Anda di halaman 1dari 27

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI


(PPN)
Dosen Pengampu : Muhamad Ichsan Diarsyad SE., M.SI

Disusun Oleh
Kelompok 2
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

ANGGOTA KELOMPOK
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Maulana Maurin Dina Nadya


Afwannur

Nika Pristiya Nurkarantina Nur Jannati


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Putri Pradya Ingri


Putri Wahyuni
Meliyansyah Nabila Rochma

Ramlah Oktaviana
Rianti
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

PEMBAHASAN
Pengertian Pajak Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Pertambahan Nilai (PPN)
Undang-Undang Barang dan jasa yang
Yang Mengatur PPN dikenakan PPN
Barang dan jasa yang tidak
Karakteristik PPN
dikenakan PPN
Kelemahan PPN Fungsi PPN

Keunggulan PPN Kesimpulan


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

PENGERTIAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI


(PPN)

Pajak Pertambahan Nilai atau PPN merupakan salah


satu jenis pajak yang dipungut pada saat penyerahan
barang kena pajak (BKP) dan/atau jasa kena pajak
(JKP). Sederhananya, PPN adalah pungutan yang
dibebankan atas transaksi jual-beli barang dan jasa
yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib
pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena
Pajak (PKP).
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

UNDANG-UNDANG YANG
MENGATUR PPN
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
Terbaru dalam UU HPP No. 7 Tahun 2021
UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 adalah


sebuah peraturan hukum yang penting di
Indonesia. Undang-undang tersebut mengatur
tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PPN
adalah pajak yang dikenakan atas penjualan
barang dan jasa di Indonesia. Undang-undang ini
telah mengalami beberapa kali perubahan dan
amendemen sejak diberlakukan pada tahun
1983. PPN menjadi salah satu sumber
pendapatan utama bagi pemerintah Indonesia
untuk membiayai berbagai program dan
kegiatan pembangunan.
UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2000

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang


Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah hukum
yang mengatur perihal PPN di Indonesia.
Undang-undang ini membahas berbagai aspek
terkait PPN, termasuk tarif pajak, objek pajak,
kewajiban pajak, pembebasan, serta prosedur
administratif terkait pelaksanaan PPN.
UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2009

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 mengatur


tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia,
termasuk objek pajak, tarif, pembebasan, kewajiban
pelaporan dan pembayaran, serta sanksi atas
pelanggaran. Ini adalah kerangka hukum yang penting
untuk sistem perpajakan di negara tersebut.Perbedaan
antara Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 dan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) mungkin mencakup
perubahan dalam tarif pajak, penyesuaian dalam
ketentuan pembebasan dan pengurangan, serta update
terhadap ketentuan administratif sesuai dengan
perkembangan ekonomi dan hukum.
UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 merupakan Undang-Undang yang mengatur
mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia. Undang-Undang tersebut
membahas berbagai hal terkait peraturan, tarif, pengecualian, dan administrasi PPN di
Indonesia. PPN adalah pajak yang dikenakan atas penjualan barang dan jasa serta impor
barang ke dalam wilayah Indonesia.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang PPN, dibandingkan dengan Undang-
Undang Nomor 42 Tahun 2009, mungkin menghadirkan perubahan dalam tarif PPN,
pengaturan administrasi, pengecualian dan insentif, ketentuan kepatuhan, serta
penyesuaian terhadap perubahan ekonomi yang berlaku. Perubahan-perubahan
tersebut mencakup kemungkinan penyesuaian tarif PPN untuk beberapa barang dan
jasa, perubahan dalam prosedur administrasi seperti pelaporan dan pembayaran,
pemberian pengecualian baru atau insentif, ketentuan yang lebih rinci terkait
kepatuhan dan penegakan hukum, serta penyesuaian terhadap kondisi ekonomi saat
itu.
TERBARU DALAM UU HPP NO. 7 TAHUN 2021

UU HPP No. 7 Tahun 2021 mengatur tentang Pajak Pertambahan Nilai


(PPN) di Indonesia. Menurut undang-undang ini, PPn diatur oleh
Direktorat Jenderal Pajak yang merupakan bagian dari Kementerian
Keuangan. Undang-undang ini memberikan dasar hukum bagi
pemerintah Indonesia untuk mengenakan dan mengatur PPN sebagai
salah satu sumber pendapatan negara.

Undang-Undang HPP No. 7 Tahun 2021 mengatur tentang Pajak


Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia. Ini mencakup objek PPN, tarif
yang berlaku, prosedur pengenaan, keringanan atau pengecualian yang
mungkin ada, serta prosedur penyelidikan dan penindakan terhadap
pelanggaran terkait PPN. PPn diatur oleh Direktorat Jenderal Pajak di
bawah Kementerian Keuangan.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

KARAKTERISTIK PPN
Pajak Atas Konsumsi

Pajak Tidak Langsung

Pajak Objektif

Pajak Atas Konsumsi BKP/JKP di


Dalam Negeri Bersifat netral

Bersifat Multi Stage Levy Indirect Subtraction Method


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

“PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)


ADALAH PENGGANTI PAJAK PENJUALAN”
Alasannya:
1. Adanya pajak berganda
2. Bermacam-macam tarif
3. Tidak tidak mendorong ekspor
4. Belum dapat mengatasi penyeludupan
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

KEUNGGULAN PPN
1. Menghilangkan pajak berganda
2. Netral dalam perdagangan dalam dan luar negeri.
3. Dapat mendorong ekspor.
4. Menggunakan tarif tunggal, sehingga memudahkan
pelaksanan.
5. PPN dapat dijadikan sebagai "money maker” dalam
penerimaan negara, karena konsumen selaku pemikul
beban pajak.
6. Netral dalam pola konsumsi.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)


Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah Pengusaha yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau
Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenakan pajak berdasarkan
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai (UU PPN) dan perubahannya.
Pengusaha yang melakukan penyerahan yang merupakan
objek yang sesuai dengan UU PPN wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, kecuali
pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan oleh Menteri
Keuangan. Jadi, tidak semua pengusaha adalah PKP, kecuali
jika pengusaha kecil secara sukarela mengajukan dan
memilih untuk menjadi PKP dengan alasan tertentu agar
usahanya bisa lebih berkembang.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Keuntungan Menjadi PKP


Wajib pajak dengan status PKP dapat menunjukkan bahwa pengelolaan
bisnisnya dilakukan secara legal hukum dan berjalan dengan baik.
Kredibilitas yang dimiliki perusahaan di dunia industri dapat dilihat
jelas karena status PKP menandakan Anda melakukan kewajiban
perpajakan dengan tertib.
Peluang kerja sama dengan bisnis besar pun terbuka lebar. Terutama
kesempatan dalam melakukan transaksi dengan bendaharawan
pemerintah sera mengikuti lelang yang diadakan oleh pemerintah.
Dapat meningkatkan efisiensi produksi karena secara ekonomis, beban
produksi dan investasi pada BKP/JKP yang dimiliki akan ditanggung
oleh konsumen akhir. Artinya, kestabilan ekonomi akan lebih terjamin
dan sirkulasi finansial akan semakin sehat.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

BARANG DAN JASA YANG DIKENAKAN PPN

Penyerahan Barang Kena Pajak (BPK) dan Jasa Kena


Pajak (JKP) di dalam daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha.
Impor Barang Kena Pajak.
Pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari
luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
Pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean di
dalam daerah pabean.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

BARANG DAN JASA YANG DIKENAKAN PPN


Ekspor barang kena pajak berwujud atau tidak berwujud dan
ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Kegiatan membangun sendiri bangunan dengan luas lebih
dari 200m2 yang dilakukan di luar lingkungan perusahaan
dan/atau pekerjaan oleh Orang Pribadi atau Badan yang
hasilnya digunakan sendiri atau pihak lain.
Penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, sepanjang Pajak Masukan yang dibayar
pada saat perolehan aktiva tersebut boleh dikreditkan.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

BARANG YANG TIDAK DIKENAKAN PPN


Barang hasil pertambangan atau pengeboran
Barang Kebutuhan Pokok
Makanan dan minuman yang disajikan di rumah
makan atau restoran.
Uang dan emas batangan.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PPN

Jasa pelayanan medis Jasa keagamaan

Jasa pelayanan sosial Jasa pendidikan

Jasa keuangan Jasa kesenian dan hiburan

Jasa asuransi Jasa penyiaran yang


tidak bersifat iklan
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PPN

Jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa


angkutan udara
Jasa perhotelan
Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka
menjalankan pemerintahan secara umum
Jasa penyediaan tempat parkir
Jasa boga atau katering
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FUNGSI PPN
Untuk perhitungan kekurangan pajak atau kelebihan pajak

Sebagai fungsi anggaran

Sebagai fungsi regulasi pemerintah

Sebagai fungsi stabilitas penerimaan negara

Sebagai fungsi pembiayaan negara


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

ANY QUESTIONS?
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

KESIMPULAN
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah jenis pajak atas konsumsi yang
dikenakan pada penyerahan barang dan jasa kena pajak. Karakteristiknya
meliputi pengenaan pada konsumen akhir, sifat tidak langsung, objektif,
netral dalam perdagangan, hanya dikenakan di dalam negeri, multi stage
levy, dan menggunakan metode pengurangan tidak langsung. Keunggulan
PPN termasuk mencegah pajak ganda, netral dalam perdagangan,
memungkinkan pengembalian PPN atas perolehan barang modal, serta
mudah dipungut karena konsumen tidak merasa terbebani. Sementara itu,
fungsi PPN mencakup perhitungan pajak dan fungsi anggaran negara,
regulasi pemerintah dalam bidang sosial ekonomi, menjaga stabilitas
penerimaan negara, dan pembiayaan pengeluaran umum serta
pembangunan nasional.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

DOKUMENTASI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai