INSTANSI PEMERINTAH
(LaKIP)
Halaman
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
Halaman
Halaman
A. Kedudukan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Yogyakarta.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta merupakan unsur
pendukung tugas Walikota di bidang penyelenggaraan penanggulangan bencana
yang terdiri dari Kepala, Unsur Pengarah dan Unsur Pelaksana. Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta dipimpin oleh seorang Kepala
Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota.
Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta terdiri
atas :
(1) Kepala BPBD
Kepala BPBD secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah
(2) Unsur Pengarah
Unsur Pengarah terdiri dari Ketua dan anggota
(3) Unsur Pelaksana
Unsur Pelaksana terdiri dari :
- Kepala Pelaksana
- Sekretariat Unsur Pelaksana
- Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan
- Seksi Kedaruratan dan Logistik
- Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
(4) Kelompok Jabatan Fungsional
Kepala
ex-officio
Sekertaris Daerah
Unsur
Unsur Pengarah
Pelaksana
Instansi Kepala
Profesional/ ahli Pelaksana
Kelompok Sekretariat
Jabatan Kepala
Fungsional Sekretariat
Seksi Seksi
Seksi
Pencegahan Rehabilitasi
Kedaruratan
dan dan
dan Logistik
Kesiapsiagaan Rekonstruksi
B. Tugas Pokok
1. Tugas dan Fungsi BPBD Kota Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta memiliki tugas sebagai berikut:
a. melaksanakan penyusunan dan pengendalian program di bidang
penanggulangan bencana di daerah;
b. melaksanakan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan penanggulangan
bencana di daerah;
c. melaksanakan penetapan pedoman dan pengarahan penyelenggaraan
penanggulangan bencana di daerah;
d. melaksanakan penetapan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana di daerah;
e. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan penanggulangan
bencana di daerah;
f. melaksanakan pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana di
daerah;
g. melaksanakan penyusunan, penetapan, dan penginformasian peta resiko
bencana;
h. melaksanakan pengintegrasian pengurangan resiko bencana dalam
pembangunan;
2. Kondisi Kebencanaan
2.1 Gambaran Wilayah
Gambaran umum wilayah memaparkan kondisi daerah berdasarkan aspek
geografis, topografi, iklim dan demografi.
Secara geografis, Kota Yogyakarta terletak antara 110o24’19’-110o28’53’
Bujur Timur dan antara 07o15’24’ – 07o49’26’ Lintang Selatan dengan luas wilayah
32,5 Km2. Adapun batas-batas wilayah Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Sleman
Sebelah Timur : Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman
Sebelah Selatan : Kabupaten Bantul
Sebelah Barat : Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman
Secara demografi, jumlah penduduk Kota Yogyakarta tahun 2017 sebanyak
422.732 jiwa dengan rincian sebanyak 206.421 jiwa penduduk laki-laki dan 216.311
jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk Kota Yogyakarta pada tahun 2017
sebesar 13.007 jiwa per Km2 yang tersebar secara tidak merata di 14 kecamatan.
Penduduk yang paling padat berada di kecamatan Ngampilan yaitu sebesar 20.770
jiwa per Km2 dan paling jarang penduduknya di kecamatan Umbulharjo yakni
11.179 jiwa per Km2. Sebaran jumlah penduduk di setiap wilayah administrasi
1. Banjir 6 - - - 3 7 161 -
Gempa
2. 3 223 - 318 145.796 4.129 10.219 -
Bumi
Cuaca
3. 9 12 - 67 700 - 5 -
Ekstrim
1. Banjir 7 - - - - - -
Gempa
2. - - - - - - -
Bumi
Cuaca
3. 58 - - 1 138 -
Ekstrim
Kekering
4. - - - - - - -
an
Letusan
5. Gunung - - - - - - -
Api
6. Lain-lain 26 - - - - - -
Total 91 - - 1 138 -
Sumber : Pusdalops PB BPBD Kota Yogyakarta per Desember 2018
Tabel I.3. Komposisi jumlah karyawan berdasarkan pangkat dan golongan Tahun 2018
JABATAN GOLONGAN/RUANG JUMLAH
: Pengatur TK I/Gol. II d -
: Pengatur /Gol. II c 2 orang
Pengatur muda Tk. I /
: 1 orang
Gol. II b
: Pengatur muda /Gol. II a 1 orang
Pendamping PB 32 orang
Tenaga Teknis : (Pusdalops dan TRC)
Fasilitator KTB 14 orang
SumberData : Kepegawaian, Desember 2018
2 S1 : 2 Orang
3 D3 : 2 Orang
4 D2 : - Orang
5 SMA : 2 Orang
6 SMP : 1 Orang
7 SD : - Orang
I TANAH : -
II BANGUNAN :
2
Gedung Kantor Dinas : 250 m
2
Pos Pantau : 50 m
EWWS : 5 buah
Megaphone : 2 buah
Genset : 90 buah
Chainsaw : 93 buah
3. Anggaran
Anggaran belanja BPBD Kota Yogyakarta tahun 2018 adalah
Rp9.513.494.096,00 yang berasal dari APBD Kota Yogyakarta Tahun 2018 sebesar
Rp5.500.994.096,00 dan Dana Hibah Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana sebesar Rp4.012.500.000,00.
Anggaran tersebut terbagi dalam 2 (dua) kelompok belanja, yaitu :
BELANJA TIDAK
603.338.367,-
LANGSUNG
1. Gaji dan Tunjangan 603.338.367,- 603.338.367,-
BELANJA
8.910.155.729,-
LANGSUNG
Pelayanan
1. Administrasi 494.260.000,- - 240.345.000,- 253.915.000,-
Perkantoran
Penyediaan Rapat-
1.1 rapat Koordinasi 127.468.000,- - 127.468.000,- -
dan Konsultasi
Penyediaan Jasa,
1.2 Peralatan dan 366.792.000,- - 112.877.000,- 253.915.000,-
Perlengkapan
Peningkatan
2. Sarana dan 513.739.500,- - 313.739.500,- 200.000.000,-
Prasarana Aparatur
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
2.1. 265.000.000,- - 65.000.000,- 200.000.000,-
Gedunga/Bangunan
Kantor
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
2.2 248.739.500,- - 248.739.500,- -
Kendaraan
Dinas/Operasional
Peningkatan
3. Kapasitas Sumber 20.000.000,- - 20.000.000,- -
Daya Aparatur
Bimbingan Teknis
dan Diklat
3.1 20.000.000,- - 20.000.000,- -
Peningkatan
Kapasitas Aparatur
Peningkatan
Pengembangan
4. Sistem Pelaporan 1.520.000,- - 1.520.000,- -
Capaian Kinerja
dan Keuangan
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan,
4.1 1.520.000,- - 1.520.000,- -
Pengendalian dan
Laporan Capaian
Kinerja SKPD
Kesiapsiagaan dan
5. Penanggulangan 7.880.636.229,- 381.600.000,- 1.793.062.634,- 382.585.000,-
Bencana Alam
Pencegahan
5.1 Bahaya Bencana 2.622.352.370,- - 1.302.352.370,- 1.320.000.000,-
Alam
Penanganan
5.2 1.028.031.859,- - 1.028.031.859,- -
Bencana Alam
Rehabilitasi dan
5.3 Rekonstrusi Pasca 4.230.252.000,- - 72.752.000,- 4.157.500.000-
Bencana
E. Isu Strategis
Isu-isu strategis BPBD Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan fungsi koordinatif BPBD Kota Yogyakarta dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana untuk merangkul stakeholder yang ada baik internal
pemerintah maupun lembaga-lembaga terkait kebencanaan, swasta dan
masyarakat;
2. Membentuk forum pengurangan risiko bencana (FPRB) yang beranggotakan
pemerintah daerah, LSM, akademisi, PMI, media, kelompok agama dan lainnya,
dalam upaya percepatan penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah.
3. Mengedukasi masyarakat sehingga dapat berpatisipasi aktif dalam
penanggulangan bencana dengan membentuk kampung tangguh bencana
terutama pada kawasan rawan bencana;
4. Penyediaan sarana dan prasarana penanganan bencana yang memadai sesuai
dengan standar minimal BNPB;
5. Meningkatkan kompetensi personil kebencanaan baik secara mandiri maupun
dengan mengikuti program-program yang diselenggarakan oleh pusat dan
pemerintah provinsi;
6. Membangun sistem informasi bencana yang terintegrasi ke seluruh stakeholder;
7. Meningkatkan fasilitasi bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi kerusakan bagi
korban terdampak;
F. Sistematika Penulisan
Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomo 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 40 Tahun
2017 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang tercantum dalam Lampiran IV,
LKIP BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2017 ini disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Pada Bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
(jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atau efisiensi penggunaan sumber daya;
1. Visi
BPBD Kota Yogyakarta mendukung visi Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang
tertuang sebagai visi pembangunan Kota Yogyakarta 2017-2022 berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta 2017-2022.
Adapun Visi Kota Yogyakarta 2017-2022 adalah
“Meneguhkan Kota Yogyakarta sebagai kota nyaman huni dan pusat
pelayanan jasa yang berdaya saing kuat untuk keberdayaan masyarakat
dengan berpijak pada nilai keistimewaan“.
2. Misi
Sejalan dengan visi, BPBD Kota Yogyakarta mendukung misi Walikota dan Wakil
Walikota terpilih yang dijabarkan ke dalam 7 misi Pembangunan Kota Yogyakarta,
yaitu :
1) Meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat
2) Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta
3) Memperkuat Moral, Etika dan Budaya Masyarakat Kota Yogyakarta
4) Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya
5) Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan
6) Membangun sarana prasarana publik dan pemukiman
7) Meningkatkan tatakelola pemerintahan yang baik dan bersih
Laporan Kinerja BPBD Kota Yogyakarta 2018 II-1
BPBD Kota Yogyakarta sebagai salah satu perangkat daerah yang menjadi
perpanjangan tangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam mewujudkan
visi dan misi pembangunan Kota Yogyakarta, mengacu pada misi keenam yaitu
membangun sarana dan prasarana publik dan pemukiman.
3. Tujuan
Tujuan merupakan target kualitatif organisasi dan menjadi ukuran kinerja. Tujuan
strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan
dicapai dalam jangka waktu satu sampai lima tahun.
Tujuan Jangka Menengah BPBD Kota Yogyakarta adalah Menurunkan Risiko
Bencana. Tujuan ini selanjutnya diukur dengan indikator tujuan yang dijabarkan
pada tabel II.1.
Tabel II.1 Uraian Tujuan dan Indikator Tujuan BPBD Kota Yogyakarta 2017-2022
Target
Tujuan Indikator
Awal Akhir
4. Sasaran
Indeks kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana diperoleh dari 50% nilai
dari indikator program persentase Kampung Tangguh Bencana yang terbentuk, 30%
nilai dari indikator program Persentase korban bencana skala kota yang dievakuasi
dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap, dan 20% nilai
Persentase bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi yang diberikan pada kerusakan
akibat bencana.
Indikator Target
No. Formula Target Indikator Program
Sasaran
Indeks 50% KTB +
Kapasitas 30% evakuasi
daerah dalam korban 1. Persentase
1. Penanggulangan bencana + 61,00% kampung tangguh 44%
Bencana 20% bencana (KTB)
rehabilitasi
rekonstruksi
2. Persentase
korban bencana
skala kota yang
dievakuasi dengan 82%
menggunakan
sarana dan
prasarana tanggap
darurat lengkap
3. Persentase
bantuan
rehabilitasi dan
rekonstruksi yang 82%
diberikan pada
kerusakan akibat
bencana
Data-data yang dibutuhkan untuk pencapaian sasaran dijabarkan pada tabel II.4.
C. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2018 merupakan sasaran
dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada RPJMD Tahun 2017-2022 dan
Renstra BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022. Perjanjian Kinerja ini telah
disahkan oleh Walikota Yogyakarta tanggal 1 Februari 2018 dan dilakukan
perubahan yang disesuaikan dengan target anggaran perubahan pada tanggal 19
November 2018 serta revisi perubahan perjanjian kinerja pada tanggal 30
November 2018 untuk menyesuaikan adanya penambahan anggaran dari dana
hibah Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah Program Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana Tahun 2018.
Kapasitas Daerah
Indeks Kapasitas Daerah
dalam
dalam Penanggulangan 61,00%
Penanggulangan
Bencana
Bencana Meningkat
AKUNTABILITAS KINERJA
Tabel III.1. Perbandingan target dan realisasi indikator kinerja dari sasaran
strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2018
Indikator
No. Sasaran Strategis Target Realisasi %
Kinerja
1. Kapasitas daerah Indeks 61,00% 73,57% 120,60%
dalam Kapasitas
Penanggulangan daerah dalam
Bencana meningkat Penanggulangan
Bencana
Tabel III.3. Perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja dari sasaran
strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2017 dan 2018
Tabel III.4 Perbandingan realisasi indikator kinerja pada tahun 2018 dengan target
jangka menengah Renstra 2017-2022
Target Capaian
No. Indikator Kinerja BPBD BPBD
Nasional
Kota Yk Kota Yk
1. Jumlah Warga Negara yang 100% 100% 576%
memperoleh layanan informasi rawan
bencana
= 50% KTB + 30% evakuasi korban bencana + 20% rehabilitasi dan rekonstruksi
Target, realisasi serta capaian indikator kinerja tahun 2018 dan indikator program
tahun 2018 dapat dilihat pada tabel III.7 dan tabel III.8.
Tabel III.7. Target dan realisasi indikator kinerja tahun 2018 dan indikator program
tahun 2018
Tabel III.8. Capaian indikator kinerja tahun 2018 dan indikator program tahun 2018
ℎ ℎ
% = 100%
ℎ
Realisasi indikator program pertama pada tahun 2018 adalah 57,06% yang
diperoleh dari
97
= 100%
170
Capaian indikator program pertama ini pada tahun 2018 adalah 143%.
Target perencanaan pembentukan KTB tahun 2018 adalah 10 KTB dan 97 KTB
sudah terbentuk dalam kurun waktu 2013-2018 dan terealisasi sesuai dengan
target, namun diperoleh capaian sangat tinggi yaitu 143%. Hal ini disebabkan
oleh faktor pembagi dari formulasi diatas yaitu jumlah kampung di Kota
Yogyakarta. Pada awal perencanaan ditetapkan bahwa jumlah kampung yang
ada di Kota Yogyakarta sebanyak 225 kampung. Pada akhir 2017 ditetapkan
Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 504 Tahun 2017 tentang Penetapan
Nama-nama Kampung se-Kota Yogyakarta yang menyatakan jumlah kampung di
Kota Yogyakarta sebanyak 250 kampung yang selanjutnya dilakukan perubahan
sesuai Keputusan Walikota Nomor 72 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Pembentukan Pengurus Kampung yang di dalamnya ditetapkan jumlah
kampung di Kota Yogyakarta sebanyak 170 kampung. Berdasarkan Keputusan
Walikota tersebut, maka jumlah KTB yang telah terbentuk disesuaikan dengan
kampung-kampung yang telah disahkan.
Indikator program kedua adalah Persentase korban bencana skala kota
yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat
lengkap. Indikator program yang kedua ini mewakili kegiatan penanganan
bencana alam atau pada fase saat bencana. Formulasi untuk perhitungan target
dan realisasi indikator program kedua tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Realisasi indikator program kedua pada tahun 2018 adalah 83,45% yang
diperoleh dari
116
= 100%
139
Realisasi indikator program ketiga pada tahun 2018 adalah 100% yang
diperoleh dari
6
= 100%
6
B. Realisasi Anggaran
Anggaran belanja BPBD Kota Yogyakarta tahun 2018 adalah Rp
9.513.494.096,00 yang berasal dari APBD Kota Yogyakarta Tahun 2018 dan Dana
Hibah Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah melalui BNPB Tahun 2018
sebesar Rp 4.012.500.000,00. Realisasi anggaran tahun 2018 adalah Rp
5.286.601.715,17 atau 55,57%. Anggaran tersebut terbagi dalam 2 (dua) kelompok
belanja, yaitu :
b. Belanja Langsung
Anggaran Belanja Langsung sebesar terdiri dari 5 Program dan 9 kegiatan
Rp 8.910.155.729,00 terealisir Rp 4.751.357.715,17 atau 53,33%.
Realisasi belanja tidak langsung yang terdiri atas gaji dan tunjangan
kurang maksimal disebabkan karena adanya pejabat struktural yang
meninggal dan tidak terisinya 2 jabatan struktural selama 4 bulan.
Rendahnya realisasi belanja langsung karena adanya dana hibah dari
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk Program Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana pada kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pascabencana sebesar Rp4.012.500.000,00 yang tercairkan pada akhir tahun
anggaran 2018, yaitu penandatanganan Perjanjian Hibah Daerah
dilaksanakan pada tanggal 7 November 2018 dan pencairan dana hibah
dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2018. Pengajuan dana hibah ini
didasarkan adanya bencana masif yang terjadi pada seluruh daerah di DIY
Tabel III.9 Perbandingan anggaran dan realisasi belanja per program tahun 2017
dan tahun 2018
Tahun 2017 Tahun 2018 %
No. Program
Target (Rp) Realisasi (Rp) % Target (Rp) Realisasi (Rp) % +/-
BELANJA TIDAK
1.023.845.927,- 675.299.902,- 66 603.338.367,- 535.244.000,- 88 22
LANGSUNG
Gaji dan
1. 1.023.845.927,- 675.299.902,- 66 603.338.367,- 535.244.000,- 88 22
Tunjangan
BELANJA
3.462.403.859,- 3.331.529.614,68 96 8.910.155.729,- 4.751.357.715,17 53 (43)
LANGSUNG
Pelayanan
1. Administrasi 530.205.225,- 509.936.796,- 96 494.260.000,- 482.142.955,- 98 2
Perkantoran
Peningkatan
Sarana dan
2. 318.987.000,- 317.643.150,- 99 513.739.500,- 502.679.747,- 98 (1)
Prasarana
Aparatur
Peningkatan
Kapasitas
3. 25.000.000,- 25.000.000,- 100 20.000.000,- 0,- 0 (100)
Sumber Daya
Aparatur
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
4. 30.964.000,- 19.590.525,- 63 1.520.000,- 368.000,- 24 (39)
Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan
Kesiapsiagaan
dan
5. 2.557.247.634,- 2.459.359.143,68 96 7.880.636.229,- 3.766.167.013,17 48 (48)
Penanggulangan
Bencana Alam
PENUTUP
4. Pemberian Bantuan