NIM : 1901110594
MATA KULIAH : UTS PENGAWASAN PEMERINTAH
KELAS : A ILMU PEMERINTAHAN
DOSEN : Drs. H. ISRIL, MH
Soal UTS:
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam system
ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan
taggungjawab keuangan negara (Pasal 23E UUD 1945 dan Pasal 2 UU No.15 Tahun 2006
tentang badan pemeriksa Keuangan). Menurut uud 1945, bpk merupakan lembaga yang
bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan di resmikan
oleh Presiden. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada
DPR, DPD, dan DPRD (sesuai dengan kewenangannya).
BPK memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan atas tanggung jawab dan
pengelolaan keuangan negara. Pemeriksaan yang dilakukan BPK mencakup pemeriksaan
keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Hasil pemeriksaan
berupa LHP yang wajib ditindaklanjuti oleh Pejabat yang diperiksa atau pejabat yang
bertanggung jawab kepada BPK. Tindak lanjut atas temuan BPK tersebut wajib disampaikan
dalam waktu 60 hari. Secara umum, rekomendasi BPK dapat ditindaklanjuti dengan cara
penyetoran uang/aset ke negara/daerah/perusahaan atau melengkapi pekerjaan/barang, dan
tindakan administratif berupa pemberian peringatan, teguran, dan/atau sanksi kepada para
penanggung jawab dan/atau pelaksana kegiatan. Tindakan administratif juga dapat berupa
tindakan koreksi atas penatausahaan keuangan negara/daerah/perusahaan, melengkapi bukti
pertanggungjawaban, dan perbaikan atas sebagian atau seluruh sistem pengendalian intern.
Berdasarkan hal tersebut maka tindak lanjut atas hasil pemeriksaan BPK merupakan ranah
hukum administratif negara. Salah satu fungsi hukum administrasi negara adalah untuk
menjaga agar pelaksanaan administrasi negara berjalan sebagaimana mestinya.
Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan BPK tertuang dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) BPK, baik LHP Laporan Keuangan, LHP Kinerja, dan LHP PDTT.
Sehubungan dengan tindak lanjut dari LHP BPK tersebut maka untuk keperluan tindak lanjut
hasil pemeriksaan, BPK menyerahkan pula hasil pemeriksaan secara tertulis kepada Presiden,
Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya5 . Selain itu BPK memantau
pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dan hasilnya diberitahukan secara tertulis kepada DPR, DPD, dan
DPRD, serta pemerintah.
Soal TUGAS
(Sumiyati)
Lahir di Sragen pada tanggal 6 Juli 1961. Menempuh pendidikan Diploma IV
Akutansi di Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN). Gelarnya diraih pada tahun 1989.
Menempuh pendidikan S2 di Central Queensland University dan mendapatkan gelar Master
of Financial Management pada tahun 1994.
Mengawali karirnya di Kementerian Keuangan pada tahun 1982 di Badan Akuntansi
Keuangan Negara. Pernah menjabat sebagai Kepala Subbidang Bimbingan Akuntansi
Keuangan Pemerintah Daerah pada tahun 2002. Kemudian menjabat sebagai Kepala Seksi
Pola dan Standar Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Tahun 2007.
Tahun 2010 Promosi menjadi Kepala Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan dan
sekaligus menjadi Plt. Kepala Biro Perencanaan Keuangan Sekretariat Jenderal pada tahun
tersebut. 21 Juni 2011 dipromosikan menjadi Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan,
Sekretariat Jenderal. Kemudian pada 6 Februari 2015 beliau dipercaya menjabat
sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, kemudian pada 23 Januari 2017
dilantik sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan.
TUGAS
FUNGSI
(Agus Suparmanto)
Tempat tanggal lahir Ruteng, NTT, 10 September 1956. Ketua Umum (Ketum)
Pengurus Besar (PB) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) masa jabatan 2014-2018 dan
2018-2022. Direktur Utama PT Galangan Manggar Biliton (GMB).
TUGAS
FUNGSI
DITJEN HKI
2008 : Kepala Divisi Administrasi Kanwil Dep. Hukum dan Ham Jawa Tengah
DITJEN KI
TUGAS
FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 949, Inspektorat Jenderal
menyelenggarakan fungsi:
(Budi Hartawan)
Lahir di Bukittinggi, 15 Juli 1963. Beliau menjabat sebagai Direktur Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas per tanggal 5 Agustus 2020. Pendidikan SD Yasporbi
II, 1975. SMP Yasporbi, 1979. SMAN VI, Jakarta, 1982. S1 Universitas Jayabaya, 1987.
S2 Magister of Art, University of Adelaide, 1994.
Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan.
TUGAS
Menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan Dalam
melaksanakan tugas.
FUNGSI