Materi Konstitusi
Materi Konstitusi
Pengertian Konstitusi
Konstitusi merupakan hukum dasar tertinggi dalam suatu negara atau organisasi.
Menurut Kenneth Wheare, konstitusi merupakan keseluruhan sistem ketatanegaraan
suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk dan mengatur
pemerintahan.
Fungsi Konstitusi
Ada beberapa fungsi Konstitusi, yakni:
a) Membatasi kekuasaan pemerintah sehingga tidak sewenang-wenangnya
menjalankan pemerintahan
b) Pengatur relasi kekuasaan antar organ negara.
c) Pengatur hubungan kekuasaan negara antar organ negara dengan warga negara.
d) Sebagai sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara dalam menjalankan tugas
pemerintahan.
Mukadimah AD
Alinea Pertama, “Sesungguhnya allah SWT telah mewahyukan Islam sebagai ajaran
yang hak lagi sempurna untuk mengatur umat manusia berkehidupan sesuai dengan
fitrahnya sebagai khalifah dimuka bumi dengan kewajiban mengabdikan diri semata-
mata kehadiratnya”
Landasan Teologis “Islam sebagai ajaran yang hak (benar) lagi sempurna. Artinya,
tidak ada ajaran yang benar selain Islam. Manusia sebagaimana fitrahnya sebagai
khalifah dimuka bumi harus memimpin dengan berlandaskan suatu ajaran yang
diturunkan Tuhan (Allah), bukan atas faham atau keyakinan yang dibuat manusia.
(Komunisme, Sosialisme, Sekularisme dan seluruh ajaran materialis lainya). Karena
memimpin bukanlah semata-mata dilaksanakan sesuai dengan kehendak pribadi atau
golongan, tetapi mengabdikan diri.
Alinea Kedua, “Menurut iradat allah SWT kehidupan yang sesuai dengan fitrahnya
adalah panduan utuh antara aspek duniawi dan ukhrawi, individu dan sosial, iman, ilmu
dan amal dalam mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat”.
Landasan Ideologis“Bahwa kehidupan yang utuh atau kehidupan yang bahagia harus
sesuai fitrahnya, yaitu melihat keseimbangan lahir dan batin, individu dan sosial, iman,
ilmu dan amal. Karenanya, manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup tidak sekedar
menghendaki kebahagiaan dunia seperti faham materialisme yang menganggap bahwa
hidup mengutamakan aspek duniawi, tetapi harus memandang aspek ukhrawi sebagai
tujuan hidup”.
Alinea Ketiga, “Berkat rahmat Allah SWT bangsa Indonesia telah berhasil merebut
kemerdekaan dari kaum penjajah, maka umat islam berkewajiban mengisi kemerdekaan
itu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju masyarakat adil makmur
yang diridhoi Allah SWT.
Landasan Kebangsaan: “Kemerdekaan bangsa Indonesia atas kolonialisme penjajah
harus diyakini adanya peran sang ilahi dalam merebut kemerdekaan. Artinya
kemerdekaan tersebut tidak seutuhnya merupakan perjuangan rakyat Indonesia.”
Alinea Keempat, “Sebagai bagian dari umat Islam, maka umat Islam Indonesia
memiliki kewajiban berperan aktif dalam menciptakan Ukhuwah Islamiyah sesama
umat Islam sedunia menuju masyarakat adil makmur diridhoi Allah SWT.”
Landasan Keumatan: “HMI sebagai bagian dari umat Islam harus menguatkan relasi
antar sesama umat muslim dunia. Artinya peran kader HMI tidak semata-mata hanya
umat Islam di Indonesia tetapi untuk Islam Dunia”
Alinea Kelima, “Mahasiswa Islam sebagai generasi muda yang sadar akan hak dan
kewajibannya serta peran dan tanggungjawab kepada umat manusia, umat muslim dan
bangsa Indonesia bertekad memberikan dharma bhaktinya untuk mewujudkan nilai-
nilai keislaman demi terwujudnya massyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.
Alinea Keenam, “Meyakini bahwa tujuan itu dapat dicapai dengan taufik dan hidayah
Allah AWT serta usaha-usaha yang teratur, terencana dan penuh kebijaksanaan dengan
nama Allah kami mahasiswa Islam menghimpun diri dalam satu organisasi yang
digerakkan dengan pedoman berbentuk anggaran dasar sebagai berikut.
Landasan Keorganisasian: “Pada dasarnya kader HMI mesti meyakini bahwa tujuan
mulia tersebut dijalankan atas hidayah dan taufik (petunjuk) Allah SWT. Petunjuk
tersebut dilaksanakan melalui metode pengkaderan atau aktivitas keorganisasian
lainya.”