Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2086-9045

PENGARUH PROSES PENGADUKAN TANAH LIAT


TERHADAP KUAT TEKAN BATA MERAH

1) 2) 3)
Yovanda Putra Medika , Elhusna , Ade Sri Wahyuni
1)2)3)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNIB, Jl. W. R. Supratman,
Kandang Limun, Bengkulu 38371, Telp. (0736)344087
email: yovandamedika@gmail.com

Abstrak

Salah satu proses pembuatan bata merah konvesional yaitu proses pengadukan tanah liat,
dimana pada proses pengadonan bata merah dilakukan dengan penginjakan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari lamanya waktu proses penginjakan adukan tanah liat
terhadap sifat fisis bata merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Proses pembuatan bata dilakukan dengan cara yang dilakukan pabrik. Variasi
durasi penginjakan adonan tanah liat adalah selama 20, 25, 30, 32, 35 dan 40 menit dimana
32 menit adalah waktu injak pabrik. Benda uji yang dibuat pada penelitian ini sebanyak 15
benda uji untuk bata normal dan 90 benda uji untuk bata variasi. Pengujian kuat tekan bata
mengacu pada SNI 03-416-1996 dan menggunakan alat compression machine hand operated
dengan kapasitas 250 kN. Kuat tekan bata merah terbesar terdapat pada bata dengan lama proses
penginjakan adonan adukan selama 40 menit dengan kuat tekan 1,09 MPa. Penelitian
memperlihatkan bahwa persentase variasi pembuatan adukan yang lama penginjakannya
meningkatkan kekuatan bata.

Kata kunci: bata merah, kuat tekan, proses pembuatan bata, waktu pengadukan

Abstract

One of the conventional brick production processes is the clay stirring process, which the red
brick clay mortar mix is, done by stepping on it. This research is aimed to know the duration of
stepping on the process of the clay mortar mixing to the red brick properties. The method of this
research is experimental. The brick making process is done in the way that the factory does. The
variation of stepping on brick dough is about 20, 25, 30, 32, 35 and 40 minutes where 32
minutes is factory time. The objects of the test created on this research is 15 for normal bricks
and 90 for variation bricks. The testing of the compressive strength of the brick refers to SNI
03-416-1996 and uses the Compression Machine Hand Operated with capacity 250 kN. The
biggest of of the compressive strength of the brick is on stepping on brick dough in 40 minutes
with 1,09 MPa. This research shows that the length of the stirring process determines the
strength of the produced bricks; simply put, the longer the stirring process gets, the stronger
bricks become.

Keywords: red brick, compressive strenght, brick making proces, stirring time

Jurnal Inersia Oktober2018 Vol.10 No.2 29


Email: Inersia@unib.ac.id
ISSN 2086-9045

PENDAHULUAN menjadi keras, tidak mudah hancur dalam


air serta tahan api (Raharjo dkk, 2015).
Batu bata adalah bahan bangunan yang
diperuntukkan untuk kontruksi, dibuat dari Material pembentuk bata merah antara
tanah liat atau tanpa campuran bahan lain, lain yaitu tanah dan air.Tanah adalah hasil
dibakar dengan suhu yang tinggi, sehingga pengalihragaman bahan mineral dan organik
tidak mudah hancur bila direndam (SII- yang berlangsung di muka daratan bumi di
0021-78 dalam Handayani, 2010). bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan
Penggunaan batu bata banyak digunakan yang bekerja selama waktu yang sangat
untuk aplikasi teknik sipil seperti dinding panjang dan morfologi tertakrifkan
pada bangunan perumahan, bangunan (Schroeder dalam Abduromansyah,
gedung, pagar, saluran dan pondasi. dkk, 2015).
Terdapat banyak jenis batu bata di Air merupakan bahan yang sangat
Indonesia, diantaranya bata merah, batako, penting dalam proses reaksi pengikatan
bataton, serta bata ringan. Jenis batu material-material yang digunakan untuk
bata yang banyak digunakan di Indonesia pembuatan batu bata. Untuk mendapatkan
merupakan bata merah lokal yang berbahan kualitas batu bata yang maksimal, maka air
dasar tanah liat dan dicetak secara manual. yang digunakan harus disesuaikan dengan
Selain proses pembuatannya yang lebih standar yang ada (Raharjo, dkk, 2015).
mudah, bahan baku pembuatan bata merah
Proses pembuatan batu bata melalui
ini pun banyak dijumpai di Indonesia
beberapa tahapan, meliputi penggalian
(Rahman dkk, 2016).
bahan mentah, pengolahan bahan,
Pembuatan batu bata memiliki langkah- pembentukan, pengeringan, pembakaran,
langkah secara garis besar yaitu, pendinginan, dan pemilihan (seleksi).
pertama proses pembuatan adonan tanah
Sifat fisis bata merah adalah sifat yang
untuk bata merah, kedua proses
ada pada batu bata tanpa adanya
pencetakan bata dari bahan adonan yang
pemberian beban atau perlakuan apapun.
telah dibuat, ketiga proses penyusunan
Sifat fisis batu bata (Andayono, 2017),
bata untuk dikeringkan, kempat yaitu
antara lain yaitu warna bata berdasarkan
proses terakhir pembakaran untuk
bahan baku yang dibuat, biasanya berwarna
membuat bata merah yang berkualitas.
coklat kemerahan (Amin, M, 2015).
Salah satu proses pembuatan bata merah Kandungan kapur dan oksida besi pada bata
yaitu proses pembuatan adonan, dimana merah memberikan warna merah setelah
pada proses ini memerlukan waktu untuk proses pembakaran.
proses pengadonan bata merah. Tujuan
Tabel .1 Ukuran dan Toleransi Bata Merah
penelitian ini melihat pengaruh lama waktu
penginjakan adonan terhadap kuat tekan bata
merah.
Bata merah merupakan salah satu bahan
bangunan berbentuk prismatik dengan
ukuran tertentu yang terbuat dari tanah liat
dengan atau tanpa tambahan bahan lain yang
sering digunakan sebagai pasangan
dinding, dibuat melalui proses pembentukan,
Sumber: SNI 15-2094-2000 dalam Andayono,
pengeringan dan pembakaran sehingga 2017

Jurnal Inersia Oktober2018 Vol.10 No.2 30


Email: Inersia@unib.ac.id
ISSN 2086-9045

Bentuk batu bata berupa balok dengan Singaran Patih, Kota Bengkulu. Pengujian
ukuran panjang, lebar, tebal yang telah kuat tekan bata merah dilakukan di
ditetapkan. Permukaan batu bata relatif Laboratorium Konstruksi dan Teknologi
datar dan kesat (Andayono, 2017). Beton Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Bengkulu.
Sifat mekanis bata merah adalah sifat
Waktu penelitian berlangsung lebih kurang
yang ada pada batu bata jika dibebani atau
3 bulan.
dipengaruhi dengan perlakuan tertentu
(Civil Engeneering Materials dalam Metode Penelitian
Andayono, 2017). Sifat teknis batu bata, Metode yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain kuat tekan dan absorpsi. adalah metode eksperimen. Variasi durasi
penginjakan adonan tanah liat, yang
Kuat tekan bata merah
digunakan adalah 20, 25, 30, 32, 35 dan 40
Kuat tekan bata merah didapat sebagai
menit.
hasil bagi beban tekan tertinggi dan luas
Jumlah benda uji yang dibuat pada
bidang tekan terkecil (SNI 15-2094-2000).
penelitian ini adalah 15 benda uji untuk
Kuat tekan bata merah dapat dihitung
bata normal dan 90 benda uji untuk bata
dengan Rumus 2.1 (SNI 15-2094-2000):
variasi. Pengujian terhadap benda uji
σ= (1)
dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis
Keterangan: yaitu:
σ = kuat tekan bata merah (N/mm2) Tabel 2. Jumlah Benda Uji
P = beban maksimum (N)
A = luas penampang benda uji (mm2)
Absorpsi bata merah
Penyerapan adalah kemampuan maksimum
batu bata untuk menyimpan atau menyerap
air atau lebih dikenal dengan batu bata yang Keterangan: 32 menit (waktu normal
jenuh air. Pada penerapannya air adukan pemijakan adukan bata)
akan terserap oleh batu bata, air adukan ini
berfungsi dalam proses pengerasan semen Pengujian material pembentuk bata
berkurang dan kekuatan mortar akan turun. merah
Standar penyerapan batu bata yang Pengujian sifat fisis tanah pada penelitian
disyaratkan oleh ASTM C 67-03 adalah ini meliputi pengujian terhadap tanah liat
masing-masing maksimum 13 % dan 17 %. dan pengujian terhadap adukan setiap
Menurut SNI Penyerapan air maksimum variasi. Pengujian sifat fisis terhadap
dari batu bata merah pejal untuk pasangan tanah liat yaitu:
dinding yang diizinkan adalah maksimum 1. Pengujian berat isi tanah mengacu pada
sebesar 20%. SNI 03-3637-1994.
2. Pengujian berat jenis tanah mengacu
METODE PENELITIAN pada SNI 1964-2008.
3. Pengujian kadar air tanah mengacu pada
Lokasi dan waktu penelitian
SNI 1965-2008.
Pembuatan bata merah pada penelitian ini
4. Pengujian analisa saringan tanah
dilakukan di pabrik bata milik Bapak
mengacu pada SNI 3423-2008.
Mansyur di jalan Pariwisata RT 2,
5. Pengujian batas plastis tanah mengacu
Kelurahan Padang Nangka, Kecamatan
pada SNI 1966-2008.

Jurnal Inersia Oktober2018 Vol.10 No.2 31


Email: Inersia@unib.ac.id
ISSN 2086-9045

Pengujian bata merah untuk menghilangkan air yang


Sifat fisis bata adalah sifat yang ada pada berlebihan.
bata merah tanpa adanya pemberian 7. Bata diuji tekan menggunakan alat
beban atau perlakuan apapun. Pengujian compression machine hand operated
fisis bata merah yaitu: dengan kapasitas 250 kN hingga hancur.
8. Nilai kuat tekan bata adalah
1. Pemeriksaan warna bata
perbandingan nilai beban tekan
Pemeriksaan warna bata dilakukan
maksimum dan luas bidang tekan.
dengan mengamati warna bata setelah
bata melalui proses pembakaran.
Pengujian absorpsi bata
2. Pengukuran dimensi bata Alat yang digunakan dalam pengujian
Pengukuran dimensi bata dilakukan absorpsi bata yaitu :
dengan cara mencatat ukuran 1. Timbangan digital
panjang, lebar dan tinggi bata 2. Oven dengan suhu 110ºC.
kemudian dirata- ratakan. Pengukuran
Tahap pengerjaan absorpsi bata merah:
dilakukansaat setelah pencetakan,
1. Penimbangan sampel bata untuk
setelah pengeringan dan setelah
mengetahui berat awal bata.
pembakaran.
2. Rendam sampel bata dalam air
3. Pemeriksaan tekstur bata sampai tidak ada lagi rongga udara atau
Pemeriksaan tekstur bata meliputi gelembung udara yang muncul.
pemeriksaan bentuk secara visual 3. Angkat bata dari bak perendaman
dan kekesatan bata. Pemeriksaan ini kemudian bidang-bidangnya diseka
dilakukan setelah pembakaran bata. dengan kain lembab untuk
Pengujian kuat tekan bata merah menghilangkan air yang berlebihan
Pengujian kuat tekan bertujuan mengetahui kemudian di timbang kembali beratnya.
nilai kuat tekan bata dengan menggunakan 4. Sampel bata dimasukkan ke dalam
alat Compression Machine Hand oven selama 24 jam dengan suhu 110ºC.
Operated. Langkah-langkah pengujian kuat 5. Mengeluarkan sampel bata dari oven
tekan menurut SNI 15-2094-2000 yaitu: dan di dinginkan bata sekitar 10 menit.
1. Bata merah diukur dimensinya untuk 6. Timbang berat bata yang telah di
dipotong menjadi dua bagian. dinginkan.
2. Bata merah direndam untuk 7. Hitung absorpsi sampel bata dengan
memudahkan perekatan mortar saat menggunakan rumus di bawah ini
dicapping, adukan mortar disiapkan P= (2)
dengan perbandingan 1:3.
3. Potongan bata ditempatkan dalam alat HASIL DAN PEMBAHASAN
cetakan capping dengan tebal 6mm.
Kuat tekan bata merah
4. Bata dicapping setebal 6mm Bata merah yang diuji kuat tekan
menggunakan adukan mortar. terlebih dahulu dicapping supaya permukaan
5. Bata yang telah dicapping dilepaskan bata merah rata. Hasil uji kuat tekan bata
dari alat cetakan capping dan direndam merah dapat dilihat pada Grafik kuat tekan
dalam air bersih (suhu ruangan) selama bata merah dapat dilihat pada Gambar 1.
24 jam.
6. Bata diangkat dari bak perendaman
kemudian diseka dengan kain lembab

Jurnal Inersia Oktober2018 Vol.10 No.2 32


Email: Inersia@unib.ac.id
ISSN 2086-9045

KESIMPULAN
1. Nilai kuat tekan tertinggi bata variasi
adukan yang lama penginjakannya
selama 40 menit yaitu sebesar 1,09 MPa.
2. Persentase variasi lama penginjakan
adukan berpengaruh membuat kekuatan
bata meningkat, semakain lama waktu
yang digunakan pada proses penginjakan
semakin besar kuat tekan bata.
Gambar 1. Grafik Hubungan Kuat Tekan 3. Kuat tekan terendah terjadi pada bata
Bata Merah dengan Lama variasi adukan dengan waktu
Penginjakan Adukan penginjakan 25 menit yaitu sebesar 0,36
MPa disebabkan oleh kadar air adukan
Grafik pada Gambar 1 menunjukkan bahwa
lebih besar dan berat isi adukan.
lama penginjakan adukan bata menghasilkan
4. Semakin lama proses penginjakan
kuat tekan bata merah variasi lebih tinggi.
adukan didapatkan bata yang semakin
Nilai kuat tekan terbesar terjadi pada variasi
rendah absorpsinya.
40 menit dengan nilai kuat tekan rata-rata
5. Warna bata setelah proses pembakaran
sebesar 1,09 MPa. Hal ini dikarenakan pada
tidak mengalami perbedaan dari
varisi ini proses peminjakan adonan bata
beberapa varisi penginjakan yaitu orange
yang lama dan berpengaruh pada padatnya
kecoklatan, permukaan bata yang relatif
adonan bata. Kuat tekan terendah terjadi
datar, halus, dan rata- rata siku.
pada variasi 25 menit, terjadi karena pada
saat pengujian benda uji varisi ini kadar DAFTAR PUSTAKA
air adukan lebih besar dan berat isi adukan
yang kecil. Abdurrohmansyah., Adha, I., Ali, H.,
2015, Studi Kuat Tekan Batu Bata
Absorpsi bata menggunakan Bahan Additive (Abu
Pemeriksaan absorpsi bata (Tabel 3) nilai Sekam Padi, Abu Ampas Tebu dan
rata-rata absorpi bata terendah yaitu pada Fly Ash) Berdasarkan Spesifikasi
sampel dengan waktu penginjakan 40 Standar Nasional Indonesia (SNI),
menit sebesar 5,41% dan nilai rata-rata JRSDD Vol.3, No.3, Jurusan Teknik
yang tertinggi yaitu pada sampel dengan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
waktu penginjakan selama 20 menit Lampung.
yaitu sebesar 9,82%. Semakin lama
Amin M., 2015, Inovasi Material pada
proses penginjakan adukan tanah liat
Pembuatan Bata Merah Tanpa
membuat persentasi absorpsi pada bata
Dibakar untuk Kemakmuran Industri
merah semakin kecil.
Kerakyatan, UPT Balai Pengolahan
Tabel 3. Nilai Absorpsi Mineral Lampung-LIPI, Jl. Ir. Sutami
Lama Penginjakan (menit) Absorpsi (%) KM.15 Tanjung Bintang Lampung
20 9 Selatan.
25 ,
7 Andayono T., 2017, Kualitas Batu Bata
30 ,8
5 Pasca Sosialisasi Persyaratan Pokok
32 2
,7
6
6 Membangun Rumah Lebih Aman
35 ,7
5
2 Gempa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
40 ,3
5
0
4
, Teknik Universitas Negeri Padang.
1
2
Jurnal Inersia Oktober2018 Vol.10 No.2 0 33
Email: Inersia@unib.ac.id
ISSN 2086-9045

Handayani S., 2010. Kualitas Batu Bata Materi Konstruksi Bangunan di SMK
Merah dengan Penambahan Serbuk Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan
Gergaji, Jurnal Teknik Sipil Vol. 12, Teknik Kejuruan, Universitas Sebelas
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Maret.
Universitas Negeri Semarang, Rahman, H., Wisnumurti, Zacoeb, A., 2016,
Semarang. Uji Kuat Tekan Bata Merah
Raharjo, M.T., Sumarni, S., Rahmawati, Menggunakan Mortar Pasir Kwarsa,
A., 2015, Pengaruh Penggunaan Abu Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Vulkanik sebagai Pengganti Sebagian Universitas Brawijaya Malang, Jalan
Tanah Liat pada Batu Bata terhadap MT. Haryono 167 Malang 65145, Jawa
Kuat Tekan, Berat Jenis dan Daya Timur
Resapan Air sebagai Pendalaman

Jurnal Inersia Oktober2018 Vol.10 No.2 34


Email: Inersia@unib.ac.id

Anda mungkin juga menyukai