Disusun Oleh :
Walaupun kesenian ini mulai terlupakan ada beberapa daerah di Lombok yang masih
melestraikan kesenian ini, salah satu daerah yang masih melestarikan kesenian ini adalah desa
Bagik Polak Karang Bucu yang bertempat di kecamatan labuapi Lombok barat, hal ini bisa
dilihat dikarenakan setiap dilaksanakan acara-acara besar seperti maulidan dan lain-lain kesenian
rudat ini masih sering digunakan sebagai hiburan atau sambutan acara.
SEJARAH
Masih belum diketahui dengan pasti asal usul dari tarian Rudat ini, tetapi ada beberapa
sumber yang mengatakan bahwa Tari Rudat ini awalnya berasal dari Turki . Kemudian agama
Islam masuk ke Indonesia dan membawa budaya tari rudat ini.
Dahulu para ulama menggunakan tarian ini sebagai media dakwah atau untuk
menyebarkan agama Islam. Ada sumber lain juga yang mengatakan bahwa Tari Rudat ini adalah
perkembangan dari Budrah dan Dzikir Saman.
Ada juga yang berpendapat Tari Rudat sudah ada sejak abad ke-15 yang merupakan salah
satu warisan nenek moyang. Pada tahun 1987 sering dijumpai Tari Rudat di pinggir jalan raya
mengiringi pengantin baru menuju rumah mempelai wanita. Tari Rudat berasal
dari turki bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia pada abad ke-15.
PELAKSANAAN
Namun tarian rudat ini semakin berkembang sehingga mulai dari pakaian dan gerakan
divariasikan sesuai keinginan, yang penting terlihat seru dan menarik.
Seperti yang telah diketahui bahwa tari tradisional ini digunakan sebagai media atau alat
untuk berdakwah di Indonesia. Seiring dengan waktu dan berkembangnya zaman, Tari Rudat
ditampilkan untuk memeriahkan acara-acara besar seperti Khitanan, Khatam Al Quran dan Isra
Mi’raj dan juga dalam peringatan hari besar dalam agama Islam. Tidak hanya itu, tarian rudat
juga memiliki festival khusus serta tidak jarang juga tarian rudat ini dilombakan.
MITOS
Tentu setiap tradisi ataupun kesenian yang ada di tanah lombok tidak asing lagi dengan
mitos-mitos yang beredar di tengah masyarakat, begitu juga dengan kesenian tarian rudat ini,
menurut mitos yang beredar di masyarakat khususnya masyarakat yang berada di desa bagik
polak setiap pemain dari tarian rudat ini akan mengalami kesurupan atau ketempelan 2 jika tidak
melakukan beberapa ritual yang dipercaya oleh masyarakat sekitar, salah satu ritual yang
dilakukan adalah ritual memeras gendang, masyarakat disana percaya jika melakukan ritual
tersebut maka kesurupan atau ketempelan itu bisa dihindari, ritual memeras gendang ini
dilakaukan dengan menyiapkan beberapa persyaratan seperti menyiapkan beras yang di isi
didalam baskom atau sejenisnya, selain beras yang harus disiapkan adalah kapas, daun sirih, dan
kelapa tua. setelah persyaratan itu disiapkan, semua bahan-bahan tadi diserahkan kepada belian
atau biasa disebut dukun, setelah itu dukun akan membaca do’a-do’a yang kemudian beras akan
di sebarkan ke seluruh alat musik dan area tempat pelaksanaan tarian rudat, selain itu dukun
diharuskan memukul jidur atau gendang sebanyak tiga kali.
1
Sejenis gendang yang terbuat dari kayu dan kulit sapi yang dikeringkan
2
Mengalami gangguan makhluk halus