Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

Kegawat daruratan NEONATAL DI KOTA PONTIANAK


TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
- Undang- Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan RI No.25 tahun 2013 tentang Upaya Kesehatan
Anak.
- Permenkes Nomor 21 tahun 2021 tentang pelayanan kesehatan masa
Sebelum hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan,
penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi serta pelayanan Kesehatan seksual.
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
- Perda Provinsi Kalimantan Barat Nomor 3 tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Reproduksi
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

2. Gambaran Umum
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini
merupakan masalah terbesar bagi seorang bidan dalam melaksanakan
pelayanan kebidanan. MDGs 2015 telah menetapkan target untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup serta Angka
Kematian Bayi (AKB) Menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup. Sebenarnya
kematian ibu dan bayi ini dapat dicegah melalui deteksi dini terjadinya kasus
serta rujukan yang cepat dan tepat untuk setiap kasus kegawatdaruratan pada
maternal dan neonatal. Pada dasarnya kegawatdaruratan meternal neonatal
hampir selalu akan terjadi dan merupakan gabungan dari beberapa kondisi pada
ibu dan janin.
Salah satu upaya yang diharapkan dapat mendukung upaya tersebut
adalah dengan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tentang
penanganan kedaruratan yang mengancam jiwa secara umum pada ibu dan
bayi. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas tentang pelayanan
kesehatan kegawatdaruratan maternal dan neonatal sangat penting dalam
upaya melakukan tatalaksana yang tepat dalam memberikan pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal yang terstandar
Pengambilan Keputusan Klinik Pada Kasus Kegawat Daruratan Maternal
Neonatal ini diselenggarakan

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota
Pontianak

2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan peserta tentang
penanganan kedaruratan maternal dan neonatal yang mengancam jiwa
secara umum pada ibu dan bayi.
b. Melakukan persiapan terhadap kegawatdaruratan
c. Melakukan penilaian awal dan cepat pada ibu dan bayi.
d. Mengetahui tanda, gejala, diagnosa dan penanganan awal untuk rujukan
(stabilisasi dan merujuk)
e. Melakukan pencegahan infeksi
f. Menjelaskan cara merujuk ibu dan bayi
g. Melakukan perawatan/observasi yang perlu dilakukan pada waktu
penanganan gawatdarurat dan dalam perjalanan ketempat rujukan
h. Pencatatan/dokumentasi yang baik dan benar sesuai dengan kebijakan
tempat praktek.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Adapun kegiatan dilaksanakan pada :
Hari : Selasa, Rabu dan Kamis
Tanggal : 28, 29 dan 30 September 2021
Tempat : Ballroom Anggrek 2 Lt 3 Hotel Ibis

D. PESERTA
Adapun peserta pada kegiatan berjumlah 30 orang terdiri dari
1. Petugas Puskesmas PONED
2. Praktek Mandiri Bidan Terpilih

E. NARASUMBER
Tim Fasilitator kegawatdaruratan maternal dan neonatal

F. MATERI
1. Konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
2. Kegawatdaruratan maternal (PEB dan HPP)
3. Kegawatdaruratan neonatal (asfeksia dan prematur)
4. Rujukan kegawatdaruratan maternal neonatal

G. PENDANAAN
Pendanaan bersumber dari APBD Kota Pontianak melalui Dinas kesehatan Kota
Pontianak tahun 2021.

H. PENUTUP
Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan bayi melalui peningkatan
mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan internal dan neonatal di wilayah
mereka berada. Sistem rujukan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal mengacu pada prinsip utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien,
efektif dan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan fasilitas pelayanan.
Kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal diharapkan dapat ditangani secara
adekuat, komprehensif dan mampu menangani kasus maternal dan neonatal
secara optimal sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB di Kota Pontianak.

Mengetahui Pontianak, September 2021


Kepala Bidang Binkesmas Kasi KIA dan Reproduksi

Kustiah, SKM
Dasni Rosna Ria Poerba, SKM
NIP. 19650509 198801 2 002
NIP. 19660701 198903 2 015
Hari Pertama

Tim KIA DinkesKota


1 08.00 – 08.30 Registrasi Tim KIA dan Kespro
Pontianak

Tim KIA DinkesKota


08.30- 09.00 PRE TEST Tim KIA dan Kespro
Pontianak

09.00- 09.30 Laporan Ketua Panitia Kasi KIA dan Kespro

Kepala Dinas Kesehatan


09.30- 10.30 Pembukaan dan arahan Kota Pontianak

09.30 – 10.00 Cofffebreak - Tim KIA dan Kespro

Kebijakan Program Kesehatan


Tim Dinas Kesehatan
10.00 – 11.00 dan Sistem Rujukan Ibu dan
Provinsi
Bayi Baru Lahir
Tata Laksana
Kegawatdaruratan Pada Bayi
11.00 - 12.00 SpA
Baru Lahir Komprehensif
(asfeksia)
12.00 - 13.00 ISOMA - Tim KIA dan Kespro
Tata Laksana SpA
Kegawatdaruratan Pada Bayi
13.00 -14.00
Baru Lahir Komprehensif
(prematur)
Pencegahan Infeksi pada SpA
14.00 – 15.00 Persalinan dan Bayi Baru
Lahir
Hari Kedua
Tata Laksana
1 08.00- 10.00 Kegawatdaruratan Pada Ibu SpOG Tim KIA dan Kespro
Komprehensif (HPP)
10.00 – 10.30 Cofffebreak - Tim KIA dan Kespro
Tata Laksana
2 10.30- 12.30 Kegawatdaruratan Pada Ibu SpOG Tim KIA dan Kespro
Komprehensif (PEB)
12.30 - 13.30 ISOMA - Tim KIA dan Kespro
Tata Laksana Persalinan
3 13.30 – 15.00 SpOG Tim KIA dan Kespro
Bersih dan Aman

Hari Ketiga
Review dan Refleksi Tata
Laksana Kegawatdaruratan
08.00- 10.00 Tim GADAR Tim KIA dan Kespro
Pada Ibu Komprehensif (HPP
dan PEB)
10.00 – 10.30 Cofffebreak - Tim KIA dan Kespro
Review dan Refleksi Tata
Laksana Kegawatdaruratan
10.30 – 12.30 Pada Bayi Baru Lahir Tim GADAR Tim KIA dan Kespro
Komprehensif (asfeksia dan
prematur)
12.30 - 13.30 ISOMA - Tim KIA dan Kespro

13.30 - selesai PENUTUPAN Tim KIA dan Kespro

Anda mungkin juga menyukai