Anda di halaman 1dari 51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

A. Sejarah dan Profil Perusahaan

Kiroro Bakery Sidoarjo adalah sebuah toko yang bergerak dalam

bidang makanan atau yang lebih spesifiknya yakni tart atau roti. Kiroro

Bakery berlokasi di Jl. Raya Pondok Jati Blok AK 4-5 No. 02 Sidoarjo.

Sebelumnya toko tersebut membuka otletnya di daerah Jenggolo Sidoarjo.

Karna tarif sewanya yang semakin mahal, sehingga pihak kiroro

memutuskan untuk sewa tempat di tempat lain yakni di pondok jati. Toko

tersebut di buka pertama kali oleh pemiliknya yakni Bapak Yongky

Hartono pada tahun 2014, sudah selama 6 tahun menghidangkan sejumlah

roti dengan berbagai varian rasa kepada pelanggan baik warga Sidoarjo

sendiri maupun luar Kota Sidoarjo. Karyawan Kiroro Bakery Sidoarjo

sebanyak kurang lebih 10 orang yang terbagi menjadi beberapa divisi

seperti kasir, produksi serta manajer toko yang di pimpin oleh Bapak Jhofy

Andika Bayu. Kiroro Bakery setiap hari buka pada pukul 08.00-21.00

WIB.

B. Visi dan Misi

1. Visi
Menyediakan produk roti yang berkualitas tinggi dengan harga

yang terjangkau dan bersaing serta memberikan pelayanan terbaik

terhadap konsumen.

2. Misi

a. Memberikan produk dan pelayanan yang terbaik dengan

memberikan standart kualitas terbaik bagi seluruh kalangan

b. Mengembangkan inovasi produk secara berkala dengan

mengutamakan standart dan kualitas produk

c. Memberikan kepuasan terhadap konsumen melalui kualitas produk

dan pelayanan yang baik bagi pelanggan

MANAGER (Jhofy
3. Struktur Organisasi Andika)

SDDDDD

CREW LEADER (Fitriyah KEPALA PRODUKSI (Ari


Ulfa) Wibowo)

SDDDDD STAFFSDDDDD
PRODUKSI1.
STAFF STAFF GUDANG Khoirul Faizin2. M.
KASIR1. (Indah Hayu) Sahlan3. Salwa
Novita2. Iis3. Abida
Fatonah SDDDDD

SDDDDD SDDDDD

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Kiroro Bakery Sidoarjo


Sumber: Kiroro Bakery Sidoarjo, 2020
4. Deskripsi Jabatan

a. Manajer, merupakan seseorang yang bekerja melalui orang lain dan

bertugas mengkordinasikan kegiatan-kegiatan kerja guna mencapai

sasaran yang telah di tentukan oleh organisasi

b. Crew leader, merupakan orang yang bertugas mengarahkan,

membimbing dan memberikan instruksi kepada sekelompok

individu dengan tujuan mencapai hasil yang baik dalam sebuah

tim.

c. Kepala Produksi, merupakan seseorang yang bertugas mengawasi

pelaksanaan proses produksi agar sesuai dengan standart yang telah

di tetapkan.

4. Logo Perusahaan

4.2 Analisis Data dan Hasil Penelitian

A. Analisis Deskriptif
Pada bagian berikut akan mendiskripsikan data-data yang

diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan keadaan

atau kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan

untuk memahami hasil penelitian.

1. Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Frekuensi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


Laki-Laki 67 67%
Perempuan 33 33%
Total 78 100%
Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden terbanyak

adalah laki laki yaitu sebanyak 67 orang atau 67% dibanding perempuan

hanya 33 orang atau 33%. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan di

Kiroro Bakery Sidoarjo sebagian besar adalah laki-laki.

2. Usia Responden

Tabel 4.2
Frekuensi

Usia Frekuensi Presentase


17 – 28 94 94%
29 – 39 3 3%
40 – 50 2 2%
>50 Tahun 1 1%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa untuk usia responden

yang terbanyak adalah usia 17-28 tahun yaitu sebanyak 94 orang atau

94%, diikuti dengan usia responden 29 – 39 tahun sebanyak 3 orang atau

3% juga usia 40 – 50 tahun sebanyak 2 orang atau 2% dan yang paling

sedikit berada pada usia >50 tahun yaitu sebanyak 1 orang atau 1%.

3. Lama Berlangganan

Tabel 4.3

Frekuensi Lama Berlangganan

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


<1 Tahun 84 84%
1-2 Tahun 10 10%
>2 Tahun 6 6%
Total 100 100%

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.3 dapat di ketahui bahwa lama berlangganan

pelanggan Kiroro Bakery Sidoarjo terbanyak untuk <1 Tahun yaitu 84

orang atau 84%, lalu di ikuti dengam 1-2 Tahun yaitu sebanyak 10 orang

atau 10%, dan yang paling sedikit yaitu >2 Tahun yaitu sebanyak 6 orang

atau 6%.

B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Salah satu cara agar data dapat dengan mudah dipahami, maka
analisis deskriptif adalah salah satu dari bagian statistik yang digunakan.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Display Produk,

Potongan Harga, dan Promosi Penjualan Terhadap Pembelian Impulsif

melalui Emosi Positif sebagai variabel intervening. Pengukuran pada

variabel tersebut menggunakan skor 1 untuk terendah dan 5 untuk skor

tertinggi. Sehingga interval skor tersebut adalah:

Interval = (Nilai Maksimal – Nilai Minimal) / (Jumlah Kelas)

Interval = (5-1) / 5 = 0.8

Berdasarkan pada perhitungan diatas, maka skala distribusi

kriteria pendapat adalah sebagai berikut:

Sangat Rendah : 1.00 – 1.8

Rendah : 1.81 – 2.6

Cukup : 2.61 – 3.4

Tinggi : 3.41 – 4.2

Sangat Tinggi : 4.21 – 5

1. Hasil Analisis Variabel Eksogen

Variabel eksogen pada penelitian ini adalah Display Produk,

Potongan Harga, Promosi Penjualan. Hasil analisis desktiptif terhadap

variabel eksogen ditunjukkan pada Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan Tabel 4.6.
Tabel 4.4
Display Produk
Kode Item Mean Kriteria

Display Produk padaKiroro


Sangat
X1.1 Bakery mempunyai tata letak 1.790
Rendah
yang bagus

Display Produk pada Kiroro


X1.2 Bakery sesuai dengan kelompok 1.830 Rendah
produk

Display Produk pada Kiroro


X1.3 1.850 Rendah
Bakery mudah di jangkau

Display Produk Kiroro Bakery


Sangat
X1.4 pada etalase memudahkan melihat 1.790
Rendah
pilihan produk

Sumber : Data Primer diolah, 2020


Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.4 menunjukkan

bahwa rata-rata penilaian responden terhadap variabel display produk

termasuk dalam kriteria rendah dengan nilai sebesar 1.850 yang

terdapat pada item pernyataan dengan kode X1.3 yaitu “Display

Produk pada Kiroro Bakery mudah di jangkau”. Berdasarkan hasil

tersebut dapat dinyatakan bahwasanya display produk memberikan

pengaruh yang rendah kepada pelanggan.

Tabel 4.5
Potongan Harga
Kode Item Mean Kriteria

Frekuensi potongan harga pada


X2.1 2.040 Rendah
Kiroro Bakery cukup sering

Besaran Potongan Harga pada


X2.2 1.970 Rendah
Kiroro Bakery sangat ekonomis

Waktu Potongan Harga pada


X2.3 Kiroro Bakery pada saat event 1.970 Rendah
tertentu saja

Sumber : Data Primer diolah, 2020

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.5

menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden terhadap variabel

potongan harga termasuk dalam kriteria rendah dengan nilai sebesar

2.040 yang terdapat pada item pernyataan dengan kode X2.1 yaitu

“frekuensi potongan harga pada kiroro bakery cukup sering”.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwasanya potongan

harga memberikan pengaruh yang rendah kepada pelanggan.

Tabel 4.6
Promosi Penjualan
Kode Item Mean Kriteria

Sampel saat Promosi


X3.1 Penjualandiberikan ke beberapa 2.070 Rendah
pengunjung untuk di coba

Kupon yang di berikan saat


X3.2 Promosi Penjualan pada Kiroro 2.010 Rendah
Bakerycukup menghemat

Promosi Penjualan pada Kiroro


X3.3 Bakery memiliki daya tarik yang 2.060 Rendah
bagus
Sumber: Data Primer diolah, 2020

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.6

menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden terhadap variabel

promosi penjualan termasuk dalam kriteria rendah dengan nilai

sebesar 2.070 yang terdapat pada item pernyataan dengan kode X3.1

yaitu “Sampel saat Promosi Penjualan diberikan ke beberapa

pengunjung untuk di coba”. Berdasarkan hasil tersebut dapat

dinyatakan bahwasanya promosi penjualan memberikan pengaruh

yang rendah kepada pelanggan.

2. Hasil Analisis Variabel Intervening

Tabel 4.7
Emosi Positif

Kode Item Mean Kriteria

Saya merasa senang membeli


Z.1 1.950 Rendah
produk Kiroro Bakery

Saya tidak pernah ragu membeli


Z.2 pada saat promo berlangsung di 1.920 Rendah
Kiroro Bakery

Saya merasa tertarik membeli


Z.3 pada saat melihat produk baru 2.040 Rendah
pada Kiroro Bakery
Suasana Kiroro Bakery
Z.4 memberikan emosi positif saat 2.000 Rendah
memilih produk

Sumber : Data Primer diolah, 2020


Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.7

menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden terhadap variabel

emosi positif termasuk dalam kriteria rendah dengan nilai sebesar

2.040 yang terdapat pada item pernyataan dengan kode Z.3 yaitu

“Saya merasa tertarik membeli pada saat melihat produk baru pada

Kiroro Bakery”. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan

bahwasannya emosi positif memberikan pengaruh rendah kepada

pelanggan.

3. Hasil Analisis Variabel Endogen

Tabel 4.8
Pembelian Impulsif

Kode Item Mean Kriteria

Saya memiliki ketertarikan


Y.1 terhadap Kiroro Bakery karena 1.960 Rendah
sesuai dengan keinginan saya
Saya memilih produk Kiroro
Bakery karena saya telah
Y.2 1.990 Rendah
memilikiinformasi yang meyakini
bahwa merek ini berkualitas
Saya telah melakukan evaluasi
Y.3 terhadap Kiroro Bakery sebelum 2.130 Rendah
melakukan pembelian
Produk Kiroro Bakery memiliki
Y.4 daya tarik dalam pembelian tidak 2.120 Rendah
terencana
Tidak ada keraguan saat saya
Y.5 membeli produk Kiroro Bakery 2.180 Rendah
Sidoarjo

Sumber : Data Primer diolah, 2020


Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.8

menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden terhadap variabel

pembelian impulsif termasuk dalam kriteria rendah dengan nilai

sebesar 2.180 yang terdapat pada item pernyataan dengan kode Y.5

yaitu “Tidak ada keraguan saat saya membeli produk Kiroro Bakery

Sidoarjo”. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwasanya

pembelian impulsif memberikan pengaruh rendah.

C. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)

Evaluasi model pengukuran (outer model). Dilakukan untuk

menilai validitas dan reabilitas model. Model pengukuran (outer model)

digunakan untuk menilai validitas dan reabilitas model.

1. Convergent Validity

Convergent Validity model pengukuran dengan item yang

memiliki nilai berdasarkan korelasi antara skor item dan nilai

konstruk. Indeks Convergent Validity adalah diukur dengan faktor

AVE, composite reability, R square, cronbachs alpha.

Hasil indeks AVE, composite reability, R square, cronbachs alpha

dapat dilihat tabel 4.9

Hasil 4.9
Convergent Validity

Cronbach's Composite Average Variance


Alpha Reliability Extracted (AVE)

X1 0.834 0.890 0.672

X2 0.789 0.876 0.703


Z 0.855 0.902 0.698

Y 0.857 0.898 0.638

Sumber : Data Primer diolah, 2020

Kriteria validitas dan reabilitas juga dapat dilihat dari nilai

reabilitas dan nilai AVE dari masing-masing variabel. Variabel

dikatakan memiliki reabilitas yang tinggi jika nilai cronbach's Alpha

diatas 0.7 dan AVE berada diatas 0.5. Berdasarkan tabel 4.9

dinyatakan bahwa seluruh variabel memenuhi kriteria valid realibel

karena nilainya diatas angka yang ditetapkan. Berikut adalah hasil uji

outer model yang menunjukkan nilai outer loading dengan

menggunakan alat analisis SmartPLS 3.2.7.

Gambar 4.2
Hasil Uji Outer Model

Dari hasil analisis yang ditunjukkan oleh gambar 4.2

menunjukkan bahwa sebanyak 19 dari keseluruhan variabel memiliki


nilai lebih besar dari 0.6. Untuk melihat nilai loading factor, data

konstruk semua variabel dapat dilihat dalam tabel 4.10.

Tabel 4.10
Nilai Loading Factor Konstruk Semua Variabel

Konstruk Kode Item Loading Factor


X1.1 0.864
Display X1.2 0.890
Produk
X1.3 0.780
(X1)
X1.4 0.734
Potongan X1.1 0.823
Harga X1.2 0.833
(X2) X1.3 0.858
X1.1 0.804
Promosi
X1.2 0.872
Penjualan
(X3) 0.807
X1.3
Z.1 0.874 Sumber:
Emosi Z.2 0.808 Data
Positif (Z) Z.3 0.857 primer
Z.4 0.799 diolah,
Y.1 0.836 2020
Pembelian Y.2 0.871
Impulsif Y.3 0.709
(Y) Y.4 0.768
Y.5 0.801
Berdasarkan hasil estimasi loading factor pada tabel 4.10, nilai

item yang dihasilkan oleh konstruk display produk, potongan harga,

promosi penjualan, emosi positif dan pembelian impulsif telah

memenuhi nilai standar convergent validity karena semua faktor


bernilai lebih dari 0.7, dan dapat disimpulakan bahwa seluruh

konstruk adalah valid.

2. Uji Validitas dengan Discriminant Validity

Discriminant validity merupakan nilai cross loading faktor

yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki

diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai

loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan

dengan nilai yang lain. Dengan standar nilai > 0.7. Berdasarkan tabel

4.11 nilai cross loading pada setiap konstruk memiliki nilai lebih dari

0.7. Hal ini menunjukkan bahwa variabel manifest dalam penelitian

ini telah tepat menjelaskan variabel latennya dan membuktikan bahwa

seluruh item tersebut valid.

Tabel 4.11
Tabel Cross Loading
X1 X2 X3 Y Z
X1.1 0.864 0.563 0.552 0.636 0.611
X1.2 0.890 0.496 0.464 0.611 0.556
X1.3 0.780 0.435 0.426 0.462 0.567
X1.4 0.734 0.520 0.452 0.574 0.529
X2.1 0.616 0.823 0.517 0.649 0.638
X2.2 0.425 0.833 0.572 0.548 0.608
X2.3 0.501 0.858 0.521 0.595 0.634
X3.1 0.355 0.437 0.804 0.538 0.442
X3.2 0.527 0.624 0.872 0.743 0.604
X3.3 0.538 0.503 0.807 0.618 0.576
Y.1 0.595 0.529 0.694 0.836 0.697
Y.2 0.600 0.655 0.744 0.871 0.640
Y.3 0.597 0.559 0.491 0.709 0.616
Y.4 0.510 0.502 0.561 0.768 0.566
Y.5 0.500 0.605 0.581 0.801 0.727
Z.1 0.633 0.616 0.636 0.763 0.874
Z.2 0.532 0.607 0.476 0.567 0.808
Z.3 0.512 0.642 0.519 0.664 0.857
Z.4 0.620 0.638 0.563 0.706 0.799
Sumber : Data Primer diolah, 2020

3. Composite Reability

Untuk mengukur reabilitas suatu konstruk dalam PLS-SEM

dengan aplikasi SmartPLS, digunakan dua cara yaitu dengan

Cronbach’s Alpha dan Composite Reability. Namun, penilaian

menggunakan Cronbach’s Alpha memberikan nilai yang lebih rendah

sehinga disarankan untuk menggunakan Composite Reability dan

nilainya harus lebih dari 0.7.

Pada tabel 4.12 dibawah ini dapat dilihat bahwa semua nilai

variabel dalam pengujian reabilitas baik mengunakan Cronbach’s

Alpha maupun Composite Reability memiliki nilai diatas 0.7, dan nilai

pengujian validitas menggunakan AVE dengan nilai lebih dari 0.5.

oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel yang diujikan valid

dan reliabel, sehingga dapat dilakukan pengujian model struktural.

Tabel 4.12
Konstruk Reabilitas dan Validitas

Cronbach's Composite (AVE


Variabel
Alpha Reliability )
Display Produk (X1) 0.834 0.890 0.672

Potongan Harga (X2) 0.789 0.876 0.703

Promosi Penjualan (X3) 0.772 0.867 0.685

Emosi Positif (Z) 0.857 0.898 0.638

Pembelian Impulsif (Y) 0.855 0.902 0.698


Sumber : Data Primer diolah, 2020

D. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Evaluasi model struktural bertujuan untuk memprediksi hubungan

antar variabel laten berdasarkan pada teori subtantif model sktruktural

dievaluasi dengan menggunakan R-Square untuk konstruk dependen.

1. R-Square (R2)

R-Square digunakan untuk menukur kekuatan prediksi dari model

struktural. R-Square menjelaskan pengaruh variabel laten eksogen tertentu

terhadap variabel laten endogen apakah memiliki pengaruh yang subtantif.

Nilai R-Square 0.67, 0.33 dan 0.19 menunjukkan model yang kuat,

moderat dan lemah (Chin et al dalam Ghozali dan Latan, 2015).

Tabel 4.13
R-Squares

Item R Square R Square


Adjusted
Pembelian Impulsif (Y) 0,780 0.771

Emosi Positif (Z) 0,670 0,656

Sumber : Data Primer diolah, 2020


Dari hasil R-Squares pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai R-

Squares adalah 0.780 untuk Pembelian Impulsif, dan 0,670 untuk variabel

Emosi Positif yang artinya variabel laten eksogen memiliki pengaruh yang

kuat terhadap variabel endogen.

Nilai Adjusted R Square memiliki nilai dengan interval antara 0

sampai 1. Artinya, apabila nilai adjusted R Square mendekati 1, maka

menunjukkan variabel laten eksogen menjelaskan variasi variabel laten

endogen. Berdasarkan hasil uji di atas, nilai adjusted R Square sebesar

0,771 untuk Pembelian Impulsif, dan 0,656 untuk variabel Emosi Positif .

Maka dapat dinyatakan bahwa sebesar 77,1% dan 65,6% variasi yang

terjadi pada variabel endogen dijelaskan oleh variabel eksogen, sedangkan

sisanya dijelaskan oleh varibel lain di luar penelitian.

E. Uji Hipotesis

Penelitian ini memiliki 7 hipotesis yang diajukan untuk meneliti

Pengaruh Display Produk, Potongan Harga, Promosi Penjualan Terhadap

Pembelian Impulsif dengan Emosi Positif Sebagai Variabel Intervening.

Untuk mengetahui apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak dapat

dilakukan dengan memperhatikan nilai signifikan antar konstruk, t-statistik

dan p-value. Dengan cara tersebut, maka estimasi pengukuran dan standar

error tidak lagi dihitung dengan asumsi klasik, tetapi didasarkan pada

observasi empiris. Dalam metode resampling bootstapping pada penelitian

ini.. Hasil hipotesis tersebut dianalisis menggunaakan analilsis hipotesis


diterima jika nilai signifikan t-value lebih besar dari 1.96 dan atau nilai p-

values kurang dari 0.05 sebagai berikut :

Tabel 4.14
Koefisien Jalur Bootstrapping

Origina Standard
Sample T Statistics P
l Deviatio
Konstruk Mean (|O/STDEV| Value
Sample n
(M) ) s
(O) (STDEV)
Display Produk (X1) ->
0.163 0.149 0.113 1.448 0.148
Pembelian Impulsif (Y)
Display Produk (X1) ->
0.306 0.298 0.086 3.577 0.000
Emosi Positif (Z)
Potongan Harga (X2) -
> Pembelian Impulsif 0.084 0.101 0.111 0.754 0.451
(Y)
Potongan Harga (X2) -
0.424 0.418 0.101 4.179 0.000
> Emosi Positif (Z)
Promosi Penjualan
(X3) -> Pembelian 0.363 0.366 0.079 4.606 0.000
Impulsif (Y)
Promosi Penjualan
(X3) -> Emosi Positif 0.212 0.223 0.099 2.141 0.033
(Z)
Emosi Positif (Z) ->
0.399 0.398 0.122 3.275 0.001
Pembelian Impulsif (Y)
Sumber : Data Primer diolah, 2020

Berdasarkan hasil Bootstrapping Koefisien Jalur yang terdapat

pada tabel 4.14 penentuan hipotesis diterima atau ditolak dijelaskan

sebagai berikut:

Hipotesis pertama yang menguji hubungan display produk terhadap

emosi positif. Berdasarkan hasil koefisien jalur di atas menunjukkan hasil

sampel asli sebesar 0,306 dan t statistik sebesar 3,577 dengan signifikasi

(P Values) 0,000. Artinya t hitung > t tabel (3,577 > 1,96), p-values
sebesar 0,000 < 0,05. Maka hipotesis pertama dalam penelitian ini

diterima. Dari hasil data tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa display

produk (X1) berpengaruh signifikan terhadap emosi positif (Z) dengan

arah hubungan positif..

Hipotesis kedua yang menguji hubungan potongan harga terhadap

emosi positif. Berdasarkan hasil koefisien jalur di atas menunjukkan hasil

sampel asli sebesar 0,424 dan t statistik sebesar 4,179 dengan signifikasi

(P Values) 0,000. Artinya t hitung > t tabel (4,179 > 1,96), p-values

sebesar 0,000 < 0,05. Maka hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima.

Dari hasil data tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa potongan harga

(X2) berpengaruh signifikan terhadap emosi positif (Z) dengan arah

hubungan positif.

Hipotesis ketiga yang menguji hubungan promosi penjualan

terhadap emosi positif. Berdasarkan hasil koefisien jalur di atas

menunjukkan hasil sampel asli sebesar 0,212 dan t statistik sebesar 2,141

dengan signifikasi (P Values) 0,033. Artinya t hitung > t tabel (2,141 >

1,96), p-values sebesar 0,033 < 0,05. Maka hipotesis ketiga dalam

penelitian ini diterima. Dari hasil data tersebut, dapat diinterpretasikan

bahwa promosi penjualan (X3) berpengaruh signifikan terhadap emosi

positif (Z) dengan arah hubungan positif.

Hipotesis keempat yang menguji hubungan display produk

terhadap pembelian impulsif. Berdasarkan hasil koefisien jalur di atas

menunjukkan hasil sampel asli sebesar 0,163 dan t statistik sebesar 1.448
dengan signifikasi (P Values) 0,148. Artinya t hitung > t tabel (1,448 <

1,96), p-values sebesar 0,148 > 0,05. Maka hipotesis keempat dalam

penelitian ini ditolak. Dari hasil data tersebut, dapat diinterpretasikan

bahwa Display Produk (X1) tidak berhasil membuktikan adanya

hubungan pembelian impulsif (Y). Dengan kata lain, X1 tidak

berpengaruh signifikan terhadap Y dengan arah hubungan positif.

Hipotesis kelima yang menguji hubungan potongan harga terhadap

pembelian impulsif. Berdasarkan hasil koefisien jalur di atas menunjukkan

hasil sampel asli sebesar 0,084 dan t statistik sebesar 0,754 dengan

signifikasi (P Values) 0,451. Artinya t hitung > t tabel (0,754 < 1,96), p-

values sebesar 0,451 > 0,05. Maka hipotesis kelima dalam penelitian ini

ditolak. Dari hasil data tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa potongan

harga (X2) tidak berhasil membuktikan adanya hubungan pembelian

impulsif (Y) . Dengan kata lain potongan harga (X2) tidak berpengaruh

signifikan terhadap pembelian impulsif (Y) dengan arah hubungan positif..

Hipotesis keenam yang menguji hubungan promosi penjualan

terhadap pembelian impulsif. Berdasarkan hasil koefisien jalur di atas

menunjukkan hasil sampel asli sebesar 0,363 dan t statistik sebesar 4,606

dengan signifikasi (P Values) 0,000 Artinya t hitung > t tabel (4,606 >

1,96), p-values sebesar 0,000 < 0,05. Maka hipotesis keenam dalam

penelitian ini diterima. Dari hasil data tersebut, dapat diinterpretasikan

bahwa promosi penjualan (X3) berhasil membuktikan adannya hubungan

dengan pembelian impulsif (Y). Dengan kata lain, promosi penjualan (X3)
berpengaruh signifikan terhadap pembelian impulsif (Y) dengan arah

hubungan positif..

Hipotesis ketujuh yang menguji hubungan emosi positif terhadap

pembelian impulsif. Berdasarkan hasil koefisien jalur di atas menunjukkan

hasil sampel asli sebesar 0,399 dan t statistik sebesar 3,275 dengan

signifikasi (P Values) 0,001. Artinya t hitung > t tabel (3,275 > 1,96), p-

values sebesar 0,001 < 0,05. Maka hipotesis ketujuh dalam penelitian ini

diterima. Dari hasil data tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa emosi

positif (Z) berhasil membuktikan adannya hubungan dengan pembelian

impulsif (Y). Dengan kata lain, emosi positif (Z) berpengaruh signifikan

terhadap pembelian impulsif (Y) dengan arah hubungan positif.


BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang

dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen dengan menggunakan data penelitian, hasil penelitian

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hipotesis Pertama : Ada Pengaruh Display Produk Terhadap Emosi

Positif

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa didsplay

produk (X1) berpengaruh signifikan dengan arah hubungan yang positif

terhadap emosi positif (Z). Hal ini dilihat berdasarkan hasil koefisien jalur

menunjukkan t statistik sebesar 3,577 dengan signifikasi (P Values) 0,000.

Artinya t hitung > t tabel (3,577> 1,96), p-values sebesar 0,000 < 0,05.

Nilai sampel asli sebesar sebesar 0,306. Dengan kata lain, display produk

berpengaruh signifikan secara negatif terhadap emosi positif. Artinya,


semakin baik tata letak atau display produk, maka kesan atau emosi positif

pelanggan terhadap produk tersebut semakin bagus. Sebaliknya, semakin

buruk display produk, maka semakin buruk emosi positif yang di terima

oleh pelanggan.

Display produk merupakan suatu kegiatan penataan barang yang

diterapkan perusahaan dengan tujuan menarik minat beli konsumen saat

memasuki sebuah toko (Pontoh, dkk, 2017).

Berdasarkan hasil penelitian Diensi Irkham Musyaffaq (2017)

Tata letak toko mempunyai istilah lain yang disebut sebagai Lay out. Lay

out juga berpengaruh terhadap emosi positif karena lay out memudahkan

konsumen untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Lay out yang baik

juga menciptakan kenyamanan, sehingga lay out tersebut mempengaruhi

emosi positif konsumen. Lay out yang menarik bisa mengesankan sesuatu

yang positif terhadap layanan peritel. Di dukung dengan hasil penelitian

tersebut yang menyatakan bahwa penataan produk terhadap emosi positif

memiliki efek positif signifikan.

2. Hipotesis Kedua : Ada Pengaruh Potongan Harga Terhadap Emosi

Positif

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa potongan

harga (X2) berpengaruh signifikan dengan arah hubungan yang positif

terhadap emosi positif (Z). Hal ini dilihat berdasarkan hasil koefisien

jalur menunjukkan t statistik sebesar 4,179 dengan signifikasi (P Values)

0,000. Artinya t hitung > t tabel (4,179> 1,96), p-values sebesar 0,000 <
0,05. Nilai sampel asli sebesar sebesar 0,424. Dengan kata lain, potongan

harga berpengaruh signifikan terhadap emosi positif. Artinya, semakin

sering memberikan potongan harga kepada pelanggam, maka akan timbul

kesan atau emosi positif pelanggan terhadap produk tersebut semakin

baik. Sebaliknya, jika tidak ada potongan harga untuk pelanggan sama

sekali, maka tidak ada kesan atau emosi positif yang di terima oleh

pelanggan.

Harga (price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan

uang. Untuk menarik para konsumen, maka produsen atau para penjual

dapat menggunakan kebijaksanaan harga promosi dan diskriminasi

harga. Harga promosi dapat dilakukan dengan cara menjual barang

dibawah harga pasar, menetapkan harga spesial, pada waktu atau event-

event tertentu, memberikan potongan kontan, penjualan dengan kredit

berbunga rendah, jangka cicilan lebih panjang, memberikan berbagai

macam bonus dsb. Memberikan deskriminasi harga dilakukan dengan

cara membuat harga berbeda menurut segmen konsumen anak-anak,

dewasa, manula, harga berbeda menurut kemasan, harga berbeda

menurut lokasi didalam kota/ di luar kota, harga berbeda karna waktu,

seperti tarif telepon malam dan siang hari, tempat rekreasi, hotel, dsb.

Berbeda tariknya pada hari libur dan hari-hari biasa. Namun adakalanya

konsumen tidak peduli dengan harga, biar mahal tapi dibeli juga, karena

alasan : barangnya unik/ langka, bergengsi/ ada nilai seni. Produk

tersebut tidak ada penggantinya, konsumennya orang kaya, atau harga


pembelian ditanggung oleh orang lain, atau bisa pula karena persediaan

barang makin menipis di pasar (Alma, 2002).

Berdasarkan hasil penelitian Ikhsan Banu Saputro (2019)

menjukkan bahwa price discount berpengaruh positif dan signifikan

terhadap positive emotion.

3. Hipotesis Ketiga : Ada Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Emosi

Positif

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa promosi

penjualan (X3) berpengaruh signifikan dengan arah hubungan yang positif

terhadap emosi positif (Z). Hal ini dilihat berdasarkan hasil koefisien jalur

menunjukkan t statistik sebesar 2,141 dengan signifikasi (P Values) 0,033.

Artinya t hitung > t tabel (4,179> 1,96), p-values sebesar 0,033 < 0,05.

Nilai sampel asli sebesar sebesar 0,212. Dengan kata lain, promosi

penjualan (X3) berpengaruh signifikan terhadap emosi positif (Z). Artinya,

semakin sering melakukan promosi penjualan kepada pelanggam, maka

akan timbul kesan atau emosi positif pelanggan terhadap produk.

Sebaliknya, jika tidak ada promosi penjualan untuk pelanggan sama sekali,

maka tidak ada kesan atau emosi positif yang di terima oleh pelanggan.

Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua

bagian, yaitu promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen

(consumer-oriented sales promotion) dan promosi penjualan yang

berorientasi kepada perdagangan (trade-oriented sales promotion).

Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen ditujukan kepada


pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa yang mencakup

pemberian kupon, pemberian sampel produk, potongan harga, undian

berhadiah, kontes dan sebagainya. Promosi penjualan yang berorinentasi

kepada perdagangan ditujukan kepada pihak-pihak yang menjadi perantara

pemasaran (marketing intermediaries), yaitu : para pedagang pengecer

(retailer), pedagang besar dan distributor. Bentuk-bentuk promosi jenis ini

antara lain berupa pemberian bantuan dana promosi, pengaturan atau

penyesuaian harga jual produk (price deal), kontes/ kompetisi penjualan,

pameran dagang dan sebagainya yang semuanya bertujuan untuk

mendorong pedagang untuk mempersiapkan stok dan mempromosikan

produk bersangkutan (Morissan, 2010)

Berdasarkan hasil penelitian Rosyida dan Anjarwati (2016)

menunjukkan bahwa melalui analisis path diperoleh hasil yang

memperlihatkan adanya hubungan positif antara promosi penjualan

dengan emosi positif. Selain itu menurut hasil penelitian Fahd dan

Sugiarto (2015) membuktikan bahwa promosi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap emosi positif.

4. Hipotesis Keempat : Tidak Ada pengaruh Pengaruh Display produk

Terhadap Pembelian Impulsif

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa display

produk (X1) tidak berpengaruh signifikan dengan arah hubungan yang

positif terhadap pembelian impulsif (Y). Hal ini dilihat berdasarkan hasil

koefisien jalur menunjukkan t statistik sebesar 1,448 dengan signifikasi (P


Values) 0,148. Artinya t hitung > t tabel (1,448 < 1,96), p-values sebesar

0,148 > 0,05. nilai sampel asli sebesar 0,163. Dengan kata lain, display

produk (X1) tidak berhasil membuktikan adannya hubungan dengan

pembelian impulsif (Y). Dengan kata lain, X1 tidak berpengaruh

signifikan terhadap Y.

Pilihan produk (product assortment) adalah kumpulan semua

produk dan barang yang ditawarkan untuk dijual oleh penjual tertentu

(Kotler dan Keller, 2009). Sehingga semakin banyaknya jenis produk

maka display produk harus di sesuaikan berdasarkan klasifikasi produk

tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian Dhameria, Vita dkk (2014),

menyatakan bahwa kualitas display produk berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap keputusan pembelian impulsif.

5. Hipotesis Kelima : Tidak Ada Pengaruh Potongan Harga terhadap

Pembelian Impulsif

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa potongan

harga (X2) tidak berpengaruh signifikan dengan arah hubungan yang

positif terhadap pembelian impulsif (Y). Hal ini dilihat berdasarkan hasil

koefisien jalur menunjukkan t statistik sebesar 0,754 dengan signifikasi (P

Values) 0,451. Artinya t hitung > t tabel (0,754 < 1,96), p-values sebesar

0,451 > 0,05. nilai sampel asli sebesar 0,084. Dengan kata lain, potongan

harga (X2) tidak berhasil membuktikan adanya hubungan dengan


pembelian impulsif (Y). Dengan kata lain, X2 tidak berpengaruh

signifikan terhadap Y.

Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual

kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas-aktivitas tertentu yang

dilakukan pembeli, misalnya membayar tagihan lebih cepat, membeli

dalam jumlah besar, atau membeli diluar musim atau periode permintaan

puncak. (Tjiptono, 2015)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rivie C.T. Warni

dan Willem J.F. Alfa Tumbuan (2015) dalam Nabilah, 2017, menyatakan

bahwa price discount berpengaruh parsial tetapi tidak signifikan terhadap

pembelian impulsif.

6. Hipotesis Keenam : Ada Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap

Pembelian Impulsif

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa promosi

penjualan (X3) berpengaruh signifikan dengan arah hubungan yang positif

terhadap pembelian impulsif (Y). Hal ini dilihat berdasarkan hasil

koefisien jalur menunjukkan t statistik sebesar 4,606 dengan signifikasi (P

Values) 0,000. Artinya t hitung > t tabel (4,606> 1,96), p-values sebesar

0,000 < 0,05. Nilai sampel asli sebesar sebesar 0,363. Dengan kata lain,

promosi penjualan (X3) berpengaruh signifikan terhadap pembelian

impulsif (Y). Artinya, semakin sering melakukan promosi penjualan

kepada pelanggan, maka akan timbul keinginan untuk membeli produk


secara tiba-tiba atau tidak terencana. Sebaliknya, jika tidak ada promosi

penjualan untuk pelanggan sama sekali, maka tidak ada pelanggan yang

membeli produk secara tiba-tiba atau tidak terenca. Dengan kata lain X3

berpengaruh signifikan terhadap Y.

Tujuan promosi penjualan bagi konsumen, meliputi upaya

mendorong pembelian unit-unit yang berukuran lebih besar, menciptakan

pengujian produk di antara non-pemakai, dan menarik orang yang beralih

merek dari pesaing. Bagi pengecer, tujuannya meliputi upaya membujuk

pengecer menjual jenis produk baru dan mempunyai tingkat persediaan

yang lebih tinggi, mendorong pembelian di luar musim, mendorong

penyediaan produk-produk terkait, mengimbangi promosi pesaing,

membangun kesetiaan merek, dan memperoleh pintu masuk ke gerai-gerai

eceran baru. Bagi tenaga penjualan, tujuannya meliputi mendorong

dukungan terhadap produk atau model baru, mendorong pencarian calon

pelanggan yang lebih banyak, dan merangsang penjualan diluar musim

(Kotler, dan Keller, 2008)

Berdasarkan hasil penelitian Umboh, dkk (2018), secara parsial

sales promotion berpengaruh signifikan terhadap impulse buying

behaviour. Selain itu, berdasarkan penelitian Aini, dkk (2016),

menyatakan bahwa promosi penjualan memiliki pengaruh signifikan

terhadap pembelian tidak terencana.


7. Hipotesis Ketujuh : Ada Pengaruh Emosi Positif Terhadap

Pembelian Impulsif

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa emosi

positif (Z) berpengaruh signifikan dengan arah hubungan yang positif

terhadap pembelian impulsif (Y). Hal ini dilihat berdasarkan hasil

koefisien jalur menunjukkan t statistik sebesar 3,275 dengan signifikasi (P

Values) 0,001. Artinya t hitung > t tabel (3,275 > 1,96), p-values sebesar

0,001 < 0,05. Nilai sampel asli sebesar sebesar 0,399. Dengan kata lain,

emosi positif (Z) berpengaruh signifikan terhadap pembelian impulsif (Y).

Artinya, apabila pelanggan sudah merasakan perasaan atau emosi positif

terhadap suatu produk yang ditawarkan maka akan timbul keinginan untuk

membeli produk secara tiba-tiba atau tidak terencana. Sebaliknya, jika

tidak ada perasaan atau emosi positif sama sekali, maka tidak ada

pelanggan yang membeli produk secara tiba-tiba atau tidak terenca.

Dengan kata lain Z berpengaruh signifikan terhadap Y.

Menurut Solomon (Radtya et. Al, 2018) dalam Muhyidin, dkk

(2019), suasana hati atau emosi seseorang atau kondisi psikologi pada saat

pembelian dapat memiliki dampak yang besar pada apa yang dia beli atau

bagaimana ia menilai pembeliannya.

Menurut Solomon (Inggrid, Suharyono, dan Srikandi, 2016) dalam

Muhyidin, dkk (2019) mengemukakan sebuah suasana hati konsumen

dapat memilliki dampak besar pada keputusan pembelian


Berdasarkan hasil penelitian Kwan (2016) membuktikan bahwa

positive emotion memiliki pengaruh signifikan terhadap impulse buying.

Pada hubungan ini positive emotion muncul disebabkan hasil dari

rangsangan internal dan eksternal individu yang pada akhirnya

mempengaruhi konsumen tersebut. Selain itu, dalam penelitian Murti, dan

Idris (2018) menyimpulkan bahwa variabel emosi positif berpengaruh

positif terhadap pembelian impulsif.

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh display produk,

potongan harga, promosi penjualan terhadap pembelian impulsif dengan

emosi positif sebagai variabel intervening

Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, berdasarkan analisis data

yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel penilaian display produk mempunyai pengaruh terhadap emosi

positif. Dapat di lihat dari uji t di dapatkan hasil variabel display produk

menunjukkan nilai signifikansi variabel display produk sebesar t hitung > t


tabel (3,577> 1,96), p-values sebesar 0,000 < 0,05. Dapat di simpulkan

bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin baik tata letak display produk pada kiroro bakery maka akan

memberikan dampak emosi positif kepada pelanggan.

2. Variabel potongan harga mempunyai pengaruh terhadap emosi positif.

Dapat di lihat dari uji t di dapatkan hasil variabel display produk

menunjukkan nilai signifikansi variabel potongan harga sebesar t hitung >

t tabel (4,179> 1,96), p-values sebesar 0,000 < 0,05. Dapat di simpulkan

bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin sering potongan harga di berikan oleh kiroro bakery maka akan

memberikan dampak emosi positif kepada pelanggan.

3. Variabel promosi penjualan mempunyai pengaruh terhadap emosi positif.

Dapat di lihat dari uji t di dapatkan hasil variabel promosi penjualan

menunjukkan nilai signifikansi variabel promosi penjualan sebesar t hitung

> t tabel (4,179> 1,96), p-values sebesar 0,033 < 0,05. Dapat di simpulkan

bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin sering promosi pejualan di lakukan oleh kiroro bakery maka akan

memberikan dampak emosi positif kepada pelanggan.

4. Variabel display produk tidak mempunyai pengaruh terhadap pembelian

impulsif. Dapat di lihat dari uji t di dapatkan hasil variabel display produk

menunjukkan nilai signifikansi variabel promosi penjualan sebesar t hitung

> t tabel (1,448 < 1,96), p-values sebesar 0,148 > 0,05. Dapat di simpulkan

bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa tata
letak display produk yang di lakukan oleh kiroro bakery belum

memberikan dampak pembelian impulsif kepada pelanggan. Sehingga

harus ada perbaikan dalam display produk agar dapat memberikan dampak

pembelian impulsif terhadap pelanggan.

5. Variabel potongan harga tidak mempunyai pengaruh terhadap pembelian

impulsif. Dapat di lihat dari uji t di dapatkan hasil variabel potongan harga

menunjukkan nilai signifikansi variabel potongan harga sebesar t hitung >

t tabel (0,754 < 1,96), p-values sebesar 0,451 > 0,05. Dapat di simpulkan

bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa

potongan harga yang di lakukan oleh kiroro bakery belum memberikan

dampak pembelian impulsif kepada pelanggan. Sehingga harus dilakukan

perbaikan dalam potongan harga agar dapat memberikan dampak

pembelian impulsif terhadap pelanggan.

6. Variabel promosi penjualan mempunyai pengaruh terhadap pembelian

impulsif. Dapat di lihat dari uji t di dapatkan hasil variabel promosi

penjualan menunjukkan nilai signifikansi variabel promosi penjualan

sebesar t hitung > t tabel (4,606> 1,96), p-values sebesar 0,000 < 0,05.

Dapat di simpulkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin sering dilakukan promosi penjualan oleh

kiroro bakery maka akan memberikan dampak pembelian impulsif kepada

pelanggan.

7. Variabel emosi positif mempunyai pengaruh terhadap pembelian impulsif.

Dapat di lihat dari uji t di dapatkan hasil variabel emosi positif


menunjukkan nilai signifikansi variabel emosi positif sebesar t hitung > t

tabel (3,275 > 1,96), p-values sebesar 0,001 < 0,05. Dapat di simpulkan

bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin baik emosi positif yang dapat di timbulan oleh kiroro bakery

kepada pelanggan maka akan memberikan dampak pembelian impulsif

terhadap pelanggan.

6.2 Saran

Penelitian ini masih membutuhkan beberapa perbaikan untuk

dilakukan pada penelitian selanjutnya yang memiliki keterkaitan

dengan objek penelitian yang sejenis sehingga dapat menjadikan

penelitian ini lebih baik. Adapun beberapa saran perbaikan yaitu

sebagai berikut:

1. Saran bagi pengelola toko

a. Display produk yang sajikan oleh kiroro bakery Sidoarjo sudah

baik, namun ada hal yang perlu di perhatikan yakni harus

sering dilakukan pengecekan terhadap penempatan produk

sebab pelanggan terkadang setelah mengambil produk di

letakkan di tempat yang bukan pada tempat sebelumnya.

b. Potongan harga yang diberikan oleh kiroro bakery Sidoarjo

baik tapi akan lebih baik jika pengelola toko melakukan

peningkatan lagi dalam memberikan potongan harga terhadap

pelanggan. Misalnya dalam waktu-waktu tertentu atau hari-hari


besar sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian

impulsif pada kiroro bakery Sidoarjo

c. Promosi penjualan yang di lakukan oleh kiroro bakery Sidoarjo

sudah cukup baik, sehingga harus di pertahankan dan di

tingkatkan kembali dalam melakukan promosi penjualan. Agar

pelanggan tertarik dan melakukan keputusan pembelian secara

tidak terencana.

d. Emosi positif yang diberikan oleh kiroro bakery Sidoarjo sudah

cukup baik. Dan akan lebih baik lagi misalkan dilakukan

peningkatan dalam display produk, potongan harga, dan

promosi penjualan. Sehingga mampu menarik konsumen agar

melakukan pembelian di kiroro bakery Sidoarjo.

e. Pembelian impulsif yang di dapatkan oleh kiroro bakery

Sidoarjo cukup baik. Namun ada beberapa hal yang perlu di

tingkatkan lagi, seperti kebersihan display produk, dan

publikasi produk di media sosial agar produk kiroro bakery

lebih di kenal masyaraka secara luas.

2. Saran bagi penelitian selanjutnya

Dalam penelitian ini akan lebih baik apabila dikembangkan

lagi dengan menambah variabel serta menambah jumlah

sampel penelitian, serta dengan menggunakan metode

penelitian yang berbeda, sehingga mendapatkan hasil yang

variatif.
6.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan

hanya pada konsumen di Kiroro Bakery Sidoarjo, selain itu hasil

penelitian ini tidak mewakili obyek secara keseluruhan di Kiroro

Bakery Sidoarjo tentang pembelian impulsif karena masih ada obyek

yang perlu di teliti di Kiroro Bakery Sidoarjo.

Daftar Pustaka

Aini, Qurrotul Nur; Suharyono; Hidayat, Kadarisman. 2016. Pengaruh


Atmosfer Toko dan Promosi Penjualan Terhadap Shopping
Emotion dan Pembelian Tidak Terencana. Jurnal Administrasi
Bisnis, Vol. 37, No. 1.
Alma, Buchari. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Edisi Revisi: Cetakan ke-5, Penerbit: Alfabeta, Bandung.
Ammar, Nariman &Alleil, Jawad. 2019. When 25% Off Plus 20% off
is Equal to 40% Off: MultipleDiscount Promotions are Preferred
to Single-Discount Promotions. Internasional Journal Of
Academic Research in Business and Social Sciences, Vol. 9 ,No.
6, E-ISSN: 2222-6990.
Batti, Anam. 2018. Sales Promotion and Price Discount Effect on
Consumer Purchase Intention with the Moderating Role of
Social Media in Pakistan. Internasional Journal Of Business
Management, Vol. 3 (4) : 50-58, ISSN : 2520-5943.
Dalihade, Meigie Putri; Massie, James D. D; Tielung, Maria V. J.
2017. Pengaruh Potongan Harga dan Store Atmosphere
Terhadap Impulse Buying Pada Matahari Departement Store
Mega Mall Manado. Jurnal EMBA, Vol. 5, No. 3, Hal. 3538-
3549, ISSN : 2303-1174.
Dhameria, Vita. 2014. Analisis Pengaruh Keunikan Desain Kemasan
Produk, Kondusivitas Store Environtment, Kualitas Display
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Impulsif. Jurnal Sains
Pemasaran Indonesia, Vol 13, no. 1, pp. 1-44, May.2014.
Khan, Nasreen; Hui, Lai Lai; Chen, Tan Booi& Hong Yong Hoe,
Hong Yong. 2016. Impulse Buying Behaviour of Generation Y
in Fashion Retail. International Journal of Business and
Management, Vol. 11, No. 1, ISSN 1833-3850 E-ISSN 1833-
8119.
Kotler, Philip; Armstrong, Gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran.
Edisi ke-8 : Jilid 2, Penerbit: Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip; Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran.
Edisi ke-13 : Jilid 1, Penerbit: Erlangga, Jakarta.
Lai, Fang-Ying; Lai, Chien-Yuan and Chiang, Hsiu-Sen. 2015.
Exploring the effects of online video advertising message
display, product placement, and product involvement on
advertising effectiveness. International Journal Of Economics
and Statistics, Vol 3, ISSN : 2309-0685.
Muhyidin, Ayi; Sunarya, Erry; Ramdan, Asep M. 2019. Analisis Store
Environment dan Emosi Positif Terhadap Impulse Buying.
Journal of Management and Bussines, Volume 1, Nomor 1, p-
ISSN : 2656-8918, e-ISSN : 2684-8317.
Nasib, 2017. Pengaruh Price Discount dan Bonus Pack Terhadap
Keputusan impulse Buying Pada PT. Toyota Auto 2000 Cabang
Sisingamangraja Medan. Journal Of Business Studies, Vol.2,
No.2, ISSN : 2443-3837.
Permatasari, Intan Mazidah; Arifin, Zaiunul; Sunarti. 2017. Pengaruh
Hedonic Consumption dan Mediator Emosi Positif Terhadap
Pembelian Impulsif. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 43, No. 2.
Pontoh, Marcella Engelin; Moniharapon, Silcyljeova; Roring, Ferdy.
2017. Pengaruh Display Produk dan Store Atmosphere
Terhadap Impulse Buying Pada Konsumen Matahari
Departement Store Mega Mall Manado. Jurnal EMBA, Vol. 5,
No. 2, Hal. 1823-1833, ISSN 2303-1174.
Situmorang,Syafrizal Helmi; Rini, Endang S & Muda, Iskandar.2017.
Customer Experience, Net Emotional Value and Net Promoter
Score on Muslim Middle Class Women in Medan. International
Journal of Economic Research, Vol 14, No. 20, ISSN : 0972-
9380.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Cetakan ke-27, Penerbit: Alfabeta, Bandung.
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Edisi ke-4, Penerbit: Andi,
Yogyakarta.
Umboh, Zefanya; Mananeke, Lisbeth; Samadi, Reitty. 2018. Pengaruh
Shopping Lifestyle, Fashion Involvement dan Sales Promotion
Terhadap Impulse Buying Behavior Konsmen Wanita di MTC
Manado. Jurnal EMBA, Vol. 6, No. 3, ISSN : 2303-1174.
Widiyono, Pakkanna, Mukhaer. 2013. Pengantar Bisnis Respon
Terhadap Dinamika Global. Edisi ke-2, Penerbit: Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Khan, Nasreen; Hui, Lai Lai; Chen, Tan Booi& Hong Yong Hoe,
Hong Yong. 2016. Impulse Buying Behaviour of Generation Y
in Fashion Retail. International Journal of Business and
Management, Vol. 11, No. 1, ISSN 1833-3850 E-ISSN 1833-
8119.

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO


PRODI MANAJEMEN PEMASARAN

PENGARUH DISPLAY PRODUK, POTONGAN HARGA DAN PROMOSI


PENJUALAN TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF MELALUI EMOSI
POSITIF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KIRORO
BAKERY SIDOARJO

PENGANTAR

Responden yang terhormat,

Saya Dwi Kartika, Mahasiswi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, sedang melakukan penelitian tentang

Pengaruh Display Produk, Potongan Harga, dan Promosi Penjualan Terhadap

Pembelian Impulsif melalui Emosi Positif Sebagai Variabel Intervening.

Kuesioner ini merupakan sumber data utama dalam penelitian ini, maka dimohon

kesediaan Bapak/Ibu atau Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini dengan tepat dan

benar. Semua informasi yang diterima sebagai hasil kuesioner ini bersifat rahasia

dan digunakan untuk kepentingan akademis. Atas partisipasinya, saya ucapkan

terima kasih.

Tertanda,

Peneliti.

Petunjuk :

1. Sesuai dengan pengetahuan, perasaan, dan pengalaman Bapak/Ibu, berikan

pendapat menjawab dengan jujur beberapa pertanyaan maupun pernyataan

di bawah ini sesuai dengan kenyataan yang ada, dengan cara memberikan

tanda checklist () yang menurut Bapak/Ibu paling benar atau paling

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.


2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja

3. Kriteria jawaban : (SS) : Sangat Setuju

(S) : Setuju

(RG) : Ragu-ragu

(TS) : Tidak Setuju

(STS) : Sangat Tidak Setuju

Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur : 17-28thn 29-39thn 40-50thn

>50thn

3. Jenis Kelamin : Pria Wanita

4. Lama Berlangganan : <1thn 2-3thn >3thn

Variabel Display Produk (X1)

No. Item Pernyataan SS S RG TS STS


1. Display Produk padaKiroro
Bakery mempunyai tata letak
yang bagus
2. Display Produk pada Kiroro
Bakery sesuai dengan
kelompok produk
3. Display Produk pada Kiroro
Bakery mudah di jangkau
4. Display Produk Kiroro
Bakery pada etalase
memudahkan melihat pilihan
produk

Variabel Potongan Harga (X2)

No. Item Pernyataan SS S RG TS STS


1. Frekuensi potongan
hargapada Kiroro Bakery
cukup sering
2. Besaran Potongan Harga
pada Kiroro Bakery sangat
ekonomis
3. Waktu Potongan Harga pada
Kiroro Bakery pada saat
event tertentu saja

Variabel Promosi Penjualan (X3)


No. Item Pernyataan SS S RG TS STS
1. Sampel saat Promosi
Penjualandiberikan ke
beberapa pengunjung untuk di
coba
2. Kupon yang di berikan saat
Promosi Penjualan pada
Kiroro Bakerycukup
menghemat
3. Promosi Penjualan pada
Kiroro Bakery memiliki daya
tarik yang bagus

Variabel Pembelian Impulsif (Y)

No. Item Pernyataan SS S RG TS STS


1. Saya memiliki ketertarikan
terhadap Kiroro Bakery karena
sesuai dengan keinginan saya
2. Saya memilih produk Kiroro
Bakery karena saya telah
memilikiinformasi yang
meyakini bahwa merek ini
berkualitas
3. Saya telah melakukan evaluasi
terhadap Kiroro Bakery
sebelum melakukan pembelian
4. Produk Kiroro Bakery
memiliki daya tarik dalam
pembelian tidak terencana
5. Tidak ada keraguan saat saya
membeli produk Kiroro
Bakery Sidoarjo

Variabel Emosi Positif (Z)


No. Item Pernyataan SS S RG TS STS
1. Saya merasa senang membeli
produk Kiroro Bakery
2. Saya tidak pernah ragu
membeli pada saat promo
berlangsung di Kiroro Bakery
3. Saya merasa tertarik membeli
pada saat melihat produk baru
pada Kiroro Bakery
4. Suasana Kiroro Bakery
memberikan emosi positif
saat memilih produk

Lampiran 2.
Data Tabulasi
X1. X1. X1. X1. X2. X2. X2. X3. X3. X3. Y1. Y1. Y1. Y1. Y1. Z1. Z1. Z1. Z1.
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4
2 2 1 1 1 3 3 2 3 1 2 3 4 4 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 4 2 4 2 3 2 2 3 4 2 2 2 1 3 2
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3
2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 3 3 3 3 1 2 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3
2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 2
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3
1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2
1 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3
1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2
2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1
3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2
2 1 1 1 3 3 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2
1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2
2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 3 1 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2
2 2 2 1 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1
1 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3
3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
2 1 2 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 4 2 3 5 3
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 4 2 3 1 3 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2
1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 2 2
1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 2 2
1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2
2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 4 3 2 3 4 4 2 4 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 3 1 5 3 1 3 1 3 4 2 4 2 4 5 2 2 2 2
2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1
2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 3 2 5 1 1 2 2 3 3
1 1 1 1 1 4 4 1 2 2 1 1 1 1 1 2 4 4 1
1 1 1 1 1 1 1 4 3 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1
1 1 2 2 3 2 3 2 1 4 1 2 3 1 4 3 1 2 4
2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2
2 2 2 1 3 3 2 3 1 3 2 2 1 3 3 1 2 2 2
1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2
1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2
1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2
1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2
1 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2

Lampiran Output
1. Path Koefisien

Origina Standard
Sample T Statistics P
l Deviatio
Konstruk Mean (|O/STDEV| Value
Sample n
(M) ) s
(O) (STDEV)
Display Produk (X1) ->
0.163 0.149 0.113 1.448 0.148
Pembelian Impulsif (Y)
Display Produk (X1) ->
0.306 0.298 0.086 3.577 0.000
Emosi Positif (Z)
Potongan Harga (X2) -
> Pembelian Impulsif 0.084 0.101 0.111 0.754 0.451
(Y)
Potongan Harga (X2) -
0.424 0.418 0.101 4.179 0.000
> Emosi Positif (Z)
Promosi Penjualan
(X3) -> Pembelian 0.363 0.366 0.079 4.606 0.000
Impulsif (Y)
Promosi Penjualan
(X3) -> Emosi Positif 0.212 0.223 0.099 2.141 0.033
(Z)
Emosi Positif (Z) ->
0.399 0.398 0.122 3.275 0.001
Pembelian Impulsif (Y)

2. Outer loading

  X1 X2 X3 Y Z
X1. 0.86
1 4        
X1. 0.89
2 0        
X1. 0.78
3 0        
X1. 0.73
4 4        
X2. 0.82
1   3      
X2. 0.83
2   3      
X2. 0.85
3   8      
X3. 0.80
1     4    
X3. 0.87
2     2    
X3. 0.80
3     7    
0.83
Y.1       6  
Y.2       0.87  
1
0.70
Y.3       9  
0.76
Y.4       8  
0.80
Y.5       1  
0.87
Z.1         4
0.80
Z.2         8
0.85
Z.3         7
0.79
Z.4         9

3. Outer Weights

  X1 X2 X3 Y Z
X1. 0.33
1 4        
X1. 0.31
2 3        
X1. 0.27
3 6        
X1. 0.29
4 6        
X2. 0.41
1   8      
X2. 0.37
2   6      
X2. 0.40
3   0      
X3. 0.33
1     6    
X3. 0.46
2     1    
X3. 0.40
3     7    
0.27
Y.1       0  
0.27
Y.2       3  
0.22
Y.3       8  
0.22
Y.4       3  
0.25
Y.5       5  
0.32
Z.1         7
0.26
Z.2         5
0.29
Z.3         2
0.31
Z.4         2

4. R Square

Item R Square R Square


Adjusted
Pembelian Impulsif (Y) 0,780 0.771

Emosi Positif (Z) 0,670 0,659

5. AVE (Average Variance Extracted)

AVE
Variabel
(Average Variance Extracted)

Display Produk (X1) 0.672

Potongan Harga (X2) 0.703

Promosi Penjualan (X3) 0.685

Emosi Positif (Z) 0.698

Pembelian Impulsif (Y) 0.638


6. Composite realibility

Composite
Variabel
Reliability

Display Produk (X1) 0.890

Potongan Harga (X2) 0.876

Promosi Penjualan (X3) 0.867

Emosi Positif (Z) 0.902

Pembelian Impulsif (Y) 0.898

7. Cronbach’s Alpha
Cronbach's
Variabel
Alpha

Display Produk (X1) 0.834

Potongan Harga (X2) 0.789

Promosi Penjualan (X3) 0.772

Emosi Positif (Z) 0.855

Pembelian Impulsif (Y) 0.857

8. Discriminant Validity
X1 X2 X3 Y Z
X1 0.819
X2 0.617 0.838
X3 0.581 0.639 0.828
Y 0.701 0.715 0.775 0.799
Z 0.691 0.749 0.661 0.814 0.835

Anda mungkin juga menyukai