BAB 5
ANGKA INDEKS
2
Angka Indeks Bab 5
Penyajian Data
Angka Indeks Agregrat
Sederhana
Ukuran Pemusatan
Angka Indeks Agregrat
Ukuran Penyebaran Tertimbang
Macam-Macam Indeks
Angka Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks
3
Angka Indeks Bab 5
PENGANTAR
Angka Indeks:
Sebuah angka yang menggambarkan perubahan relatif
terhadap harga, kuantitas atau nilai yang dibandingkan
dengan tahun dasar.
4
Angka index merupakan suatu metode
analisis yang di gunakan untuk mengetahui
tentang fluktuasi suatu data / informasi yang
disajikan dalam angka yang bertujuan untuk
menilai perkembangan pada suatu periode
tertentu.
Menentukan Tujuan Penentuan tujuan harus jelas, karena
berhubungan dengan jenis data yang harus dikumpulkan.
Misalnya, pemerintah ingin menghitung Indeks Harga
Perdagangan Besar (IHPB) maka pemerintah harus
mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat
grosir. Jika pemerintah ingin menghitung Indeks Harga
Konsumen (IHK) maka pemerintah harus mengumpulkan
data harga-harga komoditas pada tingkat eceran.
Menentukan Cara Pengambilan Data .
Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel
(contoh) atau populasi (keseluruhan). Apabila ingin
menghemat biaya dan waktu maka sebaiknya cara sampel
yang digunakan.
Memilih Tahun Dasar ( Base Year ) Tahun dasar adalah
tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan
Contoh Angka Indeks sederhana:
Harga jagung pada 2012 adalah Rp
8.000/kg kemudian tahun 2013 naik
menjadi Rp. 12.000/kg, berapa index harga
pada tahun 2013 ?
Jawab
12.000 X 100%
8.000
150 %
Jadi harga jagung pada tahun 2013
mengalami kenaikan sebesar 50%.
Angka Indeks Bab 5
PENGANTAR
Banyak indikator ekonomi menggunakan angka indeks seperti
IH Konsumen, Indeks Harga Bahan Pokok, Indeks Harga yang
Diterima Petani, Indeks Harga Produsen, Indeks Harga Saham,
dan lain-lain.
8
Angka Indeks Bab 5
Rumus:
IK = Kt × 100
Ko
11
Angka Indeks Bab 5
Rumus:
12
Angka Indeks Bab 5
13
Angka Indeks Bab 5
Penyajian Data
Angka Indeks Agregrate
Sederhana
Ukuran Pemusatan
Angka Indeks Agregrate
Ukuran Penyebaran Tertimbang
Macam-Macam Indeks
Angka Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks
14
Angka Indeks Bab 5
IHA = Ht × 100
Ho
15
Angka Indeks Bab 5
16
Angka Indeks Bab 5
Rumus:
IKA = Kt × 100
Ko
17
Angka Indeks Bab 5
Rumus:
19
Angka Indeks Bab 5
Penyajian Data
Angka Indeks Agregrat
Sederhana
Ukuran Pemusatan
Angka Indeks Agregrat
Ukuran Penyebaran Tertimbang
Macam-Macam Indeks
Angka Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks
20
Angka Indeks Bab 5
21
Indeks tertimbang merupakan angka indeks
yang mencerminkan pentingnya suatu angka
penimbang (bobot atau weight) terhadap
angka- angka lainnya. Pemberian bobot
angka penimbang tersebut ditentukan
berdasarkan pentingnya barang/ komoditi
tersebut secara subyektif.
Angka Indeks Bab 5
1. Formula Laspeyres
Etienne Laspeyres mengembangkan metode ini pada
abad 18 akhir untuk menentukan sebuah indeks
tertimbang dengan menggunakan bobot sebagai
penimbang adalah periode dasar. Halaman 166-167
Rumus:
IL = HtKo × 100
HoKo
= 503.999 × 100
411.140
= 123
24
1. Indeks Laspeyres, yaitu model penghitungan
indeks dengan menggunakan kuantitas pada
tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbang.
2. Indeks Pasche, yaitu model penghitungan
indeks dengan menggunakan kuantitas pada
tahun ke-n (Qn) sebagai faktor penimbang.
3. Indeks Fisher, merupakan rata-rata dari
Indeks Laspeyres dan Indeks Pasche, tetapi
dengan jalan mengakarkan hasil perkalian kedua
indeks tersebut.
4. Indeks Drobisch, merupakan kombinasi dari
Indeks Laspeyres dengan Indeks Pasche atau
rata-rata dari kedua indeks tersebut.
Angka Indeks Bab 5
IL = 503.999 × 100
411.140
= 123 (naik menjadi 23%)
26
Angka Indeks Bab 5
2. Formula Paasche
Menggunakan bobot tahun berjalan dan bukan tahun dasar
sebagai bobot.
Rumus:
IP = HtKt × 100
HoKt
27
Angka Indeks Bab 5
IP = 515.914 × 100
420.676
= 123
28
Angka Indeks Bab 5
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
3. Formula Fisher
• Fisher mencoba memperbaiki formula Laspeyres dan Paasche.
• Indeks Fisher merupakan akar dari perkalian kedua indeks.
• Indeks Fisher menjadi lebih sempurna dibandingkan kedua
indeks yang lain baik Lasypeyres maupun Paasche.
Rumus:
IF = IL × IP
Diketahui IL = 123
IP = 123
IF = (123 × 123) = 123
29
Angka Indeks Bab 5
Rumus:
ID = IL + IP
2
Diketahui IL = 123
IP = 123
ID = IL + IP = 123 + 123
2 2
= 123
30
Angka Indeks Bab 5
5. Formula Marshal-Edgeworth
Formula Marshal-Edgeworth relatif berbeda dengan konsep
Laspeyres dan Paasche.
Menggunakan bobot berupa jumlah kuantitas pada tahun t
dengan kuantitas pada tahun dasar.
Pembobotan ini diharapkan akan mendapatkan nilai yang lebih
baik.
Rumus:
31
Angka Indeks Bab 5
IME =
å H t (K o + Kt )
´ 100
å H o (K o + Kt )
1.019.912,40
= ´ 100 = 123
831.816,13
32
Angka Indeks Bab 5
6. Formula Wals
Menggunakan pembobot berupa akar dari perkalian
kuantitas tahun berjalan dengan kuantitas tahun dasar.
Rumus:
IW = HtKoKt × 100
HoKoKt
33
Angka Indeks Bab 5
IW =
å H t K o Kt
´ 100
å H o K o Kt
509.817,2
= ´ 100 = 123
415.797,5
34
Angka Indeks Bab 5
Penyajian Data
Angka Indeks Agregrat
Sederhana
Ukuran Pemusatan
Angka Indeks Agregrat
Ukuran Penyebaran Tertimbang
Macam-Macam Indeks
Angka Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks
35
Angka index relatif sederhana terbagi atas 3 index yaitu :
a. Angka index harga (yang dilihat harga setiap tahunya)
b. Angka index Kuantitas relatif sederhana (yang dilihat dari
jumlah barang/komoditi setiap tahunya)
c. Angka index nilai relatif sederhana( yang dilihat perkalian
antara harga dan kuantitas setiap tahunya)
Angka Index Agregat sederhana terdiri dari 3 index yaitu :
a. Angka index harga agregat sederhana (yang dilihat jumlah
total harga dari masing-masing komoditi/barang setiap
tahunya)
b. Angka index kuantitas agregat sederhana ( yang dilihat
jumlah total kuantitas dari masing-masing komoditi /barang
setiap tahunya)
c. Angka index nilai agregat sederhana (yang dilihat perkalian
jumlah total harga masing-masing komoditi/ barang dengan
jumlah total kuantitas masing-masing komoditi /barang setip
tahunya
Index angka tertimbang
a. Rumus Laspeyres (yang dilihat jumlah perkalian harga dan kuantitas
masing-masing komoditi sesuai tahun yang diamati)
b. Rumus Paasche (yang dilihat jumlah perkalian harga tahun dasar dengan
kuantitas tahun yang dihitung dibanding perkalian harga tahun yang amati
dengan kuantitas tahun yang diamati)
c. Rumus Fisher (yang dilihat akar dari index laspeyres dikali index Paasche)
d. Rumus Drobisch ( yang dilihat penjumlahan index laspeyres dengan index
paasche di bagi 2)
e. Rumus Mashal – Edgeworth (yang dilihat jumlah perkalian antara jumlah
kuantitas tahun dasar ditambah kuntitas tahun yang diamati dikali harga
tahun dasar. Dan penjumlahan kuantitas tahun dasar di tambah dengan
kuantitas tahun yang diamati dikalikan dengan harga tahun yang diamati.
f. Rumus wals (yang dilihat akar dari perkalian kuantitas tahun dasar dengan
kuantitas tahun yang diamati dikali dengan harga tahun dasar. Serta akar
dari akar perkalian kuantitas tahun dasar dengan kuntitas tahun yang
diamati dikali dengan harga harga tahun yang diamati.)
Angka Indeks Bab 5
38
Angka Indeks Bab 5
Penyajian Data
Angka Indeks Agregrat
Sederhana
Ukuran Pemusatan
Angka Indeks Agregrat
Ukuran Penyebaran Tertimbang
Macam-Macam Indeks
Angka Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks
39
Angka Indeks Bab 5
40
Angka Indeks Bab 5
41
TERIMA KASIH
42