Anda di halaman 1dari 5

36

Rancang Bangun
un Mesin Pengiris Tempe Untuk Kelomp
mpok
Usaha Dusun Karya I

Uslianti1), Erna Listiana2), Pony Sedianingsih3).


Silvia Usl
1)
Program Studi Teknik Industri,
3)
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Pro
2)
Pr
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Tanjungpura
e-mail : silvia_uslianti@yahoo.com

Abstract– Permasalahan yang diha ihadapi kelompok 2. Teori Dasar


Usaha di Dusun Karya I, Kecamata atan Sungai Raya, ulu yang berkaitan
Beberapa penelitian terdahulu
Kabupaten Kubu Raya berkaitan dengan proses dengan mesin pengiris tempe dilakukan
d olehyaitu
pemotongan bahan baku tempe yan ang akan dibuat nelitian dengan judul
Putro,S. (2006) melakukan penelit
menjadi keripik tempe. Proses pem pemotongan yang “Perancangan Mekanik Kripik ipik Crispy Chips
dilakukan menggunakan cara ma manual sehingga Mechanical Cutter”. Gambar 1 menunjukkan
me Perajang
ketebalan produk menjadi tidak seraga
gam. Pemotongan Mekanik Keripik Tempe.
tempe memerlukan ketelitian yang tingg
nggi karena tempe
mudah hancur. Untuk mempercepat pro roses pemotongan
iris tempe.Rancang
tempe, maka diperlukan mesin pengiris
bangun Mesin Pengiris Tempeini ni dibuat untuk
membantu Kelompok Usaha Kenangaa uuntuk mengatasi
permasalahan yang mereka hadapi.Me pi.Mesin Pengiris
Tempe dibuat menggunakan tenaga ga listrik dengan
kapasitas ±10-20kg/jam.

Keywords– Rancang Bangun, Mesin P


Pengiris Tempe,
Kelompok Usaha

1. Pendahuluan
Kondisi perekonomian masyarakatat ddi Dusun Karya
I berada dalam tingkatan menengahh kebawah. Oleh
karena itu banyak ibu-ibu rumah tan tangga yang ikut
bekerja membantu suami untuk mencu cukupi kebutuhan Gambar 1. Perajang Mekanik Keripik
Ke Tempe
sehari-hari dengan ikut bekerja dii ssektor pertanian Sumber : Putro, S.,(2006)
maupun membuat usaha rumah tan tangga. Terdapat
dilakukan ibu-ibu
Kelompok usaha rumah tangga yang dila Mesin perajang tempe yang dibuat d untuk circle
yang berada di Dusun Karya I dian iantaranya mereka cutter terbuat dari baja karbon tinggi
tin agar diperoleh
mengolah komoditi yang ada untukk ddijadikan aneka ketajaman yang baik. Flens peme megang pisau terbuat
keripik, yang kemudian dijual dengann ccara menitipkan dari aluminium untuk mendapatk atkan ketegaran yang
penjualan tersebut
ke toko-toko dan minimarket. Hasil pe besar tetapi ringan. Flens dipasangng pada sebuah poros
digunakan untuk memenuhi kebutuhan han rumah tangga yang berputar. Untuk mendapatkan an cutting speed yang
dan menyekolahkan anak. dikehendaki, poros diputar menggu gunakan motor listrik
Permasalahan yang dihadapi olehh kkelompok usaha dengan transmisi pulley belt.
Kenanga berkaitan dengan pemotong ngan bahan baku Mentri Negara Riset dan Tek eknologi (2014),telah
karena proses pemotongan bahan an baku masih melakukan penelitian mengenai Teknologi
Te Tepat Guna
menggunakan cara manual. Belum ad ada mesin yang dengan judul “TTG-Alat Pengolah lahan Perajang Tempe
digunakan dalam proses pemotongan.. B Bahan baku yang Keripik”. Fungsi dari alat tersebutt adalah
a mesin manual
sulit dalam proses pemotongannyaa adalah tempe. yang berfungsi untuk merajang tempe te menjadi tipis
an mudah hancur.
Tempe sulit dipotong karena lembut dan untuk dijadikan keripik.
Untuk mengatasi permasalahan an yang dihadapi
kelompok usaha Kenanga, maka dii rrancang dan di
bangun Mesin Pengiris Tempe.

ELKHA
37

Gambar 3. Desain Mesin Pengiris Tempe


Tampak Atas

Gambar 2. Alat Pengolahan Perajang Tempe Keripik


Sumber : Mentri Negara Riset dan Teknologi, TTG
Alat Pengolahan Perajang Tempe Keripik (2014).

Mesin pengiris tempe yang dibuat berdasarkan


kebutuhan kelompok usaha Kenanga. Kapasitas mesin
dan bahan pembuatan mesin dan sumber energi
disesuaikan dengan kondisi kelompok usaha. Untuk
kapasitas mesin sesuai skala industri rumah tangga.
Untuk bahan pembuatan mesin dibuat dari bahan yang
aman untuk makanan (food grade), sedangkan untuk
sumber energi digunakan listrik karena sumber tersebut Gambar 4. Desain Alat Pengering Ikan
tersedia dan aman untuk makanan karena tidak Tampak Samping
menghasilkan gas buangan seperti bahan bakar minyak
yang dapat mencemari makanan.
Langkah-langkah dalam pembuatan mesin pengiris
tempe meliputi tahapan :
 Desain mesin pengiris tempe
Desain mesin pengiris tempe disesuaikan dengan
keinginan dari kelompok usaha kenanga yang akan
menggunakan mesin tersebut.
 Persiapan bahan dan peralatan yang digunakan
dalam pembuatan mesin pengiris tempe.
Peralatan dan bahan untuk pembuatan Mesin
Pengiris Tempe diantaranya: besi siku, plat baja,
besi as, meat slicer, baut, cat, mata potong, ring
plat, elektroda, stecker listrik, saklar listrik dan
Gambar 5. Desain Mesin Pengiris Tempe
lain-lain. Sedangkan permesinan yang digunakan Tampak Depan
untuk membuat Mesin Pengiris Tempe sebagai
berikut: Mesin las, mesin potong, dan lain-lain.
 Pembuatan Mesin Pengiris Tempe
Pembuatan Mesin Pengiris Tempe sesuai dengan
desain yang sudah dibuat.
 Pengujian Mesin Pengiris Tempe
Setelah Mesin Pengiris Tempe selesai dibuat, maka
perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui
apakah mesin dapat berfungsi dengan baik.
3. Hasil
Desain Mesin Pengiris Tempe yang dibuat untuk
membantu Kelompok Usaha Kenangadapat dilihat pada
gambar 3 sampai dengan gambar 6berikut ini: Gambar 6. Desain Mesin Pengiris Tempe
Perspektif
Berdasarkan desain Mesin Pengiris Tempe tersebut,
maka dibuat Mesin Pengiris Tempedengan spesifikasi
sebagai berikut:
a. Dimensi :
1) Tinggi : 70 cm
2) Panjang : 50 cm
3) Lebar : 40 cm

ELKHA
38

b. Rancangan Struktural/Konstruksi :
1) Rangka mesin pengiris tempe dib dibangun dengan
menggunakan rangka besi sikuu dengan teknik
penyambungan rangka dengan caraa ddi las. Pemilihan
besi siku sangat tepat dikaren enakan memiliki
kelebihan kuat, kokoh dan ringan.
2) Mesin pengiris tempe menggunak akan mesin meat
slicer. Kelebihan mesin ini adalah
lah bahannya yang
anti karat (stainless steel) guna m menunjang hasil
olahan pangan yang food grade,, uk ukuran ketebalan
dapat disesuaikan dengan sangat gat mudah, hasil
potongan tempe tidak hancur, m memiliki tingkat
keamanan yang tinggi dan hasil il ppotongan sangat
rapi.
3) Tenaga penggerak menggunakan an motor listrik,
dikarenakan lebih sehat, tidak menc
ncemari makanan,
atau tidak menghasilkan buangan as asap pembakaran Gambar 7. Mesin Pengiris
iris Tempe
seperti halnya jika menggunakann m motor berbahan
bakar fosil (BBM).
c. Rancangan Fungsional/Cara Kerja :
1) Sumber energi berasal dari motorr yyang digerakkan
dengan menggunakan listrik.
2) Motor listrik menggerakkan atauu memutar mata
potong mesin pengiris tempe.
3) Pengirisan tempe dilakukan dengan an menggerakkan
tangan yang telah dilengkapi bantala
talan pengaman.
4) Set-up ketebalan pengirisan tempe dapat
disesuaikan dengan sangat mudah dah, yaitu dengan
cara memutar tombol fungsi ketebala
alan.
d. Langkah pengoperasian :
1) Siapkan tempe yang akan diiris.
2) Siapkan wadah yang bersih ssebagai tempat
penyimpanan tempe yang telah diiris
iiris.
3) Sambungkan stecker ke termin inal listrik dan
nyalakan mesin dengan menekan kan tombol pada
saklar. Gambar 8. Penggujian Mesin Pengiris
P Tempe
4) Letakkan tempe pada tempatn tnya, pasangkan
pengaman tangan, kemudian doron ong tempe secara
perlahan menuju mata potong secara
ara satu arah.
5) Simpan tempe yang telah dipoto otong ke tempat
penyimpanan
6) Setelah selesai matikan mesin dan ca
cabut stecker dari
terminal listrik.
7) Tempe yang telah dipotong dapatt sesegera digunakan
untuk proses selanjutnya.
8) Lap mata mesin dan mata ppotong dengan
menggunakan kain yang dibasahi air hangat.
9) Simpan mesin perajang tempe, da dan jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
e. Umur Mesin Pengiris Tempe : Gambar 9. Tempe yang Keluar
Ke dari
2-4tahun Mesin Pengiris Tem
empe
Mesin Pengiris Tempe yangg ddibuat dan hasil
irisannyadapat dilihat pada gambarr 7 sampai dengan
gambar 10 berikut ini :

ELKHA
39

Referensi

[1] Mentri Negara Riset dan Teknolo ologi. (2014). Teknologi


Tepat Guna – Alat Pengolahan Perajang
Per Tempe Keripik.
Teknologi Tepat Guna. Mentri ntri Negara Riset dan
Teknologi. Source:
http://www.iptek.net.id/ind/warinte
ntek/?mnu=6&ttg=1&do
c=1b21 Di unduh 26 April 2014 pukul
pu 10.03 Wib.
[2] Putro, S., (2006) Perajang Mekekanik Keripik Chrispy
Chip s Mechanical Cutter, Jurnal
nal Penelitian dan Sains
Teknologi, Volume 7, no. 1, Unive
iversitas Muhammadiyah
Surakarta.

Gambar 10. Hasil Irisan Tem


empe Biografi
Silvia Uslianti, lahir di Pontianak, 31 Agustus 1972. Tahun
1996 dia memperoleh gelar Sarjan jana Teknik (ST) dari
Universitas Islam Indonesia di Yogya gyakarta dengan bidang
keahlian Teknik Industri. Kemudian n gelar
g Magister Teknik
(MT) diperoleh dari Institut Teknologlogi Sepuluh Nopember
(ITS) pada tahun 2002. Sejak tahun n 1998
1 sampai sekarang
dia merupakan dosen tetap di Program m Studi Teknik Industri,
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungp gpura.
Erna Listiana, lahir di Pontianak, 25
5 Juli
J 1974. Tahun 1997
memperoleh gelar (S.E.) dari Univ niversitas Tanjungpura
dengan bidang keahlian Manajemen.. Kemudian
K gelar (M.Si)
diperoleh dari Universitas Padjajaran
an tahun 2002 dan pada
tahun 2014 memperoleh gelar (Dr) (D dari Universitas
Airlangga. Sejak tahun 1998 sampai sekarang
se dia merupakan
dosen tetap di Program Studi Manajemen,
M Fakultas
Ekonomi, Universitas Tanjungpura.
Pony Sedianingsih, lahir di Pontianak
ak, 16 Nopember 1951.
Gambar 11. Implementasi Mesin Peng
engiris Tempe Tahun 1980 memperoleh gelar Sarj arjana Teknik (Ir) dari
pada Kelompok Usaha Kenan
nanga Universitas Tanjungpura dengan bidang
bid keahlian Teknik
Elektro. Kemudian gelar Magister Teknik
Te (MT) diperoleh
4. Kesimpulan dari Universitas Tanjungpura pada tahun
tah 2010. Sejak tahun
1976 sampai sekarang dia merupa upakan dosen tetap di
Kesimpulan yang dapat dibuat be berdasarkan hasil Program Studi Teknik Elektro Fakulta
ultas Teknik Universitas
sebagai berikut: Tanjungpura.
a. Hasil DesainMesin Pengiris Tem empe disesuaikan
dengan keinginan Kelompok Usaha ha Kenanga yaitu
menggunakan bahan yang aman untu ntuk makanan dan
tenaga listrik.
b. Kapasitas Mesin Pengiris Temp mpe±10-20kg/jam
dengan umur ekonomis 2-4 tahun..
c. Hasil irisan tempe memiliki keserag
ragaman dalam hal
ketebalan dan tidak hancur.

ELKHA
40

Jurnal ELKHA Vol.7, No 2, Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai