Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN ACEH TAMIANG
Jl. KESEHATAN NO. TELP. (0641) 332983 Faximile (0641) 332983 KODE POS 24476
IGD ; 0641-32115, Email : rs_tamiang@yahoo.co.id
KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

NOMOR : .

TENTANG

KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

Menimbang : a. bahwa guna meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya


di lingkungan Rumah Sakit Umum Umum Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang diperlukan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat;
b. bahwa berdasarkan Permenakertrans tentang Alat Pelindung
Diri, tempat kerja wajib menetapkan standar pemakaian Alat
Pelindung Diri;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam diktum a dan b, perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang.
Mengingat :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/
08/ MEN/ VII/ 2010 tentang Alat Pelindung Diri;
d. Permenkes No 1087/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang tentang Kebijakan Pemakaian Alat Pelindung Diri
di Rumah Sakit Umum Daerah Umum Daerah Kabupaten Aceh
Tamiang.
KEDUA : Ketentuan mengenai Pemakaian Alat Pelindung Diri di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebagai
berikut :
1. Pemakaian Alat Pelindung Diri di Unit Gizi, untuk
melindungi makanan dari kontak petugas, diantaranya
kontak dengan makanan, kontak droplet saat akan
berbicara/ batuk, serpihan kulit dan rambut , dan
kontaminasi pakaian saat akan mengolah makanan. Alat
pelindung diri yang dipakai antara lain :
a. Sarung tangan bersih
Sarung tangan bersih digunakan ketika akan melakukan
penataan makanan.
b. Hairnet
Digunakan ketika akan menata dan menyiapkan
makanan
c. Celemek
Digunakan ketika akan menata dan menyiapkan
makanan oleh koki
d. Masker
Digunakan saat menata makanan
2. Pemakaian Alat Pelindung Diri di Radiologi
Alat pelindung diri yng digunakan di Radiologi berindikasi
untuk melindungi petugas terhadap barang/ zat yang
bersifat infeksius. Pemilihan alat pelindung diri di Radiologi
disesuaikan dengan jenis pajanan/ paparan. Sarung tangan
disposible harus dikenakan oleh karyawan bila terjadi
sentuhan sekresi dan eksresi (darah, urine, feces, sputum,
luda), bila melakukan test diagnostik tertentu seperti barium
enema, mungkin didalamnya terdapat kontaminasi berasal
dari zat-zat fecal/ kotoran manusia. Apron timbal yang
digunakan dapat dibersihkan dengan lap biasa atau bila
terkena percikan darah/ cairan tubuh dapat dibersihkan/
dilap dengan cairan desinfektans berbahan dasar klorin.
3. Pemakaian alat pelindung diri di Laboratorium
Alat pelindung diri dapat berkisar dari yang sederhana
hingga relatif lengkap, seperti baju yang menutup seluruh
tubuh pemakai yang dilengkapi dengan masker khusus dan
alat bantu pernapasan yang dikenakan saat menangani
tumpahan bahan kimia yang sangat berbahaya. Baju yang
dikenakan selama bekerja di Laboratorium yang dikenal
dengan sebutan jas laboratorium ini, merupakan suatu
perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum memasuki
laboratorium. Jas laboratorium tersebut terbuat dari katun
dan bahan sintetik. Kontak pada kulit tangan merupakan
permasalahan yang sangat penting apabila tepapar bahan
kimia yang korosif, beracun, dan nfeksius. Sarung tangan
disposible harus dikenakan oleh karyawan bila terjadi
sentuhan sekresi dan ekskresi (darah, urine, feces, sputum/
ludah)
4. Pemakaian Alat Pelindung Diri di Ruang Isolasi
Alat pelindung diri yang digunakan di ruang Isolasi
disesuaikan dengan jenis transmisi penyakit. Alat pelindung
diri yang diperlukan ditempatkan di ruang antara ruangan
isolasi. Semua alat pelindung diri wajib dipakai di ruang
antara sebelum memasuki kamar pasien dan wajib dilepas di
ruang antara dan dibuang di tempat sampah infeksius. Jenis
alat pelindung diri yang ada di runag isolasi antara lain
sarung tangan, masker, apron/ baju isolasi, dll.
5. Kebersihan pernapasan dan etika batuk.
Untuk mencegah transmisi semua ISPA (termasuk influenza,
pasien dengan demam/ gejala saluran napas) harus
ditangani sesuai dengan kebersihan pernapasan dan etika
batuk, meliputi :
a. Menutup mulut dan hidung/ menggunakan masker bila
batuk atau bersin
b. Menggunakan tissue, buang bila terkena sekret saluran
anapas ke adalam tempat sampah medis
c. Lakukan cuci tangan dengan sabun atau antiseptik dan
air mengalir, alkohol handrub setelah kontak dengan
sekret saluran napas, benda/ bahan terkontaminasi
d. Jaga jarak terhadap orang dengan gejala ISPA dengan
demam.

KETIGA : Biaya akibat keputusan ini dibebankan pada Anggaran


Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Karang Baru


Pada Tanggal : 04 Januari 2018

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN ACEH TAMIANG

dr.MUSTAKIM,M.Kes
NIP.19760531 200701 1 002
LAMPIRAN I: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
NOMOR : ....... TAHUN 2018
TANGGAL : 04 Januari 2018

KEBIJAKAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

1. Keamanan :
a. Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman serta perlindungan
terhadap gangguan apapun di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
b. Keamanan diperlukan di setiap unit pelayanan dan dilaksanakan oleh
Satpam dan unit terkait secara terintegrasi dilaksanakan di instalasi
pelayanan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
c. Pelayanan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang buka 24 jam dilaksanakan di
berbagai Instalasi yang disiapkan untuk pelayanan .
d. Kriteria Keamanan adalah terjaminnya rasa aman pada saat berada di
lingkungan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
e. Terjaminnya rasa aman yang berkelanjutan dan terintegrasi antara semua
personil di semua unit pelayanan untuk mendukung pelayanan kesehatan
yang baik di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang .
f. Menegakan Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaanya dalam
menyelenggarakan keamanan dan keselamatan di RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang yang meliputi aspek pengamanan dan keselamatan fisik,
aset,dokumen,personil,informasi dan pengamanan teknis lainya ;
g. Melindungi dan mengayomi lingkungan rumah sakit dari setiap gangguan
kemanan,serta menegakan peraturan dan tata tertib yang berlaku di RSUD
Kabupaten Aceh Tamiang
h. Mengkoordinasikan pelaksanaan bila terjadi bencana yang disebabkan oleh
alam dan atau karena kelalian manusia;
i. Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait (TNI/Polri) dalam hal
memelihara dan menyelenggarakan kemanan dalam rangka keselamatan;
j. Unsur pembantu pimpinan di dalam pembinaan kemanan dan keselamatan;
k. Unsur pembantu Polri dalam pembinaan kemanan serta menumbuhkan
kesadaran dan kewaspadaan;
l. Membantu menyelesaikan perselisihan diwilayah kerjanya yang dapat
mengganggu ketertiban dan keamanan;
m. Melaporkan kepada Kepolisian jika menemukan hal –hal yang patut diduga
adanya tindak pidana;
n. Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakan tata tertib yang
berlaku di lingkungan kerjanya, khususnya yang menyangkut keamanan
dan keselamatan;
o. Dalam rangka keamanan dan keselamatan melakukan scrining kepada
semua tamu yang akan bertemu Pimpinan RS;
p. Memberikan id cart kepada penunggu pasien rawat inap;
q. Melakukan scrining kepada setiap pengunjung RS;

r. Memberikan informasi tentang jam berkunjung;


s. Melakukan patroli sekitar kawasan terpencil;
t. Melakukan patroli di semua wilayah RS;
u. Mengamankan tempat kejadian perkara jika terjadi tindak pidana;
v. Menangkap dan membrogol pelaku kejahatan sebelum diserahkan kepada
pihak yang berwajib;
w. Menolong korban;
x. Melporkan kepada pihak kepolisian jika terjadi tindak kejahatan

2. Penyelamatan jika terjadi kebakaran:

a. Jika terjadi kebakaran semua petugas harus mampu melakukan


penyelamatan secara sistematis;
b. Melakukan pemadaman dengan apar;
c. Menyelamatkan korban terutama manusia,material,dan secepatnya
menghubungi pihak-pihak terkait, pemadam kebakaran,ambualnce dan
Instansi terkait;
d. Mematikan aliran listrik;
e. Memberitahukan kepada karyawan disekitar kejadian;
f. Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan memasuki wilayah
kejadian.

4. Tindakan jika terjadi huru hara :


a. Blokir tempat-tempat penting terutama Ruang Pimpinan dan tempat
dokumen penting;
b. Tutup pintu gerbang dan perketat penjagaan;
c. Amankan kendaraan di areal parkir;
d. Pengamanan tempat tempat fasilitas komunikasi dll yang dianggap penting;
e. Hubungi pihak kepolisian;
f. Tanpa terkecuali semua anggota kemanan mengambil langkah sesuai
dengan SPO yang telah disiapkan;
g. Segera menghubungi dan melaporkan ke[pada Pimpinan.

4. Tindakan jika ada ancaman Bom lewat telepon :

a. Terimalah telepon dengan tenang dan tidak panik;


b. Tanyakan nama penelpon dan tempat bom berada;
c. Tanyakan bom melalui temer jam berapa bom meledak;
d. Ulur sedikit waktu untuk mengenali lokasi dan penelpon melelui suara;
e. Satpam segera menghubungi Ka Bag Umum,
f. Ka Bag Umum segera menghubungi Wadir Umum & Keuangan dan
Direktur;

5. Tindakan jika menemukan bungkusan mencurigakan/diduga bom :

a. Laporkan kepada pihak kepolisian terdekat;


b. Lihat dan periksa hati-hati dengan pihak kepolisian;
c. Jangan dipindah atau diangkat;
d. Optimalkan alat komuikasi yang ada;
e. Hubungi Ka Bag Umum, Wadir Umum dan Direktur.

6. Tindakan bila terjadi ledakan bom :

a. Secepatnya hubungi Posko Banpol PP;


b. Evakuasi penderita dan pengunjung ke titik kumpul;
c. Gunakan jalur tangga darurat;
d. Jangan gunakan lift;
e. Lakukan pengamanan TKP;
f. Himpun informasi dari saksi-saksi;
g. Laporkan lengkap ke aparat yang berwajib;

Ditetapkan di : Karang Baru


Pada Tanggal : 04 Januari 2018

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN ACEH TAMIANG

dr.MU
STAKIM, M. Kes
NIP. 19760531 200701 1 002

Anda mungkin juga menyukai