Disusun Oleh:
Aditya Putra Pangestu (223316016)
DIII-Manajemen Transportasi Laut
I.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Keuangan dan dipimpin oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
FUNGSI
VISI
Menjadi Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia
Visi DJBC mencerminkan cita-cita tertinggi DJBC dengan lebih baik melalui
penetapan target yang menantang dan sneecara terus-menerus terpelihara di
masa depan.
MISI
Memfasilitasi perdagangan dan industri;
GOOD GOVERNANCE
Perjuangan berat di dalam mengamankan hak keuangan negara ternyata menjadi
semakin kompleks dengan adanya berbagai terobosan baru di dunia perdagangan
internasional. Citra yang melekat selama ini dengan institusi DJBC tentu menjadikan
tantangan diatas semakin berat karena upaya untuk melakukan dan memelihara
pelaksanaan reformasi menjadi dua kali lipat.Dengan alas an ini, implementasi
reformasi birokrasi menjadi ramuan manjur di dalam memperbaiki citra dan kinerja
DJBC.
Sebenarnya program reformasi ini telah dilaksanakan sejak tahun 1989 dengan
penerapan pertama Customs Fast Release System (CFRS) yang kemudian di lanjutkan
dengan rencana-rencana strategis pembuatan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang Kepabeanan (sebagaimana telah diubah menjadi UU Nomor 17 Tahun 2006)
dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (sebagaimana telah diubah
menjadi UU Nomor 39 Tahun 2007).
Program reformasi lanjutan setelah ini adalah di tahun 2002 sebagai konsekuensi
dari Letter of Intent (LOI) negara kita dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Sedangkan program reformasi di tahun 2006 merupakan integrasi seluruh program
reformasi di Kementerian Keuangan dengan penekanan kepada 3 pilar sebagaimana
dalam gambar 2 di atas, dengan porsi yang lebih serius, lebih terarah dan
berkesinambungan.
Selain dari pencapaian diatas, bukti penilaian empiris dari lembaga independen pun
telah menunjukkan hasil yang sama. Lembaga Tranparency internationaltelah
memberikan apresiasi yang baik terhadap kinerja reformasi birokrasi di Kementerian
Keuangan dan secara khusus sebagai hasil dari reformasi di bidang kepabenan dan
perpajakan.
Transparency International 2008 Corruption Perception Index
2007
2008
Rank 143
Rank 126
CPI of 2.3
CPI of 2.6
Bold reform in the tax and customs administration and the ability of Corruption
Eradication Commission to bring forward high profile cases have recently bolstered
the perception that corruption is being addressed more aggressively[3]
Disisi lain, reformasi birokrasi di DJBC juga di lengkapi dengan kerjasama
pembuatan pojok anti korupsi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di
tahun 2009.
Kinerja pelayanan di pelabuhan juga menunjukkan hasil yang sangat baik, bahkan
bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang relative lebih maju.
II.
III.
1
FUNGSI
VISI
Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian
Sumber Daya Alam Hayati , Hewani dan Nabati serta Keamanan Pangan Segar di
Provinsi Jawa Tengan dan sekitarnya
MISI
GOOD GOVERNANCE
Good Governance yang dapat diartikan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
merupakan prasayarat mutlak dalam era globalisasi dan keterbukaan informasi saat ini.
Setiap penyelenggra pelayanan publik seakan berlomba untuk mencapai dan menjalankan
good governance tersebut. Good governance dapat diraih dan diwujudkan dengan
menciptakan pelayanan yang efektif, efisien dan transparan bagi masyarakat/pelanggan.
Sehingga trust/kepercayaan kepada penyelenggara pelayanan publik dimaksud dapat
ditingkatkan.