Mereka adalah para pendaftar yang mengajukan diri atau diajukan oleh minimal
satu anggota PSSI untuk menjadi pengurus baru. Proses pendaftaran dibuka PSSI
sampai Senin (16/1) pukul 18.00 WIB.
Di posisi bakal calon ketua umum, ada lima sosok yang bersaing yakni AA La
Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Erick Thohir dan Fary
Djemy Francis.
Dari lima nama tersebut, hanya Erick Thohir dan Doni Setiabudi yang belum pernah
masuk dalam daftar calon tetap ketua umum PSSI.
Doni Setiabudi, CEO Bandung Premier League dan eks manajer klub AHHA PS Pati,
sempat mendaftar untuk kepengurusan PSSI 2019-2023, tetapi gagal karena Komite
Banding Pemilihan (KBP) saat itu menilai dirinya belum memenuhi syarat sudah
lima tahun berkecimpung di kegiatan sepak bola di bawah naungan PSSI.
Sementara Erick Thohir, yang juga Menteri BUMN, sudah kenyang pengalaman di
sepak bola baik nasional maupun internasional. Namun, dia berstatus debutan di
pemilihan ketua umum PSSI.
Berbeda dengan Doni dan Erick, La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono dan
Fary Djemy Francis merupakan figur berpengalaman di persaingan calon ketua umum
PSSI.
LaNyalla adalah Ketua Umum PSSI pada tahun 2015, lalu Arif Putra Wicaksono (CEO
perusahaan pemasaran-penyelenggara acara olahraga Nine Sport Inc) dan Fary Djemy
Francis (politikus dan Komisaris Utama PT Asabri) masuk dalam calon tetap Ketua
Umum PSSI 2019-2023.
Dari bakal calon wakil ketua umum PSSI 2023-2027, muncul seorang kejutan yakni
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Ini menjadi momen perdana
Zainudin bersaing untuk mengisi satu tempat di kepengurusan PSSI.
Dengan masuknya Menpora, maka ada dua menteri Kabinet Indonesia Maju di
perebutan posisi ketua umum dan wakil ketua umum baru PSSI.
Ada beberapa individu yang layak disorot dari bakal calon wakil ketua umum ini
di luar Zainudin Amali. Sebut saja ada Ratu Tisha Destria, sekretaris kenderal
perempuan pertama PSSI, yang dijabatnya pada 2017-2020, dan perempuan pertama
yang menjadi Wakil Presiden AFF.
Berikutnya, ada Azrul Ananda. Azrul (45 tahun). Dia menggenggam jabatan Presiden
klub Persebaya mulai tahun 2017-2022. Di samping sepak bola, Azrul aktif pula di
bola basket, di mana dia mendirikan sekaligus menjadi Direktur Utama PT Deteksi
Basket Lintas (DBL) Indonesia yang rutin menggelar kompetisi bola basket usia
muda.
Maya Damayanti dapat pula diperhatikan lebih lanjut. “Anak baru” dari Cilacap
berumur 45 tahun ini mencoba peruntungan di PSSI berbekal pengalaman menjadi
manajer tim Liga 2 PSCS, penasihat klub sepak bolaputri Bintang Manis Kebumen
dan bendahara tim Persipa Pati.
Di luar mereka, bakal calon wakil ketua umum PSSI diisi nama yang sudah
mempunyai jejak di PSSI, sebut saja Ahmad Riyadh, Iwan Budianto, Hasnuryadi
Sulaiman, Juni Rahman dan Hasani Abdulgani yang adalah anggota Exco PSSI
2019-2023. Yunus Nusi, Exco PSSI 2016-2020 dan kini Sekretaris Jenderal PSSI,
juga masuk dalam kompetisi.
Akan tetapi, keberadaan nama Iwan Budianto-lah yang dirasa mengherankan karena
dia secara terbuka menyatakan tidak ingin dicalonkan atau mencalonkan diri
menjadi Exco PSSI 2023-2027.
Terkait hal itu, Ketua KP PSSI Amin Burhannudin menegaskan bahwa data Exco
2023-2027 terkini masih berupa data mentah. Pihaknya akan melakukan verifikasi
lebih lanjut karena nama Iwan bisa saja dimasukkan oleh salah satu anggota PSSI
tanpa persetujuan yang bersangkutan.
Beralih ke 78 nama bakal calon anggota Exco PSSI 2023-2027, para penggawa lama
juga masih ada di sini, misalnya para anggota Exco 2019-2023 yakni Dirk Soplanit
(juga Exco PSSI 2016-2020 dan Dirut PT Liga Indonesia Baru tahun 2019), Ahmad
Riyadh, Hasnuryadi Sulaiman, Sonhadji (anggota Exco 2019-2023), Pieter Tanuri
(juga anggota Exco PSSI 2016-2020), Vivin Cahyani, Hasani Abdulgani, Juni Rahman
(juga Exco PSSI 2016-2020 dan komisaris utama LIB sejak tahun 2020-sekarang) dan
Endri Erawan. Yunus Nusi lagi-lagi turut bersaing di sini.
Di deretan bakal calon anggota Exco PSSI ini hadir beberapa tokoh seperti
Presiden klub Persiba I Gede Widiade, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat
(PBB) Teddy Tjahjono, asisten pelatih klub Italia Como Kurniawan Dwi Yulianto,
Wakil Ketua Umum Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) Monica Desideria
dan pesohor sekaligus “chairman” klub RANS Nusantara FC Raffi Ahmad
Komite Eksekutif PSSI, sesuai Statuta, hanya memiliki 15 anggota yakni satu
ketua umum, dua wakil ketua umum dan 12 anggota yang salah satunya wanita.
Artinya, tidak mudah bagi para bakal calon, yang jumlahnya 100 orang, untuk
mengisi 15 kursi tersebut.
Sebelum dapat berkampanye di hadapan para pemilik suara (voter), bakal calon
harus melewati serangkaian pemeriksaan administrasi yang mendetail dari KP.
Beberapa syarat yang wajib dipenuhi oleh seorang anggota Exco PSSI misalnya
minimal berusia 30 tahun dan aktif di dunia sepak bola dalam koridor PSSI selama
setidak-tidaknya lima tahun.
Untuk periode 2023-2027, usai mendaftar tepat waktu, maksimal Senin (16/1) pukul
18.00 WIB, semua bakal calon akan menjalani pemeriksaan administrasi oleh KP.
Beranjak ke tanggal 19-21 Januari 2023, para bakal calon dan pengusungnya dapat
melengkapi “lubang-lubang” di dokumennya. Kemudian, pada 31 Januari 2023, KP
akan mengumumkan daftar calon sementara Komite Eksekutif PSSI.
Selanjutnya, pada 1-3 Februari 2023, para bakal calon yang dinyatakan tidak
lolos menjadi calon sementara dapat menyampaikan permohonan dan berkas banding
kepada Komite Banding Pemilihan (KBP) PSSI.
Ketika proses tersebut tuntas, maka KBP akan mengumumkan daftar calon tetap
Komite Eksekutif PSSI pada 6 Februari 2023. Para calon tetap inilah yang akan
mengikuti Kongres Luar Biasa Pemilihan PSSI pada 16 Februari 2023.
Daftar lengkap bakal calon ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Exco PSSI
2023-2027 (disusun berdasarkan urutan abjad).
Bakal calon ketua umum:
1. AA La Nyalla Mattalitti
2. Arif Putra Wicaksono
3. Doni Setiabudi
4. Erick Thohir
5. Fary Djemy Francis