Anda di halaman 1dari 3

RESUME

1. Pada tanggal 20 Mei untuk pertama kalinya ditetapkan menjadi Hari Kebangkitan
Nasional berdasarkan Pembaharuan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316
tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari
Libur.
2. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character)
dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila ,
UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil,
makmur dan sejahtera.
3. Empat konsesus dasar Berbangsa dan bernegara terdiri atas Pancasila, Undang-Undang
Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan
sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan
dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
5. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih.
6. Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yanng selanjutnya disebut Bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah NKRI.
7. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang
Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
8. Tanggal 18 Desember 2006 Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono menetapkan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara.
9. Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri
yang bertentangan dengan Pancasila dan mengancam atau membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa.
10. Kewaspadaan dini adalah kewaspadaan setiap warga Negara terhadap setiap potensi
ancaman.
11. Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
ancaman.
12. Nilai dasar bela negara meliputi cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada
Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan
kemampuan awal bela Negara.
13. Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam ranngka memberikan pengetahuan, pendidikan dan/atau pelatihan
kepada warga negara guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta menanamkan
nilai dasar bela negara.
14. Kuntjoro Purbopranoto (1981) menyatakan bahwa sejarah administrasi di Indonesia
dimulai sejak tahun 1816.
15. Filosofi dasar persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditemukan pertama kali dalam kitab
Sutasoma karya Mpu Tantular.
16. Sebagaimana disebutkan dalam Bab I, pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.
17. Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat
kekeluargaan, jiwa gotong royong, musyawarah dan lain sebagainya.
18. Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan bangsa yang harus kita hayati serta kita pahami
lalu kita amalkan yaitu prinsip bhineka tunggal ika, prinsip nasionalisme Indonesia,
prinsip kebebasan yang bertanggungjawab, prinsip wawasan nusantara, dan prinsip
persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi.
19. Nasionalisme terdiri atas: a. Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai
bangsa sendiri secara berlebihan sehingga menganggap bangsa lain rendah
kedudukannya, nasionalisme ini disebut juga nasionalisme yang chauvinisme, contoh
Jerman pada masa Hitler; b. Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa
dan negara sendiri dan menggap semua bangsa sama derajatnya.
20. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (“UU AP”)
yang diberlakukan sejak tanggal 17 Oktober 2014, memuat perubahan penting dalam
penyelanggaraan birokrasi pemerintahan diantaranya: mengenai jenis produk hukum
dalam administrasi pemerintahan, pejabat pemerintahan mempunyai hak untuk diskresi,
dan memperoleh perlindungan hukum dan jaminan keamanan dalam menjalankan
tugasnya.
21. Berdasarkan Pasar 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut: a.
Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. Memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas; dan c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai