Anda di halaman 1dari 5

RESUME MATERI MASSIVE ONLINE OPEN COURSE (MOOC)

PELATIHAN DASAR CPNS PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

GELOMBANG I / ANGKATAN IV

TAHUN 2023

Nama : Nur Islamiah K, A. Md. Gz.

NIP : 19980629 202203 2 017


No. Urut : 26

Hari / Tanggal : Jumat/ 03 Februari 2022

AGENDA 1
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA

A. Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang
dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejak awal pergerakan
nasional, kesepakatan-kesepakatan tentang kebangsaan terus berkembang hinggga
menghasilkan 4 (empat) konsensus dasar, Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan Indonesia sebagai alat pemersatu, identitas, kehormatan dan
kebanggaan bersama.
Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno di
depan sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Bung Karno menyatakan
bahwa Pancasila merupakan philosofische grondslag, suatu fundamen,
filsafaat, pikiran yang sedalam-dalamnya, merupaan landasan atau dasar bagi
negara merdeka yang akan didirikan. Pancasial dijadikan sebagai landasan
bersama bagi fondasi dan citacita berdirinya negara Indonesia merdeka.
Selain berfungsi sebagai landasan bagi kokoh tegaknya negara dan bangsa,
Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu atau Leitstar, sebagai
ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai perekat atau
pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam
mencapai cita-cita nasional.
2. Undang-Undang Dasar Tahun 1945
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli
1945 oleh BPUPKI.Undang-undang dasar memiliki fungsi yang khas, yaitu
membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan
demikian diharapkan hak-hak warga Negara terlindungi. Gagasan ini
dinamakan konstitusionalisme.
3. Bhineka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika dalam lambang NKRI, Garuda Pancasila, memiliki
pengertian yang diluas, tidak terbatas dan diterapkan tidak hanya pada
perbedaan kepercayaan dan keagamaan, melainkan juga terhadap perbedaan
suku, bahasa, adat istiadat (budaya) dan beda kepulauan (antara nusa) dalam
kesatuan nusantara raya.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat
dipisahkan dari persitiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena
melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan
negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak
saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun tujuan NKRI seperti tercantuk dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV,
meliputi :
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social
Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan
1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Bendera Negara adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah
Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga)
dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna
putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
2. Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakandi seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia berfungsi
sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai
suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah.
3. Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah
Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman.

B. Nilai-Nilai Bela Negara


Terjadi serangan Agresi Militer II oleh Belanda di ibukota yang saat itu di
Yogyakarta. Kemudian dibentuk Pemerintah Darurat RI di Sumatera. Kemudian pada
tanggal 19 Desember 1948 Ir Soekarno dan Muh. Hatta ditangkap oleh Belanda tidak
boleh keluar kota dan sesuai dengan rencana perang gerilya, adalah berdasarkan
pertimbangan militer, karena tidak terjamin cukup terjamin dan kota telah dikepung
oleh pasukan payung Belanda. Sehingga pada tanggal 19 Desember diperingati Hari
Bela Negara. Ancaman adalah sebuah kondisi, tindakan, potensi, baik alamiah
ataupun hasil rekayasa berbentuk fisik atau non fisik. Ancaman juga dapat terjadi
karena adanya konflik kepentingan mulai dari kepentingan personal hingga nasional.
Sehingga perlu adanya kesadaran bela Negara untuk meminimalisir potensi ancaman
tidak menjadi ancaman. Kewaspadaan dini. Adalah kewaspadaan setiap warga
Negara terhadap setiap potensi ancaman. Sehingga diharapkan mampu peka, siaga
dan mengantisipasi dalam menghadapi ancaman.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara
meliputi cinta tanah air; sadar berbangsa dan bernegara; setia pada Pancasila sebagai
ideologi negara; rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan kemampuan awal Bela
Negara.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-
4 Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

C. Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia


Konstistusi dan sistem administrasi negara Indonesia mengalami perubahan
sesuai tantangan dan permasalahan pembangunan negara bangsa yang dirasakan
oleh elite politik dalam suatu masa. Kuntjoro Purbopranoto (1981) menyatakan bahwa
sejarah administrasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1816, dimana setelah
pemerintahan diambilalih oleh Belanda dari pihak Inggris, segera dibentuk suatu dinas
pemerintahan tersendiri.
Dengan memahami secara benar makna kesatuan, diharapkan seluruh komponen
bangsa Indonesia memiliki pandangan, tekat, dan mimpi yang sama untuk terus
mempertahankan dan memperkuat kesatuan bangsa dan negara. Filosofi dasar
persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditemukan pertama kali dalam kitab Sutasoma
karya Mpu Tantular. Dalam kitab itu ada tulisan berbunyi “BhinnekaTunggal Ika tan
hana dharma mangrwa”, yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu, tak ada
kebenaran yang mendua”. Frasa inilah yang kemudian diadopsi sebagai semboyan
yang tertera dalam lambing negara Garuda Pancasila.
Perspektif sejarah Negara Indonesia mengantrakan pada pemahaman betapa
pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa yang didasarkan pada prinsip-prinsip
persatuan dan kesatuan bangsa dan nasionalisme. Kebijakan publik dalam format
keputusan dan/atau tindakan administrasi pemerintahan (SANKRI) memiliki landasan
idiil yaitu Pancasila landasan konstitusionil , UUD 1945 sebagai sistem yang mewadahi
peran Aparatur Sipil Negara (ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang
aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan Penjelasan Umum UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (UU ASN), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk mewujudkan tujuan nasional, dibutuhkan Pegawai ASN. Pegawai ASN
diserahi tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan
tugas pembangunan tertentu. Tugas pelayanan publik dilakukan dengan memberikan
pelayanan atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
Pegawai ASN.
Berdasarkan Pasal 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai