Anda di halaman 1dari 2

Survei Football Institute: 35% Publik Tidak Puas Kinerja PSSI

Survei membuktikan sebanyak 35 persen koresponden tidak puas dengan kinerja PSSI dalam
penanganan Tragedi Kanjuruhan. Pada survei yang digelar Football Institute juga memunculkan
calon kuat Ketua Umum PSSI pengganti Mochamad Iriawan alias Iwan Bule pada Kongres Luar
Biasa (KLB) mendatang.

Baru-baru ini survei digelar Football Institute yang melibatkan 1.200 sampel. Sampel diambil
dari enam kota yang masing-masing terdiri dari 200 orang.

Ada banyak variabel yang diambil dalam survei Football Institute. Beberapa di antaranya adalah
penilaian suporter terhadap kepemimpinan Mochamad Iriawan sebagai Ketum PSSI.

Lalu responden dimintai pendapatnya soal alasan PSSI tidak bertanggung jawab di Tragedi
Kanjuruhan. Hingga penilaian terhadap kinerja PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator
Liga 1.

Untuk itu, Football Institute punya jagoan untuk maju bursa pencalonan Ketum PSSI.
Setidaknya tiga nama mereka ajukan yakni Hary Tanoe, Erick Thohir, dan Achsanul Qosasi.

Founder Football Institute Budhi Setiawan mengatakan, Hary Tanoe menjadi kandidat kuat
dengan pengalamannya sebagai ketua umum Federasi Futsal Indonesia. Meskipun
tantangannya nanti berbeda antara futsal dan sepakbola.

"Pasti jadi modal itu (ketum Federasi Futsal Indonesia) buat dia untuk melakukan kampanye
terhadap voters. Artinya walaupun futsal masuk dalam football organizationnya FIFA, tapi
pengelolaan futsal dengan sepakbola sangat jauh sekali berbeda," kata Budhi Setiawan kepada
wartawan di Jakarta, Senin (31/10/2022).

"Secara suporternya saja berbeda, yang satu indoor (5-7 ribu penonton), sedangkan stadion
bisa sampai 80-90rb. Artinya tingkat risiko tinggi, tinggal beliau siap atau enggak dengan
shifting dari yang kecil menjadi yang besar. Karena kan bukan bicara pengalaman, bukan
modal kapital tapi kesiapan untuk menanggung risiko. Sebagai bisnisman, Hary Tanoe pasti
punya perhitungan, apa yang akan dilakukan," ujarnya menambahkan.

Football Institute juga menjagokan Erick Thohir. Ia dinilai punya modal mengurus sepakbola,
apalagi pernah menjadi pemilik saham terbesar Inter Milan.

Selain itu, Erick Thohir juga pernah menjadi pemilik klub Amerika Serikat DC United. Dengan
bekal itu, Erick Thohir dianggap tidak buta-buta amat dengan sepakbola.

"Erick Thohir walaupun tidak secara langsung pernah beraktivitas di PSSI, tapi siapa yang tak
kenal dia. Erick Thohir membangun brand Indonesia melalui klub Inter Milan. Bersama dengan
Anindya Bakrie, dia membeli Oxford United di Inggris. Dia jadi duta Indonesia yang
mempopulerkan di luar negeri," tutur Budhi.

Calon berikutnya adalah Achsanul Qosasih yang merupakan presiden Madura United. Pria
kelahiran Sumenep, Jawa Timur (Jatim) pada 10 Januari 1996 juga pernah menduduki jabatan
strategis sebagai Bendahara PSSI pada periode 2007-2011.

"Achsanul Qosasi sudah lama di dunia sepakbola, memimpin Madura United dari mulai 0
sampai sekarang sudah autopilot. Jadi dari secara pengalaman, jam terbang, kemampuan
sudah tak diragukan. Tinggal bagaimana sosok beliau acceptable atau enggak di teman-
temannya sendiri," ucapnya.

Anda mungkin juga menyukai