FOGGING
UPT PUSKESMAS SIANTAN HILIR
TAHUN 2021
PONTIANAK 78243
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................i
I. Pendahuluan..............................................................................................................1
A. Tujuan Umum...........................................................................................................2
B. Tujuan Khusus.........................................................................................................2
V. Tata Nilai....................................................................................................................2
VIII. Sasaran.....................................................................................................................3
Hasil Evaluasi Penyelidikan menentukan Tindak lanjut kegiatan apakah lokasi akan
di lakukan fogging atau tidak.....................................................................................4
i
Lampiran 1 : Contoh Kerangka Acuan Kegiatan
I. Pendahuluan
Pada umumnya program pemberantasan penyakit DBD belum bisa
dikatakan berhasil terutama karena masih tergantung pada penyemprotan
dengan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa. Penyemprotan
membutuhkan pengoperasian khusus, membutuhkan biaya yang cukup tinggi,
dan detail teknis yang harus dikuasai pelaksana program. Berikut beberapa
informasi yang perlu dikietahui tentang pemberantasan vektor DBD secara
kimiawi, khuisunya memlalui methode fogging. Menurut Kemenkes RI tahun
2007 kegiatan pengendalian vektor dengan pengasapan atau fogingd ilakukan
dirumah penderita/tersangka DBD dan lokasi sekitarnya yang diperkirakan
menjadi sumber penularan. Foging dilakukan bila hasil PE positif, yaitu
ditemukan penderita tersangka DBD lainnya atau ditemukan tiga atau lebih
panaas tanpa sebaba yang jelas dan ditemukan jentik > 5 %. Foging
dilaksanakan dalam radius 200 meterdan dilakukan dua siklusd engan interval 1
minggu.
1
E. Permenkes RI Nomor 82 Tahun 2014 tentang Pemberantasan Penyakit
Menular
A. Tujuan Umum
Untuk mencegah terjadinya penyakit penyakit yang dpat menimbulkan
terjadinya wabah atau kejadian luar biasa (KLB) DBD di Wilayah UPT
Puskesmas Siantan Hilir.
B. Tujuan Khusus
1. Memberantas nyamuk aedes dewasa agar tidak menularkan virus
ke orang yang sehat
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka
penanggulangan penyakit DBD dan Mencegah terjadinya KLB - DBD
3. Menemukan penyebab terjadinya KLB
4. Mengamankan sisa pengan yang dimakan untuk dilakukan pemeriksaan
dilaboratorim
5. Membuat laporan terjadinya kasus kejadian luar biasa (KLB)
V. Tata Nilai
Tata Nilai Pelaksanaan kegiatan adalah:
A. Orientasi pelayanan
Sikap dan perilaku pelaksana program dalam memberikan pelayanan
dengan kebutuhan dan harapan masyarakat
B. Integritas
Kepribadian pelaksana yang bertindak secara konsisten dan utuh baik
dalam perkataan dan perbuatan sesuai dengan kode etik dan peraturan
yang berlaku.
C. Komitmen
Kesediaan atau loyalitas pelaksana dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya
D. Disiplin
Kemampuan atau sifat untuk taat dan patuh terhadap peraturan yang
berlaku.
2
E. Kerjasama
Kemampuan pelaksana dalam bekerja secara tim atau berintegrasi dengan
pelaksana program lainnya
VIII. Sasaran
Sasaran pada kegiatan di jelaskan sebagai berikut:
A. Bangunan yang ada di wilayah endemis berjumlah 300 bangunan
B. Bangunan yang ada di wilayah radius penderita (200 m) berjumlah 20 rumah
3
C. Sekolah ,bimbel, dan Pondok Pesantren berjumlah 44 bangunan
4
XII. Pencatatan Pelaporan Kegiatan
A. Kegiatan fogging fokus tahun 2021 dilaksanakan 2 kali dari 7 kasus
B. Kegiatan fogging sebelum masa penularan untuk wilayah endemis tidak
dilaksanakan , dikarenakan masih tingginya kasus Covid 19 dan tidak
adanya potensi lonjakan kasus DBD
Astriyadi.S.FAR,APT
NIP.19840229 201001 1 004
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Siantan Hilir