Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN

CUSTOMS AND EXCISE ON BOARDING PROGRAMME (CBP)

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 2019

Disusun Oleh :

LUSIANA DIAN KUMALA

33051220000892

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia

dan rahmat-Nya, saya dapat menyusun karya tulis yang berjudul “Laporan Kegiatan

Customs and Excise on Boarding Programme 2019” dengan lancar.

Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi tugas dari

Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Rasa terima kasih saya kepada yang

terhormat Bapak Talik Slamet Susanto selaku koordinator CBP 2019, serta semua

pihak yang telah mendukung dalam penyusunan karya tulis ini yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu.

Harapan saya bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk

menambah wawasan dan pengetahuan tentang kegiatan Customs and Excise on

Boarding Programme.

Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan

keterbatasan yang saya miliki. Tegur sapa dari pembaca akan saya terima dengan

tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.

Jakarta, 13 Maret 2019

Penulis

Lusiana Dian Kumala

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................................i

Daftar isi .......................................................................................................................ii

Bab I pendahuluan ......................................................................................................1

1.1 Latar belakang .......................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah .................................................................................................1

1.3 Tujuan ....................................................................................................................1

Bab II Pembahasan......................................................................................................2

Bab III Penutup.................................. ..........................................................................8

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................8

3.2 Saran....................... ..............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kementerian Keuangan Republik Indonesia adalah kementerian negara di


lingkungan Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan keuangan dan kekayaan
negara, Kementerian Keuangan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Presiden.

Instansi eselon I di bawah Kementerian Keuangan salah satunya yaitu Direktorat


Jenderal Bea dan Cukai yang memiliki 11 unit eselon II serta mempunyai banyak Sub
Direktorat yang mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda - beda.

Maka dengan adanya kegiatan Customs and Excise on Boarding Programme


Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pegawai baru dapat mengenal dan mengetahui
tugas dan fungsi dari setiap unit eselon II.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan


masalah sebagai berikut :

1. Apa tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ?


2. Apa saja unit eselon II serta tugas dan fungsinya di Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
2. Untuk mengetahui unit eselon II serta tugas dan fungsinya di Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai

1
BAB II
PEMBAHASAN

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (disingkat DJBC atau bea cukai) adalah nama
dari sebuah instansi pemerintah yang melayani masyarakat di
bidang kepabeanan dan cukai yang mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengawasan, penegakan hukum,
pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan cukai sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang - undangan, serta fungsinya yaitu perumusan
kebijakan, pelaksanaan kebijakan di bidang penegakan hukum, pelayanan dan
pengawasan, optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai.
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan,
penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penenmaan negara di bidang
kepabeanan dan cukai;

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 disebutkan


susunan organisasi tingkat pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri dari:

1. Sekretariat Direktorat Jenderal

Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi


pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta mempunyai
fungsi untuk penyelenggaraan pengelolaan organisasi dan ketatalaksanaan,
administrasi dan pengembangan kepegawaian, keuangan, pengelolaan barang milik
negara, serta pembinaan jabatan fungsional pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
a. Bagian Organisasi dan Tata Laksana;
b. Bagian Administrasi Kepegawaian;
c .Bagian Pengembangan Kepegawaian;
d .Bagian Keuangan;
e. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara;
f. Bagian Umum; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

2
2. Direktorat Teknis Kepabeanan

Direktorat Teknis Kepabeanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan


bahan penyusunan rumusan kebijakan, slandardisasi dan bimbingan teknis, dan
evaluasi pelaksanaan di bidang impor dan ekspor, identifikasi dan klasifikasi barang,
profil komoditi, tarif bea masuk, nilai pabean dan data harga, serta mempunyai fungsi
penyiapan bahan penyusunan rumusan kebijakan,standardisasi clan bimbingan
teknis, dan evaluasi pelaksanaan di bidang impor, pengguna jasa kepabeanan
prioritas Authorized Economic Operator (AEO) , dan asistensi importir), ekspor,
tempat penimbunan sementara, tempat penimbunan pabean, barang tidak dikuasai
dan barang dikuasai negara.
Direktorat Teknis Kepabeanan terdiri atas:
a. Subdirektorat Impor;
b. Subdirektorat Ekspor;
c . Subdirektorat Nilai Pabean;
d . Subdirektorat Klasifikasi Barang;
e . Subdirektorat Registrasi Kepabeanan;
f. Subdirektorat Program Prioritas dan Authorized Economic Operator,
g. Subbagian Tata Usaha; dan
h . Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Direktorat Fasilitas Kepabeanan

Direktorat Fasilitas Kepabeanan mempunyai tugas merumuskan serta


melaksanakan kebijakan dan standardisasi di bidang fasilitas kepabeanan, serta
mempunyai fungsi penyiapan perumusan kebijakan di bidang fasilitas kepabeanan.
Direktorat Fasilitas Kepabeanan terdiri atas:
a. Subdirektorat Pembebasan;
b. ·Subdirektorat Fasilitas Pertambangan;
c . Subdirektorat Fasilitas Impor Tujuan Ekspor;
d . Subdirektorat Tempat Penimbunan Berikat;
e. Subdirektorat Fasilitas Kawasan Khusus;
f. Subbagian Tata Usaha; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

3
4. Direktorat Teknis dan Fasilitas Cukai

Direktorat Teknis dan Fasilitas Cukai mempunyai tugas merumuskan serta


melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang cukai, dan mempunyai
fungsi penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan, penyusunan norma,
pemberian bimbingan teknis di bidang cukai.
Direktorat Teknis clan Fasilitas Cukai terdiri atas:
a . Subdi rektorat Tarif Cukai dan Harga Dasar;
b. Subdirektorat Perizinan clan Fasilitas Cukai;
c. Subdirektorat Pelunasan clan Pengembalian Cukai;
d. Subdirektorat Potensi Cukai clan Kepatuhan Pengusaha Barang Kena Cukai;
e. Subbagian Tata Usaha; clan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

5. Direktorat Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga

Direktorat Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga mempunyai tugas


merumuskan, melaksanakan, melakukan harmonisasi dan evaluasi, serta
memberikan bimbingan teknis kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kerja
sama internasional terutama terkait kepabeanan, cukai dan mempunyai fungsi
penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan, penyusunan norma, pemberian
bimbingan teknis di bidang kerja sama internasional, terutama terkait kepabeanan,
cukai dan kerja sama perdagangan, termasuk ketentuan asal barang (Rules of
Origin).
Direktorat Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga terdiri atas:
a. Subdirektorat Multilateral;
b . Subdirektorat Bilateral;
c . Subdirektorat Regional;
d . Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi;
e . Subdirektorat Penyuluhan dan Layanan Informasi;
f. Subbagian Tata Usaha; clan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

4
6. Direktorat Keberatan Banding dan Peraturan

Direktorat Keberatan Banding dan Peraturan mempunyai tugas menyiapkan


perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, dan evaluasi pelaksanaan
di bidang penelitian atas keberatan terhadap penetapan di bidang kepabeanan dan
cukai, urusan banding, pemberian upaya hukum di bidang kepabeanan dan cukai
serta mempunyai fungsi penyiapan penyusunan rumusan kebijakan, standardisasi
dan bimbingan teknis, evaluasi dan pelaksanaan penelitian atas keberatan terhadap
penetapan di bidang kepabeanan dan cukai, dan urusan banding.
Direktorat Keberatan Banding dan Peraturan terdiri atas:
a. Subdirektorat Keberatan;
b . Subdirektorat Banding;
c. Subdirektorat Upaya Hukum;
d. Subdirektorat Peraturan;
e. Subbagian Tata Usaha; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

7. Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai mempunyai tugas menyiapkan


perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi dan pelaksanaan
di bidang teknologi informasi serta mempunyai fungsi penyiapan perumusan
kebijakan, pelaksanaan, penyusunan norma, pemberian bimbingan teknis di bidang
strategi dan perencanaan sistem informasi, pengembangan sistem Informasi,
pengendalian keamanan manajemen layanan, dan evaluasi.
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai terdiri atas:
a. Subdirektorat Strategi dan Perencanaan Sistem Informasi;
b. Subdirektorat Pengembangan Sistem Informasi;
c. Subdirektorat Pengendalian Keamanan Informasi, Manajemen Layanan, dan
Evaluasi;
d . Subdirektorat Pengelolaan dan Layanan Data;
e . Subbagian Tata Usaha; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

5
8. Direktorat Kepatuhan Internal

Direktorat Kepatuhan Internal mempunyaI tugas merumuskan serta


melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penegakan kepatuhan
internal serta mempunyai fungsi penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan,
penyusunan norma, pemberian bimbingan teknis di bidang penegakan kepatuhan
internal.
Direktorat Kepatuhan Internal terdiri atas:
a. Subdirektorat Pencegahan;
b. Subdirektorat Pengawasan Kepatuhan dan Investigasi Internal;
c. Subdirektorat Penjaminan Kualitas;
d . Subdirektorat Pengelolaan Kinerja; .
e . Subbagian Tata Usaha; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

9. Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai

Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai mempunyai tugas merumuskan serta


melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang audit kepabeanan dan
cukai serta mempunyai fungsi penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan,
penyusunan norma, pemberian bimbingan teknis di bidang audit kepabeanan dan
cukai, penelitian ulang, serta penjaminan kualitas audit kepabeanan dan cukai.
Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai terdiri atas:
a. Subdirektorat Perencanaan Audit;
b. Subdirektorat Pelaksanaan Audit I ;
c .Subdirektorat Pelaksanaan Audit I I ;
d. Subdirektorat Monitoring, Evaluasi, dan Penjaminan Kualitas Audit.

10. Direktorat Penindakan dan Penyidikan

Direktorat Penindakan dan Penyidikan mempunyai tugas merumuskan serta


melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penindakan dan
penyidikan kepabeanan dan cukai serta mempunyai fungsi penyiapan perumusan
kebijakan, pelaksanaan, penyusunan norma, pemberian bimbingan teknis di bidang
penindakan dan penyidikan kepabeanan dan cukai.

6
Direktorat Penindakan dan Penyidikan terdiri atas:
a. Subdirektorat Intelijen;
b. Subdirektorat Penindakan ;
c. Subdirektorat Narkotika
d . Subdirektorat Penyidikan;
e . Subdirektorat Sarana Operasi;
f. Subdirektorat Patroli Laut;
g. Subbagian Tata Usaha; dan
h . Kelompok Jabatan Fungsional

11. Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis

Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis mempunyai tugas


menyiapkan penyusunan rencana strategis, perancangan, pelaksanaan uji coba
rancang bangun, serta evaluasi implementasi penenmaan, penagihan, proses bisnis,
organisasi sumber daya manusia, dan manaJemen risiko serta transformasi
Kelembagaan serta mempunyai fungsi penyusunan rencana strategis jangka
menengah dan jangka panjang, koordinasi penyusunan rencana kerja dan laporan
akuntabilitas Direktorat Jenderal, perancangan, pelaksanaan uji coba rancang
bangun,serta evaluasi implementasi pengembangan di bidang penerimaan dan
penagihan, organisasi, sumber daya manusia, proses bisnis dan manajemen
transformasi.
Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis terdiri atas:
a. Subdirektorat Penerimaan
b. Subdirektorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Transformasi;
c . Subdirektorat Manajemen Risiko;
d . Subbagian Tata Usaha; dan
e . Kelompok Jabatan Fungsional.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan
dan optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan cukai sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang - undangan serta fungsinya yaitu perumusan
kebijakan, pelaksanaan kebijakan di bidang penegakan hukum, pelayanan dan
pengawasan, optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai.
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan,
penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penenmaan negara di bidang
kepabeanan dan cukai.
Di dalam struktur organisasi Direktorat jenderal Bea dan Cukai terdapat 11 unit
eselon II dengan tugas dan fungsi sesuai dengan bidangnya, yaitu :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Teknis Kepabeanan;
c. Direktorat Fasilitas Kepabeanan;
d. Direktorat Teknis dan Fasilitas Cukai;
e. Direktorat Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga;
f. Direktorat Keberatan Banding dan Peraturan;
g. Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai;
h .Direktorat Kepatuhan Internal;
i . Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai;
J . Direktorat Penindakan dan Penyidikan;
k. Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan berupa
saran sebagai berikut,yaitu untuk menjadikan fungsi direktorat jenderal bea dan
cukai optimal maka diperlukan sumber daya manusia yang mumpuni, tata laksana
yang efektif dan efisien serta regulasi yang disertai profiling terhadap perusahaan
barang bea cukai sehingga dapat menghasilkan pengawasan yang transparan dan
pemberian layanan terbaik.

Anda mungkin juga menyukai