com/document/390271342/rangkuman-lingkup-akuntansi-
forensik

Anda mungkin juga menyukai