Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

UJIAN PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH


KELOMPOK UNPRA SISWA (KUS)
SMA NEGERI 19 KABUPATEN TANGERANG 

Tangerang, Maret 2023


Nomor     : 1/ -SMAN19/III/2023
Lampiran : Kelompok Unpra Siswa (KUS)
Perihal     : Permohonan ijin Unpra

Kepada Yth.
Kepala Sekolah
SMA Negeri 19 Kabupaten Tangerang 
Di Tempat

Dengan hormat, Menindak lanjuti program kegiatan ujian praktek siswa tentang proses
penyusunan proposal untuk pengembangan dan memulai unpra maka saya sampaikan,
proposal ujian praktek siswa dengan tema nama (pengolahan bahan makanan nabati dan
hewani).

Demikian permohonan kami, atas perhatian dan dukungannya, kami sampaikan terimakasih.

Hormat kami,

(………………..)

1|Kelompok Unpra Siswa(KUS) SMA Negeri 19 kab. Tangerang


Identitas Usaha
A    Nama Usaha : Pengolahan makanan nabati dan hewani
B    Jenis Usaha : Pengolahan secara kelompok
C    Nama Produk : Tongseng Telor Puyuh
D    Alamat Usaha : SMA Negeri 19 Kabupaten Tangerang

Disusun Oleh:

 ELYSA PUTRI FADHILAH (14/XIIS5)


 HAFIDZ YUSUF RAMADHAN (15/XIIS5)
 MELINA HERFITA LAZUAR (20/XIIS5)
 RIZAL VERDIANSYAH (28/XIIS5)
 SARYANA (31/XIIS5)
 YULIA FITRIYANI (36/XIIS5)

PENANGGUNG JAWAB ;

Ketua Kelompok Guru Mapel

Prakarya dan Kewirausahaan

( ELYSA PUTRI FADHILAH) ( MOH. SAEFUL HAKIM, S.Kom )

Mengetahui :

Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Kabupaten Tangerang

( RURI, S.Pd., M.Pd. )

NIP. 19770501 200701 2 007

2|Kelompok Unpra Siswa(KUS) SMA Negeri 19 kab. Tangerang


BAB I

PENDAHULUAN

I.    LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan hasil alam. Berbagai jenis tanaman
dan hewan yang dapat kita jadikan sebagai bahan pangan nabati dan hewani bisa dengan
mudah kita temui di sekitar kita. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa
bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan
telah memberikan karunia-Nya kepada manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir
melebihi makhluk ciptaan-Nya yang lain. Dengan akal dan pikiran kita dapat memanfaatkan
bahan nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam. Salah satunya adalah produk
makanan khas daerah.

Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya
saja, namun seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan
khas daerah di berbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Seperti tongseng
yang merupakan salah satu makanan khas daerah Solo, Magelang dan sekitarnya. Kita bisa
menemukan penjual tongseng di berbagai daerah, bahkan di mancanegara. Hal ini merupakan
peluang usaha yang potensial bagi para wirausahawan kuliner dalam memulai bisnisnya.
Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari
sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang usaha makanan khas daerah merupakan
kesempatan yang muncul dan menjadi inspirasi (ide) bagi seseorang dalam melakukan usaha
kuliner makanan khas daerah. Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini
merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat oleh karena potensi
sumber daya alam di Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah.
sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut, untuk itu kita harus selalu bersyukur
atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

3|Kelompok Unpra Siswa(KUS) SMA Negeri 19 kab. Tangerang


BAB II
TUJUAN USAHA

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan
Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan usaha makanan khas daerah.

2. Untuk mengetahui perencanaan pemasaran usaha makanan khas daerah.

3. Untuk mengetahui cara penyusunan proposal makanan khas daerah.

4. Untuk mengetahui penerapan sistem produksi makanan khas daerah berdasarkan

daya dukung daerah.

5. Untuk mengetahui cara menghitung titik impas (break even point) usaha makanan

khas daerah.

6. Untuk mengetahui cara promosi produk hasil usaha makanan khas daerah.

7. Untuk mengetahui cara membuat laporan kegiatan usaha makanan khas daerah.

4|Kelompok Unpra Siswa(KUS) SMA Negeri 19 kab. Tangerang


BAB III

GAMBARAN KEGIATAN UJIAN PRAKTEK SISWA

a.    Aspek Produksi

a)    Persiapan lokasi

lahan yang kami gunakan untuk malaksanakan ujian praktek ini dengan menggunakan lokasi
sekolah SMAN 19 Kab.Tangerang.

b) alat-alat

- wajan

- spatula

- mangkuk

- pisau

- talenan

- blender

c)  bahan-bahan

6 buah telur

700 ml santan

2 lembar daun salam

3 cm lengkuas

1 sendok teh garam

1/4 sendok teh merica

Kecap manis

4 butir bawang merah

5|Kelompok Unpra Siswa(KUS) SMA Negeri 19 kab. Tangerang


200 gram kol

10 buah cabai rawit utuh

3 sendok makan kecap manis

2 batang daun bawang

1/2 buah tomat merah

2 sendok makan minyak

3 siung bawang putih

d. Langkah-langkah

1. Pertama,Rebus santan dan bumbu halus

2. kemudian,tambahkan daun salam,lengkuas,dan penyedap rasa

3. lalu tumis bawang merah hingga harum

4. tambahkan telur,kol,cabai,dan kecap.aduk rata

5. tuang rebusan santan,aduk rata dan masak hingga matang dan berkuah

6. masukan daun bawang dan tomat

7. terakhir sajikan tongseng dengan taburan bawang goreng

b.    Aspek Pemasaran

1.    Price

Dari segi harga tongseng telur ini tidaklah mahal hanya berkisar Rp. 20.000 - 25.000.
sehingga semua kalangan dapat menjangkau.

2.    Place

Pemasasran tongseng ini tidak jarang ditemui oleh kalangan masyarakat sehingga mudah
ditemui oleh masyarakat.

3.    Promotion 

Unit usaha ini melakukan promosi dengan berbagai cara yaitu:


1.    Dengan membentuk kelompok usaha untuk penjualan tongseng telur, sehingga untuk

6|Kelompok Unpra Siswa(KUS) SMA Negeri 19 kab. Tangerang


promosi akan lebih mudah dan luas.
2.    Mengikuti bazar makanan yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah agar pemasaran
tongseng ini semakin luas.
3.    Menggunakan media jaringan internet untuk memperluas jaringan usaha.
4.    Membuat brosur semenarik mungkin untuk membuat kalangan masyarakat lebih tertarik.

c.    Aspek Personalia

Adanya penjualan tongseng telur akan menjadi sebuah lapangan kerja baru bagi
masyarakat setempat, dan sedikit banyak pasti membutuhkan tenaga kerja.
Tenaga kerja pada tahap pertama diperlukan sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu antara
lain:

1. Kelompok memasak
-  Siswa/si memasak bertanggungjawab atas seluruh proses pengolahan.
-  Siswa/si memasak sebanyak 6 (enam) orang.

2. Tugas
- Siswa/si ini bertugas untuk mamasak, packing dan pemasaran.

d.    Aspek Pelaksana Usaha 

1.    Lokasi Proyek

Proyek akan dilaksanakan di SMA Negeri 19 Kab. Tangerang Kecamatan Balaraja 


Kabupaten Tangerang di tempat yang dinilai dapat dikembangkan untuk pemasaran
penjualan tongseng telur puyuh.

2.    Jalan Masuk Lokasi 

Jalan masuk ke lokasi proyek beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda dua maupun
roda empat .

7|Kelompok Unpra Siswa(KUS) SMA Negeri 19 kab. Tangerang


e.    Aspek Keuangan

Ada dua jenis pengeluaran dalam bisnis pemasaran penjualan disini , biaya awal dan biaya
operasional. Perincian biaya awal dan biaya operasional antara lain sebagai berikut:

Biaya awal

Nomor Nama Quantity Satuan Harga Satuan Jumlah

1. Bahan-bahan Telur 20.000 Rp.94.000

Santan 7.000

Daun salam 2.000

Lengkuas 2.000

Garam 3.000

Merica 1.000

Bawang merah 5.000

Kol 4.000

Cabai rawit 5.000

Kecap manis 8.000

Daun bawang 5.000

Tomat 5.000

Minyak goreng 20.000

Bawang putih 2.000

Cabai merah 5.000

8|Kelompok Unpra Siswa(KUS) SMA Negeri 19 kab. Tangerang


2. Peralatan Wajan Sudah tersedia -

Spatula

Mangkuk

Pisau

Telenan

Total Rp.94.000

Biaya Operasional

Nomor Nama Quantity Satuan Harga Satuan Jumlah

1. Penyusutan bahan 1 buah Rp. 2.000-20.000 Rp.94.000


pokok

2. Penyusutan 1 Buah Rp. 30.000 Rp.30.000


peralatan
tambahan lain

Total Rp.124.000

 Total 1 + 2    = Rp. 94.000 + 124.000 = Rp. 218.000


Dari investasi keuangan yang dibutuhkan dalam unit usaha dimaksud kami membutuhkan
modal hibah sebesar Rp. 300.000

9|Kelompok Unpra Siswa(KUS) SMA Negeri 19 kab. Tangerang


f.    Analisa laba rugi

1)    Pendapatan 
Penjualan tongseng telur per bulan 100 porsi X  Rp.23.000 = Rp. 2.300.000
Asumsi 5% tanaman yang akan mati maka : 
[100-(5 X 5%)] X Rp. 23.000.       = Rp. 2.300.000
             TOTAL PENDAPATAN  = Rp. 2.300.000

2)    Biaya Produksi


-    Biaya operasional                   = Rp. 124.000
-    Biaya tetap (penyusutan)       = Rp. 150.000

TOTAL BIAYA PRODUKSI   = Rp. 274.000

3)    Keuntungan (Pendapatan – Biaya Produksi) 


(Rp. 2.300.000 - Rp. 274.000)           = Rp. 2.574.000

10 | K e l o m p o k U n p r a S i s w a ( K U S ) S M A N e g e r i 1 9 k a b . T a n g e r a n g
BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil unit usaha pemasaran penjualan tongseng telur ini cukup menjanjikan. Selain dapat
dijual secara offline tongseng telur juga dapat dijual melalui media internet. Kesimpulan dan
saran dalam proposal ini merupakan hasil dari penelitian untuk mengetahui “Inovasi Pembuatan
dan pemasaran Tongseng Dengan Bahan Baku telur puyuh”.

BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami susun, besar harapan kami usaha ini mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak khususnya dukungan permodalan, dengan harapan akan semakin membuka
lapangan kerja bagi masyarakat banyak.

11 | K e l o m p o k U n p r a S i s w a ( K U S ) S M A N e g e r i 1 9 k a b . T a n g e r a n g
Tangerang , Maret 2023 

                                                                               
Mengetahui/menyetujui                     Kelompok Unpra Siswa        
Fasilitator

MOH. SAEFUL HAKIM, S.Kom           (……………….)

NIP. -

12 | K e l o m p o k U n p r a S i s w a ( K U S ) S M A N e g e r i 1 9 k a b . T a n g e r a n g

Anda mungkin juga menyukai