MASYARAKAT
OLEH AZWAR FAHMI AK., MAB., CA
PROFILE
2
MATERI
Profile BPK
Pengaduan Masyarakat
3
PROFILE
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
4
DASAR HUKUM
• Untuk memeriksa pengelolaan dan
UU NO 15
tanggung jawab tentang keuangan negara
diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan
Tahun 2006
yang bebas dan mandiri
• Hasil pemeriksaan keuangan negara
diserahkan kepada Dewan Perwakilan • BPK adalah
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan lembaga negara
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang bertugas untuk
• Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti memeriksa
oleh lembaga perwakilan dan/atau badan pengelolaan dan
sesuai dengan undang-undang. tanggung jawab
keuangan negara
UUD 1945
PASAL 23E
• BPK terbentuk pada 1 Januari 1947.
• BPK berkedudukan di ibukota negara dan
memiliki perwakilan di 34 provinsi.
• BPK terdiri dari Pimpinan BPK dan
Pelaksana BPK
o Pimpinan BPK sebanyak 9 orang
(disebut Anggota BPK), yang
merupakan pejabat negara yang terdiri
dari unsur: 1 Ketua, 1 Wakil Ketua,
dan 7 orang Anggota. Pimpinan BPK
dipilih oleh DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD
dan diresmikan oleh Presiden.
o Pelaksana BPK (Pemeriksa dan
Pelaksana BPK Lainnya) merupakan
Aparatur Negara.
6
VISI MISI
Menjadi pendorong Memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara
pengelolaan keuangan secara bebas dan mandiri
negara untuk mencapai &
tujuan negara melalui
Melaksanakan tata kelola organisasi
pemeriksaan yang yang berintegritas, independen, dan
berkualitas dan bermanfaat profesional
7
Nilai-Nilai Dasar
Integritas
Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh, dimilikinya sifat jujur, kerasnya
upaya, serta kompetensi yang memadai
Independensi
Suatu sikap dan tindakan dalam melaksanakan
pemeriksaan untuk tidak memihak kepada siapapun
dan tidak dipengaruhi oleh siapapun.
Profesionalisme
kemampuan, keahlian, dan komitmen profesi dalam
menjalankan tugas.
8
OBJEK PEMERIKSAAN
9
PENGADUAN MASYARAKAT
10
PENGADUAN MASYARAKAT
11
PENGADUAN MASYARAKAT
Namun, terkait kerahasiaan informasi, BPK telah menetapkan ketentuan mengenai Daftar Informasi
Publik yang Dikecualikan di Lingkungan BPK (serta jangka waktunya) melalui Peraturan Sekjen BPK
No. 1 Tahun 2018 yang mencabut Keputusan Sekjen BPK NO. 551/K-X-XIII.2/11/2016, antara lain:
• Dokumen dan hasil rapat BPK serta Sidang Badan yang menurut sifatnya dirahasiakan (jangka waktu
5 tahun);
• Laporan hasil pengawasan Inspektorat Utama (jangka waktu 1 tahun);
• Database Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) (jangka waktu 5 tahun);
• Dokumen pendukung tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK (jangka waktu paling lama 30
tahun);
• LHP yang diserahkan kepada instansi penegak hukum oleh BPK (jangka waktu paling lama 30 tahun);
• LHP Investigatif (jangka waktu paling lama 30 tahun);
• LHP Penghitungan Kerugian Negara (jangka waktu paling lama 30 tahun).
12
SARANA PENGADUAN MASYARAKAT
13
SYARAT-SYARAT PENGADUAN MASYARAKAT
WNI
Pengaduan masyarakat dapat disampaikan secara langsung kepada Pusat Informasi dan
Komunikasi (PIK) BPK atau melalui pos, e-mail, atau melalui portal e-PPID BPK
Apabila penyampaian pengaduan masyarakat dilakukan dengan datang langsung ke PIK BPK,
pelapor/pengadu wajib mengisi Formulir Pengaduan Masyarakat yang disediakan secara jelas
Dapat menjelaskan kronologi kejadian secara jelas (apa, siapa, kapan, di mana dan bagaimana
kejadian yang diadukan terjadi)
Melampirkan bukti awal pendukung pengaduan yang relevan dan memadai (misal: fotokopi
dokumen, foto, atau barang lain yang dapat memperkuat uraian pengaduan yang disampaikan)
14
SYARAT-SYARAT PENGADUAN MASYARAKAT
Pengadu menyertakan identitas jelas, yang terdiri dari scan/fotokopi KTP, alamat jelas, serta nomor
telepon yang dapat dihubungi
Pengadu menguraikan sedetil mungkin kejadian yang dilaporkan sebagai bentuk penyimpangan
pengelolaan keuangan negara/daerah. Uraian pengaduan dibatasi pada hal-hal yang berdasarkan
fakta dan kejadian nyata. Hindari hal-hal yang berdasarkan perasaan kebencian, permusuhan atau
fitnah. Keseluruhan uraian kejadian dapat menggambarkan siapa, apa, kapan, di mana
dan bagaimana kejadian yang dilaporkan tersebut terjadi
Pengadu melampirkan bukti awal pengaduan, seperti fotokopi dokumen yang relevan, hasil
dokumentasi/foto, atau barang terkait lainnya yang dapat memperkuat pengaduan yang disampaikan
15
ALUR PENGADUAN MASYARAKAT
16
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN TANGGUNG
JAWAB KEUANGAN NEGARA
17
HAL-HAL POKOK YANG DIATUR DALAM
UU NO. 15 TAHUN 2004
Pengertian
Lingkup Standar
pemeriksaan dan
pemeriksaan pemeriksaan
pemeriksa
Kebebasan dan
Kewenangan untuk
kemandirian dalam Akses pemeriksa
mengevaluasi
pelaksanaan terhadap informasi
pengendalian intern
pemeriksaan
18
PENGERTIAN PEMERIKSAAN DAN PEMERIKSA
PEMERIKSAAN PEMERIKSA
Pemeriksaan adalah proses identifikasi Pemeriksa adalah orang yang
masalah, analisis, dan evaluasi yang melaksanakan tugas pemeriksaan
dilakukan secara independen, obyektif, pengelolaan dan tanggung jawab
dan profesional berdasarkan standar keuangan negara untuk dan atas nama
pemeriksaan (SPKN, Peraturan BPK No.1 BPK
Tahun 2017), untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, dan keandalan
informasi mengenai pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara
19
LINGKUP PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
Keuangan Pemeriksaan Kinerja
(mandatory) Pemeriksaan atas Pengelolaan
keuangan Negara yang terdiri
atas Pemeriksaan aspek Ekonomi,
Efisiensi, dan Efektivtias
Pemeriksaan Pemeriksaan
atas laporan Dengan Tujuan • Pemeriksaan yang tidak masuk dalam kriteria
Pemeriksaan Keuangan ataupun Kinerja
keuangan Tertentu/Investigatif • Pemeriksaan investigatif mengungkap adanya
indikasi kerugian negara/daerah dan/atau
unsur pidana
20
STANDAR PEMERIKSAAN
21
KEBEBASAN DAN KEMANDIRIAN DALAM
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
UU No. 15 Tahun 2004 Menjamin Kebebasan dalam tahap
bahwa BPK Bebas dan Mandiri perencanaan mencakup kebebasan
dalam menentukan obyek yang
dalam menentukan obyek akan diperiksa, kecuali
pemeriksaan, perencanaan dan pemeriksaan yang obyeknya telah
pelaksanaan pemeriksaan, diatur tersendiri dalam undang-
penentuan waktu dan metode undang. BPK dapat
pemeriksaan, serta penyusunan mempertimbangkan informasi dari
pemerintah, bank sentral, dan
dan penyajian laporan masyarakat
pemeriksaan
22
AKSES PEMERIKSA TERHADAP INFORMASI
Melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang, Memotret, merekam dan/atau mengambil sampel sebagai
barang, dan dokumen pengelolaan keuangan negara alat bantu pemeriksaan
23
KEWENANGAN UNTUK
MENGEVALUASI
PENGENDALIAN
INTERN
Dalam rangka pemeriksaan keuangan
dan/atau kinerja, pemeriksa BPK dapat
melakukan pengujian dan penilaian
atas pelaksanaan sistem pengendalian
intern pemerintah
24
HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAK LANJUT
26
PENGENAAN GANTI KERUGIAN NEGARA
27
SANKSI PIDANA
28
KODE ETIK
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
29
KODE ETIK
30
GAMBARAN UMUM KODE ETIK
31
GAMBARAN UMUM KODE ETIK
ANGGOTA BPK Kode Etik ini berlaku bagi Anggota BPK dan
Pemeriksa. Yang dimaksud Pemeriksa
adalah:
Kode Etik Bertujuan untuk • Pelaksana BPK yang menduduki Jabatan
mewujudkan Anggota BPK dan Fungsional Pemeriksa;
Pemeriksa yang Independen, • Pelaksana BPK yang tidak menduduki
berintegritas, dan Profesional Jabatan Fungsional Pemeriksa; dan
dalam tugas pemeriksaan demi • Pihak lainnya.
menjaga martabat, kehormatan,
citra, dan kredibilitas BPK.
PEMERIKSA BPK
32
GAMBARAN UMUM KODE ETIK
KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI ANGGOTA BPK
Kewajiban Setia kepada NKRI yang berdasarkan Larangan Menjadi Anggota organisasi yang dinyatakan
Anggota Bagi dilarang di Wilayah Republik Indonesia dan yang
Pancasila dan UUD RI 1945 Anggota
BPK, BPK menimbulkan keresahan Masyarakat
diantaranya: Bersikap Jujur dan bertingkah laku diantaranya:
sopan Memperlambat atau tidak melaporkan hasil
pemeriksaan yang mengandung unsur pidana
Mematuhi ketentuan peraturan kepada Instansi berwenang
perundang-undangan
Menggunakan keterangan, bahan, data, informasi,
Menjaga Martabat, Kehormatan, atau dokumen lainnya yang diperoleh pada waktu
Citra, dan Kredibilitas BPK pelaksanaan tugas yang melampaui kewenangan
kecuali untuk kepentingan penyidikan yang terkait
Menjaga rahasia negara atau jabatan dugaan tindak pidana
33
GAMBARAN UMUM KODE ETIK
KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PEMERIKSA
Kewajiban Setia kepada NKRI yang berdasarkan Larangan Menjadi Anggota organisasi yang dinyatakan
Pemeriksa Pancasila dan UUD RI 1945 Bagi dilarang di Wilayah Republik Indonesia dan yang
BPK, Pemeriksa
BPK menimbulkan keresahan masyarakat
diantaranya:
Mematuhi ketentuan peraturan perundang- diantaranya:
undangan Menjadi perantara dalam pengadaan barang
dan/atau jasa di lingkungan entitas yang melakukan
Menjaga Martabat, Kehormatan, Citra, dan pengelolaan keuangan negara
Kredibilitas BPK
Meminta dan/atau menerima uang, barang,
Bersikap Jujur, Tegas, Bertanggung Jawab, dan/atau fasilitas lainnya baik langsung maupun
Objekif, dan Konsisten dalam tidak langsung dari pihak yang terkait pemeriksaan
Mengemukakan Pendapat Berdasarkan
Fakta Pemeriksaan Menyalahgunakan dan melampaui wewenangnya
baik sengaja atau karena kelalaiannya
Menjaga kerahasiaan hasil pemeriksaan
kepada Pihak yang tidak berkepentingan
Menghambat pelaksanaan tugas pemeriksaan untuk
Menghindari terjadinya benturan kepentingan pribadi, seseorang dan./atau golongan
kepentingan
34
GAMBARAN UMUM KODE ETIK
SANKSI BAGI ANGGOTA BPK
Peringatan tertulis, merupakan
sanksi atas pelanggaran yang
berdampak negatif terhadap
unit pelaksana tugas
pemeriksaan
Pemberhentian dari
Sanksi bagi Anggota BPK atas keanggotaan BPK, merupakan
pelanggaran terhadap sanksi atas pelanggaran yang
kewajiban dan/atau larangan berdampak negatif pada
negara dan/atau BPK
35
GAMBARAN UMUM KODE ETIK
SANKSI BAGI PEMERIKSA DAN PELAKSANA BPK
Sanksi tingkat ringan,
merupakan sanksi atas
pelanggaran yang berdampak
negatif terhadap tim
pemeriksa atau satker
36
MKKE
Dasar Hukum MKKE telah
mengalami beberapa kali
Peraturan
perubahan BPK No. 5
Peraturan Tahun 2018
BPK No. 4
Tahun 2016
Peraturan
BPK No. 1
Tahun 2013
Peraturan
BPK No. 1
Tahun 2011
37
MKKE
38
MKKE
TAHAPAN PENEGAKAN KODE ETIK
MKKE menetapkan
Jika terjadi pelanggaran, sidang dengan memanggil
Inspektorat Utama pelapor, terlapor, saksi, MKKE
menyampaikan Hasil dan ahli. Pemeriksaan Menetapkan
Inspektorat Utama Analisis ke MKKE dan dugaan pelanggaran Kode hasil putusan
Laporan, Pengaduan, memberikan nomor Etik dilakukan dalam pengadilan
sebagai Panitera
dan/atau hasil pengawasan Register Perkara. Sidang MKKE dan
melakukan analisis serta
Inspektorat Utama. bersifat tertutup.
pengumpulan data dan
Laporan bisa bersifat full
informasi awal atas
disclosure atau anonymous.
Laporan atau Pengaduan
Laporan yang disampaikan Jika Hasil analisis
yang diterima untuk
secara anonymous disertai menunjukkan tidak
menyimpulkan ada atau
dengan data yang cukup ditemukan dugaan
tidak adanya dugaan
untuk ditindaklanjuti pelanggaran Kode Etik,
pelanggaran Kode Etik
simpulan hasil analisis
disampaikan kepada
penerima Laporan atau
Pengaduan.
39
MKKE
40
PENGELOLAAN DAN TANGGUNG
JAWAB KEUANGAN DESA
41
KEWENANGAN DESA
42
KEMENTERIAN YANG MENGATUR
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Kementerian Desa,
Kementerian Keuangan Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
Tertinggal dan Transmigrasi
• Menteri Keuangan • Menteri desa PDTT • Menteri Dalam Negeri
mengeluarkan Ketentuan mengeluarkan ketentuan mengeluarkan ketentuan
mengenai pengelolaan mengenai prioritas mengenai pengelolaan
dana desa melalui penggunaan dana desa keuangan desa (APBDes)
Peraturan Menteri melalui Peraturan diatur melalui Peraturan
Keuangan Menteri Desa, Menteri Dalam Negeri
Pembangunan Daerah dan turunannya
Tertinggal dan
Transmigrasi dan
turunannya
43
KEMENTERIAN YANG MENGATUR
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Kementerian Desa, Pembangunan
Kementerian Keuangan Kementerian Dalam Negeri
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
• Penganggaran Dana Desa dalam APBN • Penetapan pedoman umum dan • Penyelenggaraan capacity building
• Penetapan rincian alokasi Dana Desa prioritas penggunaan Dana Desa aparatur desa
pada peraturan Bupati/Walikota • Pengadaan Tenaga Pendamping untuk • Penyelenggaraan pemerintahan desa
• Penyaluran Dana Desa dari Rekening desa • Pengelolaan, penatausahaan,
Kas Umum Negara • Fasilitasi penyelenggaraan pelaporan, dan pertanggungjawaban
musyawarah desa yang partisipatif keuangan desa
melalui Pendamping Desa • Penguatan desa terhadap akses, aset
• Fasilitasi pendirian, pengurusan, dan kepemilikan lahan dan
perencanaan usaha, pengelolaan, pemanfaatannya bagi kesejahteraan
kerjasama dan pembubaran BUMDes masyarakat
• Fasilitasi pembangunan Kawasan • Penyusunan dokumen perencanaan
Perdesaan desa
• Pembinaan desa berdasarkan hak asal
usul, dan kewenangan skala lokal desa
• Tata cara penyusunan pedoman teknis
peraturan desa
44
DANA DESA
Mengentaskan kemiskinan
45
PEMERIKSAAN DANA DESA
• BPK telah melakukan beberapa kali pemeriksaan tematik, baik yang dilaksanakan oleh BPK di Pusat
maupun oleh Perwakilan BPK di 33 Provinsi (kecuali DKI Jakarta).
• Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang dilakukan oleh Perwakilan BPK,
khususnya Kabupaten/Kota, juga menilai ketepatan penyaluran Dana Desa dari Rekening Kas Umum
Daerah (RKUD) ke Rekening Kas Desa (RKD).
• Beberapa Pemeriksaan yang berkaitan dengan Dana Desa yang dilakukan oleh AKN III, antara lain:
Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Pembinaan dan Pengawasan Dana Desa TA 2015 s.d.
Semester I TA 2018, yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPK.
Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Pengelolaan Prioritas Nasional Pembangunan Desa Tahun
2017 s.d. Semester I Tahun 2018, yang dilaksanakan oleh BPK di Pusat.
Tahun 2020 ini, BPK akan kembali melakukan pemeriksaan kinerja atas efektivitas
pendampingan masyarakat desa dalam penanggulangan pandemi COVID-19. Salah satu objeknya
adalah kegiatan pendampingan yang dilakukan Kemendesa PDTT, baik secara langsung maupun
melalui Tenaga Pendamping Profesional (TPP) kepada pemerintah desa dalam penggunaan Dana
Desa Tahun 2020 untuk penanggulangan COVID-19.
46
TERIMA KASIH
47