Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR INFORMASI UNTUK PASIEN TBC RESISTAN OBAT

Informasi Singkat tentang Tuberkulosis


Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit paru yang disebabkan oleh kuman TBC,
mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menular melalui percikan dahak pasien TBC BTA
positif saat berbicara, batuk atau bersin. Tuberkulosis Resistan Obat atau sering disebut TBC
RO adalah penyakit TBC yang kumannya sudah kebal terhadap obat anti TBC. Untuk pasien
yang memiliki kuman yang telah kebal sekurang-kurangnya terhadap Rifampisin, maka pasien
akan diobati dengan menggunakan obat anti TBC lini kedua ditambah dengan obat anti TBC lini
pertama yang masih efektif. Pengobatan TBC RO kurang lebih selama 19 - 24 bulan dengan
pengawasan menelan obat setiap hari di depan petugas kesehatan. Indonesia telah mengobati
lebih dari 7.000 pasien sejak tahun 2009 dengan angka keberhasilan pengobatan yang cukup
baik. Pada tahun 2016, WHO telah merekomendasikan penggunakan paduan pengobatan TBC
resistan Obat standar jangka pendek 9 – 11 bulan.

Pengobatan Tuberkulosis Resistan Obat


Apabila hasil pemeriksaan laboratorium Saudara menunjukkan TBC Resistan Obat,
Saudara dianjurkan untuk menjalani pengobatan ini sampai dengan selesai.
Kepatuhan terhadap pengobatan TBC Resistan Obat sangat penting untuk menjamin
keberhasilan pengobatan dan mencegah penularan terhadap keluarga serta orang di sekitar
Anda. Selama pengobatan pasien akan menjalankan pemeriksaan dahak secara rutin dan
pemeriksaan penunjang lainnya yang dibutuhkan. Saudara akan mendapatkan pengobatan
TBC RO sesuai dengan kondisi Saudara. Pilihan pengobatan TBC RO yang tersedia saat ini
adalah:
1. Pengobatan jangka pendek selama 9-11 bulan, yang diberikan untuk pasien:
 Terbukti kebal/resistan terhadap Rifampisin dan/atau MDR tanpa penyulit
 Tidak ada kontak dengan pasien TBC pre/XDR
 Tidak pernah mendapat OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan
 Tidak terdapat intoleransi obat-obat pada paduan standar jangka pendek
 Tidak hamil
 Bukan pasien TBC ekstra paru
2. Pengobatan individual selama minimal 20 bulan, diberikan pada pasien TBC pre-XDR/XDR/
dan TBC RR/MDR yang tidak memenuhi kriteria pengobatan jangka pendek

Pemeriksaan Awal dan Kemajuan Pengobatan


Sebelum memulai pengobatan TBC RO, perlu dilakukan pemeriksaan awal (baseline) yang
meliputi:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik/klinis (Berat Badan)
3. Pemeriksaan sputum: BTA, biakan, uji kepekaan

1
4. EKG
5. Tes pendengaran
6. Rontgen dada
7. Pemeriksaan darah lengkap
8. Gula darah puasa dan 2 jam PP
9. Fungsi ginjal: Ureum Kreatinin
10. Elektrolit
11. Fungsi hati: SGOT, SGPT, bilirubin
12. TSH/TSHs
13. Tes kehamilan
14. Tes HIV

Pasien diminta untuk rutin datang ke Fasyankes untuk melakukan berbagai pemeriksaan dalam
rangka memantau kemajuan pengobatan.

Penentuan pengobatan
Pengobatan dapat dimulai berdasarkan hasil anamnesis riwayat pengobatan
sebelumnya dan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan keputusan Tim Ahli Klinis. Pada
keadaan tertentu dimana hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan adanya resistansi obat
tambahan, pasien yang semula mendapatkan pengobatan jangka pendek dapat diganti menjadi
pengobatan individual dengan jangka waktu pengobatan yang lebih lama.
Selain itu, bila terjadi kehamilan selama pengobatan dengan paduan jangka pendek
maka dilakukan penyesuaian paduan dan lama pengobatan. Pada saat ini, keamanan obat
pada panduan jangka pendek ini belum diketahui pengaruhnya terhadap janin.

Rangkuman mengenai paduan pengobatan TBC RO dapat dilihat pada tabel berikut:
Paduan pengobatan jangka Paduan pengobatan
pendek individual
Durasi pengobatan 9 – 11 bulan Minimum 20 bulan
Jumlah obat Tahap awal dengan suntik Tahap awal dengan suntik
selama 4 – 6 bulan (5-6 jenis min 8 bulan (6 jenis obat oral
obat oral, 1 suntikan) dan 1 suntikan)
Tahap lanjutan tanpa suntik Tahap lanjutan tanpa suntik
selama 5 bulan (3-4 jenis 12-16 bulan (3 – 5 jenis obat
obat oral) oral)
Jenis obat 4 – 6 Bdq* – Lfx(Mfx) – Eto – Sesuai pola resistansi kuman
E – Z– HDT – Cfx / 5 Lfx(Mfx)
– Cfx – Z - E
*Untuk tahap awal 4-6 bulan, tetapi Bdq tetap diberikan selama 6 bulan walaupun pada bulan ke-4
sudah konversi

2
Selama menjalani pengobatan, Saudara akan diminta untuk datang dan menelan obat
setiap hari di depan petugas kesehatan. Terputusnya pengobatan akan menyebabkan kondisi
Saudara bertambah parah karena meningkatnya kekebalan kuman TBC dalam tubuh bahkan
dapat menyebabkan kematian. Bila Saudara tidak diobati atau tidak menjalani pengobatan
sesuai anjuran, Saudara berpotensi menularkan penyakit TBC kepada keluarga dan orang-
orang terdekat pada saat Saudara batuk, bersin maupun berbicara.

Efek Samping dan Upaya Penanganannya


Pengobatan TBC RO memiliki efek samping ringan-sedang seperti mual, muntah, gangguan
pendengaran, gagal ginjal, nyeri sendi dan perubahan warna kulit sementara. Pengawas
menelan obat (PMO) akan mengamati efek samping obat dan melakukan tata laksana yang
tepat. Saudara diminta segera menyampaikan semua efek samping obat yang terjadi kepada
pendamping pengobatan/petugas kesehatan/dokter.

Jika terjadi efek samping obat, Saudara diharapkan tidak menghentikan pengobatan secara
sepihak karena efek samping dapat ditangani secara cepat dan tepat jika diketahui lebih dini.

Prosedur menjalani pengobatan


Setelah saudara menyetujui menjalani pengobatan dan menandatangani surat persetujuan,
saudara akan mendapatkan jadwal kunjungan, pengambilan obat, jadwal pemeriksaan dahak
dan laboratorium serta jadwal pertemuan dengan dokter. Selama proses tersebut saudara akan
dipantau oleh petugas kesehatan atau dokter dan Tim Ahli Klinis.

Kerahasiaan Data
Semua data pengobatan ini adalah milik Fasyankes dan Kementerian Kesehatan yang akan
sangat berguna untuk pengobatan pasien TBC Resistan Obat di seluruh Indonesia yang akan
datang. Data pasien akan dirahasiakan.

Informasi tambahan
Bila setelah informasi ini saudara masih memerlukan informasi tambahan lainnya, Saudara
dapat menghubungi pelaksana program:
Nama Dokter TAK (Penanggungjawab) : ………………………..
Nomor Telepon :…………………………
Nama Perawat TBC RO (Penanggungjawab) : ………………………..
Nomor Telepon :…………………………
Alamat Fasyankes : …………………………

3
Formulir Persetujuan Pasien
(Informed Consent)

Partisipasi Sukarela
Saudara sangat dianjurkan untuk menjalani pengobatan ini. Saudara menjalani
pengobatan ini atas kesadaran saudara sendiri setelah memahami hal-hal yang sudah
dijelaskan di atas.

Tandatangan
Saya telah membaca (atau dibacakan kepada saya) hal-hal yang tertulis di atas. Saya telah
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mendiskusikan pengobatan
TBC Resistan Obat ini. Saya memahami maksud, risiko, manfaat dan lamanya pengobatan
serta prosedur pengobatan TBC Resistan Obat.
Dengan menandatangani formulir ini, maka saya (lingkari yang sesuai dengan keinginan
saudara) :
a. Menegaskan keikutsertaan saya secara sukarela dalam menjalani pengobatan ini
b. Tidak bersedia menjalani pengobatan

Saya telah menerima salinan surat persetujuan ini.

_______________________________
Nama dan TTD pasien Tanggal
:……………………………

_______________________________
Nama dan TTD keluarga pasien Tanggal :
…………………………

_______________________________
Nama dan TTD petugas kesehatan Tanggal :
…………………………

Anda mungkin juga menyukai