Anda di halaman 1dari 8

Universitas Esa Unggul

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Asosiatif dengan pendekatan Kuantitatif. Jenis


penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengaruh antara 4 (Empat) variabel,
yaitu Sikap sebagai variabel bebas (X1) dan Norma Subyektif sebagai variabel
bebas (X2), sedangkan Keputusan Pembelian sebagai variabel terikat (Y) dan
Minat Beli sebagai variabel intervening (Z).

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023 sampai selesai, dengan
subjek penelitian yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk sepatu
futsal dari UMKM Tomer Sport yang beralamat di Perumahan Talaga Bestari.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh


konsumen dari UMKM Tomer Sport, baik itu masyarakat yang telah melakukan
pembelian terhadap produk sepatu futsal, atau masyarakat disekitar sebagai
distributor atau sebagai konsumen langsung.

3.3.2 Sampel

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah


sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah
anggota populasi itu sendiri. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi,
peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah
sampel menjauhi populasi makin besar kesalahan generalisasi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan nonprobability sampling yaitu


dengan metode purposive sampling. Adapun kriteria untuk menentukan
responden dalam penelitian ini diantaranya:
1. Konsumen yang sudah dewasa atau lebih dari 18 tahun.

1
Universitas Esa Unggul

2. Masyarakat melakukan pembelian dari UMKM Tomer Sport baik itu


sebagai distributor atau konsumen.

Menurut Hair et al. (2010), ukuran responden yang ideal dan


representative adalah tergantung pada jumlah semua indikator pada variabel
dikalikan 5 – 10. Pada penelitian ini, 27 x 5 = 135, sedangkan batas maksimalnya
27 x 10 = 270. Dengan demikian responden yang akan diambil 135 responden.
Jumlah tersebut dianggap sudah cukup mewakili populasi yang akan diteliti
karena sudah memenuhi batas minimal sampel.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan :

1. Wawancara
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan
tanya jawab kepada para calon responden berdasarkan sampel.

2. Kuesioner
Teknik yang dipergunakan adalah dengan menggunakan menyebarkan
kuesioner. Kuisioner merupakan alat pengumpulan data yang berupa
serangkaian daftar pertanyaan untuk dijawab responden. Adapun
pilihan jawaban untuk variabel Sikap, Norma Subjektif, Minat Beli dan
Keputusan Pembelian. Dengan menggunakan tingkat pengukuran skala
likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau gejala social, menggunakan skala 1-5.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka pemikiran dan hipotesis yang telah disajikan


sebelumnya, maka variabel penelitian terdiri dari 4 (Empat) variabel, yaitu :
Variabel bebas Sikap (X1) dan Norma Subyektif (X2), variabel terikat
Keputusan Pembelian (Y), dan variabel intervening Minat Beli (Z). Masing-
masing dari variabel diatas dioperasionalkan kedalam bentuk subvariabel sebagai
berikut:

Tabel Definisi Operasional Variabel

2
Universitas Esa Unggul

Variabel Definisi Indikator


Sikap adalah jumlah 1. Produk
dari afeksi yang 2. Harga
dirasakan seseorang 3. Promosi
untuk menerima atau 4. Tempat
menolak suatu objek 5.
Sikap
atau perilaku dan
Perilaku
diukur suatu prosedur
(X1)
yang menempatkan
individu untuk
menolak atau
menerima suatu
objek.
Norma Subjektif 1. Kepedulian konsumen terhadap
adalah Persepsi produk
individu mengenai 2. Motivasi untuk patuh
kepercayaan orang 3. Kepercayaan normative
Norma
lain yang akan 4.
Subjektif
mempengaruhi niat
(X2)
untuk melakukan atau
tidak melakukan
sesuatu yang sedang
dipertimbangkan.
Keputusan Menurut Kotler dan 1. Pemilihan produk
Pembelian Keller (2016:181) 2. Pemilihan merek
(Y) minat beli adalah 3. Pemilihan tempat penyalur
seberapa besar 4. Waktu pembelian
kemungkinan 5. Jumlah pembelian
konsumen membeli 6. Metode pembayaran
suatu merek dan jasa 7.
atau seberapa besar
kemungkinan
konsumen untuk
berpindah dari satu
merek ke merek
lainnya
Minat Menurut Kotler & 1. Perhatian
Beli (Z) Armstrong 2. Minat
(2016:177) Keputusan 3. Kehendak
pembelian adalah 4. Tindakan
perilaku konsumen 5.
tentang bagaimana
individu, kelompok,

3
Universitas Esa Unggul

dan organisasi
memilih, membeli,
menggunakan barang,
jasa, ide atau
pengalaman untuk
memenuhi kebutuhan
dan keinginan
mereka.

3.6 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner,


karena itu diperlukan adanya alat ukur untuk menentukan validitas dan
realibilitas. Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuisioner, yaitu
keharusan sebuah angket untuk valid dan reliabel. Dalam penelitian ini
pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, karena itu diperlukan adanya
alat ukur untuk menentukan validitas dan realibilitas.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas merupakan alat ukur menentukan sejauh mana alat ukur


penelitian mampu mengukur variabel yang terdapat dalam suatu penelitian, atau
dengan kata lain bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan
tingkat akurasi suatu alat ukur. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada
hasil output SPSS pada table correlation, Pengambilan Keputusan jika nilai r
hitung > r tabel atau nilai sig < 0,05 maka item pertanyaan tersebut dianggap
valid.

Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan analisis factor yang dapat
mengungkapkan karakteristik tersamar yang dimiliki oleh setiap unit observasi
dari sejumlah besar dan maupun setiap sekumpulan variabel. Karakteristik
tersamar tersebut berupa besarnya pengaruh setiap faktor dalam suatu dimensi
baru yang disebut faktor. Faktor-faktor dibentuk dengan mereduksi keseluruhan
kompleksitas dari data dengan memanfaatkan interkorelasi dari variabel, sebagai
hasilnya akan diperoleh faktor-faktor yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah
variabel awalnya.

3.6.2 Uji Reliabilitas

4
Universitas Esa Unggul

Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran


dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok objek yang sama
diperoleh hasil relatif sama, meskipun tetap ada toleransi bila terjadi perbedaan.
Uji reliabilitas ini menggunakan metode alpha cronbach pada penelitian ini
menggunakan nilai 0.50 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan
dikatakan variabel jika nilai alpha cronbach >0,50.

Jika nilai alpha > 0,6 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh
tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Jika
alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel: Segera
identifikasi dengan prosedur analisis per item. Item Analysis adalah kelanjutan
dari tes Alpha sebelumnya guna melihat itemitem tertentu yang tidak reliabel.
Lewat Item Analysis ini maka satu atau beberapa item yang tidak reliabel dapat
dibuang sehingga alpha dapat lebih tinggi lagi nilainya.

Nilai tiap-tiap item sebaiknya ≥ 0.40 sehingga membuktikan bahwa item


tersebut dapat dikatakan punya reliabilitas Konsistensi Internal. Item-item yang
punya koefisien korelasi < 0.40 akan dibuang kemudian Uji Reliabilitas item
diulang dengan tidak menyertakan item yang tidak reliabel tersebut. Demikian
terus dilakukan hingga Koefisien Reliabilitas masing-masing item adalah ≥ 0.40.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang


diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Metode yang digunakan Skewness dengan kreteria jika nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.
Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil daro 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal.

2. Uji Multikoliniearitas

Uji Multikolinearitas tujuannya adalah untuk mengetahui apakah


model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel

5
Universitas Esa Unggul

indipenden. Sehingga apabila terjadi korelasi antar variabel independen


maka dinamakan adanya problem multikolinearitas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas (korelasi diantara
variabel independent). Multikoliniearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Untuk bebas dari masalah
tersebut, nilai tolerance harus <0.1 dan nilai VIF >10.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi


korelasi antara residual (anggota) pada serangkaian observasi tertentu
dalam suatu periode tertentu. Terdapat metode yang digunakan menguji
ada tidaknya gejala autokorelasi. Dengan metode Durbin Watson (DW-
Test). Hipotesis yang akan diuji adalah :

H0 : Tidak ada autokorelasi (r=0).


Ha : Ada auto korelasi (r’’’0)

4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan ketidaksamaan variasi variabel pada


semua pengamatan dan kesalahan yang terjadi dalam memperlihatkan
hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih
variabel independen sehingga kesalahan tersebut tidak random.
Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi
yang ditetapkan sebelumnya (α=5%). Apabila koefisien signifikansi
lebih besar tingkat yang ditetapkan maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas.

3.6.5 Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur adalah bagian dari model regresi yang dapat digunakan untuk
menganalisis hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Sistem hubungan sebab akubat tersebut menyangkut dua jenis variabel,
yaitu variabel bebas (eksogen) yang biasa disimbolkan dengan huruf X1 ,X2 ,…Xn
dan variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi (endogen) yang biasa
disimbolkan dengan huruf Y1 ,Y2 ,…Yn .

6
Universitas Esa Unggul

Dalam analisis jalur pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen


dapat berupa pengaruh langsung dan tidak langsung. Berbeda dengan model
regresi biasa dimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
hanya berbentuk pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung suatu variabel
eksogen terhadap variabel endogen adalah melalui variabel antara ( Variabel
Intervening).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaitf, metode survei dan


teknik analisis jalur. Variabel pada analisis jalur terdiri dari variabel eksogen dan
endogen. Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (path analysis).

3.6.6 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji parsial dengan uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara
parsial atau secara sendiri-sendiri (individu) variabel independen
mempengaruhi variabel dependen atau tidak. Kriteria Pengujiannya adalah:

a. H0 : βi = 0 (tidak ada pengaruh dari masing-masing variabel independen


secara parsial terhadap variabel dependen).
b. H1 : βi ≠ 0 (ada pengaruh dari masing-masing variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen).

Hipotesis diterima atau ditolak, ditentukan dengan dengan nilai sebagai


berikut :

a. Terima H0, jika nilai sig t > 0,05 atau t hitung < t tabel.
b. Terima Ha, jika nilai sig t < 0,05 atau t hitung > t tabel

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik f)

Uji f bertujuan untuk menunjukan apakah semua variabel independen yang


dimasukan dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan kriteria pengujiannya
adalah sebagai berikut :

7
Universitas Esa Unggul

a. H0 : b1, b2 = 0 (tidak ada pengaruh secara bersama-sama variabel


independen terhadap dependen).
b. H1 : b1, b2 ≠ 0 (ada pengaruh secara bersama-sama variabel independen
terhadap dependen).

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) merupakan ukuran yang mengatakan seberapa


baik garis regresi sampel sesuai dengan datanya. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai koefisien determinasi yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.
Koefisien Determinasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
bantuan program SPSS.

Anda mungkin juga menyukai