Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
2.1 Pengertian Pajak Pertambahan Nilai (PPN)........................................................................3
2.2 Fasilitas PPN 0%.................................................................................................................3
2.3 Fasilitas Tidak Dikenakan PPN...........................................................................................5
2.4 Fasilitas PPN Dibebaskan....................................................................................................5
2.5 Fasilitas PPN Tidak Dipungut.............................................................................................6
BAB III PENUTUP......................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................7
3.2 Saran.....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang dibebankan atas
transaksi jual- beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib
pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Jadi, yang berkewajiban memungut, menyetor dan melaporkan PPN adalah
para Pedagang/Penjual. Namun, pihak yang berkewajiban membayar PPN adalah
Konsumen Akhir.
PPN atau Pajak Pertambahan Nilai dikenakan dan disetorkan oleh pengusaha
atau perusahaan yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Namun
beban PPN tersebut ditanggung oleh konsumen akhir. Sejak 1 Juli 2016, PKP se-
Indonesia wajib membuat faktur pajak elektronik atau e-Faktur untuk menghindari
penerbitan faktur pajak fiktif untuk pengenaan PPN kepada lawan transaksinya.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan atas setiap penyerahan barang kena
pajak (BKP) atau jasa kena pajak (JKP) menurut ketentuan perundang-undangan. Namun,
untuk tujuan tertentu, pemerintah memberi fasilitas untuk tidak mengenakan PPN atas
jenis barang, jasa dan sektor usaha tertentu.
Secara umum terdapat empat jenis fasilitas PPN di Indonesia, yaitu fasilitas PPN
0%, PPN tidak dikenakan, PPN dibebaskan dan PPN tidak dipungut. Keempat fasilitas
tersebut pada dasarnya sama-sama tidak mengenakan PPN, namun terdapat perbedaan
mendasar dalam masing-masing fasilitas tersebut.
Selain itu, perlu diketahui, adanya perlakukan khusus berupa pembebasan dari
pengenaan PPN mengakibatkan tidak adanya pajak keluaran, sehingga pajak masukan
yang berkaitan dengan penyerahan BKP dan/atau JKP yang memperoleh pembebasan
tersebut tidak dapat dikreditkan. Hal ini diatur dalam Pasal 16B ayat (3) UU PPN.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang dibebankan atas
transaksi jual- beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib
pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP). yang berkewajiban
memungut, menyetor dan melaporkan PPN adalah para Pedagang/Penjual. Namun,
pihak yang berkewajiban membayar PPN adalah Konsumen Akhir.
Fasilitas tidak dikenakan PPN diterapkan atas penyerahan barang dan jasa yang
tidak termasuk objek PPN. Jenis barang dan jasa yang tidak menjadi objek PPN ini
diatur dalam Pasal 4A UU PPN. Fasilitas PPN dibebaskan diberikan untuk kegiatan
usaha tertentu maupun penyerahan BKP dan/atau JKP tertentu. Berdasarkan Pasal 16B
ayat (1) UU PPN. Sedangkan Fasilitas PPN 0%, Pengenaan tarif 0% ini tidak berarti
sebagai pembebasan PPN. Yang berarti, pajak masukan yang telah dibayar untuk
perolehan BKP dan/atau JKP yang berkaitan dengan kegiatan tersebut dapat dikreditkan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA