Anda di halaman 1dari 46

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

KEPABEANAN

E-LEARNING
CROSS FUNCTION
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Unit Eselon I di
bawah
Kementerian
Keuangan Republik
Indonesia

Dipimpin oleh
Direktur Jenderal
yang bertanggung
jawab langsung Tergabung ke dalam
WCO
kepada Menteri
(World Customs
Keuangan Organization)

2
Visi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
VIVSIIS(IKep. Dirjen 105/BC/2014)
To be the world’s leading
customs and excise
administration

Menjadi institusi kepabeanan


dan cukai terkemuka di dunia

www.beacukai.go.id ~-
\.'"'

1
!!!'
-

Bravo Bea Cukai 1500225


3
Misi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
MISI (Kep. Dirjen 105/BC/2014)
▪ We facilitate trade and industry
Kami memfasilitasi Perdagangan dan
Industri

▪ We guard Indonesia’s borders and


community from smuggling and illegal
trading
Kami menjaga perbatasan dan
melindungi masyarakat Indonesia dari
penyelundupan dan perdagangan ilegal

▪ We optimize revenue collection in


customs and excise
Kami optimalkan penerimaan negara di
sektor kepabeanan dan cukai
~ ~
www.beacukai.go.id ~~~~
Bravo Bea Cukai 1500225 4
Fungsi Utama (Kep. Dirjen 105/BC/2014)

 Trade Facilitator dan Industrial


Assistance

o Meningkatkan pertumbuhan industri dalam


negeri melalui pemberian fasilitas di bidang
kepabeanan dan cukai yang tepat sasaran

o Mewujudkan iklim usaha dan investasi


yang kondusif dengan memperlancar
logistic impor dan ekspor melalui
penyederhanaan prosedur kepabeanan
dan cukai serta penerapan sistem
manajeman risiko yang handal

www.beacukai.go.id Bravo Bea Cukai 1500225 5


Fungsi Utama (Kep. Dirjen 105/BC/2014)
 Community Protector
o Melindungi masyarakat, industri dalam
negeri, dan kepentingan nasional
melalui pengawasan dan/atau
pencegahan masuknya barang impor
dan keluarnya barang ekspor yang
berdampak negatif dan berbahaya
yang dilarang dan/atau dibatasi oleh
regulasi;

o Melakukan pengawasan kegiatan


impor, ekspor dan kegiatan di bidang
kepabeanan dan cukai lainnya secara
efektif dan efisien melalui penerapan
sistem manajemen risiko yang handal,
intelijen, dan penyidikan yang kuat,
serta penindakan yang tegas dan audit
kepabeanan dan cukai yang tepat;

www.beacukai.go.id Bravo Bea Cukai 1500225 6


Fungsi Utama (Kep. Dirjen 105/BC/2014)

 Community Protector

o Membatasi, mengawasi, dan/atau


mengendalikan produksi, peredaran
dan konsumsi barang tertentu yang
mempunyai sifat dan karakteristik
dapat membahayakan kesehatan,
lingkungan, ketertiban, dan keamanan
masyarakat melalui instrumen cukai
yang memperhatikan aspek keadilan
dan keseimbangan

www.beacukai.go.id Bravo Bea Cukai 1500225


7
Fungsi Utama (Kep. Dirjen 105/BC/2014)

 Revenue Collector

o Mengoptimalkan bentuk
penerimaan negara dalam
bea masuk, bea
keluar, dan cukai guna
menunjang pembangunan
nasional

www.beacukai.go.id Bravo Bea Cukai 1500225


8
Peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

The most important thing is to keep the


balancing between the services and control
aspects.
IInndussttrryy Assistanccee CCoommuunnitiy
ty
PPrroteccttoo
rr
Trrade RReevveenue
FFaacciilliitattoorr CCoolllecttoorr
Risskk
Mannaaggeemmeennt t
ccuussttomss ccuusttomss
sseerrvice ccoontrrooll

CUSTOMS

9
Pengertian Kepabeanan

PASAL 1

Daerah Pabean

PUNGUT PUNGUT
BEA BEA
MASUK PelillraR &alltara
KELUAR
LautWllayan
ZOilaEtoocmtEtikl

KEPABEANAN adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan


pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah
pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar
10
Pemberitahuan Pabean

Pernyataan yang dibuat oleh *Orang dalam rangka melaksanakan


kewajiban pabean dalam
bentuk dan syarat yang
ditetapkan dalam UU
Kepabeanan

11
Pengertian Bea Masuk dan Bea Keluar

12
Pengertian Impor
Luar Daerah Pabean

Impor
BORDER

Impor adalah kegiatan memasukkan barang


ke dalam daerah pabean

Barang impor adalah barang yang


dimasukkan ke dalam daerah pabean
Dalam Daerah Pabean

13
Daerah Pabean
Wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan
ruang udara di atasnya

14
Daerah Pabean
Serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas
kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-undang Kepabeanan

Tempat tertentu

15
Kawasan Pabean
Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara, atau
tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan DJBC.

Idealnya Bea dan Cukai berjaga di sepanjang garis perbatasan untuk mengawasi lalu lintas barang dan
memungut bea masuk, namun tidaklah realistis untuk menghentikan sarana pengangkut di perbatasan untuk
memenuhi kewajiban pabean. Untuk itulah pemenuhan kewajiban pabean “ditarik” ke tempat-tempat
tertentu di dalam daerah pabean, yang disebut Kawasan Pabean. Sehingga secara hukum, batas Kawasan
16
Pabean juga merupakan garis perbatasan (border).
Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Impor

KEDATANGAN
MELIPUTI

PEMBONGKARAN

PENIMBUNAN

PENGELUARAN
PEMBERITAHUAN
IMPOR

17
Pengeluaran Barang Impor dari Kawasan Pabean

IMPOR DIPAKAI

IMPOR
SEMENTARA

DITIMBUN KE
TPB

DITIMBUN KE
TPS LAIN

DIANGKUT TERUS,
DIANGKUT LANJUT,
DIRE-EKSPOR 18
Angkut Terus dan Angkut Lanjut
KONTRAK PENGANGKUTAN, FINAL DESTINATION: PANTOLOAN
_J;- _._-
\ '

BC 1.1 BC 1.1 BC 1.1 BC


BC 1.1 IN BC 1.1 IN OUT BC 1.1 IN 2.0/2.3
BC 1.1 IN OUT OUT
Tg. PRIOK Tg. PERAK MAKASSAR PANTOLOAN

ANGKUT TERUS ANGKUT LANJUT ANGKUT TERUS SAMPAI TUJUAN

• Barang tidak turun, • Barang turun, diangkut • Barang tidak turun, • Barang turun sampai di
diangkut terus ke Tanjung lanjut ke Makassar dengan diangkut terus ke Tanjung Pantoloan
Perak dengan Sarkut yang Sarkut berbeda Pantoloan dengan Sarkut • Pemberitahuan pemasukan
sama • Pemberitahuan pemasukan yang sama BC 1.1 inward
• Pemberitahuan pemasukan BC 1.1 inward • Pemberitahuan pemasukan • Dokumen pengeluaran dari
BC 1.1 inward • Dokumen angkut lanjut BC BC 1.1 inward Kawasan Pabean BC 2.0/2.3
• Dokumen angkut terus BC 1.1 Outward • Dokumen angkut terus BC • Rekonsiliasi BC 2.0/2.3 dan
1.1 Outward • Rekonsiliasi BC 1.1 Out dan 1.1 Outward BC 1.1 Inward
• Rekonsiliasi BC 1.1 Out dan In. BC 1.1 Out disampaikan • Rekonsiliasi BC 1.1 Out dan
In. BC 1.1 Out disampaikan ke Makassar In. BC 1.1 Out disampaikan
ke Tanjung Perak ke Pantoloan 19
Pelayanan dan Pengawasan Kepabeanan
PENGAWASAN KEPABEANAN DILAKUKAN DALAM 3 TAHAP
PROSES IMPOR :
Sebelum import clearance
• Pengawasan secara umum dilakukan dalam proses pengangkutan, pembongkaran, dan
penimbunan barang
Pada saat import clearance
• Pengawasan dilakukan dengan manajemen risiko, tidak semua importasi dilakukan
pemeriksanan pabean
Setelah import clearance (post clearance audit)
• Pengawasan dilakukan setelah import clearance selesai. Penetapan pejabat yang
dibuat pada saat import clearance bukan merupakan keputusan final dan dapat
ditetapkan ulang. Sebagian besar proses impor di Indonesia pengawasannya dilakukan
setelah import clearance 20
Alur Penetapan Daftar Barang lartas
UU Kepabeanan Menkeu u.p. Dijen
Pasal 53 ayat (1) BC untuk
dilaksanakan
Untuk kepentingan Salinan
pengawasannya
pengawasan terhadap Peraturan
pelaksanaan ketentuan INSTANSI TEKNIS
lartas, instansi teknis Penelitian
yang menetapkan berdasar
Surat Menteri Keuangan
peraturan lartas atas PMK
impor/ekspor wajib 224/2015
memberitahukan Kriteria Penelitian :
kepada Menteri (Pasal 2 ayat (3) PMK 224/2015:
1. Kejelasan jenis barang Y
2. Kejelasan dokumen yang Pengawasan DJBC
dipersyaratkan
berdasarkan KMK
PMK-224/PMK.04/2015 3. Kejelasan satuan baranng (jika diatur KMK Lartas Ekspor
Tentang Pengawasan terhadap kuota) Lartas dan/atau Impor
Impor atau Ekspor Barang 4. Kejelasan instrument administrasi
Larangan dan/atau Pembatasan yang digunakan DJBC untuk
21
pengawasan
Tata Niaga Impor

Pengawasan border

Pengawasan Post border

22
TERIMA KASIH

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

CUKAI

E-LEARNING
CROSS FUNCTION PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Konsep Cukai Secara Universal
Pigouvian Tax Consumption Tax of
Sin Tax Arthur Cecil Pigou Specific Goods and
(1877-1959) Services (GST)
• Sin Taxes (pajak dosa) • Kompensasi atas dampak • Kompensasi atas
biasanya adalah pajak yang eksternalitas negatif kenyamanan/kenikmatan
dikenakan oleh pemerintah • Penerimaan cukai dapat yang diterima
pusat yang ditambahkan ke dialihkan sebagai earmarking • Hanya berlaku untuk barang-
produk atau jasa yang terhadap sektor ekonomi barang tertentu
bersifat non esensial dan yang terdampak • Memiliki 2 fungsi utama:
dianggap perlu dibatasi atau Revenue & Regulerend
dikendalikan, al karena faktor
kesehatan, sosial atau yang
atau yang dipertanyakan
secara moral

https://klc.kemenkeu.go.id/filosofi-cukai/
Konsep Cukai

Pungutan negara terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai


sifat dan karakteristik yang ditetapkan Undang-Undang.

Pembebanan
Demi Keadilan
Berdampak dan
Negatif thd Keseimbangan
Pengawasan Masyarakat atau
Peredaran Lingkungan
Pengendalian Hidup
Konsumsi
Fungsi Cukai

• Cukai memiliki peran yang cukup


Alat strategis
• Kontribusi Cukai tahun 2012 mencapai
Budgetair 8,5% dari Total Penerimaan Perpajakan

• Alat kontrol perilaku konsumsi terhadap


BKC
Regulerend • Mempertimbangkan aspek kesehatan
masyarakat dan pengendalian dampak
sosial
Prinsip-Prinsip yang Terdapat dalam UU Cukai

 Keadilan dalam keseimbangan


 Pemberian insentif
 Pembatasan produksi dan konsumsi untuk
perlindungan kepada masyarakat
 Netral dalam pemungutan cukainya
 Kelayakan administrasi
 Kepentingan penerimaan negara
 Pengawasan dan penerapan sanksi secara
konsisten
Cukai Sebagai Pajak Tidak Langsung
Cukai sebagai Pajak Tidak Langsung

Pemikul Pajak Pajak


Langsung
Penanggung Pajak Tidak
langsung
Pajak

Penanggung 3 Unsur
jawab pajak < 3 Unsur

Apabila ketiga unsur tersebut terdapat pada lebih dari satu orang
(terpisah), maka pajaknya disebut PAJAK TIDAK LANGSUNG
Objek Cukai

ETIL ALKOHOL/ETANOL
tidak mengindahkan bahan yang
digunakan dan proses
pembuatannya
01 MINUMAN
MENGANDUNG
ETIL ALKOHOL
02 dalam kadar berapapun,
dengan tidak mengindahkan
bahan yang digunakan dan
proses pembuatannya,
HASIL TEMBAKAU termasuk Konsentrat yang
tidak mengindahkan bahan yang
digunakan dan proses
pembuatannya
03 mengandung Etil Alkohol
Etil Alkohol (EA)

 Bila diproses dengan cara peragian maka akan


Adalah barang cair, diperoleh alkohol dengan kadar sampai 15%, tetapi
jernih, dan tidak berwarna dengan proses penyulingan (destilasi) dapat
yang merupakan dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan
senyawa organik dengan dapat mencapai 100%.
rumus kimia C2H5OH,  Secara umum di pasaran, etil alkohol yang banyak
yang diperoleh baik diproduksi dan diperjualbelikan sebagai bahan baku
secara peragian dan/atau untuk MMEA ataupun bahan baku industri lainnya
penyulingan maupun adalah etil alkohol yang berasal dari pengolahan
secara sintesa kimiawi molase (tetes tebu) yang diproses dengan cara
penyulingan (destilled), dengan kadar 95% sampai
96%.
Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA)
Adalah semua barang cair yang lazim disebut minuman, yang mengandung etil alkohol, yang
dihasilkan dengan cara peragian, penyulingan, atau cara lainnya. Adapun jenis-jenis MMEA
yang beredar di pasaran sangat bervariasi dengan kadar alkohol yang berbeda-beda Misal:
bir, shandy, anggur, gin, whisky

MMEA
MMEA IMPOR
LOKAL/DN

Bir Bir
Arak Wine and Brandy
Minol aneka produk Whisky
Vodka, Gin an d Genever
Hasil Tembakau (HT)
hasil pengolahan tembakau, dengan tidak mengindahkan digunakan atau tidak
bahan pengganti atau bahan pembantu dalam pembuatannya.
Mis: sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris, hasil pengolahan tembakau
lainnya (HPTL)

Sigaret Rokok
Daun HPTL

Sigaret Putih Tembakau


Sigaret Kretek Iris
Sigaret Kelembak
Cerutu
Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL)

Chewing
Tobacco

Snuff Tobacco
Tobacco Molases

E-liquid/
E-Juice
Objek dan Subjek Pajak

Hasil
Tembakau

Etil
Alkohol

Produsen/Pengusaha Konsumen

• W ajib Cukai • Pemikul Cukai


• Penanggung Cukai MMEA

SUBJEK CUKAI
OBJEK CUKAI
Reksan Cukai
Jenis-Jenis Barang Kena Cukai di Peredaran

• Sigaret Kretek • Cerutu


HASIL • Sigaret Putih • Rokok Daun
TEMBAKAU • Sigaret kelembak menyan • Hasil tembakau lainnya

• Bir • Wine & Brandy


• Shandy • Cider
MMEA • Anggur Obat • Whisky
• Arak • Vodka, gin & genever

• Etil Alkohol hasil Penyulingan


Kadar Alkohol Tinggi (95% s.d 96%)
• Etil Alkohol hasil Fermentasi
Kadar Alkohol Relatif Rendah (<40%)
Perbandingan Kadar Alkohol MMEA Impor
JENIS MMEA KADAR ALKOHOL
Bir 3% s.d. 5%
Anggur/Anggur Obat 9% s.d. 18%
Arak ≥ 38%
Wine 9% s.d. 18%
Whisky ≥ 30%
Brandy ≥ 30%
Vodka ≥ 40%
Gin ≥ 38%
Genever ≥ 30%
Tarif Cukai

ADVALORUM (PROSENTASE)

TARIF ADNATORUM (SPESIFIK)


CUKAI

GABUNGAN (% + SPES.)
Tarif Cukai

• Jumlah dalam Rupiah untuk


Spesifik setiap satuan barang
• EA, MMEA, HT (selain HPTL)

• Persentase harga dasar


Advalorum • HPTL
Harga Dasar Cukai

BKC dalam • HARGA JUAL PABRIK


negeri • HARGA JUAL ECERAN
HARGA
DASAR
BKC • NILAI PABEAN + BM
IMPOR • HARGA JUAL ECERAN
Tarif Cukai Spesifik

Dikenakan atas dasar :


Jumlah dalam Rupiah untuk setiap satuan
liter

Dikenakan atas dasar :


Jumlah dalam Rupiah untuk setiap satuan HASIL
batang atau gram HT TEMBAKAU

Sejak tanggal
01 Februari 2009
Tarif Spesifik

Keuntungan :
 Mengurangi disparitas harga Transaksi
pasar dengan harga penetapan
pemerintah
 Mempermudah pengawasan terhadap
upaya penghindaran cukai
 Penghitungan dan estimasi penerimaan
cukai relatif lebih mudah
Tarif Cukai Advolarum
275% HARGA JUAL PABRIK

BUATAN DN

57% HARGA JUAL ECERAN


TARIF CUKAI HT
(maksimal)
275% NILAI PABEAN + BM
BKC
IMPOR
57% HARGA JUAL ECERAN

1.150% HARGA JUAL PABRIK


BUATAN DN

80% HARGA JUAL ECERAN


TARIF CUKAI
SELAIN HT
(maksimal)
1.150% NILAI PABEAN + BM
BKC
IMPOR
80% HARGA JUAL ECERAN
Tarif Advolarum

Keuntungan : Kelemahan :
 Mudah mengikuti Perkembangan Harga  Mendorong terjadinya disparitas harga
Pasar Transaksi pasar dengan harga
 Metode Penghitungan dan estimasi penetapan pemerintah
 Secara tidak langsung mendorong upaya
penerimaan cukai relatif lebih mudah
penghindaran pembayaran cukai
Tarif Gabungan

Anda mungkin juga menyukai