PERPAJAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH
Disusun oleh :
I Made Fery Sukma Parayascita (2202612010377)
Ni Wayan Erika Putri (2202612010380) Gst. Ayu Made Mangalacandika Dewi (2202612010383)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2023 Penjelasan dan Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Pertambahan Nilai
Merupakan pemungutan pajak terhadap setiap transaksi jual beli produk/jasa
dalam negeri kepada orang pribadi dan badan usaha. Pajak Pertambahan Nilai bersifat tidak langsung dan objektif.
Fungsi Pajak Pertambahan Nilai
Fungsi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : 1. Fungsi PPN Untuk Perhitungan Kekurangan Pajak Atau Kelebihan Pajak. 2. Fungsi PPN Sebagai Fungsi Anggaran. 3. Fungsi PPN Sebagai Fungsi Regulasi Pemerintah. 4. Fungsi PPN Sebagai Fungsi Pembiayaan Negara.
Pajak Penjualan Barang Mewah
Merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang tergolong mewah kepada produsen untuk menghasilkan atau mengimpor barang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya. Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) merupakan kewajiban warga negara yang harus dibayarkan oleh pihak produsen yang memproduksi barang mewah
Tujuan Pajak Penjualan Barang Mewah
1. Bentuk Pengendalian Pola Konsumsi Mengenai Barang - Barang Mewah. 2. Melindungi Produsen Tradisional Atau Kecil. 3. Sebagai Bentuk Keadilan Pembebanan Pajak Antara Konsumen Yang Berpenghasilan Kecil Dan Besar. 4. Bentuk Pengamanan Penerimaan Negara. Tarif Pajak Penjualan Barang Mewah Tarif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) pada setiap barang mewah yang diproduksi berbeda. Berikut adalah penjelasannya : 1. Penentuan Tarif Ditentukan Tingkat Kemampuan Golongan Masyarakat Yang Mengkonsumsinya. 2. Konsultasi Dengan DPR. 3. Menurut Pasal 8 Undang-Undang No. 42 Tahun 2009, menetapkan paling rendah 10% (sepuluh persen) dan paling tinggi sebesar 200% (dua ratus persen).
Objek Pajak Penjualan Barang Mewah
1. Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah tersebut di dalam Daerah Pabean dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya. 2. Impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah.
Penetapan Terutang Pajak Penjualan Barang Mewah
Penetapan saat terutangnya Pajak Penjualan Barang Mewah PPnBM sesuai Direktur jendral Pajak diatur dalam : a. Saat terutangnya PPnBM atas impor BKP yaitu saat barang masuk pabean sesuai ketentuan UU Kepabean. Pemungutannya yaitu bersamaan dengan pemungutan Bea masuk. Kendaraan Bermotor bentuk CBU, PPnBM di pungut oleh Ditjen Bea dan Cukai. b. Atas penyerahan Kendaraan Bermotor : 1. Hasil rakitan eks CKD. 2. Kendaraan Bermotor yang telah diubah dari angkutan barang.