Jumlah air di bumi berlaku sesuai dengan siklus hidrologi.
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air secara terus menerus dari atmosfer ke bumi lalu kembali lagi ke atmosfer. Siklus hidrologi melalui beberapa proses, yakni evaporasi, kondesasi, dan presipitasi.
Evaporasi terjadi ketika panas matahari yang mengenai
bumi membuat molekul air di daratan maupun perairan mengalami penguapan dan naik kel atmosfer. Penguapan air juga terjadi pada tumbuhan melalui stomata dan mulut daun yang disebut proses transpirasi. Saat terjadi transpirasi, uap air juga naik ke atmosfer. Perbedaan suhu di atmosfer menyebabkan terjadinya proses kondensasi.
Kondensasi adalah perubahan uap air menjadi air akibat
pendinginan yang disebabkan perubahan suhu di atmosfer. Saat uap air naik ke ketinggian, suhu menjadi lebih rendah. Kemudian uap tersebut mendingin dan disimpan dalam awan.
Saat awan pembawa uap air bergerak ke suhu lebih
rendah, akan terjadi presipitasi. Presipitasi yaitu jatuhnya uap yang terkondensasi ke permukaan. bumi sebagai hujan.
Hujan adalah fenomena alam yang bermanfaat namun
bisa juga membahayakan manusia. Hujan dimanfaatkan sebagai salah satu sumber air untuk memenuhi kebutuhan. Mulai dari air minum, memasak, pertanian, industri, pembangkit listrik, dan lainnya. Di sisi lain, tingginya intensitas curah hujan bisa meningkatkan risiko terjadinya banjir seperti banjir yang terjadi di Ibukota Korea Selatan. Yang setidaknya ada 8 orang meninggal dan beberapa orang hilang pada saat banjir, pada bulan Agustus 2022.