Anda di halaman 1dari 24

BEA MASUK DAN CUKAI

ANGGOTA KELOMPOK

Meylandita Puspa A Rika Alfiana Tria Ayu Anjani


224202040 224202048 224202054
BEA MASUK
CUSTOMS DUTY
Pengertian bea masuk menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang kepabeanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006, adalah pungutan
negara berdasarkan undang-undang yang dikenakan terhadap barang yang diimpor.
Pungutan (otoritas kepabeanan bertindak aktif) menghasilkan suatu pendapatan bagi negara.
JENIS - JENIS
BEA MASUK
1 Bea masuk Antidumping

2 Bea Masuk Imbalan (Countervailling duty)

3 Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Safe Guard)

4 Bea Masuk Pembalasan


BEA MASUK ANTIDUMPING

Pengertian “dumping” lebih


cenderung kepada “menjual
secara obral atau harga murah”
dengan tujuan untuk menguasai
pasar domestik suatu negara.
BEA MASUK IMBALAN
(COUNTERVAILLING DUTY)

Konsep bea masuk imbalan


(Countervailling Duties)
didasarkan atas kenyataan yang
terjadi dalam dunia perdagangan,
seperti persaingan, globalisasi dan
proteksionis.
BEA MASUK TINDAKAN
PENGAMANAN (SAFE GUARD)

Bea masuk tindakan pengamanan


(safe guard) diartikan sebagai bea
masuk yang dipungut dan merupakan
tindakan yang diambil pemerintah
untuk memulihkan kerugian serius dan
atau/mencegah ancaman kerugian
serius dan kemungkinan dapat
membangkrutkan industri dalam
negeri.
BEA MASUK PEMBALASAN

Konsep pembalasan ditekankan


adanya perlakukan di luar kewajaran
atau bersifat diskriminatif atas hasil
ekspor suatu negara yang
dimasukkan ke negara lain.
SANKSI
KETERLAMBATAN

Apabila bea masuk tidak/terlambat dilunasi


pada saat ditetapkan/mendapatkan nomor
pendaftaran, akan dikenakan sanksi
sebesar 10%, dari bea masuk yang harus
dibayar.
CUKAI

.
Cukai adalah pungutan negara yang dibebankan terhadap pemakai atau
pengguna barang kena cukai, bersifat selektif serta perluasan pengenaan
atas barang kena cukai didasarkan atas sifat dan karakteristik objek cukai
yang ditetapkan dalam Undang-undang Cukai.
DASAR HUKUM CUKAI

Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang cukai sebagaimana


telah diubah dengan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007

Cukai diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan

• PMK Nomor 62/PMK.011/2010


• PMK Nomor 181/PMK.011/2009
• PMK Nomor 99/PMK.011/2010

Cukai diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai

• Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor:


P-43/BC/2009
• Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor:
P-22/BC/2010
SUBJEK
DAN OBJEK CUKAI
Subjek cukai
Subjek cukai adalah orang pribadi atau
badan yang melakukan kegiatan pabrikan
sebagai pengusaha pajak dan
memasukkan maupun mengeluarkan
barang kena cukai kedalam daerah
pabean.

Objek cukai

objek cukai adalah barang yang


dipungut cukai sebagaimana ditetapkan
dalam Undang-Undang Cukai
Objek Cukai

Etil alkohol

Minuman yang mengandung etil alkohol

Hasil tembakau
3 Kategori Sifat dan Karakteristik tertentu
Barang Kena Cukai

Peredarannya Perlu
Konsumsinya Perlu Menimbulkan
Diawasi
Dikendalikan Dampak Negatif
TARIFC
UKAI
E
T Pada Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai (PMK) Nomor:
P-22/BC/2010. Menyebutkan untuk etil alkohol, tariff per liter untuk
I produk dalam negeri dan impor adalah sebesar Rp 20.000. tarif tersebut
berlaku untuk seluruh jenis etil alkohol dengan kadar berapapun.
L A
L
K
O
H
O
L
MINUMAN YANG MENGANDUNG
ETIL ALKOHOL

Tarif minuman yang mengandung etil alkohol dikelompokkan menjadi 3


golongan sebagai berikut:
H
A
T S
E I
M L
B
A
K
A
U
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai