Anda di halaman 1dari 6

FILSAFAT ILMU MANAJEMEN

DIMAS A. INDRADI

120420220511

MAGISTER ILMU MANAJEMEN

Epistimologi III

 BAB 1 DASAR TEORI

Logika Berpikir Induktif dan Logika Berpikir Deduktif.

Logika menurut para Ahli :

 Aristoteles mengungkapkan logika adalah ajaran mengenai berpikir secara ilmiah


membahas wujud pikiran itu sendiri dan hukum yang mengendalikan pikiran.
 William Alston menjabarkan logika adalah pengkajian atau studi terkait penyimpulan
secara cermat upaya untuk memutuskan segala ukuran guna memilah penyimpulan
mana yang sah dan mana yang tidak sah
 Soekadijo berpendapat bahwa logika adalah suatu teknik atau cara yang memang
diciptakan atau dibuat untuk meneliti ketepatan manusia dalam menalar.
 Kattsoff memahami bahwa logika adalah ilmu pengetahuan terkait penyimpulan
yang sejajar atau lurus. Logika menjabarkan mengenai aturan-aturan dan cara guna
mencapai suatu kesimpulan.

Yang dimaksud dengan berpikir secara logis di sini adalah sebuah rangkaian tindakan atau
proses ketika kalian lebih memprioritaskan nalar secara konsisten agar dapat mencapai
simpulan dari suatu perkara. Logika sendiri dikaitkan dengan proses penalaran yang
dilakukan seseorang secara sistematis maupun normatif menuju sebuah kebenaran.

 Pola Berpikir
Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan yang merupakan
tahapan dari pembelajaran didalam pikiran, untuk itu tahapan ini bisa disebut proses atau
1
tahapn berpikir (Ngilawajan, 2013). Berasumsi atau berpikir tidak hanya untuk memperoleh
pengetahuan yang belum pernah didapat melainkan agar memperluas informasi (Prihanti,
2015). Pengetahuan sebagai hasil pola berpikir yang telah dimiliki seseorang
memungkinkanaya dengan sebuah keaadaan yang terjadi sehingga bisa mengatasi
persoalan yang ada, dan memberi penyelesainya (Izhar, 2016). Menurut Widyastuti (2015),
pola pikir adalah kegiatan yang mengacu pada ingatan seseorang yang pernah disimpan
didalam pikiranya dan pada suatu saat digunakan untuk memperoleh pengetahuan,
mengola, dan membuat kesimpulan.

Kesimpulanya adalah pola berpikir merupakan suatu penalaran seseorang dalam mengingat
kembali pengetahuan yang tersimpan dan menjalankan asumsi- asumsi yang diyakini untuk
dipergunakan dalam mencari informasi, mengola dan menyimpulkan. Ada dua jenis pola
berpikir yang akan diteliti yaitu pola berpikir deduktif dan pola berpikir induktif .

Secara garis besar jenis pola berpikir terbagi 2 yaitu pola berpikir induktif dan pola beripikir
deduktif

 Berpikir induktif

Pengertian Logika Induktif

Induktif (induksi) menurut KBBI ialah metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal
atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum yang umum. Penarikan kesimpulan
berdasarkan keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara umum; penentuan kaidah
umum berdasarkan kaidah khusus. Singkatnya, logika induktif lebih bersifat umum atau
generalisasi (melalui pengamatan, pengalaman, berdasarkan fakta, dan data) dalam
menyimpulkan sebuah permasalahan yang kemudian disimpulkan secara spesifik.

Filsuf asal Inggris, Francis Bacon merupakan tokoh dan politikus Inggris yang dikenal akan
perannya dalam mengukuhkan dasar-dasar metode empiris (berdasarkan pengalaman) atau
empirisme dengan menggunakan metode induktif. Oleh karena itu, Francis Bacon disebut
sebagai “Bapak Empirisme” atau “Bapak” dari metode induktif.

Adapun menurut beberapa ahli yang menyatakan bahwa berpikir Induktif adalah suatu
proses atau aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan dalam membuat suatu pernyataan

2
baru yang bersifat umum berdasarkan pada pernyataan khusus yang diketahui kebenaranya.
Pasce (dalam sumartini, 2015) menyatakan penalaran deduktif adalah proses penalaran dan
pengetahuan prinsip atau pengalaman umum yang menuntun kita memperoleh kesimpulan
untuk sesuatu yang khusus. Menurut Copi (dalam Sumartini, 2015), penalaran induktif
merupakan proses penalaran yang kesimpulanya diturunkan dari premis-premisnya dengan
suatu probabilitas. Dapat disimpulkan bahwa berpikir deduktif adalah proses berpikir yang
bermula dari hal yang bersifat umum untuk memperoleh kesimpulan yang bersifat khusus
berdasarkan fakta- fakta. Berpikir induktif adalah proses berpikir yang dari keadaan khusus
berupa premis-premis dengan suatu probabilitas dibawa menuju berupa kesimpulan yang
umum.

 Berpikir Deduktif

Pengertian Logika Deduktif

Logika deduktif adalah kebalikan dari logika induktif. Yaitu, penarikan kesimpulan
berdasarkan keadaan yang umum untuk diperlakukan secara khusus. Dengan kata lain,
penalaran logika deduktif yaitu menyimpulkan suatu argumen secara logis dari asumsi yang
diberikan. Dalam argumen deduktif, tidak ada istilah benar atau salah, melainkan valid atau
tidak valid. Sebuah argumen deduktif akan dinyatakan valid apabila kesimpulan yang
dihasilkan merupakan konsekuensi logis dari asumsi-asumsinya.

Tokoh filsuf yang dikenal di balik pemikiran dan metode deduktif yaitu Aristoteles. Dia
memaknai logika sebagai sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir untuk memelihara
jalan pikiran dari setiap kekeliruan.

Adapun menurut para ahli yang lain menyatakan bahwa berpikir deduktif adalah proses
berpikir yang bermula dari pernyataan yang bersifat umum dengan menarik kesimpulan
bersifat khusus. Sedangkan berpikir induktif adalah proses berpikir yang bermula dari
keadaan khusus menuju ke umum (Warsiman, 2011). Berpikir deduktif adalah proses
berpikir dari keadaan umum ke keadaan khusus sesuai dengan bukti yang sudah ada.
Berpikir induktif adalah proses pengambilan kesimpulan yang bercirikan umum atau dengan
melakukan suatau pernyataan baru dari masalah-masalah khusus (Sumartini, 2015).
Menurut Manurung & Kartono (2016), pola berpikir deduktif adalah suatu proses berpikir
3
untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang bersifat umum
berdasarkan pada beberapa pernyataan khusus yang diketahui benar.

 BAB 2 Aplikasi pada kehidupan sehari-hari (Pernah terlihat atau


pengalaman tersendiri)

Contoh Logika Berpikir induktif =

Contoh Logika Induktif 1:

 Manusia butuh makanan


 Hewan butuh makanan
 Tanaman butuh makanan

Kesimpulan: Semua makhluk hidup butuh makanan

Contoh Logika Induktif 2: Contoh Logika Induktif 4:

 Suhu udara di Gunung Bromo  Jeruk asal China berwarna kuning


dingin  Jeruk asal Indonesia berwarna
 Suhu udara di Gunung Semeru kuning
dingin  Jeruk asal Bali berwarna kuning
 Suhu udara di Gunung Latimojong
juga dingin Kesimpulan: Semua jeruk berwarna
kuning
Kesimpulan: Suhu udara di semua gunung
dingin Contoh Logika Induktif 5:

Contoh Logika Induktif 3:  Motor bergerak karena memiliki


roda
 Sapi Indonesia punya sebuah  Mobil bergerak karena memiliki
jantung roda
 Sapi New Zealand punya sebuah  Gerobak bergerak karena memiliki
jantung roda
 Sapi India punya sebuah jantung  Sepeda bergerak karena memiliki
 Sapi Inggris punya sebuah jantung roda

Kesimpulan: Setiap hewan sapi Kesimpulan: Maka, semua yang memiliki


mempunyai sebuah jantung roda bisa bergerak.

 Logika berpikir Induktif dalam kehidupan sehari hari: Laptop apabila terjatuh akan
bergerak ke bawah, Handphone apabila terjatuh akan bergerak ke bawah, para
penerjun payung apabila melompat dari pesawat akan jatuh ke bawah, hal ini dapat

4
kita simpulkan bahwa segala benda yang berada dalam ruang lingkup di bumi akan
jatuh ke bawah.

Contoh Logika Berepikir Deduktif =

Contoh Logika Deduktif 1: Kesimpulan: Maka, Aristoteles bisa


meninggal
 Setiap hewan mamalia punya
kelenjar susu Contoh Logika Deduktif 4:
 Semua kambing adalah hewan
mamalia  Semua siswa di SMAN 1 Cimahi
perlu mendapatkan nilai 90 agar
Kesimpulan: Setiap kambing punya bisa lulus
kelenjar susu  Anton adalah siswa di SMAN 1
Malang
Contoh Logika Deduktif 2:
Kesimpulan: Jadi, Anton perlu
 Semua hewan adalah makhluk mendapatkan nilai 90 agar bisa lulus dari
hidup SMAN 1 Cimahi
 Kucing adalah hewan
Contoh Logika Deduktif 5:
Kesimpulan: Maka, semua kucing adalah
makhluk hidup  Dhila sering berolahraga
 Orang yang sering olahraga,
Contoh Logika Deduktif 3: memiliki tubuh yang sehat

 Semua manusia bisa meninggal Kesimpulan: Dhila memiliki tubuh yang


 Aristoteles adalah manusia sehat

 Logika berpikir Deduktif dalam kehidupan sehari hari : Penalaran deduktif dipakai
saat melakukan problem-solving dengan cara membuat beberapa asumsi menjadi
inti masalah yang harus diselesaikan. Setelah itu, mencari asumsi mana yang paling
dekat dan terkait dengan masalah dan mencari solusinya berdasarkan asumsi
tersebut.

Berpikir induktif biasanya melihat dari pengalaman dari suatu kejadian yang sudah terjadi
dan mengambil kesimpulan dari kejadian tersebut, setelah itu dilakukan logika berpikir
deduktif untuk rencana kedepannya.

5
 BAB 3 Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan dari Perbedaan Penalaran Logika Induktif dan Deduktif

Dari penjelasan mengenai logika induktif dan deduktif di atas terlihat perbedaan dari
masing-masing proses dan metode yang dilakukan keduanya.

Logika induktif bersifat umum atau generalisasi dan melalui pengamatan, berdasarkan fakta,
serta data yang ada, dari hal itu kemudian disimpulkan sebuah permasalahan secara
spesifik.

Sementara untuk logika deduktif merupakan proses nalar yang menarik kesimpulan yang
bersifat khusus dari hal-hal yang bersifat umum. Nilai kebenaran dalam penalaran deduktif
bersifat mutlak benar atau salah dan tidak keduannya bersama-sama

Logika deduktif memungkinkan audience menggunakan logika untuk membuat keputusan


terkait pekerjaan. Bahkan ketika keputusan itu tidak berhasil, kamu bisa menjelaskan
mengapa keputusan tersebut diambil, karena premis-premis dalam logika deduktif
memudahkan sebuah masalah untuk dicerna dan dijabarkan.

Tujuan serta hasil akhir (output) dari kedua unsur ini tentunya juga berbeda, seperti ini:

 Induktif menghasilkan output yang bersifat empirisme (berdasarkan pengalaman)


 Deduktif menghasilkan output berupa rasionalisme (berdasarkan rasionalitas atau
pertimbangan yang logis dan masuk akal)

Jadi, perbedaan logika induktif dan deduktif terlihat jelas dari tujuan akhir dari penarikan
kesimpulan terhadap suatu argumen atau permasalahan.

Bagi para pembaca, ilmu mengenai logika berpikir induktif dan deduktif sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari hari baik untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat dan
meminimalisir kesalahan yang akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai